Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

UJI EFEKTIFITAS MULSA ORGANIK DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL) Mawardiana, Karnilawati, Juana
Jurnal Real Riset Vol 3, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jrr.v3i1.382

Abstract

Penggunaan mulsa organik pada budidaya bawang merah sangat jarang dilakukan oleh petani disebabkan banyak faktor salah satunya mulsa organik tidak praktis  walaupun manfaatnya baik untuk pertumbuhan tanaman dan tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana  pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat jenis mulsa organik dan pupuk ZA serta interaksinya. Penelitian dilaksankan di Desa Tuha Kecamatan  Batee Kabupaten Pidie Agustus  sampai Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor jenis mulsa organik dan  pupuk ZA. Faktor jenis mulsa organik  terdiri dari 3 taraf yaitu M1 = Jerami, M2 = Sekam Padi, M3= Ampas Kopi dan faktor  pupuk ZA  terdiri dari 3 tarap yaitu Z1 = 100 kg/ha,  Z2 = 200 kg /ha Z3 = 300 kg/ ha.  Parameter yang diamati : tinggi tanaman, berat umbi basah /plot, berat umbi kering/plot, hasil per hektar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST,  namun  berpengaruh tidak nyata terhadap  berat umbi basah  per plot, berat umbi kering basah  per plot dan hasil per hektar.  Pupuk ZA  berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST, berat umbi basah  per plot, hasil per hektar namun berpengaruh tidak nyata terhadap  berat umbi kering per plot. Bawang merah memberikan respon yang lebih baik terhadap  pertumbuhan dan hasil pada tanah yang diberikan pupuk ZA  sebanyak 300 kg/ ha dengan  perbedaan hasil mencapai 0,97 ton dalam satu hektarKata kunci  : mulsa organik, pupuk ZA, bawang merah
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum L.) Karnilawati, Mawardiana, Nurul Zahara
Jurnal Real Riset Vol 3, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jrr.v3i1.387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang dan NPK phonska terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah , yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Kabupaten Pidie pada Februari sampai April 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x4 dengan 2 ulangan. Faktor jenis pupuk kandang P0 (tanpa pupuk kandang), P1 (20 ton/ha kotoran sapi), P2 (20 ton/ha kotoran itik, P3 (20 ton/ha kotoran kambing). Faktor NPK Phonska yaitu N0 (tanpa NPK), N1 (100 kg/ha), N2 (200 kg/ha), N3 (300 kg/ha). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman 45 HST, berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 15 HST, 30 HST, jumlah anakan dan berat umbi. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan kotoran itik. NPK phonska berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan dan berat umbi. Terdapat interaksi yang nyata antara jenis pupuk kandang dan NPK phonska terhadap tinggi tanaman 30 HST, kombinasi perlakuan terbaik pada pemberian pupuk kandang sapi dan NPK 20 ton/ha.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MOL BUAH DAN JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L) Karnilawati Karnilawati; Cut Mulia Sari; Asmaul Husna
Jurnal Real Riset Vol 4, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang Putih adalah tanaman umbi yang kaya akan manfaat seperti sebagai rempah dan juga merupakan tanaman obat obatan sehingga tanaman ini terus dibudidaya dan ditingkatkan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval waktu pemberian mol buah dan media tanam terhadap pertumbuhan tanaman bawang putih sehingga mendapatkan nilai yang optimum. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Sigli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama Interval waktu pemberian mol buah terdiri dari 4 taraf yaitu. Faktor kedua Perlakuan jenis media tanamn terdiri dari 4 taraf. Dengan demikian diperoleh 16 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat 48 satuan percobaan. Mol buah berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan kelembaban tanah. Jenis media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 45 HST dan pada kelembaban tanah, berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST, jumlah daun umur 15 dan 30 HST. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan J0. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara Mol buah dan jenis media tanam terhadap tinggi tanaman umur 30 HST pada kombinasi perlakuan M0J0 dan jumlah daun tanaman umur 45 HST pada kombinasi perlakuan M2J0.Kata Kunci : Mol Buah, Media Tanam, Bawang Putih
EKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT DAUN PADA KACANG TANAH (Arachis hypogea L) DENGAN INTERVAL WAKTU APLIKASI BERBEDA Mawardiana Mawardiana; Karnilawati Karnilawati; Wintan Sari
Jurnal Real Riset Vol 4, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pestisida nabati alami pada pengendalian berbagai hama dan penyakit yang menganggu tanaman budidaya sangat jarang dilakukan oleh petani disebabkan banyak faktor salah satunya pestisida nabati tidak praktis walaupun manfaatnya baik untuk kesehatan dan keampuhannya juga telah banyak terbukti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun papaya dan waktu aplikasi yang tepat dalam pengendalian hama ulat daun pada kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tuengkluet kecamatan Trieggadeng Kabupaten Pidie jaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor ekstrak papaya (N) dan waktu aplikasi (W) Faktor ekstrak papaya terdiri dari 3 taraf yaitu N1 = 50 ml/l air. N2 = 100 ml/l air, M3 = 150 ml/l air.dan faktor waktu aplikasi terdiri dari 3 tarap yaitu W1 = 10 HST, W2 = 20 HST , Z3 = 30 HST. Parameter yang diamati : intensitas serangan hama, persentase mortalitas serangan hama, produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun papaya dan waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan hama dan persentase mortalitas serangan hama, namun keduanya tidak berpengaruh terhadap produksi.Pemberian ekstrak daun papaya dapat meningkatkan persentase mortalitas hama mencapai 62,22 % dan persentase mortalitas hama mencapai 60 % saat ekstrak papaya di aplikasi pada 10 HST.Kata kunci : Daun Papaya, Ulat Daun, Kacang
EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI DAN BIOCHAR TERHADAP SERANGAN ULAT DAUN ( Plutella xylostella) PADA TANAMAN SELADA Mawardiana Mawardiana; Karnilawati Karnilawati; Cut Nurlaili
Jurnal Sains Riset Vol 12, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v12i1.580

Abstract

Until now, plant-based pesticides are rarely used by farmers because many do not know how to make them and think they are less effective in eradicating pests and diseases. This study aims to determine the level of effectiveness of vegetable pesticides and biochar against attacks on lettuce. This research was carried out at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Jabal Ghafur Sigli University, from August to September 2020. This study used a factorial patterncheck-group design (RAK), there were 2 factors studied, namely the concentration factor of soursop leaf extract (P) and biochar (B). There are 3 levels of soursop leaf extract concentration factor, namely P1 = 15%/l water, P2 = 30%/l water, P3 = 45%/l water and biochar consists of 3 levels, namely B1 = 10 tons ha-1, B2 = 20 tons ha-1 , B3 = 30 tons ha-1. Parameters observed were attack intensity, mortality percentage, plant weight. The results showed that soursop leaf extract had a very significant effect on all variables, the intensity of attack decreased with increasing concentration of soursop leaf extract, as well as mortality reached 72.22% at the lowest concentration tested. attack and mortalityKeywords : Soursop Leaf, caterpillars, biochar, lettuce
PERUBAHAN KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH PADA AREAL PENGEMBANGAN PENELITIAN LAHAN KERING GLE GAPUI Karnilawati Karnilawati; Cut Mulia Sari; Musfirah Musfirah
Jurnal Sains Riset Vol 12, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v12i1.565

Abstract

Dry land is one of the that has the characteristic of the chemical properties of the soil that is less fertile, so that it can reduce the potential for agricultural development. Low soil fertility is an abstacle in the development of dry land. This study aims to determine changes in the chemical characteristics of the Gle Gapui dry land research development area from 2016 to 2020. This research was carried out at the Experimental Gardening of the Faculty of Agriculture, Jabal Ghafur University. The method used in this study was descriptive-quantitative method by analyzing several parameters of soil chemical properties, namely soil pH, C-organic, N-total, available P, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Al-dd, Kb and DHL. The results of the study indicate that there has been a change in the characteristics of the chemical properties of the soil at SPL 4 in the Gle Gapui dry land research development area.Keywords: characteristic, chemical properties, dry land
ANALISIS RASIO C/N KOMPOS LIMBAH KULIT UBI AKIBAT PENGECILAN UKURAN BAHAN DAN LAMA FERMENTASI Cut Mulia Sari Karnilawati Rudi Fadli
Jurnal Sains Riset Vol 9, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v9i3.157

Abstract

Kulit ubi merupakan limbah dari pengolahan keripik, kerupuk, tape dan olahan ubi lainnya yang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan. Salah satu inovasinya adalah dengan memanfaatkan kulit ubi tersebut menjadi kompos. Kompos dengan kualitas yang baik tentunya memberikan hasil bagi tanaman yang baik pula. Hal ini sangat tergantung pada bahan baku dan perlakuan pada saat pembuatan kompos. Pengecilan ukuran dan lamanya fermentasi menjadi faktor penting dalam penentuan kualitas kompos kulit ubi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio C/N kompos kulit ubi akibat faktor pengecilan ukuran bahan baku dan lamanya fermentasi yang tepat dalam menghasilkan kompos kulit ubi. Penelitian dilaksanakan di Ruang Fermentasi Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Glee Gapui Sigli mulai April sampai September 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama pengecilan ukuran bahan terdiri dari 2 taraf yaitu pencacah manual dan penggilingan. Faktor kedua lama fermentasi terdiri dari 2 taraf yaitu 4 minggu dan 8 minggu. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengecilan ukuran bahan berpengaruh tidak nyata terhadap C organik dan rasio C/N. Perlakuan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap N total dan C/N, berpengaruh tidak nyata terhadap C organik. Ada hubungan yang signifikan dari peran N total dalam proses rasio C/N terhadap lamanya fementasi dan terdapat pengaruh yang sangat nyata dari lama fermentasi terhadap N total dan rasio C/N. Kata Kunci : Kompos, fermentasi, rasio C/N
KARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE sri Handayani; Karnilawati Karnilawati
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v14i2.437

Abstract

This study aims to examine the characteristics of Ultisol soil and produce a system of naming Ultisol soil according to the USDA Land Taxonomy system in Indrajaya District, Pidie District. This research will be carried out in the villages of Gle Gapui, Tuha Suwiek and Masjid Suwiek Indrajaya sub-districts from June to November 2015. This study uses descriptive-quantitative method, which consists of the following stages: (1) Preparation, ie collecting secondary data such as climate data, maps etc. Then prepare the tools and materials for the field survey and establish the ground pedon (2) Field activities, including observation of soil profile, soil sampling, laboratory analysis. Subsequently classified the land based on the USDA Land Taxonomy System Profile Gle Gapui climber determinant (horate Bt) textured clay where there is increasing clay so it is included into the horizontal horizon. Content weight value is inversely proportional to permeability and porosity. The soil reaction is directly proportional to the saturation of base which is equally low. The content of C- organic, P is available and N total is low. Moderate Cation Exchange Capacity, exchangeable acids (H and Al) are high. The classification of Ultisol soil in the location of the Glealing Glean profile is Typic Hapludult, berliat, blend, isohipertermik.
PENGARUH JENIS DAN DOSIS BAHAN ORGANIK PADA ENTOSIL TERHADAP TOTAL MIKROORGANISME TANAH DAN AKTIVITAS MIKROORGANISME (RESPIRASI) TANAH PADA RHIZOSFER KEDELAI Karnilawati Karnilawati; Yusnizar Yusnizar; Zuraida Zuraida
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.341 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2583

Abstract

Entisol merupakan tanah yang mempunyai Kejenuhan Basa (KB) dan KTK bervariasi; pH bervariasi dari asam, netral, sampai alkalis; dan memiliki rasio C/N30 (B1), limbah sawit rasio C/N30 (B3), dan pupuk kandang rasio C/N
RESPON MULSA JERAMI DAN KONSENTRASI PUPUK CAIRTOP G2 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaeaL.) Karnilawati Karnilawati; Cut Mulia Sari; Muhammad Muhammad
Jurnal Agroristek Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v4i2.470

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu sumber bahan pangan dengan tingkat konsumsi yang tinggi, tetapi produksi masih sangat rendah. Salah satu inovasi untuk meningkatkan produksi kacang tanah dengan menggunakan mulsa jerami dan pupuk organik cair Top G2 yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Glee Gapui Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 ulangan. Faktor Mulsa Jerami (M), terdiri dari 3 taraf : M1(10 tonha-1), M2 (20 tonha-1), M3 ( 30 tonha-1) dan Faktor kosentrasi pupuk Top G2 : P1 (2 cc/liter), P2 (4cc/liter), P3 (6 cc/liter). Hasil penelitian menunjukan bahwa mulsa jerami berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 25 dan 35 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, bobot polong per plot. Pupuk cair Top G2 berpengaruh sangat nyata terhadap persentase polong bernas, polong hampa, bobot polong basah, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 25 dan 35 HST. Tidak terdapat interaksi antara mulsa jerami dan pupuk cair Top G2 terhadap parameter yang diamati.Kata Kunci: Mulsa Jerami, Top G2, Kacang Tanah