Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN FOSFOR PADA TANAH ALUVIAL FRANSISKUS JEPRI; Warganda Warganda; Eddy Santoso
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.43895

Abstract

       Kacang hijau merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Salah satu kendala yang membatasi produktivitas maksimal tanaman kacang hijau adalah derajat keasaman tanah aluvial yang rendah dan kekurangan akan unsur hara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara abu janjang sawit  dan fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Praktek Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat pada bulan November 2019 sampai dengan Februari 2020. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial pola rancangan petak terbagi (Splitplot), dimana faktor pertama abu janjang sawit yang terdiri dari 3 taraf yaitu  256 g/petak, 384 g/petak, 512 g/petak. Faktor kedua  yaitu fosfor yang terdiri dari 3 taraf yaitu 8,5 g/petak, 15 g/petak, 21 g/petak. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah polong pertanaman, berat kering biji pertanaman, berat kering biji perpetak dan berat kering 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara abu janjang sawit dan fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Pemberian abu janjang sawit dengan dosis 256 g/petak dan pemberian fosfor 8,5g/petak menunjukan rerata tertinggi jumlah polong pertanaman, berat kering biji pertanaman dan berat kering biji perpetak.
EFFECT OF PLANT GROWTH REGULATOR CONCENTRATION AGAINST THE GROWTH OF CROWN SHOOT OF THE PINEAPPLE ON PEAT LAND Gustami Gustami; Warganda Warganda; Agustina Listiawati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.28558

Abstract

ABSTARACTEfforts to multiply pineapple plants to date have not been many that use buds that come from the crown (Crown), seeds that come from this crown can produce more than one bud. the crown require hormones for optimal growth, one of which is by using superior plant hormones that play a role in stimulating the growth of pineapple seeds from the crown. The aim of this study was to find the best concentration of ZPT for the growth of pineapple seedlings from the crown on peat land. This research was carried out in a farm owned by a farmer, Jl. Parit Haji Mukhsin 2, with a study period of 3 months starting from 15 2018 January to 15 April 2018. The design used in this study was a Randomized Block Design (RBD) with 6 levels of ghost hormone treatment and each treatment there were 4 replications, each replication there were 3 samples. The treatment in question is h0 = without giving superior plant hormones, h1 = superior plant hormone concentration 3 ml / l, h2 = 5 ml / l superior plant hormone concentration, h3 = 7 ml / l superior plant hormone concentration, h4 = plant hormone concentration 9 ml / l superiority, and h5 = 11 ml / l superior plant hormone concentration. The variables observed in this study were height increase in plants, increase in the number of leaves, chlorophyll leaves, dry leaves and leaf area. The administration of superior plant hormones 11 ml / l can to increase the growth of the variable number of leaves and dry weight of the plant.Keywords:Black Plant Hormone, Peat Land, Pineapple   
PENGARUH PUPUK N P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS SECARA TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH DI LAHAN GAMBUT YANA YANA; MAULIDI MAULIDI; WARGANDA WARGANDA
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22387

Abstract

                                                  ABSTRAKJagung manis merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dari jagung biasa dan umur produksinya lebih singkat. Permasalahan dalam budidaya jagung manis adalah beralihnya fungsi lahan dan kesuburan tanah yang rendah. Penggunaan pupuk N, P dan K dapat mengatasi kesuburan tanah yang rendah dan optimalisasi lahan dengan pola tumpangsari dapat menjadi solusi untuk budidaya jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dosis pupuk N, P dan K yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis secara tumpangsari dengan kacang tanah pada lahan gambut. Penelitian dimulai dari Maret sampai Mei 2017. Penelitian dilaksanakan di Desa Bintang Mas II Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdapat 8 sampel tanaman. Perlakuan yang di maksud sebagai berikut : p1 = 1,7 g Urea, 0,96 g SP-36, 0,55 g KCl/ tanaman (25% dari dosis anjuran ), p2 = 3,4 g Urea, 1,92 g SP-36, 1,11 g KCl/ tanaman (50% dari dosis anjuran), p3 = 5,1 g Urea, 2,88 g SP-36, 1,66 g KCl/ tanaman (75% dari dosis anjuran), p4 = 6,8 g Urea, 3,84 g SP-36, 2,22 g KCl/ tanaman (100% dari dosis anjuran), p5 = 8,5 g Urea, 4,80 g SP-36, 2,77 g KCl/ tanaman (125% dari dosis anjuran). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman volume akar, berat kering, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk N, P dan K berpengaruh nyata terhadap volume akar, berat kering tanaman, tinggi tanaman, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot dan diameter tongkol, tetapi berpengaruh tidak nyata pada variabel panjang tongkol. Pemberian pupuk N, P dan K sebesar 25% dari dosis anjuran setara dengan 1,7 g Urea, 0,96 g SP-36, 0,55 g KCl/ tanaman merupakan dosis yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis secara tumpangsari dengan kacang tanah di lahan gambut.Kata kunci: jagung manis, n, p dan k, gambut, tumpangsari
EFFECT OF RETENTION TIME OF PALM OIL MILL EFFLUENT ON GROWTH AND YIELD OF BABY CUCUMBER ON PEAT SOIL Sarah Dhayan; Warganda warganda; Dini Anggorowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.33625

Abstract

This study aims to find the best Palm Oil Mill Effluent (POME) retention time for baby cucumber’s growth and yield on peat soil. The study is conducted on Sungai Selamat Street, Siantan Hilir, East Pontianak District, Pontianak City. The study period began from February 16th, 2019 until May 11th, 2019. The design used in this study is a field experiment method with a Randomized Block Design pattern consisting of 6 treatments, namely: m0 (without incubation of POME), m1 (2 weeks incubation of POME), m2 (3 weeks incubation of POME), m3 (4 weeks incubation of POME), m4 (5 weeks incubation of POME), and m5 (6 weeks incubation of POME), each treatment is repeated 4 times and each plot consists of 3 observation sample plants and 1 destructive observation sample plant. The results showed that the retention time of POME on peat soil could increase yields on baby cucumber plants, especially on variable number of fruits yielded of each plant, fruit’s diameter, fruit’s weight each plant, and the weight of each fruit. The retention time of POME for 5-6 weeks can increase the number of fruits, fruit’s diameter, fruit’s weight each plant, and the weight of each fruit. Keywords: baby cucumber, retention time, peat soil, POME.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA ASAL STEK agus tian; Siti Hadijah; warganda warganda
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.33682

Abstract

Pertumbuhan bibit stek buah naga diperlukan media yang baik karena media merupakan faktor utama perkembangan akar stek. Penelitian ini bertujuan mencari komposisi media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan Bibit Buah Naga. Penelitian ini dilaksanakan dilahan yang berada di Jl. Ampera Kelurahan Sui Jawi Pontianak Kota, Kota Pontianak. Mulai dari 10 September 2018 sampai dengan 10 November 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 8 macam komposisi media tanam dengan 4 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga tanaman seluruhnya berjumlah 96 tanaman Perlakuan komposisi media yang digunakan adalah perbandingan volume sebagai berikut p1= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (1:1:1), p2= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (1:1:2), p3= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (1:2:1), p4= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (1:2:2), p5= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (2:1:1), p6= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (2:1:2), p7= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (2:2:1), p8= Tanah Alluvial  : Pasir : pupuk kandang (2:2:2). Variabel yang diamati dalam penelitian ini panjnag tunas (cm), jumlah tunas  (helai), volume akar (cm3), jumlah akar (helai). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh komposisi media tanam memberikan pengaruh yang sama baiknya. Kata Kunci : Buah Naga, Komposisi Media Tanam
PENGARUH PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT PADA TANAH ALUVIAL Umi Naumi; Warganda Warganda; Dini Anggorowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57832

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang sangat diminati di kalangan masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari interaksi dari pemberian pupuk hayati dan pupuk NPK yang memberikan pertumbuhan dan hasil cabai rawit yang terbaik pada tanah aluvial, untuk mencari konsentrasi pupuk hayati yang memberikan pertumbuhan dan hasil cabai rawit yang terbaik pada tanah aluvial, dan untuk mencari dosis pupuk NPK yang memberikan pertumbuhan dan hasil cabai rawit yang terbaik pada tanah aluvial.Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang berlokasi di Gang Sospol, Bansir Darat, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada tanggal 6 Januari – 31 Maret 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola factorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf yaitu h1 = pupuk hayati sebanyak 1%, h2 = pupuk hayati sebanyak 2% dan h3 = pupuk hayati sebanyak 3%, sedangkan faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK (16:16:16) yang terdiri dari 3 taraf yaitu n1 = 225 kg/ ha, n2 = 150 kg/ha and n3 = 75 kg/ ha. Sehingga jumlah total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang 3 kali sampel perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 108 unit percobaan. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, berat buah pertanaman, jumlah buah pertanaman dan berat perbuah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk hayati dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, volume akar berat kering tanaman dan jumlah buah, Pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah aluvial. Pemberian pupuk hayati sebanyak  1% dapat meningkatkan meningkatkan volume akar, berat kering tanaman dan tinggi tanaman cabai rawit. Pada konsentrasi 2% berpengaruh nyata pada variabel jumlah buah per tanaman.Kata Kunci : Cabai Rawit,Pupuk Hayati, Pupuk NPK dan Tanah Aluvial
UJI BEBERAPA VARIETAS MENTIMUN HIBRIDA PADA MEDIA TANAH GAMBUT AYU LITASARI; WARGANDA WARGANDA; WASI'AN WASI'AN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19780

Abstract

Pengembangan produksi dan produktivitas mentimun di Kalimantan Barat perlumendapat perhatian yang serius, untuk mencukupi kebutuhan dan permintaanpasar, maka salah satu usaha yang bisa dilakukan yaitu peningkatan produktivitaslahan dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petaniJalan Panca Bakti, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, KotaPontianak. Jenis tanah yang digunakan adalah gambut lama penelitian ± 3 bulandari April hingga Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipertumbuhan dan hasil beberapa varietas mentimun hibrida pada media tanahgambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) denganempat perlakuan dan enam ulangan. Total dari seluruh penelitian adalah 24 petak.Perlakuan yang dimaksud adalah v1 = varietas Baby, v2 = varietas Hercules, v3varietas Mercy, v4 = varietas Monza f1. Variabel pengamatan yaitu berat keringtanaman, jumlah buah per petak, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak.Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa varietas mentimun hibrida yangditanam pada media tanah gambut berpengaruh nyata pada variabel pengamatanjumlah buah per petak dan bobot buah per tanaman. Varietas mentimun yang diujiberpengaruh tidak nyata pada variabel pengamatan berat kering tanaman, danbobot buah per petak.Kata Kunci : Gambut, Mentimun, Varietas Hibrida,
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI MAIN NURSERY AKIBAT KOMBINASI PUPUK KOTORAN AYAM DAN NPK PADA TANAH PMK Niko Wiranata; Warganda Warganda; Agus Ruliyansyah
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v12i2.60051

Abstract

Seedlings of oil palm in the main nursery take place from the age of 4 to 12 months of seedlings, in that period the oil palm seedlings already need additional nutrients in the growing media. Utilization of PMK soil as a growing medium is faced with low soil fertility, low levels of organic matter availability, and lack of nutrient content. The limited carrying capacity of PMK soil needs to be overcome by adding organic matter and nutrients to improve soil fertility of PMK as a growing medium for nurseries in the main oil palm nursery. This study aims to determine the effect and dose of the best combination of chicken manure and NPK fertilizer on PMK soil for the growth of oil palm seedlings at the main nursery stage. The study was conducted in Ngabang, West Kalimantan on January 17, 2022 to May 17, 2022. This study used a field experiment method with a completely randomized design (CRD) one factor, namely a combination of chicken manure and NPK fertilizer. The combinations in question are A= Chicken manure 0 % + 100 % NPK, B= Chicken manure 20 % + 80 % NPK, C= Chicken manure 40 % + 60 % NPK, D= Chicken manure 60 % + 40 % NPK, E= Chicken manure 80 % + 20 % NPK, F= Chicken manure 100 % + 0 % NPK. The variables observed in this study were plant dry weight (g), root volume (cm3), plant height (cm), stem diameter (cm), and number of leaves (strands). The growth response of oil palm seedlings in the main nursery on the 100 % NPK treatment was better than the 100 % chicken manure treatment on the variables of plant height, stem diameter and equally good on the variables of plant dry weight, root volume and number of leaves. Treatment of 100 % NPK resulted in the highest average plant dry weight, root volume, plant height, stem diameter and number of leaves compared to other treatments.