Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

One-Step Sputtering CuInGaSe 2 (CIGSe) Process for Thin Film Solar Cells: Progress and Challenges Maliya Syabriyana; Zeni Ulma; Rosalia Dwi Werena
Proceeding of International Conference on Multidisciplinary Research Vol. 6 No. 1 (2024): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/picmr.v6i1.1162

Abstract

The one-step sputtering for fabricating CuInGaSe2 (CIGSe) solar cells has been gaining attention due to its potential for simplifying the manufacturing process, large area uniformity, and environmentally friendly as less reliance on toxic Se precursors such as H 2 Se. Despite these advantages, several drawbacks remain. To date, devices fabricated by quaternary sputtering without additional selenization have been limited in efficiency to about 16%, and realizing bandgap grading in order to match the performance of the best evaporated devices presents a challenge. We discuss the prospects for quaternary sputtering as a fabrication technique for CIGSe and highlight areas of research that may result in improved performance. It also delves into the challenges faced in optimizing the material properties and device performance, and the ongoing research efforts to overcome these hurdles. The paper concludes with a perspective on the future directions for the field, emphasizing the importance of this research in the context of sustainable energy solutions.
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair Anti Hama Dengan Penambahan EM-4 Devi Kurnia Sari; Rosalia Dwi Werena; Hasrul Anwar; Rizka Mayasari; Miftahul Djana
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2024): Juni 2024
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v3i3.373

Abstract

The decomposition process of organic waste, including banana peels, can produce greenhouse gases such as methane. These gases contribute to climate change and global warming if not managed properly. One way to utilize banana peel waste is by converting it into liquid organic fertilizer, which can help farmers produce high-quality liquid organic fertilizer at an affordable price. The impact of using chemical fertilizers and pesticides includes the disruption of soil nutrient balance and pesticide residue content in food products. Based on this, research has been conducted by combining organic fertilizer material from banana peel waste with organic pesticide material from yam bean and galangal waste, thus providing a dual function as an organic fertilizer and a biopesticide in one package. This serves as an effective solution for addressing the scarcity of organic fertilizers and pesticides.
Desain Sistem Pengolahan Air Layak Konsumsi Dengan Aplikasi Membran Ultrafiltrasi Termodifikasi Djana, Miftahul; Rizka Mayasari; Rosalia Dwi Werena; Hasrul Anwar
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.13208

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan proses dari penelitian sebelumnya dengan capaian evaluasi kualitas air dengan parameter fisika dan kimia dari beberapa sampel sumur bor di Perumahan Griya Saka Hajimena yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih dan air minum. Air sumur bor merupakan sumber air utama yang digunakan untuk kebutuhan sehari- hari di daerah tersebut dengan kondisi jauh dari layak untuk dikonsumsi sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas dari air sumur bor tersebut. Penelitian ini merancang dan membangun prototipe pengolahan air layak konsumsi dengan membran ultrafiltrasi termodifikasi, yang berfungsi untuk mengolah air sumur bor menjadi air layak konsumsi. Desain pengolahan air terdiri atas unit pretreatment dan unit ultrafiltrasi. Unit pretreatment meliputi pompa air baku, pompa dosing, bag filter dan tangki penampung air baku, sedangkan unit ultrafiltrasi terdiri atas membran ultrafiltrasi, Housing membran ultrafiltrasi, pompa, pompa dosing, tangki penampung air olahan dan membran ultrafiltrasi.  Dari hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa rata-rata air sumur bor daerah Perumahan Griya Saka memiliki kandungan yang tinggi akan logam berat dan kandungan e-coli sehingga tidak layak untuk digunakan sebagai air bersih. Kualitas air bersih yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu air bersih yang telah ditetapkan dengan parameter fisika dan kimia menunjukkan tidak ada bau, total zat padat terlarut (TDS) sebesar 52 mg/L, kekeruhan 2 NTU, warna 0,14 TCU, suhu 22,1oC, dan pH 7,87. Lebih lanjut kesadahan, besi, mangan, zat organik, dan total fosfat, serta total bakteri koliform (negatif)  menunjukkan di bawah baku mutu air bersih dan air minum.   Kata Kunci: air baku mutu, adsorben, air sumur bor, membran ultrafiltrasi termodifikasi, zeolit  
Pengaruh Air Daur Ulang dalam Hydrothermal Treatment Biomassa Benih Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) terhadap Komposisi Kimia dan Sifat Fisik Produk Cair Sari, Devi Kurnia; Rosalia Dwi Werena
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 2 (2024): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i2.16137

Abstract

Dalam dunia industri pertanian, biomassa menjadi produk samping yang sangat berlimpah dan dapat menjadi sumber energi dalam proses konversi. Salah satu biomassa berasal dari benih kacang panjang tidak layak atau rejected sehingga berakhir menjadi limbah padat. Hydrothermal Treatment merupakan salah satu teknik konversi biomassa menghasilkan sumber energi namun kendala dari proses hydrothermal treatment adalah produk samping berupa air dari proses pemanasan yang berlebihan serta mengandung beberapa senyawa kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan senyawa pada air dari hasil produk samping hydrothermal treatment biomassa benih kacang panjang dengan daur ulang air (recycle) sebagai tambahan untuk proses selanjutnya sebanyak 250 mL dan dilakukan 5 kali recycle dengan variasi temperatur yang digunakan 200℃ dan 220℃, rasio biomassa dan air sebesar 1:5 dengan residence time selama 60 menit. Hasil produk cair yang dianalisis dengan Gas Chromathography Mass Spectrometry menunjukkan bahwa kandungan senyawa 11-Octadecanoic Acid terdeteksi pada suhu 200℃ dan 220℃ pada daur ulang pertama dan kelima.