Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Peninjauan Ulang Kedalaman Akuifer Menggunakan Metode Resistivitas 1D di Desa Gayau, Kabupaten Pesawaran Antosia, Risky Martin; Putri, Intan Andriani; Farduwin, Alhada; Irawati, Selvi Misnia; Santoso, Nono Agus
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.309

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) telah dilakukan di desa Gaya, kecamatan Padang Cermin, kabupaten Pesawaran, provinsi Lampung. Permasalahan yang dialami desa tersebut adalah sarana penampungan air yang sudah dibuat tidak optimal digunakan karena sumur bor yang dimiliki, kondisi airnya sering kering. Sarana tersebut diperuntukkan bagi warga desa ketika musim kemarau tiba. Tim PkM mengajukan suatu pendekatan dari segi kerekayasaan geofisika untuk mengatasi permasalahan tersebut, berupa peninjauan kembali kedalaman akuifer sumur bor desa. Pendekatan tersebut menggunakan metode resistivitas 1D. Metode ini bertujuan untuk mengetahui lapisan batuan bawah permukaan bumi dengan dilihat dari distribusi nilai resistivitas terhadap kedalaman. Ada 3 titik pengukuran di sekitar sumur desa tersebut dengan posisi sumur berada di antara ketiga titik tersebut. 1 titik memiliki bentangan 400 m dan 2 titik yang lain sepanjang 600 m. Hasil analisis dari metode resistivitas 1D menjelaskan bahwa estimasi jenis batuannya berupa endapan alluvium, lempung tufaan, batu pasir tufaan, kerakal/ kerikil, dan lava andesit. Akuifer berada pada batu pasir tufaan atau kerakal/kerikil. Hasil analisis juga memberikan informasi bahwa posisi dan kedalaman sumur tidak berada pada akuifer. Dengan demikian, memberikan rekomendasi perlu adanya pengeboran ulang. Kemudian tim juga memberikan gambaran bahwa ada 2 posisi yang cocok untuk dibor beserta dengan kedalamannya.
INVERSI DATA GEOLISTRIK MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION: STUDI KASUS DESA GAYAU Alhada Farduwin; Risky Martin Antosia; Intan Andriani Putri; Nono Agus Santoso; Selvi Misnia Irawati
Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v7i2.118

Abstract

Desa Gayau yang terletak di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran sering mengalami kekeringan air pada saat musim kemarau sehingga perlu dilakukannya pengukuran geolistrik untuk mengidentifikasi keberadaan lapisan akuifer air tanah. Pada penelitian ini konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger dengan panjang bentangan MN/2 sebesar 1, 5, 10, dan 20 meter. Sedangkan panjang bentangan AB/2 sebesar 6 hingga 300 meter. Pada tahapan inversi data VES, kami menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk memperoleh nilai parameter resistivitas dan ketebalan lapisan. Algoritma ini dipilih karena cepat menuju konvergen dan relatif stabil. Hasil dari inversi ini diperoleh bahwa lapisan akuifer pertama berada pada kedalaman 21.4 - 52.1 meter dengan litologi batupasir berbutir halus dengan sisipan tufa Lapisan akuifer kedua berada pada kedalaman 52.1-70 meter dengan litologi breksi. Pada kedalaman 70 meter diinterpretasikan sebagai akuifer air tanah, namun memiliki debit yang kecil. Hal ini disebabkan karena litologi lapisan berupa breksi, dasit dan lava basal dari Formasi Hulusimpang. Sistem aliran air tanah pada lapisan ini merupakan sistem media pori yang berakibat pada debit rendah dan waktu pengisian kembali lapisan air tanah relatif lama.
Identification of Aquifer, Ground Water-Bearing Rock, using Vertical Electrical Sounding (VES): East Lampung Case Study Intan Andriani Putri; Risky Martin Antosia; Alhada Farduwin; Reza Rizki; Yudha Styawan; Sillak Hasiany
Journal of Multidisciplinary Academic Vol 7, No 1 (2023): Science, Engineering and Social Science Series
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A one-dimensional geo-electrical method using Vertical Electrical Sounding (VES) has been carried out to model lithology and identify an aquifer, a water-bearing rock, in East Lampung to provide the water needs of the poultry breeding industry (PT. X) that is going to be established in the near future. Two VES points had been surveyed using Schlumberger electrode configuration to achieve good depth penetration and good vertical resolution. Geophysical modeling is not unique, overcoming this issue could be done using a global inversion method. A global inversion technique called Particle Swarm Optimization (PSO) was performed to create more reliable subsurface lithology, resulting in around 5 – 11% errors. The PSO algorithm deployed here took 1.000 particle numbers with ω=0.8; αl=1.8; and αg=2. The result shows that the study area’s lithology consists of Tuff, Sandy Tuffaceous, and Shaley Tuff. Sandy Tuffaceous is identified as a confining aquifer zone. There are two potential aquifer zones, Aquifer I and Aquifer II. Aquifer II has more potential as water resources of the industry due to its thickness, moreover, it is topped by impermeable Shaley tuff that prevents local climate effects such as rain that could decrease water quality.
PEMETAAN KERENTANAN SEISMIK MELALUI ANALISIS MIKROTREMOR HVSR DI WILAYAH KECAMATAN KEMILING DAN SEKITARNYA Ariyanto, Agus; Farduwin, Alhada; Styawan, Yudha; Putri, Intan Andriani; Junian, Wahyu Eko; Prasetyo, Nugroho; Rizki, Reza; Wulandari, Rizki
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i2.393

Abstract

Wilayah Kemiling yang terletak di Kota Bandar Lampung sering kali mengalami gempa lokal dengan magnitudo kecil. Gempa ini terjadi secara berulang dan dirasakan di daerah Kemiling dan sekitarnya. Hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran bagi warga dan dapat merusak bangunan. Fokus utama pada studi ini adalah untuk memahami bagaimana karakteristik tanah dan indeks kerentanan seismik di daerah tersebut. Untuk meminimalisir dampak kerusakan akibat gempa, perlu dilakukan mikrozonasi pada wilayah rawan gempa. Parameter mikrozonasi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik tanah antara lain amplifikasi (A0), frekuensi natural (f0), indeks kerentanan seismik (Kg), periode dominan (T0), dan kecepatan gelombang geser hingga kedalaman 30 meter (VS30). Sebanyak 65 titik pengukuran mikrotremor telah diukur di Kecamatan Kemiling dan sekitarnya meliputi kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan, dan Kecamatan Natar. Pada penelitian ini digunakan analisis metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan didapatkan bahwa frekuensi natural berkisar antara 0,5-31,47 Hz, periode dominan 0,03-2,0 sekon, amplifikasi 0,76-7,67 kali penguatan, indeks kerentanan seismik 0,05-76,31, dan VS30 49,61-777,80 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah barat daya hingga utara Kemiling memiliki risiko kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya dengan tipe tanah berupa tanah lunak. Oleh karena itu, diperlukan tindakan mitigasi yang tepat, termasuk pengembangan rencana mitigasi risiko, pemantauan lanjutan, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan darurat.
ANALISIS GEMPA CIANJUR 2022 DENGAN PENDEKATAN SPASIAL TEMPORAL a-VALUE DAN b-VALUE Zakhra, Vera Meysya; Styawan, Yudha; Fattah, Erlangga Ibrahim; Farduwin, Alhada
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.318

Abstract

Gempa dengan kekuatan 5,6 Mw terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 memiliki dampak signifikan dengan korban sebanyak 334 jiwa, 54 ribu bangunan rumah rusak sehingga 114.683 jiwa harus mengungsi. Hiposenter gempa berada pada kedalaman 10 km dengan sumber gempa berasal dari sesar aktif yang baru teridentifikasi yaitu Sesar Cugenang. Dari dampak yang terjadi, perlu ada penilaian seismisitas dan potensi bahaya seismik di wilayah itu dengan menentukan parameter a-value dan b-value. Parameter seismotektonik tersebut menggunakan relasi Gutenberg-Richter dengan variasi spasial dan temporal, sehingga tinjauan ini memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang signifikan mengenai mitigasi gempa bumi. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari International Seismological Center (ISC) pada periode 1964-2020 dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan periode tahun 2021-2023.  Dari analisis diperoleh variasi spasial a-value berkisar antara 2,6 hingga 3,2, dan variasi spasial b-value berkisar antara 0,32 hingga 0,4. Analisis variasi temporal selama 4 tahun sebelum gempa utama menunjukkan tren b-value yang terus menurun. Namun sesaat sebelum gempa utama b-value mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan batuan mulai rapuh dan rentan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, ketika terjadi  utama menyebabkan kerusakan dan dampak yang cukup signifikan dikarenakan kondisi batuan yang rapuh. Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan tidak bersifat absolut. Terdapat faktor-faktor lain seperti sifat fisik dan geologi batuan, kondisi tektonik, dan lingkungan sekitar yang juga berpengaruh terhadap kerapuhan dan ketahanan batuan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut dan pemodelan yang komprehensif diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara b-value dengan kerapuhan dan ketahanan batuan.
PENERAPAN METODE VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES) DALAM PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER DI KELURAHAN SUKARAME Nainggolan, Boy Fernando Grace; Paembonan, Andri Yadi; Farduwin, Alhada
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i1.343

Abstract

Kelurahan Sukarame di sebelah selatan kampus ITERA memiliki lahan kosong yang potensial untuk pembangunan perumahan, rumah kontrakan, dan industri. Namun, eksplorasi air tanah di daerah ini kurang banyak dilakukan, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk dilakukan eksplorasi air tanah untuk kebutuhan pembangunan dan penduduk sekitar. Langkah penting dalam menghadapi masalah ini adalah mengetahui keberadaan akuifer untuk memperoleh sumber air tanah yang memadai. Identifikasi akuifer dilakukan menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES). Dengan studi ini akan dapat menentukan jenis litologi bawah permukaan, mengetahui kedalaman lapisan akuifer dan dapat juga mengidentifikasi jenis akuifernya. Pengukuran dilakukan dengan 11 titik sounding menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan AB/2 maksimal 100 meter. Berdasarkan nilai resistivitas, kawasan tersebut tersusun dari batu lempung tufan dengan nilai resistivitas 20 Ωm, batu pasir tufan dengan rentang nilai resistivitas antara 20-80 Ωm, dan batu tuf dengan nilai resistivitas 80 Ωm. Lapisan batu pasir tufan diduga merupakan lapisan dari akuifer. Pada daerah penelitian terdapat dua jenis akuifer yaitu akuifer bebas yang ditemukan pada kedalaman 3 meter dan akuifer semi-tertekan pada kedalaman 5 meter.
Pemanfaatan Instrumen PQWT dalam Pendugaan Air Tanah di Desa Gayau, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung Antosia, Risky Martin; Putri, Intan Andriani; Farduwin, Alhada; Santoso, Nono Agus; Irawati, Selvi Misnia; Nugraha, Purwaditya
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1296

Abstract

Desa Gayau, Kabupaten Pesawaran, memiliki permasalahan bahwa sumur air tanah yang terdapat pada fasilitas air desa cepat mengalami kekeringan, padahal sumur tersebut memiliki kedalaman 80 m. Tim dari program studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera, telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) pertama pada pertengahan tahun 2021 menggunakan metode geolistrik/ resistivitas. Namun, hasilnya belum dapat memberikan kejelasan mengapa sumur cepat kering. Kemudian, pada tahun 2022, tim melakukan kembali program PkM yang kedua untuk mengonfirmasi hasil kegiatan yang pertama sekaligus memberikan penjelasan kondisi lapisan air tanah di sekitar area fasilitas air desa. Pengkajiannya dengan menerapkan metode elektromagnetik pasif yang terintegrasi dengan pengolahan data secara otomatis, yang disebut dengan alat PQWT. Pengukuran dilakukan di sekitar fasilitas air desa untuk mengkaji ulang ketersediaan air tanah. Keluaran dari alat tersebut memberikan informasi hingga kedalaman 150 m dan memperlihatkan bahwa lapisan batuan yang mengandung air hanya sampai 30 m saja, tidak ada indikasi keberadaan air tanah pada kedalaman sumur yang sudah ada. Tim PkM tidak merekomendasikan penggunaan dalam jangka panjang bagi warga desa karena kemungkinan besar keberadaan air tanah pada sumur tersebut bergantung pada musim. Tim juga menyarankan mencari lokasi lain di sekitar desa untuk memperoleh lapisan air tanah yang lebih dalam yang tidak terpengaruh oleh musim dan juga menentukan titik baru dalam pembuatan sumur bor.
Lithology Prediction Using Deep Learning Artificial Neural Network and Schlumberger Resistivity Inversion Data at Eastern Lampung Ramadhan, M Fitrah; Irianto, Suhendro Yusuf; Farduwin, Alhada
Indonesian Journal of Artificial Intelligence and Data Mining Vol 8, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ijaidm.v8i2.37652

Abstract

The Schlumberger geoelectric method has been extensively employed in earth resource exploration due to its capability to identify variations in subsurface resistivity. However, the manual interpretation of geoelectric data inversion results is often subjective and time-consuming. This study aims to automate the lithology identification process by utilizing deep learning techniques, particularly Artificial Neural Networks (ANN), based on the inverted resistivity parameters obtained through the IPI2Win software. The Schlumberger configuration geoelectric data were obtained from survey reports provided by the Ministry of Public Works and Housing (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/ PUPR), which conducted geoelectric measurements in East Lampung Regency, Lampung Province, Indonesia. The ANN algorithm demonstrated an average accuracy of 90% in predicting lithology based on resistivity patterns resulting from Schlumberger inversion. Outperforming Support Vectorr Machine (SVM) (87%) and XGBoost (88%). These results confirm the initial hypothesis that ANN can effectively capture the complex relationships between resistivity values and rock types. The present study proposes an integrated approach between geophysics and machine learning with ANN algorithms for lithology prediction based on Schlumberger configuration geophysical inversion data. The present study proposes an integrated approach between geophysics and machine learning with ANN algorithms for lithology prediction based on Schlumberger configuration geophysical inversion data.
IDENTIFICATION OF AQUIFER LAYERS USING THE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) METHOD IN GUNUNG KASIH AREA Alviyanda, Alviyanda; Farduwin, Alhada; Nugraha, Purwaditya; Widiatama, Angga Jati; Natalia, Happy Christin; Ogara, Evan Rosyadi; Piqri, Hafidz
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v11i3.491

Abstract

The varied physiographic conditions of Lampung, from the west to the center and east, are the main factors in determining the geological field campus as a suitable learning environment. Gunung Kasih is one of the areas located on the Bukit Barisan Range, which has unique geological conditions with exposed basement rocks on the surface, making it a key factor in determining the geological field campus. However, the presence of crystalline basement rocks in Gunung Kasih prevents water from penetrating below the surface, thereby affecting the availability of groundwater for the local community. This study aims to identify aquifer layers around the Gunung Kasih area, using the Electrical Resistivity Tomography (ERT) method. Stratigraphically, based on field observations of rocks, the study area has lithology consisting of schist, marble, and sandstone in the western part, with a landscape characterised by structural hills. On the eastern side, volcanic deposits such as tuff and andesitic lava were found, with a denudational plain landscape. The geophysical survey was conducted using Wenner-Schlumberger configuration, with four survey lines oriented relatively west to east and north to south. Low resistivity anomalies are indicated by layers with resistivity values of 0–20.7 Ωm, while moderate-to-high anomalies have resistivity values of 29.9–89.9 Ωm. Very high resistivity anomalies are indicated by layers with resistivity values of 61.9–128 Ωm. In comparison with observations of rock outcrops and rock resistivity values, the aquifer layer is interpreted as being indicated by low resistivity anomalies in the relatively eastern part of the study area, which is near the surface to a depth of 15 metres and 25 metres. This layer is interpreted as tuffaceousrock comparable to the Hulusimpang Formation. The aquifer layer in the study area is interpreted as a shallow unconfined aquifer.
SITE EFFECTS IDENTIFICATION USING HVSR METHOD IN CISARUA HOT SPRING AREA, NATAR, SOUTH LAMPUNG Farduwin, Alhada; Nugraha, Purwaditya Nugraha; Styawan, Yudha; Lestari, Eka Yunita Purnama; TR, Dina Puspita Julyanti
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v11i2.494

Abstract

Cisarua, which contains a geothermal hot spring, is an intriguing area to investigate due to its location far from any known heat source or volcanic activity. Using the HVSR technique, this study aims to characterize the local site effects based on key parameters: natural frequency (fo), amplification factor (Ao), and average shear-wave velocity down to 30 meters depth (Vs30). Microtremor measurements were conducted at 25 locations across the Cisarua hot spring area, with an average spacing of 300 meters. Each site was recorded for 40–50 minutes, and the data were processed using Geopsy software to extract the HVSR curves, along with the fo and Ao values. The HVSR curves were then inverted using the Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm to derive Vs30 values. The results show that fo values range from 0.6 to 1.1 Hz, and Vs30 values are generally below 175 m/s. These two parameters exhibit minimal spatial variation, indicating the presence of thick, soft, and relatively homogeneous sedimentary layers across most of the study area. The Ao values range from 2 to 5, with values below 3 dominating near the geothermal manifestation zone. The spatial distribution of fo and Ao reveals a northwest–southeast trend, which is strongly correlated with the presence of the Lampung–Panjang Fault that likely controls sediment accumulation and layer thickness in the area. Around point T13, Vs30 drops to 125–150 m/s, suggesting localized softening of the soil due to hydrothermal alteration processes. These findings emphasize the interplay between site effects, regional geological structures, and geothermal activity in shaping the dynamic properties of the subsurface in this area.