Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI KONTAMINASI KAPANG PADA ASINAN KUBIS (SAUERKROUT) Amanda Novitasari; Vhita Syukrya Arini; Inayatul Maula; Nur Imamah; Hasyim As'ari; Lailatun Nazilah; Maqiyatul Mukarromah; Putri Utami; Erina Agustin
JURNAL BIOSENSE Vol 7 No 01 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/biosense.v7i01.3444

Abstract

Kubis atau sawi putih (Brassica oleracea) merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin, karbohidrat, protein dan mineral. Kubis memiliki masa simpan yang terbatas karena memiliki kadar air yang tinggi dan mudah membusuk. Kubis yang diawetkan menjadi sauerkraut (asian kubis Jerman) melalui proses fermentasi, menghasilkan produk dengan sifat inderawi yang khas, terutama pada aroma dan rasa. Tujuan penelitian adalah menganalisis karakteristik sauerkraut dari kubis atau sawi putih melalui proses fermentasi dengan variasi konsentrasi garam yang berbeda. Konsentrasi garam dalam asinan kubis sangat penting terhadap kandungan total padatan terlarut (TPT) seperti kadar air, tekstur, warna, serta aroma pada asinan kubis. Berdasarkan hasil uji organoleptik pada setiap asinan kubis pada 4 perlakuan dengan variasi konsentrasi garam yang berbeda diantaranya; 1.7%, 2.3%, 3%, 3,7% namun dengan bobot kubis yang sama yakni 300gr. Hasil perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan ke-1 yakni menggunakan kadar garam 1.7% dengan berat garam 5gr terdapat jumlah koloni bakteri yang paling sedikit serta aroma yang netral.
Identifikasi Kekerabatan Berdasarkan Karakter Sisik pada Wader Bintik (Barbodes binotatus) dan Wader Pari (Rasbora argyrotaenia) Hasyim As'ari; Fuad Ardiyansyah; Vhita Syukrya Arini
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 1 (2024): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v9i1.15014

Abstract

Indonesia memiliki perairan air tawar yang luas, mencapai 141.690 hektar. Hal tersebut mendukung keanekaragaman spesies ikan air tawar yang sangat tinggi, dengan 1.700 spesies telah ditemukan, dimana 1.258 spesies tercatat dalam database FishBase dan 442 spesies lainnya belum teridentifikasi dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekerabatan pada ikan wader bintik (B. binotatus) dan wader pari (R. argyrotaenia) melalui karakteristik sisik ikan secara makroskopik dan mikroskopik. Pengamatan makroskopik dilakukan langsung pada permukaan tubuh ikan, sedangkan pengamatan mikroskopik dilakukan untuk menentukan tipe sisik, bentuk sisik pada bagian ventral, dorsal, dan caudal, serta perbedaan ruas antar-circuli. Prosedur penelitian mencakup pembuatan preparat sisik pada masing-masing bagian tubuh ikan, pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x, dan dilakukan pemfotoan dengan plastik milimeter blok, dan pengukuran ruas antar-circuli menggunakan aplikasi ImageJ versi 13.0.6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sisik B. binotatus berwarna perak atau keemasan dengan bintik pada pangkal ekor sebagai ciri khas. Sisik B. binotatus pada sisi bagian dorsal, ventral, dan caudal menunjukkan bentuk sisik membulat (oblonga), dan dijumpai Lateral Line Canal pada sisi caudal. Sisik R. argyrotaenia berwarna perak atau keabu-abuan dengan kilauan metalik dan garis horizontal berwarna keunguan, bagian dorsal, ventral, dan caudal dari R. argyrotaenia memiliki fokus dengan bentuk sisik bulat di bagian dorsal, lonjong di bagian ventral, dan persegi di bagian caudal. Rata-rata jarak antar-circuli pada B. binotatus adalah 22,96 μm, dan R. argyrotaenia adalah 29,89 μm. Kesimpulan penelitian identifikasi kekerabatan berdasarkan karakteristik sisik ikan B. binotatus dan R. argyrotaenia menunjukkan kekerabatan yang jauh. Berdasarkan kajian tersebut informasi yang didaptkan penting dalam kajian morfometrik dan meristik, serta membantu dalam pengidentifikasian dan pengklasifikasian jenis ikan.