Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN JAMINAN FIDUSIA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG TANJUNG BALAI Danialsyah Danialsyah; M. Faisal Rahendra Lubis; Panca Sarjana Putra; Dikko Ammar; Gema Rahmadani
Jurnal PKM Hablum Minannas Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Yayasan Pendidikan Islam Tholabul Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47652/jhm.v2i2.439

Abstract

Ketentuan hukum tentang pelaksanaan perjanjian kredit usaha rakyat dengan jaminan fidusia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Jaminan Fidusia adalah hak agunan/jaminan atas benda bergerak yang berwujud maupun tidak berwujud, atau yang tidak dapat dibebani hak tanggungan menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang dimiliki oleh Penerima Fidusia yang terdaftar di Kantor Pendaftaran Fidusia, yaitu sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu dan yang mempunyai hak untuk didahulukan daripada para kreditur lainnya. pelaksanaan perjanjian kredit usaha rakyat dengan jaminan fidusia pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Kota Tanjung Balai merupakan perjanjian accesoir dari perjanjian pokoknya yaitu perjanjian kredit. Disimpulkan bahwa penyelesaian hukum apabila debitur wanprestasi dalam perjanjian kredit usaha rakyat dengan jaminan fidusia pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Kota Tanjung Balai adalah memberikan hak kepada kreditur untuk melakukan eksekusi.
Unleashing Justice’s Future: The Dawn of Neuro-Cognitive Risk Assessments (NCRA) in Transforming Rehabilitation Mahmud Mulyadi; Zico Junius Fernando; Panca Sarjana Putra; Ariesta Wibisono Anditya
Indonesian Journal of Criminal Law Studies Vol. 9 No. 1 (2024): Indonesia J. Crim. L. Studies (May, 2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcls.v9i1.36418

Abstract

Neuro-Cognitive Risk Assessments (NCRA) represent a groundbreaking innovation in the criminal justice system, concentrating on evaluating cognitive and decision-making factors to assess inmate recidivism risk. Introduced initially in Houston, Texas, in 2017, NCRA have shown substantial efficacy, evidenced by a 2020 study reporting an Area Under the Curve (AUC) value of 0.70, signifying a significant advancement in recidivism prediction. This research employs normative legal methods, utilizing a conceptual, comparative, and forward-looking approach, characterized as descriptive-prescriptive with data analyzed through content analysis. Key advantages of NCRA include their emphasis on cognitive factors and their capability to operate independently via digital platforms, reducing bias and enhancing objectivity. The global adoption of NCRA, including in countries like Canada, the Netherlands, and Australia, underscores its recognition as a promising tool in criminal justice practices. However, ethical considerations and responsible usage are paramount, ensuring the protection of individual rights and involving diverse stakeholders. The integration of NCRA into rehabilitation programs and public policies presents opportunities to enhance efforts against recidivism. By identifying individual needs more accurately and improving predictions of rehabilitation success, NCRA can motivate inmate engagement in rehabilitation initiatives. Moreover, NCRA support the development of effective crime prevention policies, contributing to broader societal well-being. In conclusion, NCRA represent a transformative approach in criminal justice, leveraging cognitive assessments to refine recidivism risk evaluations and enhance rehabilitation outcomes. Ethical deployment and collaborative engagement are critical to maximizing NCRA's potential in promoting justice and reducing reoffending globally.