Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KESEHATAN WARGA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING DAN DETERGEN Diana Sri Zustika; Lilis Tuslinah; Anindita Tri Kusuma Pratita; Nur Rahayuningsih; Vera Nurviana; Indra Indra; Rahmawati Rahmawati; Mida Hamidah; Aulia Nurlatifah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16860

Abstract

ABSTRAKLangkah awal agar terhindar dari penyakit adalah dengan menjaga kebersihan. Kebersihan lingkungan yang baik akan berkaitan dengan kesehatan yang baik. Selain makan dan minum menjadi kebutuhan  pokok, keberadaan sabun sebagai kebutuhan utama untuk menopang aktivitas sehari-hari sering kali masuk kedalam kebutuhan sekunder bukan kebutuhan primer, sementara disisi lain sabun termasuk ke dalam kebutuhan pokok. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan langsung kepada masyarakat khususnya orang tua dari anak-anak Panti Asuhan dalam membuat detergen dan sabun cuci piring yang digunakan sebagai upaya dalam menjaga kebersihan.Kegiatan yang berlangsung selama satu hari, selama kegiatan menunjukkan hasil yang maksimal. Masyarakat sangat bersemangat dan memahami prosedur pembuatan produk, sehingga menghasilkan produk (detergen dan sabun piring) dengan baik. Analisis Uji T- Berpasangan yang digunakan dalam kegiatan ini diperoleh nilai p-value sebesar (0.000) yang memperlihatkan bahwa terdepat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan.Hal ini membuktikan bahwa kegiatan melalui pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan detergen sangat bermanfaat bagi peserta. Kata kunci: kesehatan; sabun; detergen; kebersihan ABSTRACTThe first step to avoiding disease is to maintain cleanliness. Good environmental hygiene will be related to good health. In addition to eating and drinking being basic needs, the existence of soap as the main need to support daily activities is often included in secondary needs rather than primary needs, while on the other hand soap is included in basic needs. The purpose of this implementation is to provide knowledge and direct training to the community, especially parents of orphanage children, in making detergent and dish soap used as an effort to maintain cleanliness. The activity lasted for one day, during which the activity showed maximum results. The community is very excited and understands the procedure for making products, so they produce products (detergent and dish soap) well. The Paired T-test analysis used in this activity obtained a p-value of (0.000) which shows that there is a significant difference in the average value before and after training. This proves that the activity through training on making dish soap and detergent is very beneficial for participants. Keywords: health; soap; detergent; hygiene
PENGARUH UKURAN PARTIKEL BIOADSORBEN AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L) TERHADAP KUALITAS MINYAK JELANTAH Lilis Tuslinah; Kiki Vidia Amelia; Anna Yuliana
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 23, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v23i2.1082

Abstract

Minyak jelantah adalah minyak goreng yang sudah digunakan beberapa kali pemakaian. Selain warnanya yang tidak menarik dan berbau tengik, minyak jelantah juga mempunyai potensi gangguan terhadap kesehatan tubuh. Minyak jelantah memiliki kualitas yang tidak memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) 7709:2019  sehingga tidak dapat digunakan untuk mengolah bahan makanan. Penelitian ini dilakukan proses adsorpsi menggunakan bioadsorben akar alang-alang (Imperata cylindrica L)  untuk mengadsorpsi senyawa-senyawa yang menyebabkan penurunan kualitas minyak yang mempengaruhi nilai asam lemak bebas, peroksida, kadar air, dan  cemaran logam Pb. Bioadsorben digunakan dalam 3 variasi ukuran mesh 60, 80, dan 100 sebanyak 10% dan diadsorpsi selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan minyak jelantah setelah adsorspi dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah. Tetapi, pada uji asam lemak bebas dan kadar air minyak belum memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) sedangkan pada uji bilangan peroksida dengan variasi ukuran mesh 100 telah memenuhi syarat tersebut yaitu 8 mEq O2/kg dan pada uji cemaran logam timbal Pb dengan variasi ukuran partikel mesh 60 dan mesh 80 telah memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan kadar Pb yaitu ≤0,01 mg/L. Dengan demikian, minyak jelantah setelah adsorpsi menggunakan bioadsorben akar alang-alang tidak memenuhi standar minyak goreng layak pakai menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 7709:2019.