Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE MEANING OF SITOU TIMOU TUMOU TOU AS A MODEL OF WOMEN EMPOWERMENT MANAGEMENT IN MAPALUS HOUSE IN SOUTHEAST MINAHASA, NORTH SULAWESI Treesje Imran; Laurens Mambu; Beatrix Lapalelo; Yongker Baali; Patricia Jeaneth Cyntia Kojongian
JURNAL MANAJEMEN MAKER STIE SULTAN AGUNG Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37403/mjm.v9i2.638

Abstract

Si Tou Timou Tumou Tou is a philosophy of the Minahasa people, meaning that humans live to humanize others. The term "tou" in Si Tou refers to humans as individuals who must first 'live' to be able to enliven others ('tumou tou'). Meanwhile, Mapalus house represents a local wisdom model in the form of collaborative efforts to build houses for the Tounsawang ethnic community in Southeast Minahasa, passed down through generations. Mapalus house consists of 10 to 30 people, and anyone can become a member, regardless of gender. The division of labor, based on the principle of togetherness in mutual construction and enlivening, known as Sitou Timou Tumou Tou, is carried out reciprocally for each house to be built, where the roles of women and men are equal in work responsibilities. The main research question is how Sitou Timou Tumou Tou holds meaning for women in the Mapalus House work, empowering themselves individually and others. The research was conducted in the Tombatu district, Southeast Minahasa Regency, known for its strong Mapalus house tradition, with three villages as research samples: Tombatu 1, Tombatu II, and Betelen. The qualitative method employed focused on observation, interviews, key informants, and analysis of observation and interviews. The research results indicate that the meaning of Si tou timou tumou tou is deeply rooted in women, allowing them to persist in Mapalus house. The understanding of Sitou Timou Tumou Tou empowers women individually, socially, and economically within Mapalus house. This empowerment is attributed to principles such as mutual enlivening, starting with the term 'tou,' signifying individual empowerment before extending to others. Mapalus house provides space and access for women to develop themselves individually in both domestic and public functions. A communal organizational culture is built within Mapalus house, fostering mutual assistance between women and men without subordination and patriarchy. Despite modernization and technological advancements, the meaning of 'tou' in Si Tou Timou Tumou Tou as local wisdom remains strong, upheld as tradition and respected by the entire Tounsawang ethnic community. Consequently, the meaning of Sitou Timou Tumou Tou is powerful within women individually, enabling them in both family (domestic) and community (public) contexts.
Dasar Kekerabatan Dalam Manajemen Pemberdayaan Perempuan Pada Kegiatan Mapalus di Desa Tombatu Treesje Imran
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 1 No. 6: Oktober 2022
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v1i6.5020

Abstract

Perekonomian dibangunn berdasararkan asaasa kekekeluargaan sesuai Pasal 33 UUD Tahun 1945 . Hal ini sesuai dengan sistem kekerabatan yang dikembanganka oleh adat istiadat negari ini yang ada juga dalam Mapalus.Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi sistem kekerabatan sebagai dasar dalam manajemen pemberdayaan perempuan dalam Mapalus Rumah di desa tombatu Minahasa Tenggara Adapun yang menjadi masalah penelitian adalah 1, Bagaimana sistim kekerabatan dalam manajemen Mapalus rumah mnurut perempuan 2. Bagaimana Pemberdayaan Perempuan diterapkan dalam Musyawarah mufakat dalam budaya organisasi mapalus rumah metode penelitian kualitatif penelitian dilakukan didaerah sampel yaitu Desa Betelen, Desa Tombatu Satu dan Desa Tombatu dua yang sangat kuat dengan tradisi Mapalusnya . Tahapan yang dilakukan yaitu observasi, Wawancara informan kunci ,Pengambilan dokumen dan catatan peneliti, pengolahan data dan analis data. Hasil penelitian menunjukan 1hasil wawancara peneliti terhadap subjek penelitian menunjukkan bahwa perempuan mnjadi berdaya dalam Mapalus rumah 1. Dalam semangat gotong royong (metulung tulungan) dalam kerja mapalus dan dalam memecahkan berbagai persoalan ,, 2. pengambilan keputusan secara Musyawarah mufakat diselesaikan secara kekeluargaan (Mesawang sawangan metombol tolbolan dalam budaya organisasi mapalus Kesimpulan Sistem dalam manajemen kekeabatan tertlihat dalam kerja dan kerja gotong royong begitu juga dalam pengambilan keputusan secara musyawarah mufakat dalam budaya organisasi mapalus rumah membuat perempuan menjadi berdaya.
Sistim Komunal dalam Manajemen Pemberdayaan Perempuan Budaya Mapalus Rumah di Desa Tombatu, Minahasa Tenggara Treesje Imran
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 2 No. 2: Januari-Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v2i2.4908

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk sistem kebesamaan komunalistik sebagai dasar dalam manajemen pemberdayaan perempuan dalam Mapalus Rumah di desa tombatu Minahasa Tenggara Adapun yangmenjadi masalah penelitian adalah 1, Bagaimana sistim komunalistik dalam manajemen Mapalus rumah mnurut perempuan 2. Bagaimana Pemberdayaan Perempuan dalam Manajemen Dengan sistem komunalistik dan unsur unsurnya. metode penelitian kualitatif penelitian dilakukan didaerah sampel yaitu Desa Betelen, Desa Tombatu Satu dan Desa Tombatu dua yang sangat kuat dengan tradisi Mapalusnya . Tahapan yang dilakukan yaitu observasi, Wawancara informan kunci. Pengambilan dokumen dan catatan peneliti, pengolahan data dan analis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 2 faktor dalam sistim komunal yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam budaya mapalus rumah yaitu 1. kesetiakawanan yaitu kondisi mereka yang walaupun terbatas dan secara ekonomi terlihat sulit tetapi keadaan itu tidak membuat mereka menjadi pasif dalam berpikir dan bertindak sehingga satu dengan yang lain saling memebrikan dukungan baik secara tenaga dan materi . 2. Kesetaraan gender dalam budaya Mapalus rumah memberikan ruang bagi keberdayaan perempuan untuk semakin kuat dengan berdampak pada rasa kebersamaan dan keterikatan kekeluargaan antara laki-laki dan perempuan, antara perempuan dan sesame perempuan lainnyayang setara dalam tanggung jawab, memberikan ide, pendapat dan kritik, serta wujud kerja yang tidak mengenal masalah gender.
Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Telkomsel di Kota Bitung Iskandar Rifai; Patricia J.C. Kojongian; Treesje Imran; Yongker Baali
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 3 No. 3: Maret 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v3i3.5004

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu promosi. Menurut Lupiyoadi, R (2013:92), promosi (promotion) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. Promosi penjualan merupakan suatu kegiatan yang mendorong efektivitas pembelian dengan menggunakan alat bantu seperti peraga, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Promosi merupakan sarana bagi penjual untuk mengubah sikap pembeli agar lebih mengenal lagi produk dari perusahan tersebut, sehingga dapat berakhir pada keputusan pembelian. Menurut Lupiyoadi, R (2013:92), promosi (promotion) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagi alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. Menurut Swastha dan Irawan (2012:245), promosi penjualan adalah suatu kegiatan yang mendorong efektivitas pembelian dengan menggunakan alat bantu seperti peraga, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:14), penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Peningkatan Penjualan produk Telkomsel di Kota Bitung, sehingga H0 ditolak dan H1 dinyatakan diterima. Koefisien regresi untuk variabel promosi diperoleh sebesar 0,787 artinya setiap peningkatan pada variabel promosi sebesar 1 satuan skala akan menyebabkan peningkatan pada variabel Peningkatan Penjualan produk Telkomsel di Kota Bitung sebesar 0,787 satuan skala. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka diajukan saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan PT. Megamitra Makmur Sentosa Unit Bitung melakukan promosi penjualan secara berkala sebagai upaya untuk meningkatkan Peningkatan Penjualan produk Telkomsel di Kota Bitung.