Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TES CHIN UP BERBASIS ARDUINO UNO DAN SENSOR INFRARED DENGAN LCD DISPLAY Rahmat, Egih; Rusdiana, Agus; Ruhayati, Yati
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v2i1.4961

Abstract

Chin up merupakan salah satu item tes untuk mengukur daya tahan otot lengan yang diperuntukan untuk wanita. Dalam pelaksanaan tes chin up masih terdapat kekurangan, baik dari segi efisiensi waktu, keakuratan dalam perhitungan dan konsistensi standar pengetesan. Maka dari itu diperlukan suatu pengembangan teknologi tes chin up berbasis Arduino Uno dan sensor infrared dengan LCD display untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and Development (RD). Setelah diujicobakan antara manual dengan menggunakan sensor selama 1 menit hasilnya manual 38,4 dan menggunakan sensor 38,2 tidak terdapat perbedaan.yang signifikan. Namun, jika dilihat dari rata-rata alat ini memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil tes secara manual, hal ini menunjukan bahwa tes menggunakan senosor lebih terkontrol dan gerakan yang dilakukan lebih baik dan benar.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT PELONTAR BOLA TENIS LAPANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER Amni, Hazrina; Ruhayati, Yati; Sultoni, Kuston
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v2i1.4957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat software dan hardware alat pelontar bola tenis lapangan berbasis microcontroller. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and Development (RD). Alat yang dibuat menggunakan rangkaian elektronika berbasis microcontroller, alat ini menggunakan aplikasi bluetooth switch 3.0 yang telah diprogram bersama dengan microcontroller. Alat ini menggunakan 4 motor DC, diantaranya 2 motor utama berfungsi sebagai kecepatan dan 2 motor lainnya berfungsi sebagai penggeraknya. Alat ini bekerja secara otomatis ketika pelaksanaan latihan dimulai dengan ditandai klik tombol on maka alat ini akan langsung berfungsi sebagai alat pelontar bola, tanpa harus berkoneksi terlebih dahulu ke bluetooth switch 3.0. Tapi jika tidak berkoneksi maka alat akan berfungsi hanya dengan satu arah lontaran dan satu kecepatan. Maka dari itu dengan adanya bluetooth switch 3.0 yang digunakan pada alat ini, berbagai mode bisa kita pilih sesui dengan kebutuhan penggunanya. Mode yang terdapat pada alat ini yaitu atas, bawah, kiri, kanan, easy, medium, hard, random, on dan off. Setelah diujicobakan bahwa hasil lontaran bola konsisten dan memiliki standar deviasi yang normal, namun dilihat dari data jarak lontaran bola terlihat perbedaan hasil lontaran yang tidak konsisten. Hal ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi jarak itu sendiri yaitu dilihat dari jenis bola dan struktur bola.
Potensi Gula Merah dalam Meningkatkan Penampilan Olahraga Abdurahman, Muhammad Naufal; Ray, Hamidie Ronald Daniel; Ruhayati, Yati
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v3i1.8974

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi gula merah terhadap daya tahan dan asam laktat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Design. Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes cooper untuk mengukur daya tahan dan Accuntrend plus untuk mengukur asam laktat. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan hasil bahwa taraf signifikansi untuk VO2max sebesar p = 0,276 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifika dari nilai VO2max pre test dan post test, dan untuk asam laktat didapatkan taraf signifikansi sebesar p = 0,000 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan dari asam laktat pre test dan post test. sehingga dapat dikatakan gula merah memilki pengaruh signifikan terhadap asam laktat dari pada terhadap daya tahan.
PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI BERBASIS MICROCONTROLLER Permatasari, Niluh Ketut NIta; Rusdiana, Agus; Ruhayati, Yati
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v1i2.1584

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini ialah membuat alat pengukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller. Penelitian ini menggunakan metode Research and  Development (R D). Alat ini menggunakan 9 buah push button, microcontroller, LCD sebagai rangkaian utama.  LED  yang terdapat dalam push button akan memancarkan cahaya secara acak sebagai stimulus untuk direspon(tekan) lalu informasi dikirimkan ke microcontroller selaku otak pada alat ini untuk diolah dan kemudian ditampilkan pada LCD dalam bentuk timer dan banyaknya stimulus yang berhasil di tekan. Alat akan berhenti secara otomatis setelah  60 detik. Untuk menguji alat ini peneliti menggunakan 30 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok sampel masing-masing 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Sampel yang diambil merupakan mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil analisis uji coba menggunakan SPSS 18 dengan sub menu frequencies untuk uji deskriptif, One Sample Kolmogorov Smirnov Z untuk uji normalitas, dan  Independen Sample t Test untuk uji homogenitas dan perbandingan. Hasil analisis didapat jika kelompok laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Alat ini memiliki nilai validitas sebesar 0,60 dan reliabilitas 0,624.
ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN ORGANISASI OLAHRAGA (Studi Kualitiatif Pada Pengurus Daerah Ikatan Sport Sepeda Indonesia Jawa Barat) kautsar, alam; Sumardiyanto, Sumardiyanto; Ruhayati, Yati
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v3i2.10135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi manajemen organisasi olahraga pada Pengurus Daerah Ikatan Sport Sepeda Indonesia Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada anggota Pengurus Daerah Ikatan Sport Sepeda Indonesia Jawa Barat sebelum dibekukan. Cara pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik snowball sampling dengan 7 orang responden yang telah memenuhi kriteria; sebagai anggota pengda ISSI sebelum dibekukan dan bersedia memberikan informasi terkait penelitian yang dilakukan. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah bandung dengan lokasi bersifat situasional. Penggalian informasi diperoleh melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara terstruktur dengan alat bantu berupa pedoman wawancara, buku catatan, dan dokumentasi. Tahap pengolahan data penelitian dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.Analisis fungsi manajemen merupakan hasil dari cara pemecahan masalah melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis fungsi manajemen organisasi olahraga Pengurus Daerah Ikatan Sport Sepeda Indonesia Jawa Barat dinilai kurang efektif. Kata kunci : fungsi manajemen, organisasi olahraga, Pengda ISSI Jabar
Pengaruh pemberian jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi pada latihan Zumba fitness Rizki Yudha Pratama; Imas Damayanti; Yati Ruhayati
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 1: April 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2664.012 KB) | DOI: 10.21831/jk.v7i1.25126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi. Metode yang digunakan yaitu dengan eksperimen dengan desain penelitian cross over design. 8 orang mahasiswa keperawatan UPI 2018 berpartisipasi sebagai sampel dalam penelitian ini. Dehydrating exercise test yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zumba fitness selama 60 menit. Instrumen pengambilan data menggunakan Urine Refractometer Spesific Gravity dan 5 visual analog scale. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test pada jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi sebesar p(0.83) dan p(1.52). Pada penilaian subjektif tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian subjektif antara jus mentimun dan minuman isotonik dengan nilai signifikansi sebesar Thirst p(0.398), Bloatedness p(0.609), Refreshed p(0.758), Stomach upset p(0.486) dan Tiredness (0.683). Demikian pula tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jus mentimun dan minuman isotonik terhadap tingkat dehidrasi dengan taraf signifikansi sebesar p(0.696). Hal ini menunjukkan bahwa jus mentimun dapat mengurangi potensi terjadinya dehidrasi sama baiknya dengan minuman isotonik. Ini membuktikan bahwa jus mentimun dapat menggantikan minuman isotonik sebagai minuman olahraga. The effect of giving cucumber juice and isotonic drink of dehydration level on Zumba fitness exercise AbstractThis research is intended to know comparison the effect of giving cucumber juice and isotonic drink on level of dehydration. Method which is used is experiment with cross over design. 8 UPI 2018 nursing students participated as samples in this research. Dehydrating exercise test that used in this research is Zumba fitness for 60 minute. Instrument data retrieval uses Urine Refractometer Spesific Gravity dan 5 visual analog scale. The result of this research indicated that there’s no difference significantly between the results of pre-test and post-test on cucumber juice and isotonic drink to the level of dehydration p(0.83) and p(1.52). In subjective assessment there is no significant difference in the subjective assessment between cucumber juice and isotonic drink with a significance in the amount of Thirst p(0.398), Bloatedness p(0.609), Refreshed p(0.758), Stomach upset p(0.486) dan Tiredness p(0.683). As well as there is no significant difference between cucumber juice and isotonic drink to the level of dehydration with a significance level of p(0.696). This shows that cucumber juice can reduce the potential of dehydration as good as isotonic water. It proved that cucumber juice can replaced isotonic water as sport drink.
SOCIAL PHYSIQUE ANXIETY PADA ATLET PENYANDANG DISABILITAS Isti Fauziah Pratiwi; Jajat Jajat; Surdiniarty Ugelta; Adang Suherman; Yati Ruhayati; Nur Indri Rahayu; Kuston Sultoni; Imas Damayanti
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 22, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jik.v22i1.45923

Abstract

Atlet penyandang disabilitas merupakan individu yang memiliki keterbatasan dalam hal tertentu. Keterbatasan yang berbeda dan terlihat jelas, serta adanya arti penting citra tubuh dalam olahraga memungkinkan hadirnya stigma negatif yang dapat memicu social physique anxiety cukup tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat social physique anxiety pada atlet penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna netra. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan melibatkan 64 orang (45 tuna daksa dan 19 tuna netra) atlet NPCI Kota Bandung sebagai sampel. Social Physique Anxiety diukur menggunakan kuisioner Social Physique Anxiety Scale (SPAS) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat social physique anxiety pada atlet penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna netra dengan nilai sig. (p = 0,561 > 0,05). Tuna daksa maupun tuna netra keduanya berada pada tingkat SPA yang sama yaitu kategori sedang. Hal tersebut mengartikan bahwa jenis disabilitas tidak serta merta dapat menentukan tinggi maupun rendahnya social physique anxiety.
SELF EFFICACY DAN SOCIAL PHYSIQUE ANXIETY PADA ATLET DISABILITAS Aji Septiana Rahmansyah; Jajat Jajat; Surdiniaty Ugelta; Imas Damayanti; Nur Indri Rahayu; Yati Ruhayati; Adang Suherman; Kuston Sultoni
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 22, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jik.v22i1.47195

Abstract

Penelitian ini menyelidiki hubungan self efficacy dan social physique anxiety pada atlet disabilitas tunadaksa dan tunanetra. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji hubungan antara self efficacy dan social physique anxiety pada atlet disabilitas. Sebanyak 64 Atlet disabilitas Kota Bandung diantaranya atlet tunadaksa dan atlet tunanetra menjadi sampel penelitian ini dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Secara spesifik pendekatan yang digunakan di penelitian ini yaitu korelasi. Prosedur penelitian ini dengan menyebarkan angket kepada responden. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah General Self Efficacy (GSES) untuk mengetahui kepercayaan dan efikasi diri atlet disabilitas. Instrument yang kedua yaitu Social Physique Anxiety Scale (SPAS) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan fisik sosial atlet disabilitas. Data penelitian yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan Descriptives statistics Frecuencies pada aplikasi olah data dengan menggunakan SPSS versi 25. Hasil analisis menunjukan tidak terdapat hubungan Self Efficacy dan Social Physique Anxiety
Gambaran Konsumsi Gizi Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia Imas Damayanti; Yati Ruhayati
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v5i2.21796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi gizi mahasiswa program studi ilmu keolahragaan di Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan adalah food recall 24 jam. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pola konsumsi gizi mahasiswa program studi ilmu keolahragaan kurang baik. Hampir semua variabel gizi tidak dipenuhi angka kecukupan gizinya. Jumlah kecukupan energi, lemak, karbohidrat dan serat baik pada subjek laki-laki maupun perempuan tidak tercapai. Bahan kebutuhan serat hanya dipenuhi sekitar 20-30 persennya. Namun secara unik kebutuhan protein terpenuhi, bahkan sedikit di atas angka kecukupan gizi.
IMPLEMENTASI METODE MACHINE LEARNING UNTUK MENGKLASIFIKASI AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA BERBASIS DATA KUESIONER Dini Siti Cahya Kartini; jajat jajat; Yati Ruhayati; Kuston Sultoni; adang suherman; imas damayanti; nur indri rahayu
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v7i2.51576

Abstract

Penggunaan artificial intelligence (AI) dalam berbagai bidang kehidupan termasuk aktivitas fisik dan olahraga menjadi salah satu yang sedang trending pada saat ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasi aktivitas fisik dengan metode machine learning berbasis data kuesioner berdasarkan waktu aktivitas dan Metabolic Equivalent of Task (MET). Subjek penelitian ini adalah 779 orang remaja usia 17-21 tahun (M+SD = 19,34+0,39) yang berasal dari siswa SMA dan Mahasiswa di Jawa Barat. International Physical Activity Questionnaire – Short Form (IPAQ SF) digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas fisik. Adapun algoritma machine learning yang digunakan yaitu decision tree. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akurasi performa decision tree untuk mengklasifikasi aktivitas fisik berdasarkan variabel atribut kalkulasi MET lebih tinggi dibandingkan dengan atribut waktu aktivitas fisik (93% ; 86,67%). Algoritma decision tree memiliki akurasi tinggi dalam mengklasifikasi aktivitas fisik dengan atribut kalkulasi MET di setiap level. Analisis lebih lanjut dengan algoritma berbeda diperlukan untuk mengkaji performa terbaik. Kata kunci: aktivitas fisik, artificial intelligence, MET, decision tree