Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Attracting Public with the Speaking Proficiency: Improving Formal Master Ceremony Skill for Teachers: Memikat Publik dengan Kemahiran Berbicara: Meningkatkan Keterampilan Pembawa Acara Formal bagi Guru Syafruddin; Refisa Ananda; Rahma Dewi Hartati; Murni Maulina; Ratu Badriyah; Mohammad Yunus; Teguh Prakoso
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 5 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i5.15675

Abstract

Effective speaking skills are a crucial aspect in the world of education, especially for teachers as learning facilitators. However, there is a problem in terms of the lack of speaking skills that can attract the attention of the public and students in the class. This Community Service aims to overcome this problem by organizing formal emcee training for teachers. The solving method is carried out through intensive training that focuses on developing persuasive speaking skills, setting clear presentation structures, and increasing confidence when speaking in public. The training involves the active participation of teachers who wish to improve their speaking skills. The results of the service activities showed a significant increase in the speaking skills of the teachers after attending the training. They are able to captivate the public's attention with an attractive presentation style, deliver messages more effectively, and maintain positive interactions with listeners. In addition, the teachers also experienced an increase in self-confidence when appearing in public. In conclusion, formal presenter training is an effective method of improving speaking skills for teachers. Public speaking skills help create a more interactive learning environment and inspire students. It is hoped that the development of speaking skills will have a positive impact on the learning process and enhance the school's reputation in the educational community.
KUBAH NOVEL BY AHMAD TOHARI IN PROPHETIC PERSPECTIVE Teguh Prakoso
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2020: 29TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERATURE AND HISKI 36TH ANNIVERSARY IN GORONTALO 2020 (Lite
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v0i0.63

Abstract

Through this article, the researcher wants to describe the story structure of Kubah’s novel by Ahmad Tohari from the perspective of Kuntowijoyo’s Prophetic Ethics. In this novel, the author who was born in Tinggarjaya managed to package how religion, in this case, Islam, is a guide to social life. The message, for example, was conveyed through his transformation into Haji Bakir and Karman in the Kubah novel. The method used in this article is structurally based on the Kuntowijoyo Prophetic Notice. In the story structure, the dome set in a rural social setting was arranged harmoniously by Tohari and integrated with the G30 S/PKI conflict that occurred Pegaten Village. The figure of Haji Bakir is presented to enlighten how Islam is rahmatanlilalaamin. What Tohari initiated was in line with Kuntowijoyo’s thoughts about amarmakruf, nahimunkar, and tu’minunnabillah. The harmonization produced a more interesting analysis because of Tohari’s background in representing the nahdliyin community which was combined with Kuntowijoyo’s prophetic notice as moderate Islam. The results showed that the events told in Kubah novel have described how the attitudes and behaviors of the community life on a religious basis. Through figures Karman, Mami, Haji Bakir, Gethek Caste, and a series of other figures. How to love fellow humans with the provision of Islam as ralmatanilalaamin has been shown. This is the essence of the application of Kuntowijoyo’s prophetic perspective in the Kubah Novel.
CINTA TANAH AIR SEBAGAI MANIFESTASI NILAI KEBANGSAAN PADA NOVEL LINGKAR TANAH LINGKAR AIR KARYA AHMAD TOHARI Teguh Prakoso; Venus Khasanah
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.71

Abstract

Saat ini, diskusi tentang nilai kebangsaan menjadi penting. Kondisi ini dipicu munculnya paham intoleransi oleh kelompok yang menganggap dirinya eksklusif dan paling benar. Dalam konteks yang demikian, cinta tanah air sebagai manisfestasi nilai kebangsaan pada novel Lingkar Tanah Lingkar Air (selanjutnya disebut LTLA) adalah hal yang penting untuk disampaikan. Dalam novel tersebut, Ahmad Tohari berhasil mengemas pesan nasionalisme yang harus selalu dirajut dalam perspektif Islam. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah strukturalisme genetik. Sementara itu, pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pesan yang ingin disampaikan dalam kontekstualisasi Islam sebagai perwujudan cinta tanah air. Pesan ini diwujudnyatakan pada pemikiran-pemikiran Kyai Ngumar tentang toleransi. Selain hal tersebut, pandangan dunia pengarang yang terbangun menunjukkan bahwa harmonisasi dan keselarasan hidup menjadi pondasi pemikiran yang harusnya menjadi tuntunan kehidupan di Indonesia hingga saat ini. Inilah nilai kebangsaan yang menjadi kunci tatanan hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU-GURU DI DILI TIMOR LESTE Ajat Sudrajat; Ojat Darojat; Sopjan Aripin; Teguh Prakoso; Syaeful Mikdar
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.4492

Abstract

Guru-guru di Yayasan An-Nur Dili, Timor Leste, menghadapi tantangan dalam memahami pengembangan kurikulum. Permasalahan ini menjadi fokus utama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan membandingkan kurikulum yang diterapkan di Indonesia dengan kurikulum di Timor Leste. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan kemampuan untuk merancang kurikulum pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan wilayah mereka. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu guru-guru di Yayasan An-Nur agar mampu menyusun kurikulum dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih efektif dan relevan, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop, yang terdiri dari ceramah interaktif serta praktik langsung. Dalam sesi ceramah, tim pengabdian memberikan materi tentang kurikulum yang ada di Indonesia, disertai dengan diskusi dan tanya jawab untuk memastikan pemahaman yang lebih baik di antara para peserta. Selain itu, pada sesi praktik, para peserta diberi contoh-contoh kurikulum SD, SMP, dan SMA di Indonesia, yang kemudian diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam konteks lokal Timor Leste. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa para guru berhasil menyusun kurikulum dan RPP yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di Timor Leste. Evaluasi kegiatan menunjukkan kepuasan yang tinggi dari para peserta dan mitra, dengan penilaian 100% pada semua item evaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kapasitas guru-guru di Yayasan An-Nur dalam mengembangkan kurikulum yang lebih baik dan efektif.