Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN OBAT MELALUI METODE CBIA Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah; Tri Cahyani Widiastuti; Kurniasih Kurniasih; Sugeng Supriyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.396 KB)

Abstract

Swamedikasi adalah sebuah tindakan yang umum dilakukan oleh masyarakat, dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam upaya pemeliharaan kesehatan nasional. Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya sedapat mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya polifarmasi. Dukuh Sikebo terletak di desa Selogiri, Kecamatan Karang Gayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara umum, kondisi geografis desa Selogiri berupa pegunungan dengan sarana dan prasarana pendukung terutama jalan yang masih sangat minim. Kondisi geografis yang sedemikian rupa di desa Selogiri membuat warga dituntut untuk bisa mandiri mengupayakan pertolongan pertama ketika mengalami sakit, sebelum mereka mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat Berdasarkan informasi diatas maka perlu kiranya diadakan penyuluhan mengenai pengunaan obat yang baik dan benar berdasarkan ilmu kefarmasian kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) atau “community based interactive approach”. Metode ini melibatkan para ibu agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga. Hasil dari kegiatan ini didapatkan informasi bahwa kebiasaan masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi masih kurang. Masyarakat apabila merasakan sakit lebih memilih untuk pergi ke fasilitas kesehatan atau tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dibandingkan dengan melakukan pengobatan sendiri hal ini dikarenakan tingkat pemahaman masyarakat masih kurang mengenai informasi obat yang tertera di kemasan atau brosur.
Promosi GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan “Tanya 5 O” di SMP Negeri 2 Karanggayam Fadila Amalina Putri; Sugeng Supriyanto; Rohmah Nurhidayah; Vinna Fajar
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.398

Abstract

Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia. Kurangnya informasi terkait penggunaan obat yang tepat merupakan penyebab kesalahan dalam pengobatan. Obat yang dipergunakan dengan cara pakai yang benar dan rasional akan memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif dalam pemakaian suatu obat. Mempromosikan GeMa Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan salah satu programnya adalah mempromosikan tagline “Tanya 5 O” diharapkan dapat menurunkan penggunaan obat yang tidak rasional. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Karanggayam dengan total peserta 30 siswa. Metode pelaksanaan berupa tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, sosialisasi, diskusi interaktif, tanya jawab, dan post-test, kemudian tahap evaluasi yaitu uji statistik menggunakan paired T-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan nilai p=0.000 (p<0,05). Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya peningkatan nilai post-test sebanyak 13 siswa (59,1%) mempunyai tingkat pengetahuan katagori sangat baik. Rata-rata pengetahuan siswa meningkat dari 57,27 menjadi 75,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi yang telah dilaksanakan efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
MOUTHWASH FORMULATION OF ONION (ALLIUM CEPA L.) METHANOL EXTRACT FOR INHIBITING THE GROWTH OF STREPTOCCUS MUTANS BACTERIA Supriyanto, Sugeng; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Purwanti, Ery; Rahayu, Titi Pudji
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 10 No 1 (January-April 2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v10i1.5492

Abstract

Dental and oral problems experienced a significant increase from 2007 to 2018. Based on the results of basic health research, dental and oral problems increased from 23.2% to 57.6%. Dental caries is ranked sixth with a prevalence of 60% to 80%. The main cause of dental caries is Streptococcus mutans. The use of mouthwash with synthetic active ingredients can cause side effects. In addition, only a few mouthwashes were able to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. The purpose of this study was to make a mouthwash formulation from onion methanol extract and to determine its ability to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. Three mouthwash formulas were made with 10%, 20% and 30% extract concentrations respectively, then physical evaluation was carried out for 14 days on days 0, 7 and 14. Physical evaluation included stability tests (odor, taste, turbidity and precipitate), pH and diameter of inhibition. The results of the formula stability evaluation on day 14 there was a change in formulas 2 and 3 color, but not in formula 1. This was due to differences in the concentration of extracts and the sappans color stability in the formulas. The pH test results for each formula are in the range of 6.0-6.3. A good mouthwash has a pH close to neutral like the pH of the mouth, which is 6-7. The results of the diameter inhibition test ranged from 6-8 mm. A significant difference was seen between the positive controls with formulas 1 and 3, but there was no significant difference between formulas 1 and 3. The conclusion of this study was that the mouthwash of onion methanol extract had the ability to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria with moderate strength and the best formula was mouthwash with 10% extract concentration.
In Vivo Identification of the Iron-Chelating Potential of Kwini Mango (Mangifera odorata Griff) Leaf Extract in Iron Overload Cases Titi Pudji Rahayu; Sapto Yuliani; Hari Susanti; Sugeng Supriyanto; Septiana Indratmoko
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.11180

Abstract

Iron overload (IO) is a condition characterized by an abnormal accumulation of iron in the body, which affects vital organs such as the liver, heart, pancreas, and endocrine tissues. Kwini mango (Mangifera odorata Griff) leaves, which contain mangiferin (a phenolic compound), have the ability to chelate Fe3+ by promoting the oxidation of Fe2+, potentially lowering blood iron levels. This study aimed to explore the potential of kwini mango leaf extract (KMLE) as an in vivo iron chelator for treating IO, using blood samples from an IO patient. The in vivo study assessed the effects of KMLE on ferritin, SGPT, SGOT, BUN, creatinine, and serum hematology levels in blood samples. Additionally, liver and kidney histopathology were examined as markers of iron chelation. The extract's standardization was performed to determine the mangiferin content in KMLE. The in vivo results showed a decrease in ferritin, SGPT, SGOT, BUN, creatinine, and hematological parameters. Comparisons between the KMLE group, deferoxamine group, and mangiferin group indicated a significant reduction in ferritin levels in both the deferoxamine and mangiferin groups when compared to the KMLE group at doses of 50 mg/200 g BW and 100 mg/200 g BW (Asym. Sig. (2-tailed) < 0.05). A similar pattern was observed for reductions in SGPT, SGOT, BUN, and creatinine levels at the same doses (Asym. Sig. (2-tailed) < 0.05). No significant difference was observed in the KMLE group at a dose of 200 mg/200 g BW (Asym. Sig. (2-tailed) > 0.05). KMLE demonstrates the potential to reduce serum ferritin, SGOT, SGPT, BUN, creatinine, and improve liver histopathology, suggesting its effectiveness as an iron chelator for treating IO.
In Silico Study of the Potential of Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus Rachman Aziz, Dwinuari; Supriyanto, Sugeng; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Herniyatun; Saputra, Aditya Mahe; Pratama, Dimas Aji
Chempublish Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Chempublish Journal
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/chp.v8i2.36624

Abstract