M. Arief Anwar
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Dan Analisis Pengembangan Wisata Religi Kabupaten Tapin Wajidi; M. Arief Anwar
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 13 No 2 (2018): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tapin Regency has religious tourism potential, especially tourist attractions in the form of tombs of datu, including the tombs of Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Gadung and Datu Qabul.This study aims to (1) explore tourism potentials and constraints related to the historical aspects, physical environment, and sociocultural life of the people around the tombs of Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Gadung and Datu Qabul, (2) analyze development of the Tomb Datu Sanggul, Makam Datu Nuraya, Datu Gadung, and Datu Qabul. Methodologically, this research is a qualitative descriptive study by describing tomb objects in Tapin Regency along with their potential and constraints that are expected to be developed as religious tourism objects in Tapin Regency. The results showed that viewed from the historical, environmental, and sociocultural aspects of the Datu Sanggul tomb community, Datu Nuraya, Datu Gadung and Datu Qabul, can be further developed as a religious tourism destination that is integrated with other religious attractions in Tapin Regency. In general, the constraints that exist in tomb objects are related to facilities and infrastructure, still weak local resources to support tourism objects, and weak tourism marketing. The development that can be done is the creation of the Tapin Regency pilgrimage tourism tagline, the development of tomb objects, infrastructure and local resources, involvement of government and stakeholder participation, community participation and managers, and marketing. Abstrak Kabupaten Tapin mempunyai potensi wisata religi, khususnya objek wisata berupa makam para datu, di antaranya makam Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Gadung dan Datu Qabul. Kajian ini bertujuan untuk (menggali potensi dan kendala wisata y ang terkait dengan aspek historis, lingkungan fisik, dan kehidupan sosial budaya masyarakat sekitar makam Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Gadung dan Datu Qabul, (melakukan analisis pengembangan terhadap objek wisata Makam Datu Sanggul, Makam Datu Nuraya Datu Gadung, dan Datu Qabul. Secara metodologis, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif denganmenggambarkan objek makam di Kabupaten Tapin beserta potensi dan kendalanya yang diharapkan dapat dikembangkan sebagai objek wisa ta religi di Kabupaten Tapin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari aspek historis, lingkungan, dan sosial budaya masyarakat sekitar makam Datu Sanggul, Datu Nuraya,Datu Gadung dan Datu Qabul, dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi ob jek wisata religi wisata ziarah yang terintegrasi dengan objek wisata religi lainnya di Kabupaten Tapin. Secara umum kendala yang ada pada objek makam adalah berkaitan dengan sarana dan prasarana, masih lemahnya sumber daya lokal untuk mendukung objek wisa ta, dan lemahnya pemasaran pariwisata. Pengembangan yang dapat dilakukan adalah penciptaan tagline wisata ziarah Kabupaten Tapin, pengembangan objek makam, infrastruktur dan sumber daya lokal, pelibatan peran serta pemerintah dan pemangku kep entingan, partisipasi masyarakat dan pengelola, serta pemasaran.
Kajian Pegunungan Meratus Sebagai Geopark Nasional M. Arief Anwar; Gusti Syahrani Noor; Wajidi; Ahmad Zaky Maulana; Yudhi Putryanda; Dewi Siska
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 13 No 1 (2018): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of South Kalimantan's development priorities is South Kalimantan to one of the national tourism destinations, and in an effort to glorify the earth's heritage for the welfare of the people, the Provincial Government of South Kalimantan plans to make the meratus mountains become national geopark. Therefore it is deemed necessary to conduct a study related to the Geopark development plan. As a first step to realize this, an initial study of the development of mountains meratus as a national geopark was carried out. The objectives of this study are (1) Identifying the mountainous area (Geosite) which has the potential to be developed by national geopark, (2) Analyzing the location conditions of the area (Geosite) referred to in relation to be developed as a national geopark and (3) Establishing policy recommendations / strategies what needs to be taken in the development of the national geo park of the Meratus mountain region.The analytical method used is (1) descriptive qualitative analysis to describe the mountainous Meratus area that will be used as a geopark (2) a spatial analysis to map which meratus mountain area will be used as a geopark area. The results show that in general there are 57 geosite points that have the potential to be developed as part of the Meratus mountain geopark. The theme that can be raised in this geopark meratus is the meratus geopark as the ofiolite Mountains, considering that in the Meratus mountain range it is composed of the oldest rocks which form the depositional base of all rocks in the South Kalimantan region and also one of the oldest rocks exposed in Indonesia. Abstrak Salah satu prioritas pembangunan Kalimantan Selatan adalah mewujudkan Kalsel sebagai salah satu destinasi wisata nasional, dan dalam upaya memuliakan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berencana menjadikan pegunungan meratus sebagai Geopark Nasional. Oleh karena itu dipandang perlu melakukan suatu kajian terkait rencana pengembangan Geopark tersebut. Sebagai langkah awal untuk merealisasikan hal tersebut maka penting dilakukan studi awal pengembanganpegunungan meratus sebagai geopark nasional. Tujuan dari kajian ini adalah (Mengidentifikasi kawasan Geosite pegunungan meratus yang memiliki potensi untuk dikembangkan geopark nasional, ( Menganalisis kondisi lokasi kawasan Geosite dimaksud dalam kaitannya untukdikembangkan sebagai geopark nasional dan ( Menetapkan rekomendasi/strategi kebijakan yang perlu diambil dalam pengembangan geopark nasional kawasan Pegunungan Meratus. Metode analisis yang digunakan adalah ( analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kawasan pegunungan meratus yang akan dijadikan geopark ( analisis spasial untuk menentukan titik titik lokasi kawasan pegununganmeratus yang akan dijadikan kawasan geopark Hasil kajian menunjukan secara umum terdapat 57 titik geosite yang berpotensi dikembangkan sebagai bagian dari geopark pegunungan meratus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep tematik yang diangkat adalah geopark Meratus sebagai Pegunungan ofiolit mengingat pada pegunungan Meratus tersusun oleh batuan tertua yang menjadi dasar pengendapan dari semua batuan yang ada di wilayah Kalimantan Selatan dan juga menjadi salah sat u batuan tertua yang ada di Indonesia.