Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identification of Aquifer, Ground Water-Bearing Rock, using Vertical Electrical Sounding (VES): East Lampung Case Study Intan Andriani Putri; Risky Martin Antosia; Alhada Farduwin; Reza Rizki; Yudha Styawan; Sillak Hasiany
Journal of Multidisciplinary Academic Vol 7, No 1 (2023): Science, Engineering and Social Science Series
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A one-dimensional geo-electrical method using Vertical Electrical Sounding (VES) has been carried out to model lithology and identify an aquifer, a water-bearing rock, in East Lampung to provide the water needs of the poultry breeding industry (PT. X) that is going to be established in the near future. Two VES points had been surveyed using Schlumberger electrode configuration to achieve good depth penetration and good vertical resolution. Geophysical modeling is not unique, overcoming this issue could be done using a global inversion method. A global inversion technique called Particle Swarm Optimization (PSO) was performed to create more reliable subsurface lithology, resulting in around 5 – 11% errors. The PSO algorithm deployed here took 1.000 particle numbers with ω=0.8; αl=1.8; and αg=2. The result shows that the study area’s lithology consists of Tuff, Sandy Tuffaceous, and Shaley Tuff. Sandy Tuffaceous is identified as a confining aquifer zone. There are two potential aquifer zones, Aquifer I and Aquifer II. Aquifer II has more potential as water resources of the industry due to its thickness, moreover, it is topped by impermeable Shaley tuff that prevents local climate effects such as rain that could decrease water quality.
PEMETAAN KERENTANAN SEISMIK MELALUI ANALISIS MIKROTREMOR HVSR DI WILAYAH KECAMATAN KEMILING DAN SEKITARNYA Ariyanto, Agus; Farduwin, Alhada; Styawan, Yudha; Putri, Intan Andriani; Junian, Wahyu Eko; Prasetyo, Nugroho; Rizki, Reza; Wulandari, Rizki
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i2.393

Abstract

Wilayah Kemiling yang terletak di Kota Bandar Lampung sering kali mengalami gempa lokal dengan magnitudo kecil. Gempa ini terjadi secara berulang dan dirasakan di daerah Kemiling dan sekitarnya. Hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran bagi warga dan dapat merusak bangunan. Fokus utama pada studi ini adalah untuk memahami bagaimana karakteristik tanah dan indeks kerentanan seismik di daerah tersebut. Untuk meminimalisir dampak kerusakan akibat gempa, perlu dilakukan mikrozonasi pada wilayah rawan gempa. Parameter mikrozonasi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik tanah antara lain amplifikasi (A0), frekuensi natural (f0), indeks kerentanan seismik (Kg), periode dominan (T0), dan kecepatan gelombang geser hingga kedalaman 30 meter (VS30). Sebanyak 65 titik pengukuran mikrotremor telah diukur di Kecamatan Kemiling dan sekitarnya meliputi kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan, dan Kecamatan Natar. Pada penelitian ini digunakan analisis metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan didapatkan bahwa frekuensi natural berkisar antara 0,5-31,47 Hz, periode dominan 0,03-2,0 sekon, amplifikasi 0,76-7,67 kali penguatan, indeks kerentanan seismik 0,05-76,31, dan VS30 49,61-777,80 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah barat daya hingga utara Kemiling memiliki risiko kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya dengan tipe tanah berupa tanah lunak. Oleh karena itu, diperlukan tindakan mitigasi yang tepat, termasuk pengembangan rencana mitigasi risiko, pemantauan lanjutan, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan darurat.
ANALISIS GEMPA CIANJUR 2022 DENGAN PENDEKATAN SPASIAL TEMPORAL a-VALUE DAN b-VALUE Zakhra, Vera Meysya; Styawan, Yudha; Fattah, Erlangga Ibrahim; Farduwin, Alhada
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.318

Abstract

Gempa dengan kekuatan 5,6 Mw terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 memiliki dampak signifikan dengan korban sebanyak 334 jiwa, 54 ribu bangunan rumah rusak sehingga 114.683 jiwa harus mengungsi. Hiposenter gempa berada pada kedalaman 10 km dengan sumber gempa berasal dari sesar aktif yang baru teridentifikasi yaitu Sesar Cugenang. Dari dampak yang terjadi, perlu ada penilaian seismisitas dan potensi bahaya seismik di wilayah itu dengan menentukan parameter a-value dan b-value. Parameter seismotektonik tersebut menggunakan relasi Gutenberg-Richter dengan variasi spasial dan temporal, sehingga tinjauan ini memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang signifikan mengenai mitigasi gempa bumi. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari International Seismological Center (ISC) pada periode 1964-2020 dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan periode tahun 2021-2023.  Dari analisis diperoleh variasi spasial a-value berkisar antara 2,6 hingga 3,2, dan variasi spasial b-value berkisar antara 0,32 hingga 0,4. Analisis variasi temporal selama 4 tahun sebelum gempa utama menunjukkan tren b-value yang terus menurun. Namun sesaat sebelum gempa utama b-value mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan batuan mulai rapuh dan rentan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, ketika terjadi  utama menyebabkan kerusakan dan dampak yang cukup signifikan dikarenakan kondisi batuan yang rapuh. Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan tidak bersifat absolut. Terdapat faktor-faktor lain seperti sifat fisik dan geologi batuan, kondisi tektonik, dan lingkungan sekitar yang juga berpengaruh terhadap kerapuhan dan ketahanan batuan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut dan pemodelan yang komprehensif diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan.
QuakeSee: Aplikasi Cross-Platform Python Berbasis Web untuk Otomasi dan Aksesibilitas dalam Pengunduhan Data Gempa Terbuka Styawan, Yudha
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i3.968

Abstract

QuakeSee merupakan aplikasi lintas platform berbasis Python dengan antarmuka web yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas dalam proses pengunduhan data gempa terbuka. Aplikasi ini memanfaatkan Obspy dan fitur Routing-Client untuk mengoptimalkan pemilihan penyedia data seismik secara otomatis tanpa memerlukan konfigurasi manual. Permintaan HTTP berulang secara otomatis juga dimanfaatkan untuk jumlah kejadian gempa yang tinggi. Melalui antarmuka web yang interaktif, pengguna dapat memperoleh data kejadian gempa, informasi stasiun, serta rekaman seismogram dengan lebih mudah dan cepat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa QuakeSee mampu mempercepat proses pengambilan data dibandingkan dengan metode konvensional, khususnya dalam skenario yang melibatkan permintaan data dari beberapa penyedia sekaligus. Selain itu, distribusi dalam format Python Wheel (.whl) serta ketersediaannya di PyPI memungkinkan instalasi yang lebih sederhana dan fleksibel di berbagai sistem operasi. Dengan kombinasi fitur otomasi, antarmuka berbasis web, dan kompatibilitas lintas platform, QuakeSee menjadi solusi yang efektif dan andal bagi pelajar, peneliti serta praktisi seismologi dalam mengakses dan mengelola data gempa secara lebih efisien.
QuakeSee: Aplikasi Cross-Platform Python Berbasis Web untuk Otomasi dan Aksesibilitas dalam Pengunduhan Data Gempa Terbuka Styawan, Yudha
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i3.968

Abstract

QuakeSee merupakan aplikasi lintas platform berbasis Python dengan antarmuka web yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas dalam proses pengunduhan data gempa terbuka. Aplikasi ini memanfaatkan Obspy dan fitur Routing-Client untuk mengoptimalkan pemilihan penyedia data seismik secara otomatis tanpa memerlukan konfigurasi manual. Permintaan HTTP berulang secara otomatis juga dimanfaatkan untuk jumlah kejadian gempa yang tinggi. Melalui antarmuka web yang interaktif, pengguna dapat memperoleh data kejadian gempa, informasi stasiun, serta rekaman seismogram dengan lebih mudah dan cepat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa QuakeSee mampu mempercepat proses pengambilan data dibandingkan dengan metode konvensional, khususnya dalam skenario yang melibatkan permintaan data dari beberapa penyedia sekaligus. Selain itu, distribusi dalam format Python Wheel (.whl) serta ketersediaannya di PyPI memungkinkan instalasi yang lebih sederhana dan fleksibel di berbagai sistem operasi. Dengan kombinasi fitur otomasi, antarmuka berbasis web, dan kompatibilitas lintas platform, QuakeSee menjadi solusi yang efektif dan andal bagi pelajar, peneliti serta praktisi seismologi dalam mengakses dan mengelola data gempa secara lebih efisien.
OPTIMALISASI NILAI-B SEISMIK DI WILAYAH JAWA MELALUI PEMODELAN OK1993 BERBASIS VORONOI Styawan, Yudha
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v11i2.489

Abstract

The spatial variation of b-values in seismically active regions provides critical insight into the stress state and rupture potential of fault systems. This study focuses on the Java region and surrounding subduction zones, where detailed mapping of b-values remains uncertain despite high seismic risk. A Voronoi-based ensemble modelling framework is implemented, incorporating the Ogata-Katsura 1993 (OK1993) formulation and spatial sampling via Sobol sequences to ensure uniform partitioning. Earthquake data from 1995 onward were compiled and harmonized into moment magnitude (Mw) using conversion equations from the Indonesian Earthquake Source and Hazard Map 2017. The OK1993 model enables estimation of b-values optimized via trust-constr and initialized with maximum likelihood estimates. The results reveal that high b-values (b > 1.2) dominate offshore southwest Lampung and south of Bali, whereas low b-values (b < 0.8) appear parts of the Sumatra fault near the Sunda Strait, faults across Java, and thrusts north of Bali and Lombok. Moderate b-values (0.8–1.0) extend along the southern Java trench and may represent partially coupled megathrust segments. Interestingly, the low b-value zones may indicate locked asperities and potential seismic gap segments, especially along southern Java, where large ruptures have not occurred in recent decades. This study demonstrates the utility of spatially adaptive, data-driven approaches in capturing complex tectonic segmentation and supports their integration into future seismic hazard assessments in Indonesia, particularly in Java and its surrounding regions.
SITE EFFECTS IDENTIFICATION USING HVSR METHOD IN CISARUA HOT SPRING AREA, NATAR, SOUTH LAMPUNG Farduwin, Alhada; Nugraha, Purwaditya Nugraha; Styawan, Yudha; Lestari, Eka Yunita Purnama; TR, Dina Puspita Julyanti
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v11i2.494

Abstract

Cisarua, which contains a geothermal hot spring, is an intriguing area to investigate due to its location far from any known heat source or volcanic activity. Using the HVSR technique, this study aims to characterize the local site effects based on key parameters: natural frequency (fo), amplification factor (Ao), and average shear-wave velocity down to 30 meters depth (Vs30). Microtremor measurements were conducted at 25 locations across the Cisarua hot spring area, with an average spacing of 300 meters. Each site was recorded for 40–50 minutes, and the data were processed using Geopsy software to extract the HVSR curves, along with the fo and Ao values. The HVSR curves were then inverted using the Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm to derive Vs30 values. The results show that fo values range from 0.6 to 1.1 Hz, and Vs30 values are generally below 175 m/s. These two parameters exhibit minimal spatial variation, indicating the presence of thick, soft, and relatively homogeneous sedimentary layers across most of the study area. The Ao values range from 2 to 5, with values below 3 dominating near the geothermal manifestation zone. The spatial distribution of fo and Ao reveals a northwest–southeast trend, which is strongly correlated with the presence of the Lampung–Panjang Fault that likely controls sediment accumulation and layer thickness in the area. Around point T13, Vs30 drops to 125–150 m/s, suggesting localized softening of the soil due to hydrothermal alteration processes. These findings emphasize the interplay between site effects, regional geological structures, and geothermal activity in shaping the dynamic properties of the subsurface in this area.
Pemodelan 3D Perubahan Coulomb Stress Pasca-Gempa Seram Pada 5 Mei 2024 Dengan Magnitudo 6.1 Mw Wahyudi, Riski; Auliya, Laila; Nugraha, Purwaditya; Prasetyo, Nugroho; Styawan, Yudha
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 4, No 2 (2025): Geosfera : Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/geojpg.v4i2.34961

Abstract

This study aims to analyze Coulomb stress changes following the Mw 6.1 earthquake in Seram on May 5, 2024, in order to identify potential subsequent seismic hazards. The methodology employed numerical modeling using Coulomb 3.4 to calculate stress distribution, which was then visualized through spatial interpolation in both 2D maps and 3D cross-sections. The 2D modeling results reveal zones of significant stress increase that spatially correlate with the locations of major earthquakes in 1993 and 1998. The 3D analysis further indicates stress concentration at shallow to intermediate depths (0–12 km), consistent with the distribution of recorded aftershocks, thereby validating the reliability of the model. Additionally, stress transfer was detected toward surrounding faults, particularly the Seram strike-slip segment and the Bobot fault segment. In conclusion, this research demonstrates that Coulomb stress modeling provides a quantitative framework for assessing post-seismic stress evolution and constitutes a crucial basis for disaster mitigation efforts in the tectonically complex Maluku region.
PEMANFAATAN METODE HVSR UNTUK STUDI KARAKTERISTIK TANAH DI TANJUNG KEMALA DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS Farduwin, Alhada; Pinem, Junita Cintia Dewi Br; Styawan, Yudha
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i2.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi karakteristik tanah di Kabupaten Tanggamus, tepatnya pada Desa Tanjung Kemala, dengan fokus pada parameter penting seperti indeks kerentanan seismik (), amplifikasi (), dan frekuensi natural (). Karakteristik tanah ini sangat penting dalam menentukan zona rawan seismik yang dapat memengaruhi keputusan dalam pemilihan lokasi pembangunan. Data untuk penelitian ini diperoleh melalui pengukuran mikrotremor yang dilakukan menggunakan alat Raspberry Shake 3D pada 24 lokasi observasi, yang tersebar dengan interval sebesar 0,5 km. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), yang memungkinkan penilaian  dan . Luaran dari analisis ini memperlihatkan  yang bervariasi di antara 0,52 Hz dan 21,73 Hz, sedangkan  berkisar antara 1,97 hingga 7,66 kali, dan nilai 0,71 hingga 37,34 dari . Data ini mengungkapkan bahwa daerah dengan  rendah terletak di bagian timur dan timur laut, sedangkan daerah dengan  tinggi ditemukan di bagian barat laut dan tengah barat daya. Selain itu, pengukuran ketebalan lapisan sedimen berdasarkan nilai kecepatan gelombang geser sepanjang kedalaman 30 meter yang dirata-ratakan () dengan hasil antara 83,67 m/s hingga 1380,82 m/s, dengan dominasi tipe C yang menunjukkan tanah yang sangat padat. Temuan ini sangat berharga untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai potensi risiko seismik dan mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam perencanaan dan pembangunan yang lebih aman di kawasan tersebut.
ANALISIS GEMPA CIANJUR 2022 DENGAN PENDEKATAN SPASIAL TEMPORAL a-VALUE DAN b-VALUE Zakhra, Vera Meysya; Styawan, Yudha; Fattah, Erlangga Ibrahim; Farduwin, Alhada
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.318

Abstract

Gempa dengan kekuatan 5,6 Mw terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 memiliki dampak signifikan dengan korban sebanyak 334 jiwa, 54 ribu bangunan rumah rusak sehingga 114.683 jiwa harus mengungsi. Hiposenter gempa berada pada kedalaman 10 km dengan sumber gempa berasal dari sesar aktif yang baru teridentifikasi yaitu Sesar Cugenang. Dari dampak yang terjadi, perlu ada penilaian seismisitas dan potensi bahaya seismik di wilayah itu dengan menentukan parameter a-value dan b-value. Parameter seismotektonik tersebut menggunakan relasi Gutenberg-Richter dengan variasi spasial dan temporal, sehingga tinjauan ini memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang signifikan mengenai mitigasi gempa bumi. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari International Seismological Center (ISC) pada periode 1964-2020 dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan periode tahun 2021-2023.  Dari analisis diperoleh variasi spasial a-value berkisar antara 2,6 hingga 3,2, dan variasi spasial b-value berkisar antara 0,32 hingga 0,4. Analisis variasi temporal selama 4 tahun sebelum gempa utama menunjukkan tren b-value yang terus menurun. Namun sesaat sebelum gempa utama b-value mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan batuan mulai rapuh dan rentan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, ketika terjadi  utama menyebabkan kerusakan dan dampak yang cukup signifikan dikarenakan kondisi batuan yang rapuh. Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan tidak bersifat absolut. Terdapat faktor-faktor lain seperti sifat fisik dan geologi batuan, kondisi tektonik, dan lingkungan sekitar yang juga berpengaruh terhadap kerapuhan dan ketahanan batuan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut dan pemodelan yang komprehensif diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan.