Neli Definiati
Prodi Peternakan,Fakultas Pertanian Dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Limbah Sayuran Dengan Teknologi Pengolahan (Wafer, Pellet dan Fermentasi) Secara In- Vitro Indah Dwi Rahma; Neli Definiati
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1425

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik limbah sayuran dengan teknologi pengolahan (Wafer, Pellet dan Fermentasi) secara in-vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 16 Juni sampai 18 Agustus, pembuatan pakan limbah sayuran dengan teknologi pengolahan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Kecernaan Bahan Kering (KCBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KCBO) secara In- Vitro dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Analisis Uji T dengan 4 perlakuan. Perlakuan A = yaitu limbah sayuran yang dilayukan (kontrol), B = limbah sayuran dalam bentuk wafer, C = limbah sayuran dalam bentuk pellet dan D = limbah sayuran menjadi pakan fermentasi. Parameter yang diamati yaitu Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Pada teknologi wafer, pellet dan fermentasi memberikan nilai kecernaan bahan kering berkisar 77,18%- 81,43% dan Kecernaan Bahan Organic sebesar 74,79%- 83,25%.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic dan pengolahan terbaik ada pada fermentasi yang memberikan nilai kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic yang tinggi. Kata kunci: Limbah Sayuran, Teknologi Pengolahan Pakan, Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik.
Pengaruh penggunaan asap cair (liquid smoke) tempurung kelapa terhadap kadar air, kadar protein dan kadar lemak daging itik talang benih Budi Julianto; Suliasih Suliasih; Neli Definiati; Lezita Malianti
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v1i3.2054

Abstract

Seiring dengan berkembangnya teknologi, teknologi pengawetan makanan berupa pengasapan pun ikut berkembang, yaitu dengan menggunakan asap cair. Perkembangan pengasapan menuju asap cair ini karena adanya kekhawatiran akan zat–zat kimia yang berbahaya dalam proses pengasapan yang ikut bereaksi dalam proses tersebut, sehingga dapat menyebabkan bahaya yang tidak disadari oleh para konsumen. Pengawetan menggunakan asap cair tempurung kelapa ini bertujuan untuk mengetahui  kandungan  Kadar  Air,  Kadar Protein,  dan  Kadar  Lemak  daging  Itik Talang Benih. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2021 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah perendaman daging itik talang benih dengan kosentrasi yaitu A0 : 0%, A1 : 4%,  A2 : 8%,  A3 : 12% dan waktu perendaman yaitu W1 : 30 Menit dan W2 : 60 Menit. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 24 sampel daging itik talang benih. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara kosentrasi asap cair dengan waktu perendaman terhadap Kadar Air, Kadar protein dan   Kadar   Lemak. Kosentrasi asap cair faktor (A) berpengaruh nyata terhadap Kadar Air, Kadar protein dan Kadar Lemak tetapi Waktu Perendaman faktor (W) tidak berpengaruh nyata terhadap Kadar Air, Kadar protein dan  Kadar Lemak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunakan asap cair pada konsentrasi 12 % dapat menjaga kadar air, mempertahankan kadar protein, dan menurunkan kadar lemak daging itik talang benih  Kata kunci    :      Asap cair, Kadar Air, Protein, Lemak, Daging Itik.
Fermentasi Limbah Sayur Dengan Menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) Serta Pengaruh Terhadap Kandungan Selulosa Dan Lignin: Fermentasi Limbah Sayur Dengan Menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) Serta Pengaruh Terhadap Kandungan Selulosa Dan Lignin Anjas Okta Priono Anjas Okta Priono; Neli Definianti; Wismalinda Rita; Edwar Suharnas; Lezita Malianti
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3576

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of adding moles to fermented vegetable waste on the cellulose and lignin content by proximate analysis. This research was carried out from August to completion, the manufacture of MOL of vegetable waste was carried out at the Laboratory of the Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, University of Muhammadiyah Bengkulu and Proximate Analysis of Cellulose and Lignin Content was carried out at the Laboratory of Dairy Animal Nutrition, Bogor Agricultural University (IPB). This study used a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. Treatment A = vegetable waste is fermented with the addition of 3% MOL, B = vegetable waste is fermented with the addition of 6% MOL, C = vegetable waste is fermented with the addition of 9% MOL and D = vegetable waste is fermented with the addition of 12% MOL. The parameters observed were the fiber content of vegetable waste including cellulose and lignin. The results showed that different mole doses had a significant effect on the cellulose and lignin content. With the addition of different MOL doses in the vegetable waste feed, the cellulose content decreased by 20.4 – 17.99 and the lignin content by 6.81 – 3.52. From this research, it can be concluded that giving different doses of MOL to fermented vegetable waste feed can simplify the bonding of cellulose and lignin so that the content of fermented feed in vegetable waste can be utilized. Keywords: Vegetable Waste, MOL dose, Cellulose and Lignin content
EFEK FERMENTASI LIMBAH SAYUR DENGAN DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN (NDF,ADF,HEMISELULOSA): EFEK FERMENTASI LIMBAH SAYUR DENGAN DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN (NDF,ADF,HEMISELULOSA) Nonni Anggriani; Neli Definiati; Edwar Suharnas; Wismalinda Rita; Lezita Malianti
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3590

Abstract

  NONNI ANGGRIANI, EFFECTS OF VEGETABLE WASTE FERMENTATION WITH DIFFERENT DOSAGE OF MOLE ON CONTENT (NDF,ADF,HEMISLULOSE) Under the guidance of I. Neli Definiati SP, MP., Supervisor II. Ir. Edward Suharnas MP. Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, University of Muhammadiyah Bengkulu 2022. The purpose of this study was to determine the effect of adding moles to fermented vegetable waste on the cellulose and lignin content by proximate analysis. This research was carried out in August until completion, the manufacture of MOL of vegetable waste was carried out at the Laboratory of the Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, University of Muhammadiyah Bengkulu and Proximate Analysis of Neutral Content of Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose was carried out at the Dairy Animal Nutrition Laboratory of the Institute Bogor Agriculture (IPB). This study used a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. Treatment A was fermented vegetable waste with the addition of 3% MOL, B vegetable waste was fermented with the addition of 6% MOL, C vegetable waste was fermented with the addition of 9% MOL and D vegetable waste was fermented with the addition of 12% MOL. The parameters observed were the fiber content of vegetable waste including Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose. The results showed that giving different mole doses significantly affected the content of Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose. With the addition of different doses of MOL in vegetable waste feed, it has the effect of decreasing the content of Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose. From this study it can be concluded that giving different doses of MOL to fermented vegetable waste feed can simplify the fiber fraction bond in Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose so that the content of fermented feed in vegetable waste can be utilized. Keywords: Vegetable Waste, MOL dose, Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF) and Hemicellulose  
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.) Pada Ransum Terhadap Produksi Dan Income Over Feed Cost (IOFC) Ayam Kampung Super. M.Yu Rahmat Dona; Sunaryadi; Neli Definiati
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3638

Abstract

Kebutuhan protein hewani di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dalam memenuhi kebutuhan gizi. Pakan memiliki kontribusi 70% dari biaya produksi dalam usaha peternakan. Pakan alternatif yang dapat digunakan diantaranya pemanfaatan daun papaya yang dibuat menjadi tepung dalam ransum ayam kampung super. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan . Tepung daun pepaya dibuat dengan penambahan A = 0%, B = 3%, C = 6% dan D =9%. Parameter yang diamati adalah berat akhir, Berat karkas dan income over feed cost. Hasil penelitian memperlihatkan tepung daun pepaya berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap berat akhir, berat karkas dan income over feed cost. Hal ini menunjukan bahwa tepung daun pepaya sangat berpengaruh terhadap ayam kampung super. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan tepung daun pepaya yang digunakan semakin menurun berat akhir, persentase karkas dan meningkatkan income over feed cost ayam kampung super. Kata kunci : Ayam kampung super, daun pepaya, berat akhir, dan Income over feed cost