Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pemakaian Ethyl Chloride Spray Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Hemodialisis Dengan Insersi Fistula Arterio Venous Di Klinik Utama Bali Husada Cipta Chanti Ni Kadek Lisyawati; I Putu Artha Wijaya; A.A. Kompiang Ngurah Darmawan
Jurnal Keperawatan Terapan Vol 6 No 01 (2020): Jurnal Keperawatan Terapan (e-journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jkt.v6i01.1457

Abstract

Hemodialysis is one of the therapies for patients with chronic kidney failure in the form of the process of cleaning blood from metabolic products that are no longer needed by the body by filtering that is done outside the human body, using a dialysis machine as a kidney replacement known as renal replacement therapy. Hemodialysis requires the access of the hemodialysis machine to connect with the patients blood vessels so that the insertion of the fistula in the arteries and veins in each action and cause pain. One way to reduce the level of pain during fistula insertion is by spraying ethyl chloride spray in the area of the arteries and veins to be carried out fistula insertion. The purpose of this study was to determine the effect of using ethyl chloride spray on pain levels in hemodialysis patients with fistula insertion of arterio venous at the Main Clinic of Bali Husada Cipta Chanti. This research method uses pre experiment with the one group pre test post test design. The sampling technique used was simple random sampling without replacement with a total sample of 69 respondents. The instrument used to measure the level of pain is the Numerical Rating Scale. The research data were analyzed with Wilcoxon signed rank test with p value is 0,000, so that it can be concluded that there is an effect of using ethyl chloride spray on pain levels in hemodialysis patients with insertion fistula in arterio venous at Main Clinic Bali Husada Cipta Chanti.
HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI DI WILAYAH PERIMETER PELABUHAN PADANGBAI Ayuniyanti, Diyas; I Made Putu Wira Kusuma Putra; I Putu Artha Wijaya; I Nyoman Sutresna
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v7i1.457

Abstract

Tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang secara signifikan meningkatkan risiko kematian. Peningkatan tekanan darah pada pegawai banyak dipengaruhi pekerjaan salah satunya kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja dengan tekanan darah pada pegawai di wilayah perimeter Pelabuhan Padangbai. Penelitian ini merupakan studi deskriptif korelasional dengan pendekatan crossectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2023 hingga Januari 2024. Sampel terdiri dari 158 pegawai dan ditentukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Data primer penelitian dikumpulkan melalui wawancara menggunakan instrumen kuesioner pengukuran tekanan darah. Kelelahan kerja pegawai diukur menggunakan kuesioner Swedish Occupational. Fatigue Index (SOFI). Hubungan antara kelelahan kerja dan tekanan darah dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman's rho. Penelitian ini menemukan sebanyak 57,6% mengalami tingkat kelelahan sedang dan hanya 1,9% responden yang mengalami kelelahan berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan tekanan darah systolic (p = 0,002) dengan hubungan antar variabelnya sangat lemah (r = 0,249). Hubungan yang signifikan juga ditemukan antara kelelahan kerja dengan tekanan darah diastolic (p = 0,007) dengan hubungan antar variabelnya sangat lemah (r = 0,214). Kelelahan kerja pada pegawai di Wilayah Perimeter Pelabuhan Padangbai perlu mendapatkan perhatian. Perlu adanya edukasi mengenai pentingnya manajemen kelelahan kerja sehingga dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan
Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 dengan Perilaku Penggunaan Masker Pengunjung Poli Rumah Sakit x Nusa Dua Parwati, Ni Luh Putu; IGAA Sherlyna Prihandhani; I Putu Artha Wijaya
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 8 No 1 (2024): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v8i1.217

Abstract

Latar Belakang: Pandemi covid-19 sangat meresahkan dan menimbulkan ketakutan, yang mana perilaku penggunaan masker menjadi salah satu langkah pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu tingkat pengetahuan tentang covid-19. Pengetahuan memiliki kaitan yang erat dengan perilakunya. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku penggunaan masker pengunjung Poli Rumah Sakit X Nusa Dua. Metedologi: Rancangan penelitian korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 81 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen pengumpulan data mengunakan kuesioner pengetahuan tentang Covid-19 dan lembar observasi penggunaan masker. Data dianalisis menggunakan uji korelasi gamma. Hasil: Pengetahuan tentang COVID-19 pada pengunjung sebesar 64 responden (79%) dengan kategori baik. Perilaku penggunaan masker pengunjung sebesar 62 responden (76,6%) dengan kategori baik. Kesimpulan: Hasil analisis didapatkan p=0,001, yang berarti ada hubungan pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku penggunaan masker pengunjung Poli Rumah Sakit X Nusa Dua. Disarankan kepada tempat pelayanan agar meningkatkan perilaku penggunaan masker pada pengunjung guna mencegah penyebaran Covid-19.
Pemberian Terapi Reminiscence Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Lansia Ni Nyoman Nuri Tri Laksmi; Ni Komang Matalia Gandari; Nyoman Sutresna; I Putu Artha Wijaya
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.155

Abstract

Lansia merupakan kelompok individu yang telah memasuki tahap akhir fase kehidupan, dimana banyak sekali permasalahan yang sering dihadapi para lansia salah satunya adalah menurunnya fungsi kognitif. Fungsi kognitif merupakan proses mental yang memperoleh pengetahuan serta kemampuan kecerdasan yang meliputi aspek yang dikenal dengan domain kognitif yaitu atensi, memori, bahasa, kemampuan visual dan fungsi eksekutif. Lansia dengan menurunnya fungsi kognitif jika tidak segera ditangani akan berdampak pada aktivitas sehari-hari yang tidak normal seperti ketergantungan dan sulit berinteraksi. Salah satu terapi yang dapat meningkatkan fungsi kognitif lansia adalah terapi memori . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi memori terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan Design Pre-Eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling . Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner MMSE ( Mini Mental Status Examation ). Data dianalisis menggunakan uji Wilxocon Signed Rank Test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi memori dari 38 responden sebagian besar mengalami fungsi kognitif global sedang sebanyak 17 orang (44,7%) dan setelah diberikan terapi memori dari 38 responden sebagian besar mengalami fungsi kognitif global sedang sebanyak 18 orang (47,4%). ). ) meningkat (3,3%). Hasil analisis data diperoleh nilai p value 0,000<0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi memori terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia di Banjar Pengiasan, Desa Mengwi, Kab. Badung. Disarankan agar nantinya lansia yang mengalami masalah penurunan fungsi kognitif dapat melakukan terapi memori sebagai pengobatan alternatif dalam meningkatkan fungsi kognitif.
Balinese Nurses and the Multifaceted Role Burden: A Qualitative Exploration Ni Luh Putu Dian Yunita Sari; Luh Putu Widiastini; I Putu Artha Wijaya
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 8: AUGUST 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i8.7622

Abstract

Introduction: Female nurses in Bali face several challenges after marriage, including cultural expectations, domestic responsibilities, and professional demands in the workplace. This may be a risk factor for physical and psychological problems. This study aimed to determine the perspectives of female Balinese nurses on their triple roles, so it contribute to existing literature on gender roles and nursing in patriarchal. Methods: This study uses a qualitative methodology underpinned by a phenomenological framework. Data were obtained through in-depth interviews and subjected to a systematic analysis involving transcription, thematic categorization, and processing using N-Vivo 12 software. The population in this study consisted of Balinese Hindu women who worked as nurses. Participants were determined using a purposive sampling technique with the following inclusion criteria: willing to be a participant, able to speak Indonesian, a nurse, as a housewife and already having children, working with a shift system or clearly scheduled (at least 40 hours/week), and active in traditional activities. The exclusion criterion was Balinese women with cognitive, mental, and verbal communication disorders. Twelve participants were interviewed until data saturation was reached. This study was approved by the Health Research Ethics Committee of Stikes Bina Usada Bali (Approval Number: 082/EA/KEPK-BUB-2025). All participants provided informed consent before participating in the study. Results: This research resulted in 6 themes, namely adaptation process, challenges as a Balinese' woman, perceived complaints, strategies to balance roles as Balinese women, support received, and feeling as a Balinese' woman. Participants explained their perspectives and experiences in balancing roles at home, as workers, and as part of Balinese society. Their multiple roles have led to physical and psychological complaints. However, some participants also revealed that there is support from the environment and positive affirmation that being a married Balinese woman is pride, because it is strong and awesome. Conclusion: This study uncovered six themes that deeply describe what Balinese female nurses experience and feel. These results are expected to help community nurses take strategic steps in providing nursing care to a special aggregate, namely, working women in the Balinese community.