Amelinda Pratiwi
Department Of Chemistry, Faculty Of Mathematics Education And Natural Sciences, Indonesian University Of Education, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Sukasari, Bandung City, West Java, Indonesia 40154

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Basic Law of Chemistry: Material Deepening and Project-Based Learning Design With Science Literacy Oriented for Chemistry Teachers Of High School in Sumedang and Majalengka District [Hukum Dasar Kimia: Pendalaman Materi dan Perancangan Pembelajaran Berbasis Projek Berorientasi Literasi Sains untuk Guru Kimia SMA se-Kabupaten Sumedang dan Majalengka] Florentina Maria Titin Supriyanti; Budiman Anwar; Hokcu Suhanda; Amelinda Pratiwi; Ratnaningsih Eko Sarjono; Siti Aisyah; Tuszie Widyanti; Wawan Wahyu; Asep Suryatna; Nenden Nataliawati; Cecep Jaenudin; Nia Kurniawati
Jurnal Pengabdian Isola Vol 2, No 1 (2023): JPI: VOLUME 2, ISSUE 1, 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpi.v2i1.59334

Abstract

Rendahnya pencapaian siswa Indonesia pada PISA memaksa dunia Pendidikan untuk memperbaiki proses pembelajarannya. Salah satu upaya dilakukan  melalui perencanaan pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan berkembang literasi sainsnya. Keterbatasan guru terhadap literasi sains dan penggunaan model-model pembelajaran sangat tinggi, sehingga  terkadang menjadikan pembelajaran kimia lebih bersifat teoritis, hal ini diduga menjadi salah satu penyebab  rendahnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari kimia. Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) tentang literasi sains dan Probleme based learning (PBL) yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Kimia ,UPI bekerjasama dengan  guru-guru Kimia SMA/SMK Kabupaten Sumedang dan Majalengka  bertujuan memberikan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran terkait hukum dasar ilmu kimia. Metode yang diterapkan adalah workshop dilakukan secara daring maupun luring dengan skenario  setara 32 jam pelajaran (JP), yaitu 8 JP luring dan 16 JP daring serta 8 JP kerja mandiri. Produk dari kegiatan ini berupa rancangan pembelajaran kimia topik hukum dasar kimia yang layak dan dan telah dievaluasi secara konteks dan konten, yang dapat digunakan pada pembelajaran kimia disekolah.
Analisis Metabolomik Pisang Ambon Lumut pada Tahap Pasca Panen sebagai Metode Rapid-Analysis Pematangan Buah Amelinda Pratiwi; Shelina Lauren; Vivi Hasna Fatinah; Zahra Novyani; Amelia Maulidina; Intan Farhani
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 17, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jthp.v17i2.65822

Abstract

Banana is a fruit that is much favored by the people of Indonesia and is one type of climacteric fruit, namely a fruit that can still experience ripening after harvesting. The sensory and nutritional composition of Ambon Lumut bananas can be influenced by their level of ripeness. FTIR fingerprinting metabolite analysis on Ambon Lumut bananas can be an immediate method to assess fruit quality. Therefore the purpose of this study is to identify the ideal time for banana ripening in order to preserve the quality of Ambon Lumut bananas by analyzing the fingerprints of various metabolite chemicals in the bananas after harvest. This study focused on the post-harvest analysis of the metabolites of Pisang Ambon Lumut at storage times of days 0 (C), 4 (P4), 8 (P8), and 12 (P12) with the metabolomic approach using FTIR. The results of the FTIR spectrum were extracted using Excel, normalized the wave number data, then chemometric analysis was performed using The Unscrambler software. Based on the results of Principal Component Analysis (PCA), there are several metabolites that characterize each banana sample, including fat in banana C; in P4 bananas, protein, and dietary fiber were detected; in P8 bananas, disaccharide, aromatic, and phenyl compounds were detected; and in P12 bananas, disaccharide compounds were detected. The results of the metabolomic analysis showed that the banana samples stored on the 4th day (P4) had the most optimum nutritional composition compared to other samples.