Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN PENGUNAAN LAHAN TERHADAP ARAHAN FUNGSI KAWASAN Nia Kurniati; Abd. Azis Ramdani; Rizal Efendi; Diah Rahmawati
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 8, No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v8i2.2639

Abstract

Abstrak: Persoalan lahan dan pemanfaatannya sering kali muncul bersamaan dengan perkembangan suatu kawasan. Salah satu masalah yang perlu di perhatikan adalah kesesuaian lahan terhadap jenis pengunaanya. Pengunaan lahan yang baik harus memperhatikan keterbatasan fisik lahan karena setiap lahan memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda guna mendukung pengunaanya.  Tujuan penelitian ini  (1) untuk mengetahui fungsi kawasan; (2) untuk mengetahui evaluasi pengunaan lahan; (3) untuk mengetahui kesesuaian lahan dan pengunaan lahan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan analisis kuantitatif. Pengharkatan berjenjang ini dilakukan tiap unsur pada parameter agar sesuai dengan besaran kontribusi tiap unsur terhadap model yang dikembangkan dan yang diperoleh dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomer 41 Tahun 2007. Dari analisis yang telah dilakukan arahan fungsi kawasan yang mendominasi di Kabupaten Lombok Timur adalah kawasan dengan fungsi lindung dengan luas mencapai 66.155 Ha. Kawasan kedua yang mendominasi adalah penyangga dengan luas mencapai 56.980 Ha. Kawasan terakhir yang mendominasi adalah kawasan budidaya dengan luas 37.420 Ha. Kawasan yang memiliki daerah paling sempit di antara tiga kawasan adalah kawasan budidaya dengan luas 37.420 Ha. Sedangkan kesesuaian arahan fungsi kawasan terhadap penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan sebesar 96.467 Ha penggunaan lahan sesuai, dan luas tidak sesuai yaitu sebesar 64.088 Ha. Hasil ini menjadi alat untuk merumuskan suatu kebijakan agar tidak terjadi ketidaksesuain penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur.                    Abstract:  Land issues and their utilization often arise in conjunction with the development of an area. One of the problems that needs to be noticed is the suitability of the land to the type of use. Good land use should pay attention to the physical limitations of land because each land has different capabilities and characteristics to support its use.  The purpose of this research (1) is to know the functioning of the region; (2) to determine the evaluation of land use; (3) to determine the suitability of land and land use. This research uses a method of quantitative analysis approach. This tiered harmony is carried out by each element on the parameters to match the amount of contribution of each element to the model developed and obtained from Regulation of the Minister of Public Works No. 41 of 2007. From the analysis that has been carried out the direction of the function of the dominating area in East Lombok Regency is an area with a protected function with an area of 66,155 Ha. The second area that dominates is a buffer with an area of 56,980 Ha. The last area to dominate is the cultivation area with an area of 37,420 Ha. The area that has the narrowest area between the three regions is a cultivation area with an area of 37,420 ha. While the suitability of regional function directives towards land use in East Lombok Regency shows 96,467 ha of land use accordingly, and the area is not appropriate which is 64,088 Ha. This result became a tool to formulate a policy so as not to missesuain land use in East Lombok Regency
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Tekanan Penduduk di Desa Sandik Imansyah Imansyah; Dicky Harisandi; Nurul Tamia; Diah Rahmawati
Media Komunikasi Geografi Vol. 21 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i2.27671

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui ketersediaan lahan pertanian (sawah) dalam mendukung kebutuhan pangan masyarakat di Desa Sandik. Metode untuk memperoleh hasil daya dukung lahan pertanian, dilakukan dengan membandingkan antara ketersediaan lahan (SL) dengan kebutuhan lahan (DL). Selain itu mengetahui kemampuan wilayah dalam mewujudkan swasembada pangan dengan berdasarkan hasil perhitungan daya dukung wilayah. Luas lahan pertanian (sawah) yang tersedia di Desa Sandik sampai tahun 2018 seluas 143 hektar, dengan hasil produksi padi 439,84 ton dan rata-rata 3,07 ton/ha. Hasil perhitungan Daya Dukung Lahan (DDL) diperoleh bahwa lahan pertanian (sawah) yang tersedia lebih rendah dibanding dengan kebutuhan lahan, artinya mengalami defisit atau terlampaui. Dalam hal ini wilayah Desa Sandik belum mampu untuk melakukan swasembada pangan. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah, sementara lahan pertanian (sawah) yang tersedia tidak mengalami perubahan. Untuk itu perlu dikembangkan lahan pertanian tadah hujan dan tambahan bahan organik untuk meningkatkan produksi pertanian Desa Sandik.  
ANALISIS DISTRIBUSI FRAGMENTASI BATUAN HASIL PELEDAKAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SPLIT DEKSTOP V2.0 DI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA Ade Kurniawan; Alpiana Alpiana; Diah Rahmawati
Jurnal Ulul Albab Vol 24, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.621 KB) | DOI: 10.31764/jua.v24i1.2222

Abstract

PT Amman Mineral Nusa Tenggara merupakan perusahaan tambang yang berlokasi di Batu Hijau Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebelum dilakukan peledakan terlebih dahulu dilakukan pengeboran untuk menyediakan lubang. BOCCOST (Blasting Optimation Crushing Conveying Optimizing SAG Troughput) program bertujuan untuk menganalisis distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan yang berkaitan dengan pengeluaran SAG Mill dengan menggunakan media software  yang disebut Split Enggineering atau Split Dekstop V2.0. Adapun tahapan analisis fragmentasi yaitu menyiapkan gambar untuk diproses, automatic Delination of the Particles, edit Binary Image, computer Size  dan graphs and Outputs. Setelah gambar diolah dalam software, maka akan didapatkan ukuran P20. P50, P80 dan Top Size. Selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tabel data agmentasi batuan hasil kegiatan peledakan. Hasil analisis fragmentasi pada level 225, 315 dan 345 diperoleh nilai P20 (Limiting Reduction Ratio) dengan ukuran antara 13,74 mm hingga 28,61 mm, P50 (Aperent Reduction Ratio) dengan ukuran antara 38,46 mm hingga 100,06 mm, P80 (Reduction Ratio 80) dengan ukuran antara 68,19 mm hingga 121,70 mm dan Top Size (Working Reduction Ratio) dengan ukuran antara 156,77 mm hingga 322,06 mm.  ABSTRACT PT Amman Mineral Nusa Tenggara is a mining company located in Batu Hijau, Maluk District,West Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province. Before blasting, drilling is carried out to provide holes.The BOCCOST (Blasting Optimization Crushing Conveying Optimizing SAG Troughput) program aims to analyze the size distribution of blasting results related toSAG Mill release using a media software called Split Enggineering or Split Desktop V2.0. The fragmentation analysis stages are preparing images for processing, automatic Delination of the Particles, editing Binary Images, computer Size and graphs and Outputs.The results of fragmentation analysis at levels 225, 315 and 345 obtained P20 (Limiting Reduction Ratio) values with sizes ranging from 13.74 mm to 28.61 mm, P50 (AperentReduction Ratio) with sizes ranging from 38.46 mm to 100.06 mm, P80 (Reduction Ratio 80) with sizes ranging from 68.19 mm to 121 .70 mm and Top Size (Working Reduction Ratio) with sizes ranging from 156.77 mm to 322.06 mm.  ABSTRACT PT Amman Mineral Nusa Tenggara is a mining company located in Batu Hijau, Maluk District, West Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province. Before blasting, drilling is carried out to provide holes.The BOCCOST (Blasting Optimization Crushing Conveying Optimizing SAG Troughput) program aims to analyze the size distribution of blasting results related to SAG Mill release using a media software called Split Enggineering or Split Desktop V2.0. The fragmentation analysis stages are preparing images for processing, automatic Delination of the Particles, editing Binary Images, computer Size and graphs and OutputsThe results of fragmentation analysis at levels 225, 315 and 345 obtained P20 (Limiting Reduction Ratio) values with sizes ranging from 13.74 mm to 28.61 mm, P50 (Aperent Reduction Ratio) with sizes ranging from 38.46 mm to 100.06 mm, P80 (Reduction Ratio 80) with sizes ranging from 68.19 mm to 121 .70 mm and Top Size (Working Reduction Ratio) with sizes ranging from 156.77 mm to 322.06 mm.
IDENTIFIKASI POTENSI GEO-SITES DI KECAMATAN SEKOTONG MENUJU PENGEMBANGAN EDU-GEO TOURISM Diah Rahmawati; Joni Safaat Adiansyah; Alpiana Alpiana; Bedy Fara Aga Matrani
Jurnal Ulul Albab Vol 23, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.082 KB) | DOI: 10.31764/jua.v23i2.1731

Abstract

Kecamatan Sekotong adalah salah satu lokasi yang marak dengan kegiatan pertambangan rakyat. Saat ini pendapatan masyarakat dari pertambangan rakyat sudah mulai menurun seiring dengan semakin dalamnya letak deposit mineral sehingga perlu dipikirkan upaya diversifikasi kegiatan agar dapat menambah penghasilan masyarakat penambang. Salah satunya adalah dengan mempromosikan wisata geologi untuk pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap potensi geo sites di Kecamatan Sekotong yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi edu-geo tourism. Metode penelitian quantitatif akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantifikasi geowisata. Berdasarkan pendekatan geosite dan geomorphosite menggunakan penilaian menurut Kubalikova (2013) dapat disimpulkan bahwa lokasi geosite yang berada di wilayah pantai memiliki nilai kelayakan lebih tinggi dibandingkan dengan yang berada di wilayah non pantai dengan nilai kelayakan antara 44,59% – 75,68% untuk dapat dijadikan edu-geo tourism.
MEKANISME PEMBORAN AIR TANAH DI DESA KERANDANGAN KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT Kaimudin Kaimudin; Alpiana Alpiana; Diah Rahmawati
Jurnal Ulul Albab Vol 24, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.706 KB) | DOI: 10.31764/jua.v24i1.2257

Abstract

Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring (directional drilling) atau disebut juga pemboran berarah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zona jenuh dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Kondisi air tanah dipengaruhi oleh iklim, kondisi geologi, geomorfologi dan penutup lahan serta aktivitas manusia. Untuk mendapatkan air tanah perlu dilakukannya kegiatan pengeboran. Pengeboran air tanah harus di lakukan dengan mekanisme yang baik dan tepat agar hasil air bersih dan kualitas. Untuk itu dalam permasalahan ini yang akan di bahas yaitu mekanisme pengeboran air tanah. Dalam penelitian ini pemboran air tanah di lakukan sedalam 21 meter dan sudah mencapai target yang telah di tentukan. Pada setiap interval 1,5 meter atau pada setiap satu stang membutuhkan waktu pemboran yang berbeda-beda tergantung kekerasan batuan. Waktu pemboran paling cepat di jumpai pada stang pertama di kedalaman 1,5 meter sampai 3,0 meter dengan waktu 45 menit. Sedangkan waktu pemboran yang paling lama di jumpai pada stang bor terakhir di kedalaman 13,5 sampai 15 meter dengan waktu 83 menit. AbstractDrilling is the activity of making vertical holes into the ground. In certain circumstances drilling can also be done obliquely (directional drilling) or also called directional drilling.Water is an important component of the environment for life. Water is the main requirement for the process of life on earth, so there is no life if on earth there is no water. Groundwater is water that is below the surface of the soil in the saturated zone with hydrostatic pressure equal to or greater than atmospheric pressure. Groundwater conditions are influenced by climate, geological conditions, geomorphology and land cover as well as human activities. To get groundwater drilling needs to be done. Drilling of ground water must be done with good and appropriate mechanisms so that the results of clean water and quality. For this reason, the issue that will be discussed is the mechanism of groundwater drilling. In this study groundwater drilling was carried out as deep as 21 meters and had reached the specified target. At every 1.5 meter interval or at each handlebar, drilling time varies depending on rock hardness. The fastest drilling time was encountered at the first handlebar at a depth of 1.5 meters to 3.0 meters in 45 minutes. While the longest drilling time was encountered at the last drill handlebar at a depth of 13.5 to 15 meters with 83 minutes.
PENGARUH NILAI USAGE TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI BERDASARKAN DATA DISPATCH PADA ALAT MUAT EXCAVATOR HIITACHI 5500 PERIODE FEB – APR 2019 DI PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA Khumaini Khumaini; Gde Dharma Atmaja; Diah Rahmawati
Jurnal Ulul Albab Vol 24, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.553 KB) | DOI: 10.31764/jua.v24i1.2233

Abstract

PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) menggunakan Dispatch system untuk pemantauan dan penyebaran alat mekanis. Dalam kegiatan operasionalnya, PT. AMNT mempunyai target produksi pada alat muat yang disesuaikan dengan forecase dan kebutuhan di lapangan. Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu, mengetahui pencapaian produksi expit yang di dapatkan, mengetahui nilai usage aktual pada alat muat hitachi EX5500, serta mengetahui pengaruh usage terhadap target produksi Expit.. metode  penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ialah dengan menggabungkan antara teori dan data di lapangan  sehingga akan mendapatkan hasil analisis dan solusi untuk permasalahan yang ada di lapangan. Semakin tinggi nilai usage maka akan semakin tinggi nilai produksi yang di dapatkan. pengaruh nilai usage pada alat muat EX601 bulan Februari sebesar 325.850 ton, bulan Maret sebesar 901.698 ton, dan bulan April sebesar 854.036 ton. Pada EX602 bulan Februari sebesar 593.904 ton, bulan Maret sebesar 817.115 ton, dan pada bulan April sebesar 709.116 ton. Untuk mencapai produksi forecast pada excavator hitach`i 5500 yaitu dengan menggunakan equipment lain sebagai kebutuhan pada trimming dalam pembuatan bench.     Abstract:PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) uses a Dispatch system for monitoring and distributing mechanical devices. In its operational activities, PT. AMNT has a production target for loading equipment that is tailored to the fore case and needs in the field. The purpose of this observation is to know the achievement of the expit production obtained, to know the actual usage value on the Hitachi EX5500 loading device, and to know the effect of usage on the Expit production target. The research method used in the research activity is to combine theory and data in field so that it will get the results of analysis and solutions to problems that exist in the field. The higher the value of usage, the higher the value of production gained. the influence of usage value on EX601 loading equipment in February was 325,850 tons, in March it was 901,698 tons, and in April it was 854,036 tons. In EX602 in February it was 593,904 tons, in March it was 817,115 tons, and in April it was 709,116 tons. To achieve forecast production on hitach`i 5500 excavators, that is by using other equipment as a necessity for trimming in making benches.
KAJIAN TEKNIS KEBUTUHAN ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA TAMBANG BATU ANDESIT PT. RANGGA EKA PRATAMA, KABUPATEN DOMPU Sabar Setyawan; Diah Rahmawati; Gde Dharma Atmaja
Jurnal Ulul Albab Vol 24, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.228 KB) | DOI: 10.31764/jua.v24i1.2224

Abstract

PT. Rangga Eka Pratama merupakan salah satu perusahaan penambangan batu andesit yang bergerak dalam bidang jasa konstrusi jalan dan jembatan, sistim penambangan yang digunakan yaitu sistem tambang terbuka dengan metode quarry. Proses pembongkaran dan pemuatan menggunakan 1 unit excavator Cabelko SK200 dan proses pengangkutan menggunakan 8 unit dump truck Toyota Dyna 130 HT. Rata-rata waktu edar dalam siklus kerja exavator adalah 0,26 menit, sedangka waktu edar dalam siklus kerja dump truck adalah 11,16 menit dengan waktu kerja efektif yang didapat untuk excavator adalah 5,29 jam/hari, dan waktu kerja efektif alat angkut adalah 5,06 jam/hari. Berdasarkan waktu edar alat gali muat dan alat angkut didapatkan factor keserasian MF = 0,745, nilai MF<1, artinya alat gali muat bekerja  100 % sednagkan alat angkut bekerja kurang dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang, maka adanya upayah perbaikan nilai MF= 1 sehingga dibutuhkan penambahan 2 unit alat angkut yang sebelumnya 8 unit alat angkut menjadi 10 unit alat angkut. ABSTRAKPT. Rangga Eka Pratama is one of the andesite stone mining companies engaged in road and bridge construction services. The mining system is carried out using the open-pit mining system with the quarrying method. The unloading and loading process uses 1 unit of Kobelco SK200 excavator, and the hauling process uses eight units of Toyota Dyna 130 HT dump truck. The average cycle time in the excavator working cycle is 0.26 minutes, while the cycle time in the dump truck work cycle is 11.16 minutes with the effective working time obtained for the excavator is 5.29 hours/day, and the effective working time of the hauling is 5.06 hours/day. Based on the cycle time of digging and conveyance equipment, the match factor was obtained MF= 0.745, MF value <1, meaning that the loading and unloading tool works 100% while the conveyance works less than 100%. So that there is a waiting time for the loading equipment due to waiting for the conveyance that has not yet arrived, then there is an effort to improve the value of MF = 1. So that it needs the addition of 2 units of conveyance, which were previously eight units of conveyance to 10 units of conveyance.
IDENTIFIKASI LIMBAH KIMIA LABORATORIUM KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Diah Rahmawati; Alpiana Alpiana
Jurnal Ulul Albab Vol 22, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.29 KB) | DOI: 10.31764/jua.v22i1.583

Abstract

Abstrak: Laboratorium merupakan sarana untuk melakukan eksperimen, penelitian, maupun praktikum. Laboratorium dibedakan menurut disiplin ilmunya. Bagi fakultas eksakta sebagian praktikum menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan tersebut dapat menjadi limbah. Banyaknya bahan kimia yang digunakan mengakibatkan bervariasinya kandungan bahan kimia yang di buang ke lingkungan baik dalam jenis maupun konsentrasinya. Identifikasi limbah cair kimia yang dihasilkan perlu dilakukan agar dapat merumuskan pengolahan limbah laboratorium yang efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. tanpa melakukan uji kandungan limbah di laboratorium. Identifikasi limbah cair didasarkan pada bahan kimia yang digunakan dalam praktikum, dikhususkan pada bahan kimia yang tergolong B3. Data yang diperoleh di pilah sesuai PP No. 101 Tahun 2014. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 10 dari 11 praktikum yang menggunakan bahan kimia di Fakultas Ilmu Kesehatan menggunakan B3, 4 dari 9 praktikum yang menggunakan bahan kimia di Fakultas Pertanian menggunakan B3, dan 1 dari 1 praktikum yang menggunakan bahan kimia di Fakultas Teknik menggunakan B3. Diperlukan suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah Laboratorium Terpadu untuk mengantisipasi agar limbah yang di buang ke lingkungan sudah dibawah baku mutu air limbah. Kampus Ummat juga harus membuat  Standard Operating Procedure (SOP)  laboratorium.Kata Kunci: Laboratorium; Praktikum; Limbah B3; Penanganan limbah
EVALUASI SUMBERDAYA BATUGAMPING DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Alpiana Alpiana; Diah Rahmawati; Juraedah Dwi Anggraeni
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 7, No 2 (2016): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v7i2.29

Abstract

Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi sumberdaya yangmelimpah baik berupa mineral logam, non logam dan batuan. Kurangnya informasi mengenai jumlah  sumberdaya yang dimiliki menjadi salah satu aspek belum berkembangnya sektor pertambangan di Lombok Timur khususnya. Kabupaten Lombok Timur bagian selatan yaitu di Kecamatan Jerowaru di indikasikan memiliki sumberdaya batugamping yang melimpah. Untuk itu dilakukan perhitungan jumlah sumberdaya batugamping di Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi daerah Jerowaru menyangkut sumberdaya dan cadangan batugamping, tata guna lahan, demografi, dan aspek-aspek yang berhubungan dengan pertambangan untuk pengembangan kedepan. Sedangkan tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahan galian batugamping yang dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode daerah pengaruh. Dari hasil perhitungan sumberdaya akan di estimasi nilai sumberdaya batugamping di Kecamatan Jerowaru.Dengan menggunakan metode daerah pengaruh dengan tebal rata-rata yang berbeda maka di dapatkan nilai estimasi sumberdaya sebesar 25.918.419,11 ton untuk tebal rata-rata 2 meter, 51.836.838,22 ton untuk tebal rata-rata 4 meter, 77.755.257.34  untuk tebal rata-rata 6 meter, 103.673.676,40 ton untuk tebal rata-rata 8 meter dan 129.592.095,50 ton untuk tebal rata-rata 10 meter. Nilai perhitungan endapan ini termasuk dalam perhitungan sumberdaya tereka. Untuk nilai perhitungan sumberdaya dan cadangan yang lebih akurat maka sebaiknya dilakukan pengambilan conto dengan melakukan pemboran.
PEMBENTUKAN TAMAN HIJAU DENGAN MENGGUNAKAN SAMPAH PLASTIK Alpiana Alpiana; Diah Rahmawati; Joni Safaat Adiansyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.1897

Abstract

ABSTRAK                                                               Sampah merupakan salah satu permasalahan yang ada di sekitar kita, dimana sumber sampah salah satunya berasal dari suatu kelompok dengan jumlah aktivitas manusia yang komposisinya 75% terdiri dari sampah organik dan 25% sampah anorganik. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. Pada tahun 2008 produksi sampah plastik untuk kemasan mencapai 925.000 ton dan sekitar 80% berpotensi menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Karena potensi yang cukup besar, alangkah lebih baik untuk dimanfaatkan sampah plastik ini menjadi suatu produk yang mendukung kehidupan kita. Salah satu cara pemanfaatan sampah plastik khususnya yang berasal dari sampah botol minimum yaitu dengan penggunaan sampah botol menjadi pot untuk taman hijau akan membantu Universitas Muhammadiyah Mataram memiliki gerakan menanam dan mengurangi sampah plastik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan sampah plastik untuk dibuatkan menjadi pot yang dapat digantung atau dirangkai sehingga bisa menjadi taman hijau. Bahan-bahan yang digunakan yaitu sampah plastik dan kawat atau tali. Bahan-bahan yang digunakan dilakukan pengumpulan terlebih dahulu, dilakukan pemilahan, membersihkan plastik, membentuk pot, melakukan penanaman, dan dilakukan perawatan. Mitra dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah pengelola kantin dan mahasiswa. Kegiatan pengabdian pada masyarakat melibatkan mitra pengelola kantin yang berperan untuk pengumpulan botol plastik yang nantinya akan dipilih sesuai dengan kebutuhan pot yang dibuat untuk taman hijau dan mahasiswa yang berperan menjadi pionir dalam membuat taman hijau dan perawatan untuk taman hijau. Taman hijau yang telah terbentuk telah menjadi langkah kecil untuk mencapai zero waste yang merupakan program NTB Gemilang. Kata kunci : sampah; plastik; taman hijau. ABSTRACT Garbage is one of the problems around us, where one source of waste comes from a group with a total of 75% of human activity consisting of organic waste and 25% inorganic waste. Inorganic waste that is most often found in the community is plastic waste. In 2008 the production of plastic waste for packaging reached 925,000 tons and around 80% has the potential to become hazardous waste for the environment. Because of its considerable potential, it would be better to make use of this plastic waste into a product that supports our lives. One way to utilize plastic waste, especially those originating from minimum bottle waste, is the use of bottle waste into pots for green parks will help the University of Muhammadiyah Mataram have a movement to plant and reduce plastic waste. Community service activities use plastic waste to be made into pots that can be hung or strung together so that they can become green parks. The materials used are plastic waste and wire or rope. The materials used are collected in advance, sorting, cleaning plastics, forming pots, planting, and carried out maintenance. Partners in community service activities are canteen managers and students. Community service activities involve canteen management partners whose role is to collect plastic bottles which will be selected according to the needs of pots made for green parks and students who play a pioneering role in making green parks and care for green parks. The green park that has been formed has become a small step towards achieving zero waste which is the NTB Gemilang program. Keywords : garbage; plastic; green garden.