Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Kurikulum Pengajian Aisyiyah Kota Medan Ina Zainah Nasution; Rasta Kurniawati Br. Pinem; Nur Sakinah
Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The existence of a recitation curriculum is not only evidence of good management of the recitation but also an effort to produce higher quality and militant recitation outputs. Based on this, training on the preparation of the Medan City Aisyiyah recitation curriculum was carried out.  The training was carried out using the lecture method by the service team and direct practice in preparing the recitation curriculum. The training was attended by 31 delegates from the Medan City Aisyiyah Branch Manager and 6 members of the Medan City Aisyiyah Regional Leadership Tablighi Assembly. After the training, participants have been able to develop a recitation curriculum. This dedication is important in order to achieve a better recitation management and quality of recitation.
Bimbingan Perkawinan Pranikah Bagi Usia Remaja Dalam Upaya Mencegah Pernikahan Anak Rasta Kurniawati Br Pinem; Nur Rahmah Amini; Ina Zainah Nasution
Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage or marriage is a sunnatullah commanded by Allah SWT. The command to marry has a very noble purpose in accordance with Maqashid sharia, namely to maintain or maintain offspring. This goal can be achieved if the implementation is in accordance with the rules that have been set by Allah SWT as the Lord who creates and makes rules so that humans remain noble.Child marriage is a marriage that is not in accordance with the rules made by Allah SWT because to achieve the purpose of marriage, responsibility is an urgent requirement. The ability of this responsibility, of course, needs to be tested for prospective husbands and wives. Liability will be subject to legal burden, be held accountable for the trust received.Cases of child marriage are still common and even tend to increase, this happens because of the low knowledge and understanding of parents about religion, economic factors, association, culture, lack of knowledge of spro, unwanted marriage, and easy access for children to pornographic and pornographic sites.Child marriage is not justified by religion and the state. As a result of child marriage, there will be a loss of generations who will become leaders in the future. Child marriage does not bring benefits but brings harm to both the child himself and his family and country. Therefore, the State and the existing government should cooperate with religious organizations, related agencies and even the community to find solutions. All elements must work together to reduce or eradicate cases of child marriage, with the campaign being a child, don't have children.
Metode Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Rasta Kurniawati Br. Pinem
Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/intiqad.v11i2.3753

Abstract

Some problems that faced by the students in University of Muhammadiyah Sumatera Utara are have not disciplined in carrying out worship, have not well behaved in conveying their aspirations, some have not dressed in accordance with Islamic law, and there are only few alumni who become Muhammadiyah cadres whom automatically expected to be active in Muhammadiyah organization. There are several factors for these situation, including the learning method practiced by Al-Islam and Kemuhammadiyahan Lecturers (AIK) seemed monotonous and less interesting then the students feel bored to attend AIK lectures. The purpose of the study is to provide a learning method that fun and creative for AIK lecturers.  In specific, the objective of the study is to detect and analyze the learning methods that have been applied by AIK lecturers in UMSU. The result after the observation has done, it was found that there were several learning methods practiced by AIK lecturers. All methods can be classified into three categories, classical, middle and modern methods.
Pelatihan Muballighat Pendamping Mu’allaf Sebagai Upaya Pembinaan Mu’allaf Yang Berkualitas Pada Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Karo Rasta Kurniawati Br. Pinem; Nursakinah Nursakinah; Ina Zainah Nasution
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v2i2.5334

Abstract

Hakikat dakwah adalah adanya sebuah usaha yang dapat merubah seseorang dari yang belum tahu menjadi tahu, belum paham menjadi paham,  dan adanya peningkatan pengamalan keagamaan objek dakwah. Pendampingan mu’allaf merupakan dakwah yang intensif yaitu perbuatan seseorang dengan cara tertentu untuk membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi mu’allaf dalam seluruh aspek kehidupannya untuk mencapai tujuan yakni meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka yang dimaksud pendamping mu’allaf adalah orang yang dengan keahliannya tertentu diberi tugas untuk membantu kesulitan-kesulitan atau permasalah yang dihadapi mu’allaf, baik yang berkaitan dengan permasalahn spiritual (keberagamaan), psikis, ekonomi, sosial budaya. Pelatihan bertujuan untuk memperoleh para pendamping yang memiliki pemahaman ilmu agama cukup, ikhlas, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan, umum yang luas, bisa berkomunikasi dengan baik dan menarik. Semangat berkemajuan dan beradaban membawa dampak pada perkembangan upaya dakwah yang dilaksanakan umat Islam dalam hal ini Muhammadiyah/Aisyiyah. Muhammadiyah/Aisyiyah sebagai organisasi keagamaan (dakwah), sosial dan kemasyarakatan. Muhammadiyah dan Aisyiyah harus menjadi yang terdepan dalam memperhatikan para mu’allaf, oleh sebab itu perlu diadakan pembinaan  dan pelatihan pendampingan mu’allaf untuk menjadikan mereka sebagai seorang muslim yang taat. Sebagai organisasi dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid di lingkungannya,  perempuan Aisyiyah terpanggil membina dan membimbing kelompok mu’allaf. Ini menunjukkan ghirah kuat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat luas di bawah Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Karo.
PKPM Pelatihan Public Speaking dan Styles Dakwah Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Mubalighat Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara Rasta Kurniawati Br.Pinem; Mavianti Mavianti; Rizka Harfiani
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.572 KB) | DOI: 10.30596/ihsan.v1i2.4730

Abstract

The nature of communication is the process of delivering messages from the messenger (communicator) to the recipient of the message (communicant). So that the process requires a strategy so that the message can be easily received by the recipient of the message. Every human being must make communication, especially when in an organization. Along with the development of the quality age of the communicator, in this case all members of the Regional Leadership ‘Aisyiyah North Sumatra who are business cadres must be upgraded in their capabilities and quality. Especially in carrying out the mandate and vision and mission ‘Aisyiyah. So there is no longer a mindset that assumes that those who have the ability to preach especially before the public are only the duty of those who are in the Tabligh Assembly and the Da'wah Council only. Therefore the author wants to hold and provide training in public speaking & da'wah styles to all members of the Regional Leadership ‘Aisyiyah North Sumatra in order to realize the quality of each member of the Regional Leadership‘ Aisyiyah North Sumatra who realizes that his role as a cadre and mubalighat.Keywords: Public Speaking Training, Styles Dakwah, Mubalighat Quality
DONOR ANGGOTA TUBUH (TRANSPLANTASI) MENURUT HUKUM ISLAM (Upaya Mengidentifikasi Masalah dan Mencari Dalil-Dalilnya) Rasta Kurniawati Br. Pinem
DE LEGA LATA: JURNAL ILMU HUKUM Vol 5, No 1 (2020): Januari - Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.038 KB) | DOI: 10.30596/dll.v5i1.3449

Abstract

Salah satu dari berbagai macam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah “Donor Anggota Tubuh” yang dikenal dalam dunia kedokteran adalah transplantasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan terkait kedudukan hukum transplantasi dalam Hukum Islam, perbuatan ini termasuk kategori muamalah. Berdasarkan dalil-dalil Al-Quran, Hadis, Kaidah Fiqhiah, Kaidah Ushuliah maupun pendapat Ulama Hukum Islam, bahwahukum transplantasi terbagi menjadi dua : boleh dan tidak boleh. Boleh jika ada kemaslahatan yang dapat diperoleh dari transplantasi tersebut. Adapun alasan kebolehannya adalah apabila organ tubuh itu miliknya sendiri, karena meskipun tubuh merupakan titipan dari Allah, manusia diberi wewenang untuk memanfaatkannya dengan mempergunakanya, sebagai harta. Namun kebolehan mendonorkan sebagian organ tubuh tidak bersifat mutlak, tetapi muqayyad. Artinya, kebolehan itu dengan beberapa persyaratan, diantaranya adalah jika dilakukan oleh orang yang telah dewasa dan berakal sehat. Sedangkan anak kecil tidak dibolehkan mendonorkan organ tubuhnya karena ia tidak tahu persis kepentingan dirinya. Begitu pula, seorang wali tidak boleh mendonorkan organ tubuh anak kecil dan orang gila yang di bawah perwaliannya, disebabkan keduanya tidak mengerti. Namun tidak boleh melakukan trasplantasi jika transplantasi tersebut dilakukan hanya sebagian organ tubuh yang justru akan menimbulkan dharar (bahaya) dan kesengsaraan bagi dirinya atau bagi seseorang yang mempunyai hak tetap atas dirinya. Tidak diperkenankan juga seseorang mendonorkan organ tubuh yang hanya satu-satunya dalam tubuhnya, misalnya hati atau jantung, karena tidak mungkin dapat hidup tanpa adanya organ tubuh tersebut dan tidak diperkenankan menghilangkan dharar dari orang lain dengan menimbulkan dharar pada dirinya.
Analisis Praktik Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit Ditinjau Dari Prespektif Islam Pt. Anugrah Langkat Makmur Shelvi Ana Mandasari; Rasta Kurniawati BR Pinem
SOSEK : Jurnal Sosial dan Ekonomi Vol 3, No 2 (2022): Juli-Oktober
Publisher : SOSEK : Jurnal Sosial dan Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55357/sosek.v3i2.274

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses penimbangan buah kelapa sawit di PT. Anugrah Langkat Makmur. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini fokus pada persepsi dan pengalaman peserta, juga cara mereka memahami kehidupan. Sedangkan analisis data dibangun secara induktif dari tema khusus ke tema umum, lalu peneliti membuat interpretasi tentang makna data. penelitian ini dilaksanakan pada PT. Anugrah Langkat Makmur Besitang Kp. Lama, Besitang, Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Model analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis pengumpulan data, dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses penimbangan yang dilakukan di Kecamatan Besitang tidak ada kecurangan karena timbangan yang digunakan timbangan mesin atau eletrik yang memuat 20 ton dan timbangan tersebut bisa dimasukan mobil, motor, dan becak yang mengangkut kelapa sawit, dan timbangan yang mereka gunakan itu tidak ada melebihi atau mengurangi  hasil timbangan karena hasil timbangan itu sudah tertera dan dalam perkilonya adanya pemotongan seperti tangkai panjang, brondolan busuk, sampah dan dan air. Pemotongan ini sudah diketahui kedua belah pihak (pembeli dan penjual) memang sudah disepakati antara keduanya.
The Role of Halal Certification and Brand Image in Increasing Consumer Trust (Case Study of MSMEs Crispy Masjef Bananas) Arif Muhnidin; Rasta Kurniawati Br. Pinem
Journal La Bisecoman Vol. 5 No. 2 (2024): Journal La Bisecoman
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallabisecoman.v5i2.1208

Abstract

One of the MSME products in the city of Medan that has been certified halal is Pisang Crispy Masjef, founded in 2020 and quite well known among the people around Medan Johor for its crispy bananas and abundant toppings. The problem in this research is whether halal certification and brand image have an influence on increasing consumer trust and promoting Masjef Crispy Banana MSMEs, as well as what the owner's role is in increasing consumer trust. The objectives of this research are: (1) to know and analyze the effect of halal certification in increasing consumer confidence; (2) to explain and analyze the influence of brand image in promotion; and (3) to understand the role of the owner of Masjef Crispy Banana UMKM in increasing consumer trust through halal certification and brand image. The research method used in this study is descriptive quantitative. The research results show that halal certification and brand image have a significant effect on increasing consumer trust, with the t-count value of the halal certification variable being 4.963 and the t-count value of the brand image variable being 9.512, which is proven to be greater than the t-table value of 1.673. Furthermore, this research also indicates that the owner of the Crispy Masjef Banana UMKM plays a role in increasing consumer confidence by arranging halal certification and carrying out re-branding according to surveys and market demand, changing from "Bersama Pisang Horn Masjef" which uses the main ingredient of banana horns to "Crispy Banana Masjef" which uses the main ingredient of kepok banana.