Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Lama Waktu Penggilingan Beras dan Jenis Ayakan terhadap Nilai Rendemen Tepung Beras Afnita Nur Amalina; Theodorus Yoseph Tatabuang Lejap; Ummi Luthfiah
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Volume 1, No. 1, Desember 2023
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.vi.5767

Abstract

Saat ini hasil olahan pangan di Indonesia berkembang cukup pesat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. Banyak inovasi olahan pangan yang digemari berbagai kalangan seperti aneka kue basah, produk roti, mie, dan biskuit. Banyak alternatif penggunaan bahan baku selain terigu yang dapat dimanfaatkan yaitu dengan menggunakan bahan lokal seperti beras, umbi-umbian, jagung, dan lainnya. Penepungan bahan baku tersebut menjadi penting dilakukan untuk mempermudah mendapatkan bahan baku aneka jenis tepung sehingga dapat dikembangkan menjadi aneka jenis inovasi olahan pangan. Pada penelitian ini dilakukan penepungan beras putih dengan tiga jenis variasi waktu penggilingan yaitu 2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Selain itu dilakukan perbandingan dengan menggunakan jenis ayakan 40 mesh dan 100 mesh. Parameter yang diamati yaitu nilai rendemen atau jumlah persen bahan yang lolos ayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen pada waktu penggilingan 2 menit berbeda nyata dengan waktu penggilingan 6 menit. Semakin lama waktu penggilingan maka nilai rendemen akan semakin besar. Kata kunci: Penggilingan, Pengayakan, tepung, rendemen
Empowering Women's Gardenia Flower Farming Groups by Raising the Potential of Ginger as a Processed Product Amalina, Afnita Nur; Amrih, Dewi; Wibisana, Dharend Lingga
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4188

Abstract

Land in rural areas can be used by women who are members of the Women's Farming Group as a means of producing food from agricultural activities. The Women's Farmers Group in Salakan Hamlet, Bangunjiwo, uses empty land to plant various types of horticultural plants such as eggplant, kale, spinach and chilies. The harvest was deemed to lack high selling value so the land was replaced with ginger cultivation. Ginger is a type of rhizome that is beneficial for human health so it can be processed into processed products ready for consumption. The service team strives to provide knowledge about processing ginger into products so that they can have high economic value. The education was carried out by explaining how to process ginger-based products such as candied ginger, instant ginger powder and ginger syrup. With this outreach, it is hoped that it will be able to equip the Salakan Gardenia Flower Farming Women's Group, Bangunjiwo in utilizing ginger into products that can be further produced for sale on the market so as to improve the welfare of the Women Farming Group.
Review: Diversifikasi Kombucha Sebagai Minuman Fungsional Suharman; Harmini, Sri; Amalina, Afnita Nur
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Volume 2, No. 2, Desember 2024
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.v2i2.7507

Abstract

Kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter SCOBY (Acetobacter Xylinum dan beberapa jenis khamir) dan di fermentasi selama 8-12 hari. Kombucha memiliki berbagai jenis komponen seperti asam organik, vitamin, enzim, dan polifenol. Komposisi kombucha tersebut tergantung dari beberapa faktor seperti bahan baku yang digunakan dan sumber karbon, konsentrasi, komposisi mikroba, waktu, suhu fermentasi, dan pH proses Kombucha juga telah dikembangkan dengan menggunakan beberapa jenis bahan baku atau substrat selain daun teh. Kombucha merupakan suatu minuman yang dikenal sebagai minuman fungsional. Pangan fungsional dapat diartikan sebagai pangan yang memiliki efek yang menguntungkan pada suatu organisme. Pangan fungsional merupakan pangan atau komposisi dari makanan yang memberikan tambahan nilai fisiologis di luar nutrisi dasar pangan tersebut. Manfaat dari minuman Kombucha diantaranya yaitu dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan, dapat mencegah infeksi yang ditimbulkan mikroba, dapat menurunkan kolesterol, dapat melawan sel kanker, dan dapat digunakan untuk mengeluarkan racun. Kombucha diketahui memiliki potensi antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan teh biasa yang tidak difermentasi. Jumlah total polifenol, total flavonoid, dan asam fenolik pada teh kombucha lebih tinggi dibandingkan teh hitam tanpa fermentasi. Kata kunci: kombucha, minuman, fungsinonal, fermentasi
Effect of Soaking Temperature on Water Absorption of Red Beans and Soybeans Amalina, Afnita Nur; Setyawan, Denny; Aulia NH, Tia; Meilawati, Rina; Meilasanti, Rini; Tyastimei, Sheila
Journal of Food and Agricultural Product Vol. 5 No. 1 (2025): JFAP
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jfap.v5i1.6338

Abstract

Beans are an agricultural commodity that is widely used as raw material for making various types of food products. One of the pre-processing steps for these beans is by soaking. Soaking aims to soften the texture of the beans so that they are easier to process later. Red beans are usually used in making porridge because of their high carbohydrate content, while soybeans have a higher protein content and are usually used to make tofu and tempeh. Soaking results in the mass transfer of water into the material being soaked, resulting in an increase in its mass. This research aims to determine the effect of variations in soaking temperature on the water absorption of red beans and soybeans during soaking. Red beans and soybeans were soaked in water at three temperature variations, namely 10oC, 30oC and 50oC for 1 hour and the mass of the beans was measured every 10 minutes. From the research results it was found that there was an increase in the mass of red beans and soybeans during soaking. There are differences in the increase in mass of red beans and soybeans caused by the type of bean and variations in soaking temperature. The highest amount of water absorption of red beans and soybeans was found when soaked at a temperature of 500C: 42.99% for red beans and 74.67% for soybeans. Keywords: Red bean, Soy bean, Soaking, Temperature, Water absorption
Perubahan Warna dan Total Padatan Terlarut pada Jeruk, Tomat, serta Jagung setelah Perebusan Amalina, Afnita Nur; Amri, Khoirul; Rustanti, Linda Dwi Yuni; Sherina, Sherina; Afifah, Azzah; Rosyadi, Ibnu; Nurmala, Nela; Purusatama, Alvanza Wida; Nieto, Chelsea Savillo; Wijoyo, Suko; Dharmawan, Yasser; Tofir, Saroh Nagija
Journal of Food and Culinary Vol. 8 No. 1 [Juni 2025]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v8i1.11986

Abstract

Buah dan sayur merupakan komoditas hasil pertanian yang dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai jenis produk pangan olahan. Perebusan merupakan salah satu cara pengolahan buah dan sayur menggunakan panas untuk menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi. Warna merupakan parameter yang penting untuk menilai tampilan pangan. Selain itu, total padatan terlarut merupakan parameter dasar untuk memberi gambaran terkait jumlah kandungan gula, khususnya pada buah dan sayur. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan yang terjadi pada kualitas jeruk, tomat, dan jagung berdasarkan parameter warna dan total padatan terlarut setelah dilakukan perebusan. Jeruk, tomat, dan jagung yang sudah dipotong selanjutnya dimasukkan pada rebusan air yang sudah mendidih dan dibiarkan selama 5 menit. Setelah itu diuji warna dan total padatan terlarutnya menggunakan chromameter dan refractometer. Dari penelitian didapatkan bahwa terdapat perubahan parameter warna L* (kecerahan) pada jeruk dari 40,5 menjadi 57,6 yang menunjukkan bahwa warna jeruk semakin terang setelah perebusan. Sebaliknya pada tomat dan jagung terdapat perubahan parameter warna L* dari 58,83 dan 70,77 menjadi 25,8 dan 58,79 yang menunjukkan bahwa warna tomat dan jagung semakin gelap setelah perebusan. Nilai total padatan terlarut ketiga jenis sampel turun setelah perebusan dapat disebabkan karena larutnya sebagian padatan ke dalam air.
Pengaruh Lama Waktu Penggilingan Beras dan Jenis Ayakan terhadap Nilai Rendemen Tepung Beras Amalina, Afnita Nur; Lejap, Theodorus Yoseph Tatabuang; Luthfiah, Ummi
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Vol 1 No 1 (2023) Desember : Journal of Innovative Food Technology and Agriculture Product
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.vi.5767

Abstract

Saat ini hasil olahan pangan di Indonesia berkembang cukup pesat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. Banyak inovasi olahan pangan yang digemari berbagai kalangan seperti aneka kue basah, produk roti, mie, dan biskuit. Banyak alternatif penggunaan bahan baku selain terigu yang dapat dimanfaatkan yaitu dengan menggunakan bahan lokal seperti beras, umbi-umbian, jagung, dan lainnya. Penepungan bahan baku tersebut menjadi penting dilakukan untuk mempermudah mendapatkan bahan baku aneka jenis tepung sehingga dapat dikembangkan menjadi aneka jenis inovasi olahan pangan. Pada penelitian ini dilakukan penepungan beras putih dengan tiga jenis variasi waktu penggilingan yaitu 2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Selain itu dilakukan perbandingan dengan menggunakan jenis ayakan 40 mesh dan 100 mesh. Parameter yang diamati yaitu nilai rendemen atau jumlah persen bahan yang lolos ayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen pada waktu penggilingan 2 menit berbeda nyata dengan waktu penggilingan 6 menit. Semakin lama waktu penggilingan maka nilai rendemen akan semakin besar. Kata kunci: Penggilingan, Pengayakan, tepung, rendemen
Review: Diversifikasi Kombucha Sebagai Minuman Fungsional Suharman; Harmini, Sri; Amalina, Afnita Nur
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Vol 2 No 2 (2024) Desember : Journal of Innovative Food Technology and Agriculture Product
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.v2i2.7507

Abstract

Kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter SCOBY (Acetobacter Xylinum dan beberapa jenis khamir) dan di fermentasi selama 8-12 hari. Kombucha memiliki berbagai jenis komponen seperti asam organik, vitamin, enzim, dan polifenol. Komposisi kombucha tersebut tergantung dari beberapa faktor seperti bahan baku yang digunakan dan sumber karbon, konsentrasi, komposisi mikroba, waktu, suhu fermentasi, dan pH proses Kombucha juga telah dikembangkan dengan menggunakan beberapa jenis bahan baku atau substrat selain daun teh. Kombucha merupakan suatu minuman yang dikenal sebagai minuman fungsional. Pangan fungsional dapat diartikan sebagai pangan yang memiliki efek yang menguntungkan pada suatu organisme. Pangan fungsional merupakan pangan atau komposisi dari makanan yang memberikan tambahan nilai fisiologis di luar nutrisi dasar pangan tersebut. Manfaat dari minuman Kombucha diantaranya yaitu dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan, dapat mencegah infeksi yang ditimbulkan mikroba, dapat menurunkan kolesterol, dapat melawan sel kanker, dan dapat digunakan untuk mengeluarkan racun. Kombucha diketahui memiliki potensi antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan teh biasa yang tidak difermentasi. Jumlah total polifenol, total flavonoid, dan asam fenolik pada teh kombucha lebih tinggi dibandingkan teh hitam tanpa fermentasi. Kata kunci: kombucha, minuman, fungsinonal, fermentasi
PEMBERDAYAAN KWT “BINA USAHA TANI” MELALUI PENYULUHAN CPPOB DAN PELATIHAN PEMBUATAN ES PUTER SRIKAYA Suharman, Suharman; Amalina, Afnita Nur; Putranti, Latifah; Afifah, Azzah; Santoso, Muhammad Dwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2025): Vol.6 No. 5 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i5.50679

Abstract

Kelompok Wanita Tani “Bina Usaha Tani” bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian yang berada di Dusun Kaliwuluh Rt. 004, Rw 006 Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. KWT tersebut memiliki ladang di sekitar pekarangan rumah mereka yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman buah khususnya buah srikaya. Buah Srikaya yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan secara baik, hanya dijual langsung dan dikonsumsi oleh anggota KWT. Untuk meningkatkan nilai tambah terhadap buah srikaya maka dilakukan pengolahan menjadi produk es puter yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan KWT “Bina Usaha Tani”. Kegiatan yang dilakukan tim pengabdi yaitu melakukan penyuluhan tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan es puter srikaya. Dari hasil kegiatan pengabdian tersebut masyarakat menjadi lebih paham terkait syarat yang harus dipenuhi dalam pengolahan bahan hasil pertanian menjadi produk serta kewajiban pelaku usaha pangan dalam memiliki sertifikat CPPOB. Selain itu setelah dilakukannya pelatihan pembuatan es puter, masyarakat menjadi lebih terampil dalam praktek pembuatan es puter hingga pengemasan produk yang siap jual. Kegiatan pengabdian tersebut bermanfaat bagi KWT “Bina Usaha Tani” dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tersebut.