Kemampuan membaca permulaan merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi perkembangan literasi siswa. Namun, hasil PISA 2022 menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa Indonesia masih rendah, sementara guru menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu pendekatan inovatif yang menyesuaikan strategi mengajar dengan kesiapan minat, dan gaya belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berdiferensiasi terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain concurrent triangulation dan non-equivalent control group design. Populasi penelitian terdiri dari 120 siswa kelas 1 SDN 247 Sukapura, Bandung. Sampel dipilih secara purposive, yaitu kelas 1B sebagai kelas eksperimen dan 1C sebagai kelas kontrol, masing-masing 31 siswa. Data dikumpulkan melalui tes membaca permulaan, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan membaca permulaan (Sig.< 0.001). Skor rata-rata posttest kelas eksperimen meningkat dari 14,77 menjadi 18,32, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (14,74 menjadi 16,16). Pembelajaran berdiferensiasi juga meningkatkan kemampuan pengenalan huruf, membaca suku kata, membaca kata, dan kelancaran membaca nyaring. Siswa memberikan respon positif, menunjukkan peningkatan motivasi dan partisipasi aktif. Hambatan yang dihadapi guru mencakup keterbatasan waktu, pengelolaan kelompok yang beragam, dan fasilitas yang kurang memadai. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi efektif meningkatkan kemampuan membaca permulaan serta memberikan kontribusi bagi strategi pembelajaran yang adaptifKemampuan membaca permulaan merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi perkembangan literasi siswa. Namun, hasil PISA 2022 menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa Indonesia masih rendah, sementara guru menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu pendekatan inovatif yang menyesuaikan strategi mengajar dengan kesiapan minat, dan gaya belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berdiferensiasi terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain concurrent triangulation dan non-equivalent control group design. Populasi penelitian terdiri dari 120 siswa kelas 1 SDN 247 Sukapura, Bandung. Sampel dipilih secara purposive, yaitu kelas 1B sebagai kelas eksperimen dan 1C sebagai kelas kontrol, masing-masing 31 siswa. Data dikumpulkan melalui tes membaca permulaan, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan membaca permulaan (Sig.< 0.001). Skor rata-rata posttest kelas eksperimen meningkat dari 14,77 menjadi 18,32, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (14,74 menjadi 16,16). Pembelajaran berdiferensiasi juga meningkatkan kemampuan pengenalan huruf, membaca suku kata, membaca kata, dan kelancaran membaca nyaring. Siswa memberikan respon positif, menunjukkan peningkatan motivasi dan partisipasi aktif. Hambatan yang dihadapi guru mencakup keterbatasan waktu, pengelolaan kelompok yang beragam, dan fasilitas yang kurang memadai. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi efektif meningkatkan kemampuan membaca permulaan serta memberikan kontribusi bagi strategi pembelajaran yang adaptif