Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Bahaya Paparan Penggunaan Pestisida Tanpa Alat Pelindung Diri pada Masyarakat di Banjar Bukit Munduk Tiying, Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung I Kadek Agus Riki Gunawan; Putu Ika Farmani; Husain Ahmad; Mia Andari Putri; Tria Mas; Weni Diah; Nova Novityani; Sri Anggita; Mahendra Jaya
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v1i2.75

Abstract

Pertanian dan perternakan masih menjadi salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang sangat menular menyerang hewan berkuku belah. Ternak berkuku belah yang peka terhadap PMK diantaranya adalah sapi, kerbau, domba, kambing dan babi. Agen penyebab PMK adalah Virus Foot Mouth Disease(FMDV). Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika saat menggunakan pestisida tanpa menggunakan alat pelindung diri. Pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat mengenai PMK dan bahaya pestisida dievaluasi dengan melakukan Pre-test dan Post-test menggunakan instrument berupa kuesioner pada kedua penyuluhan, kegiatan ini diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan menggunakan spirometry untuk menilai fungsi paru serta pembagian alat pelindung diri berupa masker dan handscoon. Hasil dari pencapaian program kerja ini adalah masyarakat Banjar Bukit Munduk memahami tentang bahaya paparan pestisida saat jika tidak menggunakan APD dan mengatahui bagaimana cara pengendalian penyakit mulut kuku (PMK) sehingga tidak perlu panik jika hewan ternak terjangkit PMK.
PERTANIAN PADI, DILEMA PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN KUBU RAYA Rinaldi, Hasymi; Agus Eko Tedjo Sasongko; Mahendra Jaya
JURNAL PERSPEKTIF ADMINISTRASI DAN BISNIS Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38062/jpab.v5i1.745

Abstract

There has been a consistent decline in rice production in Kubu Raya since 2021, despite previously being a prominent player in provincial-level rice production. This research aims to identify the reasons for the decrease in rice farming productivity and how the local government is responding to this situation. The method used is a mixed-method approach. Quantitative analysis employs Location Quotient, Dynamic Location Quotient, and Shift Share to identify leading sectors, sectors with potential for growth, and regional economic shifts. Since these analytical tools are unable to explain the decline in rice farming productivity, a qualitative approach was also employed, including interviews, focus group discussions (FGD), and document studies. The results indicate that the agriculture, forestry, and fisheries sector is not a leading sector, nor a potential one to be promoted in Kubu Raya Regency. Several factors contributing to the stagnation in rice growth are (1) the extensive peatland, (2) land conversion, (3) climate change, (4) low farmer income, and (5) a limited number of productive farmers. Nevertheless, the local government continues to make maximum efforts to promote agricultural growth in Kubu Raya Regency, despite several policies failing to stimulate rice farming growth.
PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU TERHADAP KEBERADAAN PERKEBUNAN SAWIT Ade M. Yuardani; Hasymi Rinaldi; Mahendra Jaya
JURNAL PERSPEKTIF ADMINISTRASI DAN BISNIS Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38062/jpab.v5i2.802

Abstract

Kecamatan badau merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga yaitu malaysia, pola pekerjaan masyarakat yang bertani dan berkebun seharusnya dapat meningkatkan pereknomian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat di Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu terhadap Keberadaan Perkebunan Sawit” , berdasarkan observasi awal dan wawancara awal masih terdapat masyarakat yang belum sejahtera di perbatasan. Adapun tujuan penelitian ini adalah Ingin mengetahui tanggapan masyarakat terkait dengan perkebunan sawit yang ada di wilayah perbatasan Kapuas Hulu terutama di Kecamatan Badau, Ingin mengetahui apakah dampak sosial maupun keadaan lingkungan sekitar perkebunan sawit dan Ingin mengetahui upaya pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kesejahteraan terkait dengan adanya perkebunan sawit. Metode penelitian deskriptif kualitatif, untuk mendapatkan data dan informasi penulis melakukan wawancara dan observasi, luaran penelitian ini adalah jurnal terakreditasi. Untuk pengukuran dan tingkat kesiapan terapan teknologi, penelitian i ni masuk ke tahap 4 – 6, dimana hasil kegiatan penelitian ini dapat dijadikan bahan sebagai bahan pengambilan kebijakan