Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Junaidi Junaidi; Sofyan Sulaiman; Indah Fauziah
Syari'ah Vol 11 No 1 (2023): Ekonomi Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/syh.v11i1.616

Abstract

Tujuan dalama penulisan artikel ini adalah untuk menguji seberapa besar pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Indragiri Hilir selama periode 2017-2022. Adapun hasilnya adalah: pertama, inflasi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Indragiri Hilir selama periode 2017 s/d 2022. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik nilai Probability > α (0.7413 > 0.05). Begitu juga pertumbuhan ekonomi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Indragiri Hilir selama periode 2017 s/d 2022. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik nilai Probability > α (0.3320> 0.05). Inflasi dan Pertumbubahan Ekonomi mempengaruhi Pengangguran Terbuka di Kabupaten Idragiri Hilir selama periode 2017 s/d 2022 sebesar 34,422% Adapun sisanya 65,578% tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Indragiri Hilir selama periode 2017 s/d 2022 dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
MAZHAB PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER Sofyan Sulaiman
Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum Vol. 13 No. 1 (2019): BILANCIA
Publisher : Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/blc.v13i1.460

Abstract

Since the 1970s, studies of the Islamic economy have developed rapidly. Various topics around Islamic economics are discussed, ranging from Islamic economic philosophy, Islamic economic system, Islamic criticism of conventional economics, Islamic economic history and thought, to the Islamic financial system. There are several factors that encourage the development of Islamic economic scholarship, some of them are: personal motivation to promote Islamic economics, sponsorship from academic and non-academic institutions as well as organizations, Muslim societies, Muslim student associations, and also the dedication of publishers. As time goes by, Islamic economics bears many figures with various Islamic economic schools. According to the writer's findings there are at least five schools of contemporary Islamic economic thought, they are (1) Baqir al-Sadr, (2) Mainstream, (3) Alternatives, (4) Hamfara, and (5) Murabitun.
Pelatihan Khatib, Imam, dan Bilal Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tembilahan Ridhoul Wahidi; Amaruddin; Junaidi; Sofyan Sulaiman; Syafril; Nasrullah; Fiddian Khairudin; Murni, Dewi
CEMARA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 1 (2025): CEMARA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Indragiri (UNISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61672/cemara.v3i1.3089

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan mengalami defisit sumber daya manusia terampil dalam layanan keagamaan Islam, yang secara signifikan membatasi efektivitas program pembinaan spiritual bagi warga binaan. Untuk mengatasi tantangan ini, sebuah intervensi pelatihan komprehensif bagi kandidat khatib, imam, dan bilal dirancang guna meningkatkan kapasitas keagamaan internal dan menciptakan ekosistem rehabilitasi berbasis nilai-nilai spiritual. Program intensif selama tiga bulan melibatkan 25 peserta terpilih melalui kurikulum terstruktur yang mencakup kompetensi inti: teknik khutbah, manajemen salat berjemaah, fikih ibadah penunjang, serta strategi pengelolaan kegiatan keislaman. Evaluasi pascapelatihan mengungkapkan peningkatan kapasitas teknis pada 80% peserta, tercermin dari penguasaan materi inti dan kemampuan implementasi praktis. Dampak sistemik terobservasi melalui peningkatan keikutsertaan dalam aktivitas ibadah kolektif sebesar 45%, penurunan insiden pelanggaran disiplin sebesar 30%, dan inisiasi kelompok pembina rohani mandiri yang berfungsi sebagai mitra operasional pemasyarakatan. Temuan ini menunjukkan bahwa model pelatihan berbasis pemberdayaan tidak hanya menjawab kebutuhan teknis-operasional pelayanan keagamaan, tetapi juga berfungsi sebagai katalis transformasi perilaku melalui internalisasi nilai-nilai prososial. Studi merekomendasikan replikasi terukur model ini di lembaga pemasyarakatan lain dengan adaptasi kontekstual pada desain kurikulum, khususnya integrasi psikologi koreksional, resolusi konflik, dan pendekatan trauma-informed dalam modul pelatihan, guna memperkuat dimensi rehabilitatif sistem pemasyarakatan nasional secara holistik.