Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengolahan Limbah Sablon Menggunakan Membran Selulosa Asetat (Ca) Berbasis Pelepah Pisang Secara Mikrofiltrasi Ria Praba Wati; Selastia Yuliati; Muhammad Zaman
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i4.6787

Abstract

Sablon merupakan teknik proses cetak yang menggunakan layar dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar nylon atau sutra. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan membran selulosa asetat secara mikrofiltrasi untuk pengolaha limbah sablon. Membran akan dibuat dengan menggunakan selulosa pelepah pisang dengan komposisi 2 gr selulosa pelarut 25 ml aseton dan 1,7 ml PEG 400. Dalam penelitian ini, digunakan limbah cair sablon dengan variasi koagulan yaitu PAC 300; 600; 900; 1200; 1500 ppm serta variasi tekanan  0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8  dan 1 bar. Dari  hasil penelitian, didapatkan hasil rejeksi logam Cr 68,14 %. pengukuran dilakukan kondisi optimum untuk variasi 0,2-1 bar range pada 0,2 bar dengan koagulan 1200 ppm.
Penurunan Kadar Ammonia dari Air Limbah Industri Menggunakan Jet Bubble Column dengan Solvent KOH Wan Qori Sri Maulani; Muhammad Zaman; Muhammad Yerizam
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 8 No. 2 (2024): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v8i2.12490

Abstract

Ammonia merupakan salah satu senyawa yang dihasilkan dari proses industri pembuatan pupuk urea yang bersifat toksik dan berbahaya. Ammonia yang terkandung dalam air limbah dapat berdampak besar terhadap lingkungan dan sekitarnya jika langsung dibuang tanpa pengolahan yang baik terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan adanya teknik pengolahan limbah yang menjadi bagian penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. Jet Bubble Column merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk penurunan kadar ammonia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung koefisien perpindahan massa dan efisiensi untuk mengurangi kadar ammonia dalam air limbah industri melalui penggunaan udara stripping. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh dari variabel yang akan divariasikan, seperti laju alir udara (6-20 L/menit) dan temperatur (35°C dan 50°C). Kadar ammonia akan dianalisis menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dengan reagen Nessler dan panjang gelombang 460 nm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan laju alir udara, temperatur, dan waktu stripping memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai koefisien perpindahan massa dan efisiensi penurunan ammonia. Nilai koefisien perpindahan massa (KLa) terbaik diperoleh pada kondisi Qg = 20 L/menit dan T = 50°C yaitu sebesar 0,936 jam-1 dengan efisiensi sebesar 64,58%.
Pengurangan Kadar Amonia Dalam Limbah Cair Industri Menggunakan Kolom Gelembung Pnacaran Dengan Penambahan Solvent KOH Aprilia, Vita; Muhammad Zaman; Didiek Hari Nugroho
Jurnal Redoks Vol. 10 No. 1 (2025): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v10i1.16641

Abstract

Permasalahan lingkungan yang dominan pada saat ini salah satunya berupa limbah cair yang berasaldari industri. Amonia merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses industri pupuk. Sifat amoniayang toksik menyebabkan limbah amonia perlu dikelola dengan baik. Limbah amonia yang berasaldari berbagai unit operasi dalam pabrik urea yang berpotensi menimbulkan pencemaran selanjutnyalimbah dialirkan ke tempat penampungan dan diolah lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalahmelakukan pengurangan kadar amonia dengan menggunakan kolom gelembung pancaran melaluiproses udara stripping. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan laju alir udara yaitu 12L/menit dan 16 L/menit serta variasi konsentrasi solvent KOH sebesar 0,1;0,2;0,3;0,4M; dan 0,5M;Kadar amonia dianalisis menggunakan alat Spektrofotometri Uv-Vis dengan panjang gelombang 460nm. Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien transfer massa (KLa) terendah 0,228/jam dan nilai KLatertinggi 0,816/jam begitu juga dengan nilai efisiensi (%) stripping untuk penurunan amonia terendah20,34% dan nilai efisiensi (%) tertinggi 57,45%. Keadaan optimal berada pada nilai KLa 0,816/jamdan efisiensi(%) 57,45% pada variabel konsentrasi solvent KOH 0,3M dan Laju alir udara (Qg) 16L/menit.Kata Kunci: Amonia, Kolom Gelembung Pancaran, Limbah  
COMPARATION OF RUBBER MILLING PROCESS TO PRODUCE NATURAL RUBBER COUMPOUNDS USING MODIFIED AND UNMODIFIED LOCAL CLAY FILLER Abu Hasan; Martha Aznury; Indah Purnamasari; Muhammad Zaman; Robert Junaidi; Rahmaniar
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 21 No. 2 (2020): Jurnal Sains dan Materi Indonesia
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COMPARISON OF RUBBER MILLING PROCESS TO PRODUCE NATURAL RUBBER COMPOUNDS USING MODIFIED AND UNMODIFIED LOCAL CLAY FILLER. Many researchers have studied the effect of modified clay as filler on rubber compounds for both natural rubber and synthetic rubber. Various chemicals are used as clay modifiers. In the rubber milling process, modified clay is directly used as filler after pretreatment with clay modifier. However, clay modifiers can also be milled together with original clay during the rubber mastication and milling process. Thus both of these methods certainly produce different physical properties, so the comparison of the two rubber milling processes is the focus of this research. The analysis of the curing characteristics and physical properties of vulcanized natural rubber was carried out with a rheometer and physical properties test units. Thermal analysis was carried out using TG/DTA and dispersion of filler on the rubber compound was analyzed by SEM. The results of the curing characteristic of the rubber compound and the physical properties of vulcanization showed that there was an effect due to the comparison of the rubber milling process. Modified clay using JH-S69 is better than JH-S69 milled with original clay and vice versa occurs in PEG 4000 which is used as clay modifier. PEG 4000 which is milled together with original clay produces curing characteristic and physical properties of vulcanization better than pretreatment of clay to be modified clay. This analysis is in line with the analysis using SEM.