Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN INTERELASI LUAS LAHAN DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETAMBAK GARAM Mas'ad Mas'ad; Siti Sanisah; Arif Arif; Khosi'ah Khosi'ah; Muhamad Alfin Tarmizi; Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Sukuryadi Sukuryadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 11, No 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v11i2.14865

Abstract

Abstrak: Tingkat kesejahteraan petambak garam merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius, mengingat jarangnya para petambak memperoleh perhatian dan minim intervensi pemerintah melalui beragam program penanggungan kemiskinan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji interelasi luas lahan dengan tingkat kesejahteraan petambak garam di Desa Kidang-Kabupaten Lombok Tengah. Riset menerapkan pendekatan mixed methods research bertipe the convergent parallel design didukung metode survey. Data penelitian diperoleh dari sebaran angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data kuantitatif menggunakan formula persentase, dan kualitatif melalui tahap pengumpulan data, display data, penyajian dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prinsip interelasi, lahan tambak dengan petambak garam merupakan fenomena yang saling terhubung. Tetapi, relasi luas lahan tambak dengan tingkat kesejahteraan petambak menunjukkan keterikatan lemah dengan koefisien korelasi sebesar 0,211. Artinya, luas lahan yang dimiliki petambak tidak serta merta mempengaruhi tingkat kesejahteraan petambak garam. Disarankan agar pihak pemerintah dan pihak berkompeten lainnya lebih memperhatikan kesejahteraan petambak melalui berbagai pendekatan.  Abstract:  The welfare of salt farmers is a matter that needs serious attention, given the lack of attention and minimal government intervention through various poverty alleviation programmes. The research aims to examine the interrelationship between land area and the level of welfare of salt farmers in Kidang Village, Central Lombok Regency. The research applies a mixed-methods research approach with a convergent parallel design type supported by a survey method. Research data was obtained from the distribution of questionnaires, interviews, observation, and documentation. Quantitative data analysis uses a percentage formula, and qualitative data analysis goes through the stages of data collection, data display, presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that according to the principle of interrelation, pond land and salt farmers are interconnected phenomena. However, the relationship between the area of ponds and the level of welfare of farmers shows a weak relationship with a correlation coefficient of 0.211. That is, the area of land owned by farmers does not necessarily affect the level of welfare of salt farmers. It is recommended that the government and other competent parties pay more attention to the welfare of fish farmers through various approaches.
PENDEKATAN PENGELOLAAN SAMPAH TPA REGIONAL KEBONG KONGOK Sukuryadi Sukuryadi; Lalu Mokh Reza Anshari; Putu Eka Gunadi; Harry Irawan Johari; Ibrahim Ibrahim; Joni Safaat Adiansyah; Nurhayati Nurhayati; Mas'ad Mas'ad; Muhammad Sabri; Palahuddin Palahuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.21004

Abstract

ABSTRAKPermasalahan sampah merupakan permasalahan yang banyak melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaannya terutama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu langkah dalam melakukan pengelolaan sampah adalah dengan melakukan identifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi pihak pengelola bersama masyarakat sekitar TPA.  Oleh karena itu, Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Desa Sukamakmur, Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode observasi dan wawancara di lokasi TPA. Kegiatan ini banyak melibatkan berbagai pihak terutama pihak pengelola TPA bersama masyarakat sekitar. Berdasarkan kegiatan iniditemukan bahwa distribusi sampah di TPA ini tidak merata, dengan adanya titik-titik kritis dan zona penumpukan sampah yang memerlukan perhatian khusus. Infrastruktur pengelolaan sampah yang terbatas, seperti fasilitas pemrosesan yang kurang, juga menjadi hambatan utama. Dampak lingkungan dan sosial ekonomi dari TPA ini belum sepenuhnya tergambarkan secara rinci, namun ada indikasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah masih rendah, dipengaruhi oleh persepsi negatif terhadap sampah dan ketidakpastian terkait manfaat partisipasi. Sebagai solusi, edukasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi. Penyesuaian program dengan konteks lokal dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan inovatif juga diusulkan. Kata kunci: pengelolaan sampah; tempat pembuangan akhir; analisis data spasial ABSTRACTThe waste problem is a problem that involves many parties in its management, especially at final disposal sites (TPA). One of the steps in managing waste is to identify various problems faced by the management together with the community around the landfill. Therefore, this Community Service Activity aims to identify the challenges of waste management at the Kebon Kongok Regional Final Disposal Site (TPA) in Sukamakmur Village, West Lombok. The method used in this activity is the method of observation and interviews at the landfill location. This activity involves many parties, especially the landfill management and the surrounding community. Based on these activities was found that waste distribution in this landfill is uneven, with critical points and zones of waste accumulation requiring special attention. Limited waste management infrastructure, such as insufficient processing facilities, also poses a major obstacle. The environmental and socio-economic impacts of this landfill have not been fully detailed, but there are indications of socio-economic effects on the surrounding community. Community participation in waste management programs is low, influenced by negative perceptions of waste and uncertainty about the benefits of participation. As a solution, community education and awareness are key to increasing participation. Adjusting programs to local contexts and empowering communities through innovative approaches are also proposed. Keywords: waste management; landfill; spatial data analysis