Gusti Syahrani Noor
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Pegunungan Meratus Sebagai Geopark Nasional M. Arief Anwar; Gusti Syahrani Noor; Wajidi; Ahmad Zaky Maulana; Yudhi Putryanda; Dewi Siska
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 13 No 1 (2018): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of South Kalimantan's development priorities is South Kalimantan to one of the national tourism destinations, and in an effort to glorify the earth's heritage for the welfare of the people, the Provincial Government of South Kalimantan plans to make the meratus mountains become national geopark. Therefore it is deemed necessary to conduct a study related to the Geopark development plan. As a first step to realize this, an initial study of the development of mountains meratus as a national geopark was carried out. The objectives of this study are (1) Identifying the mountainous area (Geosite) which has the potential to be developed by national geopark, (2) Analyzing the location conditions of the area (Geosite) referred to in relation to be developed as a national geopark and (3) Establishing policy recommendations / strategies what needs to be taken in the development of the national geo park of the Meratus mountain region.The analytical method used is (1) descriptive qualitative analysis to describe the mountainous Meratus area that will be used as a geopark (2) a spatial analysis to map which meratus mountain area will be used as a geopark area. The results show that in general there are 57 geosite points that have the potential to be developed as part of the Meratus mountain geopark. The theme that can be raised in this geopark meratus is the meratus geopark as the ofiolite Mountains, considering that in the Meratus mountain range it is composed of the oldest rocks which form the depositional base of all rocks in the South Kalimantan region and also one of the oldest rocks exposed in Indonesia. Abstrak Salah satu prioritas pembangunan Kalimantan Selatan adalah mewujudkan Kalsel sebagai salah satu destinasi wisata nasional, dan dalam upaya memuliakan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berencana menjadikan pegunungan meratus sebagai Geopark Nasional. Oleh karena itu dipandang perlu melakukan suatu kajian terkait rencana pengembangan Geopark tersebut. Sebagai langkah awal untuk merealisasikan hal tersebut maka penting dilakukan studi awal pengembanganpegunungan meratus sebagai geopark nasional. Tujuan dari kajian ini adalah (Mengidentifikasi kawasan Geosite pegunungan meratus yang memiliki potensi untuk dikembangkan geopark nasional, ( Menganalisis kondisi lokasi kawasan Geosite dimaksud dalam kaitannya untukdikembangkan sebagai geopark nasional dan ( Menetapkan rekomendasi/strategi kebijakan yang perlu diambil dalam pengembangan geopark nasional kawasan Pegunungan Meratus. Metode analisis yang digunakan adalah ( analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kawasan pegunungan meratus yang akan dijadikan geopark ( analisis spasial untuk menentukan titik titik lokasi kawasan pegununganmeratus yang akan dijadikan kawasan geopark Hasil kajian menunjukan secara umum terdapat 57 titik geosite yang berpotensi dikembangkan sebagai bagian dari geopark pegunungan meratus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep tematik yang diangkat adalah geopark Meratus sebagai Pegunungan ofiolit mengingat pada pegunungan Meratus tersusun oleh batuan tertua yang menjadi dasar pengendapan dari semua batuan yang ada di wilayah Kalimantan Selatan dan juga menjadi salah sat u batuan tertua yang ada di Indonesia.
Pemetaan Fasilitas Kesehatan Pada Puskesmas di Kalimantan Selatan Latifa Suhada Nisa; Dewi Siska; Maliani; Gusti Syahrani Noor; Yudhi Putryanda; Wajidi
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas is one type of health care facilities set by the government to conduct public health efforts so as to achieve the highest level of health. The minimum standard of facilities and infrastructure of Puskesmas are arranged in Permenkes RI No. 75 year 2014 about Community Health Centers. Medical devices is one of aspect that supports the implementation of prevention of disease (preventive) and disease cure (curative). Data about the availability and condition of existing health equipment in each Puskesmas are still not available. The availability of data is needed as the basis for planning and development of Health Center by the Government of South Kalimantan Province. This study aims to: (1) analyzing the suitability of geographic location of Puskesmas, accessibility and availability of public utilities also environmental health management, and (2) mapping the availability of rooms and health equipment at Puskesmas. The analytical methods used are (1) qualitative descriptive analysis to describe suitability of location of Puskesmas and availability of room and health equipment; and (2) spatial analysis for mapping the availability of space and health equipment regionally. Percentage of availability of health equipment in ccordance with the Minister of Health Decree No. 75 of 2014 are still below 50%. Based on their compliance with site requirements, Puskesmas in South Kalimantan are known to be mostly in safe zone, accessible to the public, have adequate public utilities, but do not yet have adequate environmental management facilities. The percentage of the availability of administrative room, service, and supporting puskesmas above 50%.The recommendation of this study is to fulfill the equipment and the room gradually, continuously and based on priority scale. Abstrak Puskesmas merupakan salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah untukmelakukan upaya kesehatan masyarakat sehingga terwujud peningkatan derajat kesehatan yang setinggitingginya.Standar sarana dan prasarana minimal Puskemas diatur dalam Permenkes RI No. 75 tahun 2014tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Alat kesehatan merupakan salah satu aspek yang mendukungterselenggaranya upaya pencegahan penyakit (preventif) dan penyembuhan penyakit (kuratif). Data tentangketersediaan dan kondisi alat kesehatan yang ada di masing-masing Puskesmas hingga saat ini masih belumtersedia. Ketersediaan data sangat dibutuhkan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan Puskesmasoleh Pemerintah Provinsi Kalsel. Kajian ini bertujuan untuk: (1) menganalisa kesesuaian persyaratan lokasiPuskesmas secara geografis, aksesibilitas dan ketersediaan utilitas pubik serta pengelolaan kesehatanlingkungan, dan (2) memetakan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan pada Puskesmas. Metodeanalisis yang digunakan adalah (1) analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kesesuaianpersyaratan lokasi Puskesmas dan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan, dan (2) analisis spasialuntuk memetakan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan secara kewilayahan. Persentase ketersedianperalatan kesehatan yang sesuai dengan standar Permenkes No. 75 tahun 2014 sebagian besar masih dibawah50%. Berdasarkan kesesuaiannya dengan persyaratan lokasi, Puskesmas di Kalsel diketahui sebagian besarberada pada zona aman, mudah diakses masyarakat, memiliki utilitas publik yang memadai, tetapi belummemiliki fasilitas pengelolaan lingkungan yang memadai. Rekomendasi kajian ini adalah melakukanpemenuhan peralatan dan ruangan secara bertahap, berkesinambungan dan berdasarkan skala prioritas.