Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Tangga di Jakarta Barat Feri Wardianto; Asih Wijayanti; Pramiati Purwaningrum
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi Vol. 25 No. 2 (2023): Volume 25 No. 2 Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v25i2.9767

Abstract

Berdasarkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki jumlah timbulan limbah padat B3 rumah tangga eksisting mencapai 4334,85 kg/tahun pada tahun 2021. Jakarta Barat memiliki 3 TPS 3R yang berada di KecamatanĀ  Kalideres, Kecamatan Cengkareng, dan Kecamatan Palmerah, serta Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membangun 2 TPS limbah B3 skala kecamatan yang berada di KecamatanĀ  Kalideres, dan Kecamatan Kebon Jeruk. 1 TPS limbah B3 skala kota yang berada di Kecamatan Cengkareng, akan tetapi masih sedikitnya pengelolaan limbah padat B3 rumah tangga dan kurangnya literasi masyarakat di Kota Jakarta Barat akan bahaya dari limbah padat B3 rumah tangga. Hal ini berpotensi menimbulkan efek negatif yaitu pencemaran lingkungan dan penyakit terhadap mahkluk hidup yang ada di sekitar TPS 3R dan TPS limbah B3. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengkaji pengelolaan limbah padat B3 rumah tangga di Jakarta Barat. Metode sampling untuk menghitung timbulan dan komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil sampling menunujukkan total timbulan limbah padat B3 di 3 TPS 3R sebesar 41,25 kg dan total timbulan E-waste sebesar 38,28 kg. Persentase rata-rata kandungan komposisi limbah padat B3 dalam sampah rumah tangga sebanyak 0,98% dan E-waste sebanyak 0,84%. Pada kondisi eksisting alur pengelolaan limbah padat B3 dimulai dari sumber sampai pengolahan limbah padat B3 limbah padat B3 yang diolah oleh pihak ke 3 sebanyak 9120,27 kg/tahun. Dalam merencanakan pengelolaan limbah padat B3 terdapat 2 skenario, dengan skenario terpilih adalah skenario 2 dikarenakan pada skenario ini kebutuhan alat angkut limbah padat B3 lebih sedikit dibandingkan skenario 1 sebanyak 32 unit untuk gerobak motor dan memiliki kemiripan dari kondisi eksistingĀ  pengelolaan limbah padat B3 saat ini.
PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR TEMPE-TAHU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) SEMANAN, KECAMATAN KALIDERES, KOTA JAKARTA BARAT Sarah Aphirta; Tazkiaturrizki; Wisely Yahya; Feri Wardianto; Ariani Dwi Astuti; Widyo Astono
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 4 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, particularly in Semanan, tofu, and tempe are produced by home industries using traditional technology. However, the soybean processing industry is considered inefficient. The process used is considered not environmentally friendly. This Community Service activity aims to provide insight to the target audience regarding the integrated management of tofu-tempe wastewater. There are 3 stages in this activity. The first stage (1) is preparation. The second stage (2) is implementation. The third stage (3) is evaluation. The average amount of tofu/tempeh production in a day reaches 10-50 kg in Semanan, as well as the use of soybean raw materials on average ranging from 10-50 kg/day. As much as 53% of the people did not know the potential of tempe/tofu wastewater to be alternative energy for cooking, however, very high enthusiasm was shown by the analysis of the questionnaire with 100% of the people willing to become volunteers as a contribution to procuring waste processing technology that could produce alternative energy sources. This program has been followed up in the form of research on the Faculty's Excellence Research scheme, and this follow-up needs to be integrated.