Almi Novita
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROBLEM RELASI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DAN UMUM Almi Novita; Abdul Mukit
AL - IBRAH Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i2.284

Abstract

This research investigates the differences and similarities between educational philosophy and Islamic educational philosophy. Western educational philosophy tends to derive from the boundless rationality of human thinking, raising doubts due to its limitations on human reason and separating religion from scientific knowledge (Anthropocentric). On the other hand, Islamic educational philosophy is grounded in the concept of God (Theocentric), with goals closely related to the teachings of the Quran and Sunnah, eliminating doubts through faith and revelation. Despite fundamental differences, this study also highlights the similarities between the two philosophies. Both are conceptual frameworks for thinking about education, and specific theories converge. Nativism, Empiricism, and Convergence Theory serve as meeting points between educational philosophy and Islamic educational philosophy. This study will discuss the practical implications of these differences and similarities in the context of modern education, exploring the potential integration of Western and Islamic thought in designing holistic and balanced learning strategies. The results of this research are expected to provide profound insights into how the approaches of educational philosophy and Islamic educational philosophy can positively contribute to the formation of an inclusive and holistic educational paradigm.
Implikasi Filsafat etika dalam Membangun Tata Krama Generasi Muda melalui Pendidikan Karakter prespektif Ibnu Miskawaih Achmad Rafli Isnadi; Almi Novita
Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman Vol. 12 No. 1 (2024): Pendidikan dan Keislaman
Publisher : Institut Kariman Wirayudha Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52185/kariman.v12i1.361

Abstract

This research wants to explore the implications of Ibn Miskawaih's ethical philosophy for the formation of manners of the younger generation using character education. This research involves a philosophical perspective, and the purpose of this research is to analyze the relationship between philosophical values in education and the decline of manners. This research utilizes a qualitative approach study, this study uses the foundation of ethical philosophy and the concept of manners with its foundation. The review used in this research is through philosophical discussion and case studies, identifying research related to the relationship between values contained in philosophy such as wisdom, truth, and justice with the aim of character building in the younger generation by covering aspects of manners. This research tries to show an understanding of the philosophy of ethics from Ibn Miskawaih can be used as a strong foundation to overcome the decline in the manners of the younger generation, and provide a deep understanding of the philosophy of ethics not only as a theory but can be used as a practical guide in developing character education to build morals and ethics in the younger generation. By using a deliberate strategy to incorporate philosophical values into a character-based instructional curriculum, this research contributes to improving the quality of education. Keywords: character education, ethics philosophy, ibnu miskawaih Penelitian ini ingin mendalami terkait Implikasi dari filsafat etika dari Ibnu Miskawaih untuk pembentukan tata krama generasi muda dengan mengunakan pendidikan karakter. Penelitian ini melibatkan prespektif filosofis, dan tujuan penelitian ini ialah mengurai hubungan nilai-nilai filososfis pada pendidikan dan kemerosotan tata krama. Penelitain ini memanfatkan studi pendekatan kualitatif, studi ini menggunakan landasan filsafat etika dan tentang konsep tata krama dengan landasannya. Tinjauan yang di gunakan dalam penelitian ini melalui diskusi filosofis dan studi kasus, identifikasi penelitian terkait hubungan anatara nilai-nilai yang terkadung pada filosofis sperti halnya kebijaksanaan, kebenaran, dan keadilan dengan tujuan pembentukan karakter pada generasi muda dengan mencakup aspek tata krama. Penelitian ini mencoba untuk menunjukan pemahaman terkait filsafat etika dari Ibnu Miskawaih dapat di jadikan landasan yang kuat guna mengatasi kemerosotan pada tata krama generasi muda, dan memberi pemahaman yang mendalaman terkait Filosofi etika tidak hanya menjadi sebuah teori saja akan tetapi bisa di jadikan suatu panduan praktis dalam mengembangkan pendidikan karakter guna membangun moral dan etika pada generasi muda. Dengan menggunakan strategi yang disengaja untuk memasukkan nilai-nilai filosofis ke dalam kurikulum instruksional berbasis karakter, penelitian ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. Kata kunci: pendiikan karakter, filsafat etika, ibnu miskawaih
Pengembangan Media Pembelajaran Flashcard untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mengenal Surah Juz 29 di Taman Pendidikan Al-Qur’an Lina Nur Fitri Fauziyyah; Siti Rodliyah Eka Agustina; Muti' Syarofani; Almi Novita; Huda Binti Mohd Fadzil
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 19 No 1 (2024)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v19i1.10551

Abstract

Akhir-akhir ini, motivasi santri dalam menghafal surah khususnya di Juz 29 mengalami penurunan. Oleh karena itu, mengingat pentingnya mengenal surah, guru perlu merancang strategi atau alat baru untuk meningkatkan motivasi santri. Penelitian ini mencoba mengembangkan Astati'an A'rif Surah (ARIFAH) flashcard sebagai inovasi untuk meningkatkan motivasi belajar mengenal surah pada Juz 29. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan ARIFAH flashcard yang terdiri dari lima tahap. Mengadopsi teori pengembangan model ADDIE, penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang berfokus pada lima tahap utama yaitu: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Data kualitatif akan dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif akan dianalisis secara statistik. Media pembelajaran yang dikembangkan telah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Selain itu, media pembelajaran yang dikembangkan juga telah diujicobakan kepada santri program tahfiz yang akan menghafal juz 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hasil uji validasi kepada ahli materi sebesar 87,5% dengan kategori sangat baik. Hasil uji validasi kepada ahli media menunjukkan kategori sangat baik dengan persentase 100%. Penggunaan media pada santri mendapatkan 98,6% dengan kategori sangat baik. Sedangkan rata-rata motivasi belajar santri mendapatkan 98,1% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil kuesioner, para santri mengalami peningkatan motivasi karena media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ARIFAH flashcard sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran.
IMPLIKASI METODE PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA DI ERA INDUSTRI 4.0 PERSPEKTIF JEAN PIAGET Almi Novita; Vivin Sagitasari
GAHWA Vol 2 No 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.400

Abstract

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengeksplorasi penerapan kurikulum Merdeka dengan membandingkannya dengan teori konstruktivisme dari Jean Piaget. Peneliti ingin melihat bagaimana kurikulum ini diterapkan dalam praktik dan bagaimana pandangan Piaget mengenai perkembangan kognitif dapat memberikan perspektif tambahan tentang implementasi kurikulum tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode library research, yaitu mengumpulkan data dari penelitian terdahulu, termasuk jurnal, buku, dan dokumen akademis yang relevan. Metode ini bertujuan untuk memberikan landasan teori yang kuat dan konteks yang lebih luas tentang penerapan kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Merdeka menghadapi beberapa tantangan yang mengurangi relevansinya. Masalah utama terletak pada kurangnya pemahaman dari tenaga pengajar dan peserta didik mengenai teknis penerapan kurikulum. Tenaga pengajar sering kali mengalami kesulitan dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum secara efektif, sementara peserta didik juga kesulitan mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kurikulum yang baru. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dalam penerapan kurikulum Merdeka, serta menyoroti perlunya upaya lebih lanjut untuk memperbaiki penerapan kurikulum agar lebih sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
The Relevance of John Dewey's Thoughts in Shaping Individuals with Character Through The Approach of Progressivism Education Philosophy sri sumartis, devi; almi novita
Al-Hikmah Journal for Religious Studies Vol 26 No 02 (2024): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-hikmah.v26i02.43494

Abstract

Filsafat Pendidikan yaitu cabang filsafat yang membahas tentang prinsip, tujuan, dan nilai-nilai yang melandasi Pendidikan. Dalam hal ini memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Filsafat Pendidikan dengan karakter pribadi mempunyai hubungan nilai-nilai yang sangat kuat, karena nilai-nilai tersebut bisa membantu membangun perilaku dan sikap individu dalam Masyarakat.Dalam filsafat pendidikaan tulisan ini bertujuan untuk pembentukan karekter, berdasarkan gagasan John Dewey, memerlukan pendekatan Pendidikan yang realistis, dekratis, positif dan sosial. Hal ini membantu mewujudkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual melainkan juga individu yang mempunyai kepribadian yang kuat dan kemampuan memberikan kontribusi positif kepada Masyarakat. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan (Library Research). Menganalisis kasus-kasus keberhasilan Pendidikan karakter dengan menerapkan prinsip-prinsip filsafat Pendidikan. Wawancara dengan para pakar Pendidikan untuk mengetahui pandangan meraka mengenai hubungan filsafat dan Pendidikan. Hasil dari artikel ini menunjukkan bahwa dalam membangun kepribadian individu melalui pembentukan nilai, etika, dan moralitas, filsafat Pendidikan berperan penting. Serta mengidentifikasi prinsip filsafat Pendidikan yang dapat diterapkan dalam konteks Pendidikan karakter yang efektif. Ini adalah panduan praktis untuk membantu pendidik mengintegrasikan filosofi Pendidikan ke dalam program Pendidikan karakter.
Pendidikan dan Nasionalisme: Analisis Pemikiran Raden Ajeng Kartini Sebagai Pahlawan Emansipasi Perempuan Nuril Karomatillah Arifah; Almi Novita
Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman Vol. 11 No. 2 (2023): Pendidikan dan Keislaman
Publisher : Institut Kariman Wirayudha Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52185/kariman.v11i2.362

Abstract

This study aims to analyze Raden Adjeng Kartini's thoughts as a Hero of Women's Emancipation with a focus on the relationship between education and nationalism. The aim of this research is to outline Kartini's views regarding education, gender equality and modernity as important elements in advancing women's emancipation in Indonesia. This research uses library research which involves research through previous research, journals, the web, historical documents and related literature discussing issues of gender, education and nationalism to support this analysis. Kartini's views on education emerged as the main foundation for achieving women's emancipation. He considered education to be the main key to raising the dignity of women, providing equal opportunities with men, and freeing them from the shackles of restrictive traditions. Apart from that, Kartini strongly criticized the practice of polygamy which she considered a form of gender injustice and hampered women's development. He views that gender equality must be sought in society, both in access to education and in obtaining equal social rights. The results of the analysis show that Kartini encouraged gender equality and tried to achieve a balance between Western modernity and Javanese traditional values. The implication of this understanding is the importance of integrating Kartini's values in education policies to support women's emancipation and build an inclusive society. In conclusion, Kartini's thoughts have strong relevance in the context of education and nationalism, and provide direction for efforts towards equality and social progress in Indonesia  
MENANGKAL PAHAM RADIKALISME MELALUI ORGANISASI ROHIS (TELAAH MEDIA REKONSTRUKSIONISME PENGARUH RADIKALISME PADA PELAJAR SMK DI SURABAYA) Luluk Farida; Shafa Alistiana Irbathy; Almi Novita
AL - IBRAH Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i2.282

Abstract

The Rohis (Islamic Student Activity Unit) in vocational schools (SMK) has currently become a platform for representatives from both public and private vocational schools to prevent the spread of radicalism among students in Surabaya. In this context, the role of Rohis is to accommodate the aspirations and problem-solving of each school, based on the experiences of students from different schools. This includes addressing issues from educators who sometimes influence their students to follow the path of radicalism they themselves have taken. This topic is intriguing to researchers because, based on field data and interviews with alumni who established this organization, the goal is to educate and enlighten students within the organization and their classmates. The method employed is qualitative, using interviews to analyze the gathered information. In this study, researchers found that current vocational school students in Surabaya consider Rohis as a platform for learning. This has brought researchers closer to the members of Rohis. After obtaining interview results, researchers will analyze the existing data using the theory of reconstructionism. The analysis reveals how Rohis members can think critically about issues within their respective schools and filter information or knowledge received by members or classmates.
PROBLEM RELASI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DAN UMUM Almi Novita; Abdul Mukit
AL - IBRAH Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i2.284

Abstract

This research investigates the differences and similarities between educational philosophy and Islamic educational philosophy. Western educational philosophy tends to derive from the boundless rationality of human thinking, raising doubts due to its limitations on human reason and separating religion from scientific knowledge (Anthropocentric). On the other hand, Islamic educational philosophy is grounded in the concept of God (Theocentric), with goals closely related to the teachings of the Quran and Sunnah, eliminating doubts through faith and revelation. Despite fundamental differences, this study also highlights the similarities between the two philosophies. Both are conceptual frameworks for thinking about education, and specific theories converge. Nativism, Empiricism, and Convergence Theory serve as meeting points between educational philosophy and Islamic educational philosophy. This study will discuss the practical implications of these differences and similarities in the context of modern education, exploring the potential integration of Western and Islamic thought in designing holistic and balanced learning strategies. The results of this research are expected to provide profound insights into how the approaches of educational philosophy and Islamic educational philosophy can positively contribute to the formation of an inclusive and holistic educational paradigm.
IMPLIKASI METODE PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA DI ERA INDUSTRI 4.0 PERSPEKTIF JEAN PIAGET Almi Novita; Vivin Sagitasari
GAHWA Vol. 2 No. 2 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i2.400

Abstract

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengeksplorasi penerapan kurikulum Merdeka dengan membandingkannya dengan teori konstruktivisme dari Jean Piaget. Peneliti ingin melihat bagaimana kurikulum ini diterapkan dalam praktik dan bagaimana pandangan Piaget mengenai perkembangan kognitif dapat memberikan perspektif tambahan tentang implementasi kurikulum tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode library research, yaitu mengumpulkan data dari penelitian terdahulu, termasuk jurnal, buku, dan dokumen akademis yang relevan. Metode ini bertujuan untuk memberikan landasan teori yang kuat dan konteks yang lebih luas tentang penerapan kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Merdeka menghadapi beberapa tantangan yang mengurangi relevansinya. Masalah utama terletak pada kurangnya pemahaman dari tenaga pengajar dan peserta didik mengenai teknis penerapan kurikulum. Tenaga pengajar sering kali mengalami kesulitan dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum secara efektif, sementara peserta didik juga kesulitan mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kurikulum yang baru. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dalam penerapan kurikulum Merdeka, serta menyoroti perlunya upaya lebih lanjut untuk memperbaiki penerapan kurikulum agar lebih sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.