p-Index From 2020 - 2025
1.126
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Eny Arlini Wello
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Kunyit Kuning (Curcuma longa) terhadap Gambaran Mikroskopik Hati Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Etanol Absolut Andi Khalishah Hidayati; Syamsu Rijal; Eny Arlini Wello; Faisal Sommeng; Sri Julyani; Andi Irwansyah Ahmad
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.12

Abstract

Hati salah satu organ tubuh yang memainkan peran penting dalam mengatur berbagai proses fisiologis. Prognosis dari penyakit hati alkoholik berat buruk. Di dalam tubuh, alkohol mengalami metabolisme umumnya di hati. WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. Salah satu kandungan zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah kurkumin dan vitamin C. Kurkumin termasuk golongan senyawa polifenol yang memiliki efek terapi yang luas, seperti antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antivirus, antijamur, antitumor, antispasmodik, dan hepatoproteksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak kunyit kuning (Curcuma longa) terhadap gambaran mikroskopik hati tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi etanol absolut. Metode eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode post test-only control group design. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok control positif dengan nilai p=0,00, antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan dengan nilai p=0,031, dan antara kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan nilai p=0,015, atau p < 0,05. Terdapat pengaruh ekstrak kunyit kuning terhadap gambaran mikroskopik hati tikus yang diinduksi etanol absolut.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Batang Pohon Bidara Laut Strychnos ligustrina Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Mufthiar Muhtar; A. Tenri Sanna; Eny Arlini Wello; M. Hamsah; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i1.51

Abstract

Masalah utama yang terkait dengan Staphylococcus aureus adalah tingkat perolehan resistensi yang luar biasa terhadap berbagai kelas antibiotik, yang mempersulit pengobatan. Infeksi akibat strain S. aureus yang resisten terhadap methicillin (Metichilin Resistance Staphylococcus Aureus) dikaitkan dengan angka kematian yang lebih tinggi daripada infeksi yang disebabkan oleh strain yang rentan terhadap methicillin. Oleh karena itu, sangat penting dalam menilai tindakan pencegahan yang ada dan merencanakan profilaksis yang sesuai untuk mengontrol infeksi. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak batang pohon bidara laut (Strychnos ligustrina) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review. Berupa studi post experimental dari jurnal nasional, jurnal internasional, sitasi fakultas kedokteran umi, clinical key, textbook, dan proceding book yang berhubungan dengan bidara laut dan bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri batang pohon bidara laut Strychnos ligustrina terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari 4 jurnal yang terkait didapatkan bahwa batang bidara laut mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan menggunakan pelarut metanol dan terdapat bagian lain yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti bagian daun, ranting, kulit batang, batang dengan menggunakan pelarut non-polar (hexane) dan polar (etil asetat dan metanol). Ekstrak batang Strychnos ligustrina yang dilarutkan dengan metanol terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri kategori sedang. Sedangkan, metode ekstrak yang lain yaitu dengan pemberian infusa menunjukkan hasil resisten.
Literature Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting pada Anak Balita Tebi; Dahlia; Eny Arlini Wello; Imran Safei; Rahmawati; Sri Juniarty; Akhmad Kadir
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i3.70

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini di ukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO). Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor ekonomi, pendidikan ibu, tinggi badan ibu, ASI eksklusif, usia anak dan BBLR (Berat Badan Lebih Rendah). Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak balita. Metode Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review. Hasil yaitu Berdasarkan 5 penelitian didapatkan bahwa fakor risiko penyebab terjadinya stunting berdasarkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penyebab terjadinya stunting. Faktor Usia tersering penyebab pertambahan jumlah stunting pada balita ialah kisaran usia 6-24 bulan. Faktor Jenis kelamin laki-laki memiliki prevalensi terhadap kejadian stunting pada balita dibandingkan dengan perempuan. Faktor Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita. Faktor Status Ekonomi menjadi penyebab tidak langsung kejadian stunting dan Faktor Pelayanan Kesehatan Balita memiliki keterkaitan terhadap kejadian stunting. Kesimpulan Faktor penyebab terjadinya stunting pada balita di dapatkan bahwa faktor berat badan lahir rendah (BBLR), usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan pelayanan kesehatan balita merupakan faktor risiko penyebab terjadinya stunting pada balita.
Perbandingan Kadar Glukosa Darah antara Konsumsi Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L.) dengan Teh Manis pada Orang Dewasa Muda yang Berpuasa Muhammad Tsaqib Ammarie; Moch. Erwin Rachman; Eny Arlini Wello; Ida Royani; Indah Lestari Daeng Kanang
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i7.98

Abstract

Buah kurma Ajwa atau dikenal dengan nama ilmiah Phoenix dactylifera L, memiliki kandungan zat besi dan protein yang tinggi. Pada penelitian sebelumnya yang telah di lakukan diketahui bahwa kurma sangat baik di konsumsi saat berbuka puasa karena mengandung banyak karbohidrat sederhana dan antioksidan yang tinggi. Tujuan untuk Melihat perbandingan kadar glukosa darah antara konsumsi kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L.) dengan teh manis pada orang dewasa muda, 30 menit setelah berbuka puasa. Metode Penelitian menggunakan desain Eksperimental dengan metode Quasi Experimental Pre and Post-Test with Control Grup Sampel adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI angkatan 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur yang digunakan adalah Glucometer. Hasil penelitian pada 34 sampel Mahasiswa Fakultas Kedokteran UM, Setelah Mengkonsumsi Kurma Ajwa selisih peningkatan kadar gula darah rata-rata sebesar 18,5 mg/dl, Dan yang mengkonsumsi Teh Manis selisih peningkatan kadar glukosa darah rata-rata sebesar 29.4 mg/dl, Hasil Uji T-Test independent Sampel dengan Nilai Sig. (2-tailed) = 0,061 (Sig.< 0.05 ) Kesimpulan Dari penelitian di dapatkan rata-rata selisih peningkatan kadar glukosa darah berbuka puasa dengan kurma relatif lebih rendah dibandingkan dengan berbuka puasa dengan teh manis, Walaupun tidak signifikan secara statistik
Pengaruh Kunyit Kuning Terhadap Gambaran Makroskopik Lambung Tikus yang Diinduksi Alkohol Absolut Aulia Rizki Rahim; Syamsu Rijal; Eny Arlini Wello; Lisa Yuniati; Hermiaty Nasaruddin; Ali Aspar Mappahya
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 8 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i8.103

Abstract

Lambung salah satu organ tubuh berperan dalam sistem pencernaan. Kerusakan mukosa lambung dapat diinduksi oleh berbagai faktor salah satunya konsumsi alkohol. Alkohol sebagian dikonsumsi baik oleh penduduk dunia termasuk Indonesia. Indonesia kaya akan bahan obat tradisional salah satunya kunyit. Kunyit kuning memiliki aktifitas dalam antitukak. Salah satu kandungan zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah kurkumin. Kurkumin termasuk golongan senyawa polifenol yang memiliki efek terapi yang luas, seperti antioksidan, antiinflamasi, antitukak, dan hepatoproteksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak kunyit kuning (curcuma longa) terhadap gambaran makroskopik lambung tikus (rattus norvegicus) yang diinduksi alkohol absolut. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode post test-only control group design menggunakan hewan coba, sampel berjumlah 27 ekor dibagi 3 kelompok, kelompok kontrol negatif (K-) diberikan pakan standar, kelompok kontrol positif (K+) diberikan pakan standar serta diinduksi peroral alkohol 1ml/200gr BB, kelompok perlakuan (P) diberi pakan standar, diinduksi alkohol peroral 1ml/200gr BB serta diberikan kunyit 200mg/200 BB. Pengamatan berupa makroskopik lambung tikus. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok K+, dengan kelompok P nilai p < 0,05, adanya perbedaan bermakna antara kelompok K+ dan kelompok K- dengan nilai p<0.05, tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok K- dan kelompok P dengan nilai p>005. Terdapat pengaruh ekstrak kunyit kuning terhadap gambaran makroskopik lambung yang diinduksi alkohol absolut.
Pengaruh Ekstrak Kunyit Terhadap Kadar pH Lambung Tikus yang di Induksi Etanol Absolut Armyn Dwi Putra; Syamsu Rijal; Eny Arlini Wello; Lisa Yuniarti; Zulfitriani Murfat
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i10.131

Abstract

Faktor asam lambung sangat berperan pada penyakit gastritis. Dengan demikian konsumsi minuman yang beralkohol mampu memicu tingginya sekresi asam lambung sehingga menjadi penyebab penting terjadinya gastritis. Gastritis adalah keadaan dimana mukosa dan submukosa lambung mengalami inflamasi. Menurut WHO, kejadian gastritis paling tinggi ditemukan di Amerika dengan presentasi mencapai 47%, diikuti oleh India(43%) dan Indonesia (40,85%). Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, angka kejadian gastritis di beberapa kota di Indonesia mencapai 91,6%. Kunyit (Curcuma longaval.) adalah tanaman tropis yang banyak terdapat di benua Asia. Dalam bentuk serbuk yang dikenal sebagai “turmeric” juga banyak digunakan untuk bahan obat. Kandungan kurkimin pada kunyit mempunyai efek gastroprotektor dan mampu menghambat dan melindungi sel mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh ekstrak kunyit terhadap kadar pH lambung tikus yang induksi etanol absolut. Penelitian ini adalah penelitian experimental dengan metode pendekatan post test only control group design. Tikus jantan dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok 1 diberikan paka standar, kelompok 2 diinduksikan etanol absolut, kelompok 3 diinduksikan etanol absolute dan ekstrak kunyit. Pemberian etanol absolute secara induksi sonde lambung mampu meningkatkan kadar pH lambung dengan rerata 7,16 dan pemberian ekstrak kunyit yang diberikan secara induksi lambung dapat meningkatkan kadar pH lambung tikus ke nilai netral dengan rerata 4,09 yang sebelumnya diinduksi etanol absolut. Ekstrak kunyit mampu mempengaruhi kadar pH lambung tikus yang diinduksi etanol absolut. Ekstrak kunyit 200 mg/200grBB yang dianjurkan.
Efektivitas Ekstrak Daun Ketepeng Cina Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia Furfur Penyebab Pityriasis Versicolor Dibandingkan Terbinafine Andi Alisa Kurniati; Sri Vitayani; Eny Arlini Wello; Yani Sodiqah; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i10.133

Abstract

Daun ketepeng cina memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tanin, steroid, antrakuinon, flavonoid dan karbohidrat. Antrakuinon pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antimikroba, antioksidan, dan efektif untuk beberapa golongan jamur. Daun Ketepeng cina (Cassia Alata. L) dapat digunakan sebagai obat secara tradisional disebabkan oleh adanya kandungan kimia yang terdapat didalamnya seperti rein aloe emodina, rein aloe emodina diantron, asam krisofanat (dehidroksimetil antroquinone) dan tannin. Penelitian ini adalah penelitian true experimental laboratorik dengan menggunakan metode modifikasi Kirby Bower Disc Diffusion. Pada ekstrak daun ketepeng cina didapatkan zona hambat yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dengan zona hambat 24 mm (sensitive), sedangkan pada konsentrasi 80% dengan zona hambat 13 mm (resisten). Pada kontrol positif menggunakan Terbinafine dengan zona hambat 25 mm (sensitive), sedangkan pada kontrol negatif menggunakan aquades tidak terbentuk zona hambat (resisten). Ekstrak daun ketepeng cina pada konsentrasi 80% memiliki daya hambat tidak bermakna (resisten) sedangkan pada konsentrasi 100% memiliki daya hambat bermakna (sensitif) dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia Furfur. Tidak terbentuk daya hambat terhadap jamur Malassezia Furfur dengan pemberian aquades (kontrol negatif). Terbentuk daya hambat terhadap jamur Malassezia Furfur dengan pemberian antifungi Terbinafine (kontrol positif)