Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Public Sphere of Hannah Arendt (Review of Hannah Arendt's Thoughts) Ibnu, Cian; Ikha Rahardiantini; Lili Sartika; Masyitah Novia Yanti; Aulia Chintara Wanda
Social Impact Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Social Impact Journal
Publisher : GoResearch - Research & Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61391/sij.v2i2.173

Abstract

This study aims to examine the concept of public sphere according to Hannah Arendt. The study of public sphere uses a content analysis approach to Hannah Arendt's thoughts and works. This analysis is based on qualitative data content analysis, namely data sourced from written works, both direct works and works about her. The research strategy used is a narrative content analysis strategy, using in-depth interviews with figures who understand the thoughts being studied. The results of the study found that the concept of public sphere according to Hannah Arendt was built by a unique element, namely Vita Acktiva. Through this concept, humans are defined as creatures who are always active. Both mental and sensory activities. Whether it is inner action or real action. Human life that only thinks, wants and considers is included in mental actions or inner actions of humans. While the life of human activity working, creating and speaking is included in real action. An action or behavior that is able to build a world together with fellow humans.
Belawa as "Shasimi" in Kepri Islands Ibnu, Cian; Zuraidah; Masyitah Novia Yanti; Aulia Chintara Wanda; Ayu Trianingsih
Social Impact Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Social Impact Journal
Publisher : GoResearch - Research & Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61391/sij.v2i2.177

Abstract

Indonesia is a maritime country scattered by islands; and archipelagos. Rich in cultural diversity ranging from ethnicity, tribe, race, and language. There are 17499 islands spread from Sabang to Merauke, hundreds of regional languages, ​​and many customs of various regions. This study aims to reveal the existence of a typical coastal culture of the islands, namely the culture of processed raw squid fish. The habit of consuming processed raw fish is certainly familiar to both traditional and modern communities. Consumption of raw fish has been widely found in various places in the world in Asia, Japan there is sashimi, in Europe, namely Spain there is Ceviche de Calamares, in Korea there is Sannakji, and in Thailand, there is Larb Pla Muk. The approach used in this study is a descriptive-qualitative study with a special case regarding culinary in Mensanak Village, Kitang Bidare District, Lingga Regency, Riau Islands Province. This village with a small community inherits coastal culture, and fishermen as the main livelihood of the local community in the Riau Islands region. The results of this study found that there is a habit of consuming raw fish made from squid mixed with natural spices and processed in a traditional way, they call it belawa, which is processed raw squid.
Public Sphere Concept Education in Society for Student Executive Board Hang Tuah Tanjungpinang Health Science College Ibnu, Cian; Ikha Rahardiantini; Lili Sartika; Masyitah Novia Yanti; Aulia Chintara Wanda
Social Impact Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Social Impact Journal
Publisher : GoResearch - Research & Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61391/sij.v3i1.183

Abstract

The concept of public sphere according to Hannah Arendt is a sphere built by distinctive elements, namely from human and social conditions, namely Vita Acktiva. Through this formulation, humans are defined as creatures who are always active. Both mental activities and sensory activities. Whether it is inner action or real action. Human life that thinks, wants and considers is included in mental actions or inner actions of humans. While the life of human activity working, creating and speaking is included in real actions or speech. An action or behavior that is able to build a world together with fellow humans. The results of this community service activity are that participants understand the values ​​contained in public sphere. The conclusion of this community service activity shows an increase in knowledge and attitudes of educational participants about public sphere. All participants are enthusiastic about following the activity material from the beginning to the end and are actively discussing intensively in following the entire educational process.
Peningkatan Pengetahuan pemamfaatan tanaman Sacha Inchi (Plukenetia Volubilis L.) sebagai antioksidan di wilayah pesisir kelurahan tanjung Unggat Yanti, Masyitah Novia; Rahardiantini, Ikha; Wanda, Aulia Chintara
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/j9gsjs02

Abstract

Peningkatan pengetahuan terkait radikal bebas penting dilakukan dimana banyaknya faktor Internal dan ekstrak di sekitar kita terkhususnya pada masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat merupakan wilayah pesisir Tanjungpinang yang sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup pada perikanan (nelayan) dan kewirausahaan (perdagangan). Tujuan kegiatam ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman sacha inchi (Plukenetia volubilis L) di wilayah pesisir Tanjung Unggat dengan metode pendekatan deskriptif dengan menggunakan angket, hasil observasi, penyuluhan, evaluasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan sudah cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan terhadap masyarakat tekait pemanfaatan tanaman Sacha Inci (Plukenetia volubilis L) sebagai salah satu jenis kacang-kacangan yang sangat kaya akan manfaat bagi kesehatan. Sacha inchi mempunyai kandungan kimia seperti asam lemak, tokoferol, fitosterol, trigliserida, polisakarida dan senyawa lainnya yang memberikan manfaat bagi tubuh seperti antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, imunomodulator, antidiabetik dan sumber gizi lainnya. Saran penelitian ini diharapkan masyarakat Kelurahan Tanjungunggat untuk dapat memanfaatkan lahan kecil meskpiun halaman rumah untuk di tanam sacha inchi (Plukenetia Volubilis L.) yang dimanabisa membantu ekonomi masyarakat dengan menjual hasil budidaya tersebut serta juga dapat meningkatkan Kesehatan masyarakat dengan mengkonsumsinya.
Peningkatan Pengetahuan Pemamfaatan Jamu Kunyit Asam di Perumahan Disekitar Puskesmas Batu IX. Wanda, Aulia Chintara; Yanti, Masyitah Novia; Rahardiantini, Ikha
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/hdg5j329

Abstract

Jamu dikenal bukan sebagai obat, melainkan sebagai minuman yang memberikan manfaat dan menyegarkan. Jamu merupakan salah satu kearifan lokal yang berkembang di masyarakat karena dipercayai memberikan manfaat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit namun tidak memberikan efek samping. Data dari BPOM menunjukkan pada bulan Juli tahun 2020, tercatat lebih dari 11000 produk jamu yang telah beredar di pasaran. Minuman jamu kunyit asam merupakan varian yang banyak digemari, jamu ini terbuat dari rimpang kunyit, buah asam jawa, air, gula. Kunyit asam mengandung banyak komponen yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh, komponen bioaktif yang terkandung didalam kunyit asam bersifat antioksidan dan hal ini telah terbukti secara ilmiah. Jamu kunyit asam juga secara empiris banyak di gunakan sebagai terapi non farmakologis untuk membantu meredakan nyeri haid pada wanita. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penyuluhan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah perumahan di puskesmas batu IX terhadap penggunaan jamu kunyit asam sebagai minuman terapi pendamping dan rasanya enak. Metode dengan melakukan penyuluhan metode ceramah. Hasil Terdapat Peningkatan Pengetahuan pemamfaatan jamu kunyit asam sebagai terapi pendamping yang dapat meningkatkan kesehatan dan menyegarkan pada masyarakat perumahan di wilayah puskesmas batu IX.