Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ADAPTASI EMOSI MAHASISWA ARSITEKTUR – FTSP UNIVERSITAS TRISAKTI TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 Etty R Kridarso; Ardilla Jefri Karista; Sri Novianthi Pratiwi; Bayu Adiputro
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi covid19 telah berlangsung sejak awal tahun 2020, dimana dengan kondisi yang ada seluruh masyarakat harus merubah pola kehidupannya. Hal ini berpengaruh pada pola belajar mengajar di Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti, dimana perkuliahan dan bimbingan yang semula dilakukan secara tatap muka, dalam waktu singkat harus berubah menjadi kegiatan secara tatap maya (daring). Bidang arsitektur dengan konsentrasi utama pada mata kuliah perancangan atau desain bangunan dan lingkungan dengan bobot 6 (enam) satuan kredit semester bimbingan yang nyaman tentunya diberikan secara langsung tatap muka, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan. Perubahan pola bimbingan baik saat perkuliahan atau saat desain, menimbulkan ketidak nyamanan pada mahasiswa. Ketidaknyamanan ini akan dilihat sesuai dengan tingkat stress mahasiswa yang dilakukan dengan metode kuantitatif. Adapun data diperoleh melalui kuesioner dan analisis dilakukan dengan statistik. Hasil akhir menunjukkan bahwa terjadi tingkat stress yang beragam dari mahasiswa.
TATA ATUR NARROW HOUSE DI KRENDANG – JAKARTA BARAT Ardilla Jefri Karista; Etty R Kridarso
METRIK SERIAL HUMANIORA DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2377 Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Bekasi: Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya sedapat mungkin disediakan oleh Pemerintah. Keterbatasan lahan dan keterbatasan kemampuan Pemerintah serta keterbatasan kemampuan masyarakat menjadikan pilihan hunian dikota menempati area lahan yang sangat terbatas. Kondisi hunian diarea yang terbatas disebut sebagai narrow house. Kelurahan Krendang di Jakarta Barat merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi; sehingga jarak antar hunian relatif berdekatan bahkan diantara blok rumah hanya dibatasi oleh jarak kurang lebih sekitar satu meter. Luas tapak untuk hunian sangat minim sekitar dua puluh meter persegi. Hunian yang terbatas dengan jumlah penghuni dan aktivitas yang ada, menuntut masyarakat berusaha secara kreatif dalam hal mewadahi aktivias pada huniannya. Penelitian ini terfokus pada identifikasi tata atur hunian serta penyesuaian yang dilakukan oleh masyarakat. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif. Data diperoleh dari rekaman visual saat survei serta data sekunder yang terkait dengan teori. Analisis dilakukan dengan menilai hunian yang ada berdasarkan teori yang telah dikompilasi. Hasil akhir menunjukkan bahwa kreatifitas masyarakat terbentuk dengan adanya keterbatasan luas ruang.
Strategi Desain Eco-Culture untuk Bangunan Serbaguna pada Lahan Berkontur: Studi Kasus Universitas Suryakancana Rafi, Muhamad Abdur; Nurhikmah Budi Hartanti; Ardilla Jefri Karista
DESA - JURNAL DESAIN DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 1 (2025): DESA
Publisher : Prodi Arsitektur, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/desa.v6i1.17317

Abstract

Perancangan bangunan serbaguna di kawasan pendidikan membutuhkan pendekatan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mempertimbangkan aspek ekologi dan budaya setempat. Studi ini mengkaji penerapan prinsip-prinsip Eco-Culture ke dalam desain bangunan di Universitas Suryakancana, Cianjur. Eco-Culture mengaitkan kearifan penduduk Sunda setempat dengan prinsip keberlanjutan ekologis. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif-deskriptif melalui analisis dokumen, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi desain dapat diimplementasikan melalui konstruksi massal sesuai dengan desain, penggunaan material lokal, sistem ventilasi dan alami, serta penggunaan elemen arsitektur tradisional yang sejalan dengan kebutuhan saat ini. Konsep ini berpotensi menghasilkan bangunan adaptif yang menghargai lingkungan dan meningkatkan identitas budaya serta keberlanjutan lingkungan