Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Interferensi Bahasa Tialo terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia pada Masyarakat Kabupaten Parigi Moutung Ulfah Ulfah; Fatimah Fatimah; Abdul Gafur Marzuki; Juniati Juniati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.3974

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bentuk interferensi yang terjadi pada masyarakat desa Taopa Barat Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutung, beserta penyebab-penyebab terjadinya interferensi yaitu 1) Kemampuan penutur dalam melafalkan dua bahasa yang menyebabkan terjadinya interferensi, 2) tipisnya kesetiaan pelafal atau penutur bahasa penerima, 3) tidak cukupnya kosakata bahasa pertama, 4) menghilangnya beberapa kosakata yang jarang digunakan, 5) kebutuhan persamaan kata/sinonim. Mengapa interferensi bahasa Tialo terhadap penggunaan bahasa Indonesia bisa terjadi pada masyarakat desa Taopa Barat? Hal itu, dikarenakan di daerah tersebut tidak hanya ditinggali oleh satu suku saja melainkan ada beberapa suku, sehingga mengharuskan masyarakat penduduk asli menggunakan bahasa indonesia yang notabenya belum mereka kuasi secara utuh. Tidak sedikit masyarakat Desa Taopa Barat yang belum menguasai bahasa Indonesia atau bisa juga sebaliknya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, yang mengharuskan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi atau data yang diharapkan. Subjek penelitian ini adalah masyarat Desa Taopa Barat, objek pada penelitian ini yaitu Interferensi Bahasa Tialo Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia. Teknik pengumpilan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sadap, teknik sibat libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, display data, penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian yaitu masih banyak masyarakat yang melakukan komunikasi dengan memasukan dua unsur bahasa di dalamnya sehingga menyebabkan terjadinya interferensi bahasa atau penyimpangan dengan berbagai bentuk interferensi, yaitu interferensi fonologi, interferensi morfologi, dan interferensi sintaksis.
Analisis Tindak Tutur dalam Suasana Duka di Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutung Gazali Lembah; Moh Tahhir; Hendrik Hendrik; Juniati Juniati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4255

Abstract

Tindak tutur merupakan suatu ucapkan/tuturan yang mempunyai arti atau dengan kata lain kalimat yang dituturkan bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur apa saja yang terjadi dalam suasana duka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik rekam. Hasil penelitian ditemukan tindak tutur yang di tuturkan pada saat suasana duka agama islam adalah, tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, perlokusi yang diutarakan dalam beberapa tempat berbeda yaitu, penyampaian informai duka, tuturan yang terjadi pada saat dirumah duka, tuturan yang terjadi diluar rumah duka, tuturan yang terjadi pada saat pengantaran jenazah ke pemakaman dan tuturan yang terjadi pada saat takziah. Sedangkan tuturan lokusi ilokusi dan perlokusi yag terjadi pada Agama Kristen terjadipada saat, penyampaian informasi duka, tuturan yang terjadi dirumah duka, tuturan yang terjadi di rumah duka, tuturan yang terjadi di luar rumah duka dan tuturan yang terjadi pada saat malam penghiburan dan pemakaman.
Pergeseran Honorifik Dalam Sistem Kekerabatan Masyarakat Mandar Ida Nuraeni; Ulinsa Ulinsa; Muhammad Nasir; Juniati Juniati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4336

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yang bersifat diakronik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Informan penelitian ini adalah masyarakat Mandar yang memiliki garis keturunan bangsawan dan masyarakat biasa yang dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dalam bidang penelitian yang dimaksud Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar yaitu terdiri dari (1) masa lalu kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat tradisional. (2) masa sekarang yang kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat modern. Kedua masa tersebut memiliki sistem honorifik yang sedikit berbeda. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan atau dengan kata lain pergeseran. Pada masyarakat tradisional khususnya di daerah Mandar telah dikenal istilah pemerian nama yang dilakukan pada saat bayi lahir seperti Acoq, Asoq, Caco, Kacoq , Icciq, Cicciq dan Issiq. Sementara pada masa modern, sistem kekerabatan masyarakat Mandar tidak lagi menggunakan sistem penamaan diri seperti Acoq, Icciq, Kacoq, dan Cicciq. Hal ini dapat dilihat pada keadaan kekinian dimana masyarakat sudah mulai meninggalkan sistem tersebut.
PELATIHAN MITIGASI BENCANA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SANGGAR SENI SASTRA BULAVA SINDUE DI KECAMATAN SINDUE Juniati Juniati; Ulfa Ulfa; Hasnur Ruslan; Nirmayanti Nirmayanti
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i2.2085

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada anak-anak sanggar seni sastra Bulava Sindue melalui metode bermain peran. Kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat kejadian pada tahun 2018 yang lalu, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah tertimpa musibah multibencana alam yaitu Gempa, Likuifaksi, dan Tsunami yang menyebabkan banyak menelan korban jiwa. Banyaknya anak-anak yang menjadi korban pada bencana tersebut menjadi motivasi bagi tim pengabdi untuk memberikan edukasi mitigasi bencana melalui metode bermain peran bagi anak-anak. Edukasi mitigasi bencana menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai problem solving dari permasalahan tingginya korban jiwa dari setiap kasus bencana alam yang terjadi. Salah satu konsep edukasi mitigasi bencana yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan mitigasi bencana dengan menggunakan metode bermain peran bagi anak-anak. Pelatihan mitigasi bencana melalui metode bermain peran ini diikuti sekitar 30 orang anak. Peserta tersebut terdiri dari 19 laki-laki dan 11 perempuan. Peserta pelatihan tersebut tergabung dalam sanggar seni sastra Bulava Sindue yang berada di Desa Masaingi Kabupaten Sindue. Tahap pelaksanaan kegiatan ini adalah pertama survei, sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan, tim melakukan survei lokasi dan melakukan wawancara. Tahap kedua yaitu plan, pada tahap ini dilakukan perencanaan terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan. Tahap ketiga do, pada tahap ini dilakukan pelatihan mitigasi bencana melalui metode bermain peran. Tahap keempat see, pada tahap ini dilakukan refleksi untuk meninjau pelaksanaan pelatihan yang diberikan. Tahap kelima penyusunan laporan akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak terlatih dalam melakukan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana.