ABSTRAK Halusinasi merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang beresiko tinggi terhadap perilaku panik, kekerasan hingga potensi membunuh atau bunuh diri. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi pada tahun 2023 tercatat sebanyak 296 kasus gangguan jiwa di Kota Bukittinggi dan 106 (38,5%) dari kasus tersebut merupakan gangguan halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan halusinasi di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang telah dilakukan pada bulan Juli di Kota Bukittinggi. Populasi pada penelitian ini adalah anggota keluarga pasien dengan halusinasi yaitu sebanyak 106 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan temuan sampel yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 87 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuisioner pengetahuan dan sikap. Analisis data meliputi analisis univariat yang dilakukan secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (52%) responden berpengetahuan cukup dan sebagian besar (85,1%) responden dengan respon sikap positif dalam perawatan pasien dengan halusinasi. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan salah satu permasalahan utama dalam perawatan pasien halusinasi oleh keluarga di rumah. Maka dari itu diharapkan kepada semua pihak, terutama petugas kesehatan untuk dapat meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi kepada anggota keluarga pasien halusinasi tentang konsep perawatan di rumah bagi penderita halusinasi. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Keluarga, Perawatan, Halusinasi ABSTRACT Hallucinations are a mental disorder that carries a high risk of panic behavior, violence, and the potential for murder or suicide. Based on data from the Bukittinggi City Health Service, in 2023 there were 296 cases of mental disorders in Bukittinggi City and 106 (38.5%) of these cases were hallucinatory disorders. This study aims to determine the description of family knowledge and attitudes in caring for family members with hallucinations in Bukittinggi City. This type of research is descriptive quantitative which was carried out in July in Bukittinggi City. The population in this study were family members of patients with hallucinations, namely 106 people. Sampling used a total sampling technique with sample findings that met the research criteria of 87 respondents. Data collection uses instruments in the form of knowledge and attitude questionnaires. Data analysis includes univariate analysis carried out computerized. The results of the study showed that more than half (52%) of respondents had sufficient knowledge and the majority (85.1%) of respondents responded with a positive attitude in treating patients with hallucinations. It can be concluded that knowledge is one of the main problems in treating hallucinatory patients by their families at home. Therefore, it is hoped that all parties, especially health workers, can increase outreach and education efforts to family members of hallucination patients about the concept of home care for hallucination sufferers. Keywords: Knowledge, Attitudes, Family, Treatment, Hallucinations.