Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI KEN DEDES DALAM ARCA PERWUJUDAN SEBAGAI DEWI PRAJNAPARAMITA : TINJAUAN FILSAFAT RELIGI DAN IKONOGRAFI Suwardono
Berkala Arkeologi Vol. 27 No. 1 (2007)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v27i1.945

Abstract

Among the people of Malang and its surroundings, the figure of Ken Dedes (read: Dedes) as an ancient Javanese princess who is seen as very beautiful is not new anymore. This assumption stuck on the surface in the early decades of the 19th century, when the Dutch discovered ruins in the Singosari temple complex. One of the finds from the ruins was a very beautiful statue found in the Wayang temple or E temple (according to Dutch reports), an area of the Mahayana Buddhist pantheon namely Dewi Prajnaparamita. When the area temporarily resided in the resident's residence in Malang, Monnerau, the Resident of Malang at that time connected the area of Dewi Prajnaparamita with a resident's story about Ken Dedes. From this, the initial suspicion arose that the statue of Dewi Prajnaparamita was a portrait of Ken Dedes.
Penerapan Aturan Di Rumah dan Di Sekolah Dengan Bimbingan Orang Tua dan Guru Melalui Kemandirian Berpkir Kritis Di Kelas 2 Suwardono; Dr. Gunawan Santoso; Febri Prihatin; Sri Utami; Muhamad Sofian Hadi; Iswan; Ahmad Susanto; Agus Suradika
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.616

Abstract

Penelitian ini membahas peran penting lingkungan rumah dan sekolah dalam proses pengenalan dan penerapan aturan pada anak-anak kelas 2 SD. Fokus pada bagaimana bimbingan orang tua dan guru melalui pengembangan kemandirian dan kemampuan berpikir kritis dalam aturan proses pembelajaran. Penelitian ini fokus pada pengaruh lingkungan rumah dan sekolah terhadap pemahaman aturan anak-anak, serta cara bimbingan dari orang tua dan guru mempengaruhi perkembangan kemandirian anak-anak dalam menerapkan aturan sehari-hari. Proses kognitif, kemandirian, dan perkembangan berpikir kritis pada anak-anak di SD kelas 2 menjadi fokus utama. Implikasi temuan dari penelitian ini akan memberikan wawasan yang penting terkait dengan strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh orang tua dan guru untuk membantu anak-anak dalam memahami, menerapkan aturan, dan membangun kemandirian serta kemampuan berpikir kritis mereka. Abstrak ini mencakup pentingnya lingkungan, bimbingan, dan perkembangan anak-anak dalam proses pembelajaran aturan, pentingnya kerjasama antara orang tua dan guru dalam membimbing anak-anak menuju kemandirian dan berpikir kritis dalam penerapan aturan sehari-hari.
Mandiri dan Critical Thinking: Analisis Hak dan Kewajiban Peserta Didik di Sekolah dan di Rumah Febri Prihatin; Gunawan Santoso; Suwardono; Sri Utami
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.617

Abstract

Studi ini fokus pada peran mandiri dan keterampilan berpikir kritis dalam memahami hak dan kewajiban peserta didik di lingkungan sekolah dan keluarga. Keterampilan mandiri, termasuk kesadaran akan hak dan tanggung jawab individu, didukung oleh keterampilan berpikir kritis yang memungkinkan analisis mendalam tentang konsep tersebut. Dalam konteks sekolah, mandiri memungkinkan peserta didik untuk menyadari hak mereka dalam pembelajaran, bertindak secara bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif. Sementara berpikir kritis memungkinkan evaluasi yang lebih mendalam terhadap aturan dan norma yang mendukung hak dan kewajiban peserta didik. Di rumah, pemahaman mandiri tentang hak dan kewajiban membantu peserta didik dalam memperkuat hubungan dengan keluarga, mempromosikan keterlibatan aktif, dan membangun komunikasi terbuka. Berpikir kritis memungkinkan penerapan pemikiran mendalam dalam menilai tanggung jawab yang diberikan oleh hak-hak individu dalam konteks rumah tangga. Hasil studi menunjukkan bahwa integrasi keterampilan mandiri dan berpikir kritis penting dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban peserta didik, yang mempengaruhi perilaku mereka di sekolah dan interaksi di lingkungan keluarga. Penekanan pada pengembangan keterampilan ini di lingkungan pendidikan dan keluarga dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik tentang hak dan kewajiban, memberikan dasar bagi perilaku bertanggung jawab, serta memperkuat hubungan yang positif di kedua lingkungan tersebut.
Peningkatan Prestasi literasi Siswa dalam Menyampaikan Pendapat dengan Bernalar Kritis, Komunikasi, Logis, dan Argumentatif di Kelas 6 Sri Utami; Gunawan Santoso; Febri Prihatin; Suwardono
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.618

Abstract

Studi ini menyelidiki peran penting berpikir kritis dan komunikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 6. Dengan mengeksplorasi integrasi dua keterampilan ini, yaitu berpikir kritis dan berkomunikasi secara logis dan argumentatif, penelitian bertujuan untuk memahami dampaknya pada pemahaman materi pelajaran dan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat mereka. Integrasi keterampilan ini diharapkan dapat memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik pembelajaran, mengasah kemampuan berbicara dan menulis yang efektif, serta mendorong partisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Melalui penekanan pada logika dan argumentasi, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang berfokus pada pemikiran kritis dan komunikasi yang efektif sebagai fondasi untuk peningkatan prestasi belajar siswa. Studi ini memiliki implikasi penting dalam pembentukan metode pembelajaran yang lebih baik di tingkat kelas 6 dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Penerapan Habit Shalat Berjama'ah dalam Mengembangkan Karakter Disiplin Siswa SUWARDONO; Iswan; Gunawan Santoso; Febri Prihatin
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i3.1366

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif di lakukan di MTs Muhammadiyah 2 Aimas Metode pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Teknik analisis deskriptif, hasil data diperoleh dari penelitian terhadap siswa MTs Muhammadiyah 2 Aimas cukup baik dengan siswa sudah melaksanakan pembiasaan shalat berjamaah cukup disiplin meski ada sedikit yang kuranmg diosiplin. Tujuan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam kaitannya dengan Shalat berjama'ah. Shalat akan melindungimu dari hal - hal yang keji dan munkar serta menempa disiplinan. Dalam melaksanakan kedisiplinan tanpa adanya rasa tekanan sehingga dapat melaksanakan dengan hati Ikhlas dan sesuai dengan kesadaran diri sendiri. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakter kedisiplinan siswa, bagaimana kebiasaan shalat berjam’ah, bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di MTs Muhammadiyah 2 Aimas dalam membentuk karakter kedisiplinan siswa.
Peran Media Massa dan Opini Publik Dalam Mendukung Atau Mengancam Kesehatan Demokrasi SUWARDONO; Gunawan Santoso
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i3.1393

Abstract

Penelitian ini membahas peran krusial media massa dan opini publik dalam konteks kesehatan demokrasi. Fokus utama adalah pada bagaimana media menyajikan informasi dan bagaimana opini publik meresponsnya, serta dampaknya terhadap stabilitas dan kualitas demokrasi. Media massa, sebagai mediator utama informasi, memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap isu-isu kunci. Tantangan muncul dalam menyajikan informasi secara objektif dan seimbang, dengan filter bubble di media sosial sebagai risiko tambahan. Dalam konteks ini, opini publik memiliki peran penting dalam menentukan arah demokrasi. Dalam beberapa kasus, polarisasi opini dapat merusak kesehatan demokrasi, sementara partisipasi publik yang berarti dapat memperkuatnya. Literasi media menjadi elemen kunci dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap informasi yang disajikan oleh media. Desinformasi dan hoaks juga menjadi ancaman serius yang memerlukan perhatian serius. Rekomendasinya mencakup penyediaan literasi media, peraturan yang bijaksana untuk melindungi kebebasan pers sambil memastikan tanggung jawab media, dan mendorong dialog terbuka antara pemerintah, media, dan masyarakat. Melalui pendekatan holistik ini, diharapkan masyarakat dapat lebih informasional, kritis, dan terlibat dalam mendukung kesehatan demokrasi yang kokoh.
IDENTIFIKASI KEN DEDES DALAM ARCA PERWUJUDAN SEBAGAI DEWI PRAJNAPARAMITA : TINJAUAN FILSAFAT RELIGI DAN IKONOGRAFI Suwardono
Berkala Arkeologi Vol. 27 No. 1 (2007)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v27i1.945

Abstract

Among the people of Malang and its surroundings, the figure of Ken Dedes (read: Dedes) as an ancient Javanese princess who is seen as very beautiful is not new anymore. This assumption stuck on the surface in the early decades of the 19th century, when the Dutch discovered ruins in the Singosari temple complex. One of the finds from the ruins was a very beautiful statue found in the Wayang temple or E temple (according to Dutch reports), an area of the Mahayana Buddhist pantheon namely Dewi Prajnaparamita. When the area temporarily resided in the resident's residence in Malang, Monnerau, the Resident of Malang at that time connected the area of Dewi Prajnaparamita with a resident's story about Ken Dedes. From this, the initial suspicion arose that the statue of Dewi Prajnaparamita was a portrait of Ken Dedes.