Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING KONFIGURASI SCHLUMBERGER Arif Wijaya; Amirin Kusmiran
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 8 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v8i1.21210

Abstract

The availability of clean water is a basic need to meet daily needs. Therefore, the identification of groundwater and its aquifer types was carried out in Labulia, Alor sub-village, Central Lombok Region and Lilir sub-village, Membalan Village, West Lombok Region. The identification of groundwater and the type of aquifer is carried out using the vertical electrical sounding method with the Schlumberger configuration because this method can identify vertical resistivity more accurately than other resistivity methods, such as Wenner. The pseudo resistivity data obtained from these measurements is processed using IPI2Win software and progress. The result of the interpretation was that the aquifer in Olor Agung sub-village was a confined aquifer, while Lilir sub-village was a free aquifer.
ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA BATUGAMPING DI KAWASAN KARST DESA SAMANGKI, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN Minarti Minarti; Jumardin Jumardin; Abdul Munim; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai; Arif Wijaya
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 8 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v8i2.26239

Abstract

Research has been carried out in Samangki Village which aims to analyze the potential of limestone resources using the Geoelectrical Resistivity Method with the Wenner-Schlumberger configuration. Data were collected at 801904.40-802051.05 NE and 9440758.03-9440548.93 SW for 3 lines along 120 m with 10 m electrode space in a track. Acquired data were processed using Microsoft Excel, Notepad, RES2DINV, ArcGIS, and Google Earth applications to produce resistivity cross-sections and other supporting maps. Based on data interpretation, it shows that the low resistivity zone is an alluvium deposit (Qac) with resistivity value of 17.58 to 170 Ωm; and the high resistivity zone indicates the presence of limestone which is part of the Tonasa Formation (Temt). The presence of limestone on line-1 with resistivity value of 326.00 to 931.90 Ωm at position(x) 60 to 90 m, in depth(y) 1.25 to 9.26 m as shallow area, and at position 40-45 m in depth 16 to 19.8 m as the deepest area. Then the limestone on line-2 is indicated as a subsurface karst tower with a resistivity value of 462.00 to 809.36 Ωm at position 30 to 50 m in depth 1.25 to 19.8 m. Limestone also located on the northeastern edge of line-3  with resistivity values of 431.00 to 739.66 Ωm at a position of 12.5 to 17.5 m in depth of 1.25 to 6.38 m. It proves that Samangki Village has large potential for limestone resources. This research need further geoelectrical study with broad coverage area and geochemical analysis for detail karst characterization
Identifikasi Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Satu Dimensi (1D) di Dusun Rojet, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Darmansyah Darmansyah; Gde Dharma Atmaja; Diah Rahmawati; Arif Wijaya
JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN Vol 1, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v1i1.3781

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilakukan di Dusun Rojet, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dengan tujuan untuk mengetahui kedalaman airtanah mengunakan metode geolistrik satu dimensi (1D). Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari tentang sifat aliran listrik di dalam bumi berdasarkan hukum-hukum kelistrikan. Metode geolistrik ini merupakan metode yang banyak sekali digunakan dan hasilnya cukup baik untuk memperoleh gambaran mengenai lapisan tanah di bawah permukaan. Metode geolistrik yang digunakan dalam pengukuran airtanah pada penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi Schlumberger dengan pengukuran dilakukan sebanyak dua titik. Berdasarkan hasil pengolahan data keberadaan akuifer pada titik pertama pada kedalaman 34,8 – 49,2 m dan keberadaan akuifer pada titik kedua mulai dari kedalaman 38,5 – 55,1 meter di bawah permukaan setempat dengan litologi lapisan pasir lempungan – pasir. Lapisan pasiran mempunyai sifat kelulusan air yang besar, sehingga potensi menyimpan air besar juga. Sementara untuk lapisan yang diinterpretasikan sebagai lapisan non akuifer (akuiclud) yaitu lapisan lempung dan lava. Airtanah pada daerah penelitian dapat dimanfaatkan dengan melakukan pengeboran minimal pada kedalaman 50 m.Kata Kunci: Akuifer, metode geolistrik resistivitas, konfigurasi schlumberger
Identifikasi Akuifer Air Tanah Dengan Metode Geolistirk Resistivitas Konfigurasi Schlumberger Untuk Pengembangan Irigasi Persawahan Di Dusun Tampak Siring, Mantang Muhammad Afif Nadhowi; Syamsuddin Syamsuddin; Kusnadi Kusnadi; Arif Wijaya
JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v3i2.13601

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi lapisan bawah permukaan dan mengetahui kedalaman akuifer untuk rekomendasi pengeboran dalam menggembangkan irigasi untuk persawahan. Lokasi penelitian bertempat di Dusun Tampak Siring, Mantang, Kabupaten Lombok Tengah. Pengambilan data dilakukan pada 2 titik sounding dengan lintasan sepanjang 400 meter menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis dengan Konfigurasi Schlumberger. Data diolah  menggunakan software Ms. Excel dan IPI2Win untuk memperoleh nilai resistivitas, ketebalan dan kedalaman lapisan. Pada penelitian ini didapatkan litologi bawah permukaan daerah survey terdiri dari 5 lapisan yaitu  lapisan pertama berupa tanah penutup , pasiran lepas di bagian atas, lapisan konduktif berupa lempung, lapisan alluvium  (tanah berpasir) yang mengandung air, lapisan breksi yang tak terlalu massif dengan perselingan  pasir dan gravel (kerikil). lapisan akuifer pembawa air yaitu berupa lapisan breksi lapuk, tufa pasiran dan kerikil. Berdasarkan penelitian ini lapisan akuifer berada pada titik VES 1 dan VES 2 yaitu pada lapisan ketiga dan lapisan kelima. Pada titik VES 1 lapisan akuifer terdapat pada kedalaman 5,3 – 12,57 m (air permukaan) dan kedalaman >37,59 m  dengan nilai tahanan jenis jenis 65,8 Ωm dan  29,8 Ωm. Pada titik VES 2 lapisan akuifer terdapat pada kedalaman 3,375 – 8,665 m (air permukaan) dan kedalaman >33,76 m  dengan nilai tahanan jenis jenis 21,9 Ωm dan  20,6 Ωm.
Pemetaan Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas 1-D di Desa Rasabou, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu Junita Elsa Mayori; Kusnadi Kusnadi; Arif Wijaya; Syamsuddin Syamsuddin
JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN Vol 4, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v4i1.17303

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan jumlah kebutuhan air namun dalam pengelolaannya air yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan sehingga diperlukan penelitian tentang pemetaan potensi air tanah untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Rasabou, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi airtanah pada akuifer dan jenis litologi, kedalaman, dan ketebalan akuifer airtanah berdasarkan resistivitas jenis batuan. Akuisisi data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger 1-D. Pengukuran dilakukan pada 3 (tiga) titik sounding dengan panjang bentangan 400 meter – 600 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data Ip2Win 1D, diketahui bahwa litologi bawah permukaan daerah penelitian terdiri dari lapisan tanah penutup, lempung, breksi retak-retak, dan pasir. Jenis lapisan pembawa air tanah berupa lapisan akuitar dan akuifer. Lapisan akuitar berupa lapisan lempung dan breksi retak-retak, sedangkan lapisan akuifer berupa lapisan pasir. Potensi air tanah yang paling besar untuk dilakukan pengeboran sumur yaitu pada titik sounding VES-02 dan VES-03, dengan kedalaman pengeboran mencapai 135 m dan 60 m. Ketebalan lapisan akuifer pada titik sonding VES-02 dan VES-03 yaitu 97 m dan 60 m.
SOSIALISASI PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA DANGIANG KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Raudatul Jannah; Sri Syahruni; Herry Padly; Kasful Khaeri; Shofiatul Shakinah; M. Jalaludin Akbar; Chairil Anhar; Rizky Tsabitul Azmi; Istiana Ningsih; Taopan Hidayat; Musdalifa Musdalifa; Mustalia Mustalia; Shafwan Al Ansyori; Feby Putri P; Arif Wijaya
JURNAL ABDI MASYARAKAT ILMU PEMERINTAHAN (JAMIN) Vol 2, No 1 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jamin.v2i1.19906

Abstract

Desa Dangiang merupakan salah satu desa dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Kayangan, Desa Dangiang terdiri dari 8 (delapan) Dusun. Desa Dangiang berdiri sejak tahun 2001, yang merupakan pemekaran dari Desa Kayangan. Dangiang termasuk daerah yang memiliki nilai stunting cukup tinggi. Maka perlu dilakukannya sosialisasi yang mampu membimbing masyarakat dan meningkatkan kesadaran serta pemahamannya terkait stunting. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan melalui berbagai metode, seperti workshop, pelatihan, kampanye pendidikan, dan kunjungan rumah ke masyarakat desa. Kegiatan ini terintegrasi dengan program kerja KKN mahasiswa UMMAT periode 2023 yang ada di Desa Dangiang. Program kerja ini berhasil memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanganan dan pencegahan stunting. Melalui sosialisasi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan, kami berharap bahwa desa ini akan terus bergerak menuju kondisi yang lebih baik dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka.