Globalisasi dan modernisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat Hindu di Kota Denpasar terutama dalam aspek beragama Hindu. Tradisi budaya pada masyarakat Bali menyimpan banyak hal yang bersifat misterius. Salah satunya adalah konsepsi taksu, yang banyak diyakini oleh masyarakat Bali pada umumnya, dan masyarakat Denpasar pada khususnya sebagai energi puncak atau kekuatan spiritual yang sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan sosio-religius, termasuk kehidupan berkesenian Bali. Berdasarkan hal itu, maka perlu merekonstruksi ajaran ketuhanan (teologi) melalui penelitian eksistensi taksu khususnya taksu pregina (seniman ) pada masyarakat Hindu di Kota Denpasar. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang Eksistensi taksu khususnya taksu pregina (seniman) pada masyarakat Hindu di Kota Denpasar, Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, memaparkan, dan menganalis eksistensi taksu khususnya taksu pregina pada masyarakat Hindu di Kota Denpasar. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : (1) teori fenomenologi, dan (2) teori religi). Penelitian ini menggunakan metode ilmiah, studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal berikut ini : (1) konsepsi taksu terbukti eksis sampai sekarang pada masyarakat Hindu di kota Denpasar, termasuk didalamnya (2) pelinggih atau sanggah taksu, (3) jenis-jenis taksu, (4) proses memperoleh taksu, (5) tiga pilar taksu, (6) Tri Guna, (7) taksu di era Globalisasi.