Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberian Ekstrak Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsh) Dapat Meningkatkan Berat Testis Mencit Model Diabetes Mellitus Yohana Djurumana; Reny I’tishom; Bambang Purwanto
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11320

Abstract

Background: In addition to the influence of diabetes on male reproduction lowers testosterone levels of FSH and LH, the second number of hormones is reduced will interfere with the process of spermatogenesis. If the spermatogenesis process is interrupted then the number of germ cells decreases, this will cause a decrease in the weight of the testes. Objective: To analyze the effect of extract grass administration to the weight of the testicles diabetes Mellitus mice between the treatment group and the control. Methods: The research used DM male mice which is divided into 5 groups each consisting of 6 mice. Day 1 till day 5 all STZ-induced groups. On the 11th day to the 45th day, the control group (K +) was given metformin 2mg/head/day. The control group (K-) was given CMC-Na 1%. Group P1, P2 and P3 was given Kebar grass with dose of 67, 5mg/day, 135mg/kg/day, and 270mg/kg/day and metformin 2mg/head/day. The 46th was done with the release and sampling of the right and left testicles. Testicular weighing used analytic scales 0.001gram. Results: Statistical tests showed that there was a discrepancy in the p-value = 0.000 (0.05) on testicular weight. Conclusion: Increased testicular weight model of diabetes mellitus that gets the grass extractions of Kebar. Keywords: Kebar grass extract; testicular weight; diabetes mellitus ABSTRAK Latar belakang: Pengaruh diabetes mellitus terhadap reproduksi pria menurunkan kadar testosterone yaitu FSH dan LH, jumlah ke dua hormone tersebut berkurang maka akan mengganggu roses spermatogenesis. Proses spermatogenesis terganggu maka jumlah sel germinal mengalami penurunan, hal ini akan menyababkan berat testis menurun. Tujuan: menganalisisi pengaruh pemberian ekstrak rumput kebar terhadap berat testis mencit model diabetes mellitus antara kelompok perlakuan dan kontrol. Metode: penelitian menggunakan mencit DM yang dibagi menjadi lima kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Hari ke 1 sampai hari ke 5 semua kelompok diinduksi STZ. Hari ke 11 sampai hari ke 45 kelompok kontrol (K+) disonde metformin 2mg/ekor/hari. Kelompok kontrol (K-) disonde CMC Na 1%. Kelompok P1,P2 dan P3 disonde ekstrak rumput kebar dengan dosis, 67,5mg/kgBB/hari, 135mg/kgBB/hari, 270mg/kgBB/hari dan metformin 2mg/ekor/hari. Hari ke 46 dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel testis kanan dan kiri dan Penimbangan berat testis mencit menggunakan timbangan analitik dengan skala 0,001 gram. Hasil: uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p= 0,000 (p
PKM PSIKOEDUKASI REMAJA DI ERA DIGITAL Sainafat, Adriana; Djurumana, Yohana; C , Siahaya, G.; Embuai, Yowan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22190

Abstract

Psikoedukasi merupakan suatu intervensi memperkenalkan dan memberikan pemahaman anatomi reproduksi  pada remaja dengan tujuan mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan anatomi reproduksi. Intervensi ini sebagai upaya preventif dalam menghadapi era modernisasi. Era dimana gejolak problem seperti melakukan perilaku peyimpangan akibat pergaulan bebas, penggunaan hp tanpa adanya kontroling orang tua, mengakses vidio-vidio porno. Perihal ini bila tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup dan kesiapan mental maupun sosial, maka akan sangat berpengaruh dua kali lipat melakukan perilaku peyimpangan. Oleh sebab itu sangat penting melakukan Pkm Psikoedukasi berupa penyuluhan Perubahan Anatomi Fisiologi, mengajarkan 5 cara menghadapi dorongan seksual akibat  menonton situs pornografi, penyerahan media leafleat dan buku saku. Penyuluhan dilakukan oleh narasumber yang mumpuni di bidangnya, remaja yang turut dalam PKm sebanyak  100 orang. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan tes untuk mengukur pengetahuan remaja. Evaluasi terhadap hasil pre-test dan post-test menunjukkan  peningkatan pengetahuan sebesar 91% pada hasil post-test remaja.maka disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan remaja baik dan juga remaja berani mengambil keputusan sebagai proteksi diri.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Efrata di Desa Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah Pattinasarany, L; djurumana, Yohana; Leunupun, Trixie
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v6i1.985

Abstract

Memperoleh informasi dari pelayanan Kesehatan bagi Ibu, bayi dan balita. Pertumbuhan bayi dan balita juga dapat terpantau sehingga tidak mengalami atau terkategori gizi kurang atau buruk, bayi dan balita mendapatkan Vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap. Dari data yang diperoleh pada Puskesmas Perawatan Waai tahun 2019 balita berjumlah 1.556 dan jumlah balita yang berkunjung dari Januari sampai dengan Desember 1.167 Balita, sedangkan seluruh balita di posyandu efrata pada tahun 2019 berjumlah 74 Balita yang berkunjung 45 balita. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kunjungan ibu balita ke posyandu dengan pengetahuan, sikap petugas, dan status pekerjaan. Desain dalam penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jenis penelitian kuantitatif. Partisipan dalam penilitian ini adalah Ibu yang memiliki anak berusia 1-59 bulan berdomisili di Sektor Efrata Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Waai yang berjumlah 43 Orang. Hasil penelitian setelah dianalisis secara Univariat dan Bivariat ditemukan bahwa ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara pengetahuan, sikap petugas, dan Status pekerjaan dengan kunjungan Ibu balita ke posyandu. Oleh karena itu saran bagi tenaga Kesehatan untuk mensosialisasikan tentang fungsi posyandu bagi ibu – ibu yang mempunyai bayi dan balita.Kata kunci: Pengetahuan, sikap petugas, status pekerjaan, ibu balita, kunjungan posyandu