Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penerapan Metode Bermain Peran Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini di PAUD/KB Al-Munawwarah Pamekasan Maghfiroh, Anna Shihatul; Usman, Jamiludin; Nisa, Luthfatun
Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/kiddo.v1i1.2978

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses penerapan metode bermain peran dalam kegiatan pembelajaran pada anak, (2) faktor-faktor yang mendukung dalam penerapan metode bermain peran, (3) faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam penerapan metode bermain peran. Penelitian ini berfokus pada  penerapan metode bermain peran pada perkembangan sosial emosional anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok Bermain (KB) di Sekolah Al-Munawwarah Pamekasan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan bermian peran pada KB Al-Munawwarah merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengembangkan aspek sosial-emosional anak dan teradapat beberapa faktor yang dapat mendukung dan menghambat proses penerapan metode bermain peran ini. Beberapa faktor pendukung diantaranya, media, kreatifitas guru, teknik mengajar, dan antusiasme anak. Sedangkan faktor pengambat meliputi, egosentrisme anak,  anak belum disiplin, anak cenderung pemalu.
PENERAPAN PERMAINAN MAZE DALAM PEMBELAJARAN UNTUK PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK PKK JALMAK DESA JALMAK KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN JAWA TIMUR Wahyuni, Sri; Usman, Jamiludin
Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/kiddo.v1i2.3687

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui Penerapan Permainan Maze dalam Pembelajaran untuk Pengembangan Kognitif Anak di TK PKK Jalmak Pamekasan. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif metode bermain yang dilaksanakan di TK PKK Jalmak Pamekasan. Subjek penelitian ini adalah Kelompok TK-A2 yang berjumlah 20 anak, yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Objek yang diteliti adalah pengembangan kognitif anak. Teknik pengumpulan data dari penelitian adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, penerapan permainan maze dalam pembelajaran untuk pengembangan kognitif anak di TK PKK Jalmak Pamekasan dilakukan dengan cara guru menjelaskan atau mempraktikkan kepada anak-anak. Setelah guru menjelaskan kepada anak lalu anak tersebut melakukan permainan tersebut hingga selesai dengan cara mewarnai jalan mana yang harus dituju. Jika ada yang kurang paham atau mengerti guru mengulangnya lagi penjelasan tentang bagaimana permainan maze. Kedua, faktor pendukung dari penerapan permainan maze dalam pembelajaran untuk pengembangan kognitif anak yaitu guru selalu memberikan motivasi terhadap anak dan sarana bermain yang disediakan untuk merangsang dan mendorong eksplorasi anak. Ketiga, faktor penghambat dari penerapan permainanmaze dalam pembelajaran untuk pengembangan kognitif anak yaitu media penunjang lain berupa permainan edukatif yang belum begitu lengkap, sehingga mengambil gambar di internet dan diprint out sebagai media pembelajaran. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan kognitif anak di TK PKK Jalmak Pamekasan mulai berkembang secara maksimal dibuktikan dari 20 anak, 2 anak belum berkembang dan 18 anak sudah mulai berkembang.
URGENSI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MADRASAH Usman, Jamiludin
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 11 No 2 (2016)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1676.742 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v11i2.1170

Abstract

Persoalan ini dilatarbelakangi oleh kesiapan madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen berbasis madrasah yang tampaknya patut dipertanyakan. Salah satu yang menjadi indikasi lemahnya mutu pendidikan di madrasah ialah masalah komponen manajemen pembiayaan. Madrasah membutuhkan manajemen pembiayaan karena madrasah pada umumnya dibangun dan dikelola secara swadaya. Dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikannya madrasah hendaknya memenuhi standar manajemen pembiayaan minimal. Pembiayaan yang dimaksud adalah terdiri atas biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal. Ada tiga hal yang perlu dilakukan madrasah dalam manajemen pembiayaan tersebut, yakni: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban.
Kaidah-Kaidah Dasar Pendidikan Anak (Studi Komparasi Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan dengan Maria Montessori) Usman, Jamiludin
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.433 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v13i1.2052

Abstract

Penelitian ini terfokus pada studi komparasi Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan dengan Maria Montessori tentang pendidikan anak, dengan fokus penelitian : (1). Bagaimana kaidah-kaidah dasar mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan dan Maria Montessori? (2). Apa perbedaan dan persamaan kaidah-kaidah dasar mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan dan Maria Montessori? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka. Pandangan Ulwan ditinjau dari filsafat pendidikan adalah pendidikan dalam konteks keseluruhan kehidupan insan. Montessori memandang bahwa manusia adalah makhluk yang aktif beraksi, pintar, mampu berbahasa, kreatif, makhluk sosial, memiliki kesensitifan waktu, emosional, berjenis kelamin, religius dan moralis, sadar akan diri sendiri dan memiliki indera. Tentang tujuan pendidikan, Ulwan menyatakan tujuan pendidikan adalah terbentuknya generasi sempurna kepribadiannya, pikirannya, akhlaknya, dan terhindar dari bahaya kejiwaan. Sedangkan menurut Montessori pembentukan kepribadian utuh anak dalam rangka persiapan mengarungi kehidupan dewasa kelak dengan menekankan pada proses perkembangan anak secara normal dan maksimal. Dari segi metode, Ulwan menekankan pada 5 metode pendidikan, yaitu metode keteladanan, pendidikan dengan adat kebiasaan, pemberian nasehat, metode perhatian, metode pemberian hukuman. Montessori menerapkan metode pendidikan berdasarkan pada teori perkembangan anak. Persamaan pemikiran Ulwan dengan Montessori dapat dilihat dari segi pandangan filosofis, tujuan pendidikan, dan penerapan metode pendidikan. Perbedaan pandangan antara Ulwan dan Montessori adalah dalam menerapkan hukuman. Kata Kunci : Kaidah Dasar, Pendidikan Anak, Abdullah Nasih Ulwan, Maria MontessoriThis study focuses on Comparative Thinking of Abdullah Nasih Ulwan with Maria Montessori on child education, with the focus of research: (1). How are the basic rules of educating children according to Abdullah Nashih Ulwan and Maria Montessori? (2). What are the differences and similarities of basic rules of educating children according to Abdullah Nashih Ulwan and Maria Montessori? This study uses a qualitative approach, with a library research type. Ulwan's view of education philosophy is education in the context of the whole human life. Montessori views that human beings are active in action, smart, able to speak, creatively, social beings, have the sensitivity of time, emotionally, sexually, religiously and morally, self-conscious and have senses. Educational goals review, Ulwan states the purpose of education is the formation of a perfect generation of his personality, his mind, his morals, and the avoidance of psychiatric danger. According to Montessori, the formation of a child's full personality in order to prepare for adult life by emphasizing the normal and maximum process of child development. In terms of the method, Ulwan emphasizes on 5 methods of education, the method of exemplary, customary education, advice, attention method, method of punishment. Montessori applies educational methods based on child development theory. The equation of Ulwan's thinking with Montessori can be seen in terms of philosophical views, educational goals, and the application of educational methods. The difference in sight between Ulwan and Montessori is in applying punishment.Keywords: Basic Rules, Children's Education, Abdullah Nasih Ulwan, Maria Montessori
Ideologi Pendidikan Islam Pesantren di Indonesia Perspektif Muhammad Jawwad Ridla dan William O’neal Usman, Usman; Usman, Jamiludin
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14 No 1 (2019)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.049 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v14i1.2398

Abstract

Ideologi merupakan sesuatu yang hidup dalam masyarakat sosial Indonesia. Di dalam masyarakat terdapat pendidikan Islam sebagai salah satu sarana penyebaran dan pemantapan ideologi yang sesuai dengan negara mempunyai peran strategis dalam kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk memahami pondok pesantren yang ada merupakan entitas pendidikan tertua di Indonesia, menarik untuk dilihat: Bagaimanakah pendidikan Islam di pondok pesantren yang ada di Indonesia dalam  perspektif ideologi pendidikan Muhammad Jawwad Ridla dan William F. O’neal? Metode penelitian kualitatif dengan library research, mengambil data dari buku, artikel dan hasil penelitian. Adapun pendidikan Islam di pondok pesantren yang ada di Indonesia mempunyai kesamaan dengan perspektif agamis-konservatif (al-Muhafidz) sedangkan dalam perspektif William F. O’neal pendidikan pondok pesantren ideologi konservatisme pendidikan.
The Shifting Dynamics of Madrasah Diniyah ‎Education in Madura: Perspectives on ‎Learning Models and Pesantren Quality Mukhid, Abd; Hadi, Saiful; Siswanto; Thoha, Mohammad; Usman, Jamiludin
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 18 No 1 (2023)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v18i1.8448

Abstract

This study aims to reveal Islamic boarding schools' learning models and quality in the Equality Education Program of Salaf Islamic Boarding Schools in Madura. This study used a qualitative approach with a descriptive research type. The research was conducted in several Islamic boarding schools of Madura island to represent Islamic boarding schools that have implemented the Salaf Islamic Boarding School Equality Education Program. The results of this study indicate that the equality program has been carried out in several Islamic boarding schools in Madura. The implementation of this program is carried out by applying a mixed learning model, namely the conventional learning model (sorogan and bandongan) and the online learning model, through the Equality Test, Computer-Based National Assessment (CBNA), and Computer-Based Education Unit Examination (CBEUE). Quality assurance is implemented by utilizing an internal and external evaluation system. While a particular team from the Ministry of Religion conducts external evaluations, pesantren administrators and managers are responsible for internal evaluations. The shift in madrasah diniyah education shows that pesantren have been able to apply online learning models while maintaining conventional learning models. The quality of pesantren is increasing with the number of students, equalizing students' education with general education, and obtaining formal recognition from the National Accreditation Board for schools/madrasahs.
Membaca Gerakan dan Ideologi Salafi di Indonesia Ahmadi, Ahmadi; Usman, Jamiludin
Mozaic: Islamic Studies Journal Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/mozaic.v1i1.1578

Abstract

In recent years, there have been many debates among Muslims, especially among the Muslim scholar community regarding the use and understanding of the meaning of the Salaf in general, some claim (justify) that Salafus-Saleh is the basis of the way of religion, but if you look at it historically (historically) so there is a deep and sharp difference between the 19th century thinkers (reformist thinkers) and the early 20th century, for example between Jamalud Din al-Afghani (1838-1989) and Muhammad Abduh (1849-1905) who was known for the Salafiyah movement. , then in the next era appeared intellectuals (radical activists) such as Sayyid Qutb who was associated with the term neo-Salafi (Islamism, the term used by Oliver Roy. Throughout history, Muslims have continued to run, thoughts and understandings have continued to develop, thus having an impact on differences in expression and form. salafi, but as time goes by, the phases that experience differences are on the basis of The Salafi movement and ideology is a renewal and reform movement.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN MANASIK HAJI Afiyah, Nurul; Usman, Jamiludin
JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini) Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : PG PAUD Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp2kgaud.2021.2.2.83-96

Abstract

Perkembangan nilai agama dan moral adalah pondasi utama yang harus ditanamkan pada anak sejak dini, untuk mengembangkan nilai agama dan moral anak di RA Mabdaus Sholah diterapkanlah kegiatan manasik haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kegiatan manasik haji, faktor pendukung dan faktor penghambat serta dampak dari pengimplementasian pengembangan nilai agama dan moral anak kelompok B melalui kegiatan manasik haji di RA Mabdaus Sholah Seddur Pakong Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, yang bersumber dari kepala sekolah dan guru, untuk pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kegiatan manasik haji dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu pembukaan, inti, penutup melalui langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kedua, faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dari semua pihak baik kepala sekolah, guru, orangtua, serta semangat anak dalam belajar. Dan adapun faktor yang menjadi penghambat kegiatannya diantaranya kurangnya tenaga guru, sifat anak yang sangat aktif, kurangnya daya konsentrasi pada anak, anak yang tidak mengikuti aturan, lingkungan sekolah. Ketiga, adapun yang menjadi dampak positif kegiatan manasik haji ini adalah anak bisa mengetahui rukun islam yang ke lima, anak bisa memahami tatacara manasik haji sejak dini, anak mampu mengenal tentang agamanya sejak dini, anak akan terbiasa melakukan hal-hal yang baik, mempermudah guru untuk mengajar. Dan yang menjadi dampak negatif dari kegiatan manasik haji ini adalah timbulnya rasa ingin memiliki yang tinggi, anak minim pengetahuan tentang manasik
Perbandingan Kurikulum Merdeka PAUD Indonesia Dengan Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan (KSPK) Malaysia Galtar, Diana; Prastyo, Danang; Usman, Jamiludin; Umam, Khoirul
Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini SPECIAL EDITION: ARAKSA I
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/kiddo.v6i1.17214

Abstract

This article discusses the comparison between the Merdeka PAUD Curriculum in Indonesia and the National Preschool Standard Curriculum (KSPK) in Malaysia. This research uses descriptive qualitative methods with the aim of identifying similarities and differences between the two curricula in the context of early childhood development. Document analysis and literature studies show that the KSPK and Merdeka PAUD Curriculum have similarities in their focus on children's holistic development and the use of a fun learning approach. However, there are differences in content focus and learning approaches. KSPK places more emphasis on play-based learning, while the Merdeka PAUD Curriculum focuses on developing religious values and character as well as basic literacy and STEAM. This article provides implications for educational practitioners in Indonesia and Malaysia in understanding and implementing both curricula effectively, as well as providing recommendations for more optimal curriculum development in the future.
Pola Pengembangan Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini: Prediksi Trajektori dan Implikasi Pedagogis di Masa Depan Usman, Jamiludin; Tsauri, Sofyan; Rodliyah, St.; Suhairi, Suhairi
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: LALONGET VI
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.21743

Abstract

It is a necessity for educators, parents, and policymakers to understand and optimize the developmental patterns of early childhood language. This research examines the current and future projection of the developmental patterns of early childhood language aspects (receptive, expressive, and literacy). The findings of this study will serve as a practical guide for educators and parents, helping them design appropriate social and personal interventions according to the unique needs of each child. This study uses a descriptive qualitative method with data obtained from document analysis of accreditation results from several early childhood education institutions in East Java. Data analysis was conducted simultaneously using the interactive model approach by Miles, Huberman, and Saldana, which includes data condensation, data display, and conclusion drawing. Data validity was ensured through source and method triangulation. The results show that receptive language is stimulated through activities such as storytelling and expressive language through question-and-answer sessions. Some educators have not yet facilitated children to retell something they know or to express ideas in writing or scribbles. The use of IT to stimulate children's language skills is one of the essential things. It is predicted that there will be a shift towards a more holistic, integrated, and play-based approach, combining all three aspects of language into a complete unit by leveraging IT in the future. In conclusion, language development requires a balance between technological innovation and quality human interaction to optimize a child's linguistic potential.