Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pra-Desain Pabrik Pembuatan Natrium Karbonat (Soda Abu) Dengan Menggunakan Proses Solvay Retno Dwi Nyamiati; Arnesya Ramadhani; Siti Nurkhamdah; Yeni Rahmawati
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.841 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.39038

Abstract

Berkembangnya ilmu dan teknologi menuntut bangsa Indonesia untuk mengembangkan sektor industri, salah satunya adalah pabrik bahan kimia. Kebutuhan akan bahan-bahan kimia di dalam negeri perlu ditingkatkan untuk menuju kemandirian di bidang industri kimia. Natrium karbonat (Na2CO3) atau yang biasa dikenal dengan Soda Ash merupakan salah satu komoditi ekspor atau impor terbesar di dunia. Dalam tahun 2005, kapasitas total produksi Na2CO3 di dunia sekitar 48 juta metric ton. Produsen Na2CO3 yang paling besar adalah kawasan Asia Timur yaitu China dan kawasan Amerika Utara yaitu USA & Meksiko. Terdapat beberapa proses pembuatan natrium karbonat, yaitu proses secara alami dan secara sintesis. Proses terpilih yaitu dengan menggunakan proses solvay dimana terdapat empat tahapan proses dalam pembuatan natrium karbonat (soda abu) yaitu brine purification, lime section, ammonia absorption dan carbonation column serta calcination section. Pabrik natrium karbonat ini akan didirikan di Arosbaya, Bangkalan Madura, Jawa Timur dengan estimasi waktu mulai produksi pada tahun 2021. Berdasarkan Analisa ekonomi untuk kapasitas 185.000 ton/tahun, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 22,3 % pada suku bunga per-tahun 12 % dan laju inflasi sebesa 4,36 %. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 4,511 tahundan titik impas (BEP) sebesar 20,3 %.
PELATIHAN PEMBUATAN KEMASAN (PACKAGING) UNTUK MENINGKATKAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MITRA BINAAN FATAYAT NU KABUPATEN CILACAP Aji Kusumastuti Hendrawan; Anisha Dian Iswahyuni; Arnesya Ramadhani
Abdi Teknoyasa Volume 3, No.1, Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.867 KB) | DOI: 10.23917/abditeknoyasa.v3i1.430

Abstract

Mitra binaan Fatayat NU Kecamatan Kesugihan merupakan kelompok mitra yang cukup maju dalam produksi dan pemasaran makanan, serta banyak variasi produknya, akan tetapi memiliki permasalahan dalam hal pengemasan produk. Pada pengabdian masyarakat kali ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan kemasan dan label produk olahan makanan ringan untuk pelaku usaha di mitra binaan Fatayat NU. Hal tersebut untuk memberikan wawasan standarisasi desain dan bentuk kemasan baru yang membuat produk menjadi lebih bernilai, aman dan mampu bersaing dipasaran. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini yang pertama yaitu metode pesentasi mengenai standarisasi kemasan produk dan packaging design, yang kedua metode demonstrasi mengenai proses perancangan dan penggunaan mesin kemasan, yang ketiga metode praktik yaitu pembuatan konsep desain label kemasan dan praktik penggunaan alat-alat pengemasan secara langsung oleh peserta pelatihan disesuaikan dengan ukuran dan jenis produk olahan makanan dan minuman yang di produksi oleh ibu-ibu mitra binaan Fatayat, dan yang terakhir adalah metode evaluasi dengan mengamati hasil yang diciptakan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada range waktu 2 November sampai 5 Desember 2021.
Utilization of Fly Ash and Zeolite to Reduce Chemical Oxygen Demand (COD) in Domestic Waste at the Al Ihya Ulumaddin Islamic Boarding School Cilacap Arnesya Ramadhani; Sonya Hakim Raharjo; Retno Dwi Nyamiati
Formosa Journal of Applied Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): March 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjas.v2i3.3347

Abstract

Domestic waste is the result of waste from various human activities. An alternative to reduce domestic waste is waste filtration. The purpose of this study was to find the best time for the filtration process using fly ash and zeolite to reduce COD levels in the domestic waste of the Al-Ihya Islamic Boarding School. The filter media is composed of 5 layers, namely gravel, palm fiber, zeolite, sand and fly ash. This research stage is to find the best filtration time from variations of 0, 90, 150 and 210 minutes. The resulting filtrate was tested for color and COD levels. The results show the best filtration time is 90 minutes. The color of the waste was originally cloudy black after being filtered for 90 minutes, the color changed to clear yellow. The original COD level was 1,932 mg/L after going through a filtration process for 90 minutes, decreasing to 310 mg/L.
Pengolahan Air Sumur Di Desa Karangrena Cilacap Menggunakan Media Filtrasi Dari Arang Tempurung Kelapa Arnesya Ramadhani; Sigit Suwarto; Frida Amriyati Azzizzah; Virgiawan Listanto; Kharismatun Nafa
Abdi Teknoyasa Volume 4, No.1, Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/abditeknoyasa.v4i1.1306

Abstract

Desa Karangrena merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Desa ini memiliki permasalahan mengenai pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, pada pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat Desa Karangrena mengenai pengolahan air sumur khususnya di RW 06 Desa Karangrena dengan menggunakan media filtrasi dari arang aktif tempurung kelapa dan memberikan suatu keterampilan teknologi proses pengolahan air bersih. Tujuan tersebut dicapai dengan kegiatan berupa pelatihan dan penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah air bersih. Hasil yang dicapai pada pengabdian ini yaitu masyarakat Desa Karangrena dapat mengetahui cara membuat arang aktif, cara pengolahan air bersih dan memiliki keterampilan dalam pembuatan teknologi tepat guna untuk mengolah air bersih. Alat filtrasi yang dipasang dapat merubah warna air yang semula berwarna coklat keruh menjadi bening, menghilangkan bau pada air, dan merubah pH dari 6 menjadi 6,5. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada 17 Oktober 2022 dan 23 Oktober 2022.
Pengaruh Material Fly Ash Dan Zeolit Pada Alat Filtrasi SIFA Terhadap Penurunan Biochemical Oxygen Demand (BOD) Dalam Limbah Domestik Sigit Suwarto; Frida Amriyati Azzizzah; Arnesya Ramadhani; Christian Soolany; Virgiawan Listanto; Kharismatun Nafa
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang padat penduduk sehingga jumlah air limbah yang dihasilkan semakin meningkat, terutama limbah domestik yang merupakan limbah cair buangan yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Sehingga dengan kondisi ini, kebutuhan akan air bersih menjadi sangat vital. Langkah alternatif yang digunakan untuk mengurangi limbah domestik dan memperoleh air yang lebih bersih adalah dengan penggunaan proses filtrasi. Proses filtrasi tersusun atas beberapa media filter yang digunakan untuk mengadsorbi polutan-polutan dari limbah cair. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu optimum pada proses filtrasi menggunakan absorben fly ash batubara dan zeolit. Parameter yang menjadi tinjauan adalah kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan pH pada limbah domestik pondok pesantren Al-Ihya Ullumadin Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Media filter yang digunakan tersusun dari 5 lapisan yaitu kerikil, ijuk, zeolit, pasir dan fly ash. Tahapan kerja pada penelitian ini yaitu mencari waktu filtrasi yang optimum dari variasi waktu 90, 150 dan 210 menit. Filtrat yang dihasilkan diuji kadar BOD dan pH. Hasil analisis menunjukkan waktu filtrasi yang paling optimum adalah 90 menit, menghasilkan penurunan BOD dari 13.294 mg/L menjadi 199 mg/L, yang berarti terjadi penurunan BOD sebesar 98,5% dan pH menurun dari 7 menjadi 6,5. Kata kunci :  biochemical oxygen demand; filtrasi; fly ash; limbah domestik; zeolit.
Pelatihan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) sebagai Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Batuanten Dini Novi Rohmah; Arnesya Ramadhani
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.783

Abstract

VCO dapat dibuat dengan berbagai cara sederhana, seperti dengan cara tradisional (pendiaman), metode fermentasi, metode enzimatis, dan ultrasonik. Dalam pengabdian masyarakat di Desa Batuanten Cilongok, Penulis dan Tim mengadakan pelatihan pembuatan VCO dengan 3 metode yaitu, cara tradisional, fermentasi dan enzimatis. Pelatihan pembuatan VCO di desa Batuanten ini bisa menjadi solusi pemberdayaan masyarakat dalam mengolah kelapa agar nilai guna dan nilai jualnya menjadi lebih tinggi, kemudian masyarakat diharapkan bisa secara mandiri membuat VCO yang dapat dikonsumsi pribadi atau dikomersilkan. Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat kali ini adalah: Memberikan pelatihan pembuatan VCO yang kaya manfaat kepada warga desa Batuanten agar masyarakat bisa membuat VCO secara mandiri. Pelatihan pembuatan VCO kepada ibu–ibu warga desa Bantuanten berlangsung dengan lancar dan dihadiri oleh 44 orang. Semua warga yang mengikuti pelatihan, mempraktikkan langsung membuat VCO dengan bahan santan yang dibawa dari rumah masing-masing. Sebanyak 78% warga berhasil membuat VCO dengan metode yang telah dipaparkan. Saran untuk sosialisasi selanjutnya yaitu pelatihan pengemasan produk VCO beserta informasi mengenai manfaatnya sehingga produk yang di buat ibu–ibu desa Batuanten memiliki merk tersendiri. Pada dasarnya desain kemasan mempengaruhi apa yang ada di dalamnya. Karena itu pengaruh bentuk, warna, bahan, desain kemasan dapat mempengaruhi konsumen.
Pemanfaatan Limbah Faba (Fly Ash Bottom Ash) Pltu Karangkandri Sebagai Adsorben Pengolahan Limbah Batik Di Desa Kutawaru Cilacap: Utilization of FABA Waste (Fly ash Bottom ash) of PLTU Karangkandri as an Adsorbent for Batik Waste Process in Kutawaru Village, Cilacap. Ramadhani, Arnesya; Siti Khuzaimah
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.02.04

Abstract

Di era yang modern ini banyak teknologi yang semakin maju dan perkembangan industri semakin meningkat sehingga menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adsorben terbaik dari fly ash dan bottom ash serta untuk mengetahui pengaruh waktu filtrasi terhadap penurunan kadar, warna, BOD5, COD, TSS, dan pH pada proses pengolahan air limbah industri kain batik Cilacap. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mencari waktu filtrasi terbaik dari variasi waktu 60, 120, 180 menit pada adsorben fly ash dan bottom ash serta menentukan adsorben terbaik antara fly ash dan bottom ash. Hasil uji warna, BOD5, COD, TSS dan pH menunjukkan adsorben yang paling optimum adalah fly ash, dimana menghasilkan persen penurunan kadar warna tertinggi pada waktu filtrasi 60 menit sebesar 34,1%, persen penurunan kadar BOD5 tertinggi pada waktu 180 menit sebesar 69,5%, persen penurunan kadar COD tertinggi pada waktu 120 menit sebesar 71,5%, persen penurunan kadar TSS tertinggi pada waktu 180 menit sebesar 69,1% dan dihasilkan pH yang netral. Analisa hasil waktu yang paling optimum adalah waktu filtrasi 180 menit dimana hasil filtrasi menggunakan adsorben bottom ash menunjukkan persen penurunan kadar BOD5, COD, TSS tertinggi sebesar 55,4%, 55,3%, 20,4%.
PENGARUH AKTIVATOR NAOH PADA ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA ADSORBEN PADA LIMBAH CAIR TAHU Nur Alimah, Gustin; Khuzaimah, Siti; Ramadhani, Arnesya
Jurnal Inovasi Daerah Vol. 3 No. 2 (2024): JID : Jurnal Inovasi Daerah, Desember 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56655/jid.v3i2.248

Abstract

Activated charcoal is becoming more important as Indonesia's industrial sector expands. To meet this growing need, researchers and entrepreneurs in the activated charcoal industry must strike a balance between producing enough high-quality charcoal and meeting the growing demand for it. In order to find out how well activated coconut shell charcoal adsorbs tofu liquid waste, this research set out to do just that. Carbonation, activation, and data analysis were the procedures employed. Tofu liquid waste was effectively adsorbed using activated coconut shell charcoal with NaOH activator, according to the findings. An rise in the pH of the tofu liquid waste which was 4 before treatment and 6 after indicates this. The use of adsorbents when activated charcoal is mixed in an acid group solution is able to release H+ causing a decrease in pH. There was a difference in the color and scent markers both before and after the therapy. With 25% NaOH, the COD level is 643 mg/L, with 75% NaOH bringing it down to 365 mg/L. Similarly, with 25% NaOH, the BOD level is 300 mg/L, with 75% NaOH bringing it down to 250 mg/L. Lastly, with 25% NaOH, the TSS level is 116 mg/L, with 75% NaOH bringing it down to 102 mg/L. This demonstrates that the activated carbon may remove contaminants from the tofu liquid byproducts.
Filtrasi limbah batik Kutawaru Cilacap menggunakan fly ash yang diaktivasi asam sulfat Manasikana, Arina; Ramadhani, Arnesya
Jurnal Rekayasa Proses Vol 19 No 1 (2025): Volume 19, Number 1, 2025
Publisher : Jurnal Rekayasa Proses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.11219

Abstract

The batik industry is one of the largest contributors to liquid waste. Batik liquid waste if not treated properly has the potential to increase disease and pollute the environment. Pollutant levels contained in the waste can be degraded by using fly ash as an adsorbent. Fly ash is obtained from Steam Power Plant waste. The purpose of this study was to determine the best concentration of sulfuric acid between 1M and 3M added to activate fly ash to reduce COD, BOD, TSS, color change and pH of Kutawaru batik waste. The research consisted of three stages: the first stage was the activation of fly ash by immersing it in a solution of 1M and 3M sulfuric acid with a ratio of 1:5 for 3 hours. Then, wash with water until the pH is neutral. Furthermore, the fly ash was dried using an oven at 105oC for 4 hours to a constant weight, resulting in sulfuric acid-activated fly ash. The second stage of the adsorption process, where batik waste was mixed with sulfuric acid-activated fly ash in a ratio of 5:1 for 3 hours, resulted in the waste after adsorption. In the last stage, testing of the waste before and after adsorption was carried out at the Cilacap Environmental Laboratory. The results showed that the best concentration of sulfuric acid for the activation of fly ash was 1M because it reduced COD, BOD and TSS by up to 90%. Changes in COD, BOD, TSS, color and pH of batik waste before and after adsorption using 1 M sulfuric acid-activated fly ash, namely COD 13678 mg/L to 1302 mg/L, BOD 8480 mg/L to 870 mg/L, TSS 460 mg /L becomes 47 mg/L, the color of the batik waste changes from black to yellow, and pH 9 becomes 7.
Pelatihan Pembuatan Sabun Padat dari Minyak Jelantah untuk Ibu PKK Desa Glempang Sebagai Inovasi Ramah Lingkungan dan Peluang Usaha Siti Khuzaimah; Nani Kurniasih; Arnesya Ramadhani; Dini Novi Rokhmah; Frida Amriyati Azzizzah; Happy Ayu Puspa Sari
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1260

Abstract

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di mana untuk mempertahankan hidup dan pemenuhan nutrisi dalam tubuh pasti membutuhkan makanan. Makanan memiliki berbagai macam jenis dan pengolahannya, apalagi dimasa sekarang makanan sangat bervarian baik makanan dikukus maupun digoreng. Makanan yang digoreng sangat diminati oleh masyarakat pada umumnya karena terasa gurih. Minyak goreng memiliki manfaat dalam pengolahan makanan, tetapi memiliki masalah besar bagi lingkungan untuk minyak hasil sisa penggorengan atau minyak jelantah. Minyak jelantah sebagai limbah apabila tidak dipergunakan dengan baik akan menjadi sumber penyebab masalah bagi lingkungan. Minyak jelantah memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sebagai bahan sabun padat. Sehingga masyarakat perlu diberikan informasi dan pelatihan terkait pemanfaatan limbah sebagai bentuk inovasi dalam rangka meminimalisir limbah rumah tangga ataupun limbah sisa penggorengan pada usaha rumah tangga. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan informasi sehingga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan limbah dan peduli lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi beberapa tahapan di antaranya persiapan dan pelaksanaan. Manfaat dari pengabdian ini supaya masyarakat peduli terhadap limbah minyak jelantah dan memiliki ketrampilan dalam membuat sabun padat dari minyak jelantah. Serta mendapat ilmu ketrampilan peluang usaha baru sehingga menambah pendapatan keluarga.