p-Index From 2020 - 2025
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Rahmawati
Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Literature Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting pada Anak Balita Tebi; Dahlia; Eny Arlini Wello; Imran Safei; Rahmawati; Sri Juniarty; Akhmad Kadir
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i3.70

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini di ukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO). Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor ekonomi, pendidikan ibu, tinggi badan ibu, ASI eksklusif, usia anak dan BBLR (Berat Badan Lebih Rendah). Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak balita. Metode Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review. Hasil yaitu Berdasarkan 5 penelitian didapatkan bahwa fakor risiko penyebab terjadinya stunting berdasarkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penyebab terjadinya stunting. Faktor Usia tersering penyebab pertambahan jumlah stunting pada balita ialah kisaran usia 6-24 bulan. Faktor Jenis kelamin laki-laki memiliki prevalensi terhadap kejadian stunting pada balita dibandingkan dengan perempuan. Faktor Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita. Faktor Status Ekonomi menjadi penyebab tidak langsung kejadian stunting dan Faktor Pelayanan Kesehatan Balita memiliki keterkaitan terhadap kejadian stunting. Kesimpulan Faktor penyebab terjadinya stunting pada balita di dapatkan bahwa faktor berat badan lahir rendah (BBLR), usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan pelayanan kesehatan balita merupakan faktor risiko penyebab terjadinya stunting pada balita.
Perbandingan Pemberian Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) dan Metformin terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi Aloksan Vellya Dwi Damayanti; Sri Wahyu; Sri Wahyuni Gayatri; Rahmawati; A Kartini Eka Yanti
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i10.123

Abstract

Diabetes adalah kondisi jangka panjang yang serius dengan dampak besar pada kehidupan dan kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat di seluruh dunia Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan penderita DM terbanyak keempat di dunia. Di kota Makassar, menurut data Dinas Kesehatan Kota Makassar pada tahun 2007 penyakit DM menempati peringkat lima dari sepuluh penyebab utama kematian dan terus meningkat. Carica papaya L. adalah buah yang terkenal di seluruh dunia, dan produksi tertingginya terjadi di daerah tropis dan subtropis. Daunnya memiliki kandungan serat pangan dan senyawa polifenol yang tinggi, flavonoid, saponin, pro-antosianin, tokoferol, dan benzil isotiosianat yang memiliki efek menguntungkan pada pengobatan diabetes mellitus dan pengurangan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujun untuk Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun papaya (Carica papaya L) terhadap kadar glukosa darah pada mencit (mus musculus). Penelitian ini menggunakan Literature Review dengan desain Narrative Review dengan mencari artikel yang berhubungan dengan perbandingan pemberian ekstrak daun papaya (Carica papaya L) dan metformin terhdap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diabetes pada rentang tahun 2017 – 2020. Jurnal yang ditelaah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sesuai dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil telaah 5 jurnal penelitian, menunjukkan bahwa Ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemik dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit dimulai pada dosis 150 mg/kg BB hingga 600 mg/kgBB meskipun besar aktivitas antihiperglikemik-nya tidak sebesar Metformin
Hubungan antara Intensitas Penggunaan Gadget dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Selama Masa Pandemi Riswanto Ruslan; Suliati P Amir; Sri Irmandha Kusumardhani; Marliyanti N Akib; Rahmawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.178

Abstract

Menurut American Optometric Association (AOA) mendefinisikan Computer Vision Syndrome sebagai ketegangan mata digital, menggambarkan sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer, tablet, e-reader, dan ponsel dalam waktu lama. Gejala yang sering mucul pada Computer Vision Syndrome adalah sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, nyeri leher dan bahu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan Gadget dengan kejadian Computer Vision Syndrome. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan Cross-Sectional, dengan menggunakan jenis data primer berupa kuesioner penelitian yaitu Computer Vision Syndrome Questionnaire (CVS-Q) terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Berdasarkan hasil uji statisik dengan menggunakan metode uji Chi-Square test antara durasi penggunaan gadget dengan kejadian Computer Vision Syndrome yaitu nilai (p = 0,016) dan frekuensi penggunaan gadget dengan kejadian Computer Vision Syndrome yaitu nilai (p = 0,003). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gadget dengan kejadian Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Angkatan 2020 FK UMI. Terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gadget dengan kejadian Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Selama Masa Pandemi.
Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia A.Nabila Nurinayah; Zulfitriani Murfat; Rahmawati; Sri Julyani; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.197

Abstract

Sejak awal 2020 dunia dilanda pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan lockdown yang mengakibatkan metode pembelajaran tatap muka di kelas harus dialihkan menjadi daring (online). Hal ini merupakan sebuah tantangan baru yang harus dihadapi seluruh mahasiswa kedokteran begitupun dengan dosen. Kuliah yang biasanya dilakukan secara tatap muka serta praktik langsung harus digantikan dengan media online atau digital. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi mahasiswa kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 256 mahasiswa FK UMI angkatan 2020. Sebanyak 122 responden yang setuju dengan pembelajaran daring mendapatkan IPK 2,75 – 3,00. Selain itu, sebanyak 74 responden yang setuju dengan pembelajaran daring mendapatkan IPK 3,51 – 4,00. Responden yang setuju dan sangat setuju dengan sistem pembelajaran daring memiliki nilai IPK yang baik. Berdasarkan uji chi square yang dilakukan didapatkan nilai signifikan menunjukkan angka sebesar 0.018, nilai tersebut <0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat hubungan antara pembelajaran daring dengan prestasi mahasiswa.
Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Novia Kurniyanti; Rahmawati; Yusuf Kidingallo; Edward Pandu Wiriansya; Raden Selma
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.230

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif kronik, biasanya disebut sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), adalah sekelompok penyakit paru-paru progresif, paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis. Kedua kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya aliran udara masuk sistem pernapasan dan mengakibatkan masalah pernapasan. Softwaredentifikasi karakteristik pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang dilakukan dengan menggunakan data sekunder melalui rekam medis pasien terdiagnosis PPOK di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, selanjutnya diolah dalam software pengolah data. softwareHasil penelitian dari 83 sampel didapatkan seluruh sampel mengalami keluhan batuk kronik, 82 sampel mengalami gejala sesak napas (98,7%), 44 sampel didapatkan software (53,01%). Gambaran radiologi pada sampel sebagian besar didapatkan hasil thoraks normal, yaitu sebanyak 50,6% dan 8 sampel didapatkan gambaran thoraks emfisema (9,6%). Semua pasien PPOK mengalami gejala klinis batuk kronik dan gambaran radiologi tertinggi pada pasien PPOK yaitu gambaran thoraks yang normal, sebanyak 50,6%.
Hubungan Lama dan Posisi Duduk dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2019 Nurul Annisa Amin; Achmad Harun Muchsin; Nur Fadhillah Khalid; Andi Dhedie Prasatia Sam; Rahmawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.252

Abstract

Low back pain (LBP) is pain that is felt in the lower back due to various reasons. The sitting position is a good position in carrying out activities such as studying, especially when attending lectures. Medical students are very synonymous with lecture activities in a sitting position for a long time. To determine the relationship between sitting position and sitting duration with the incidence of low back pain in students of the Faculty of Medicine, Indonesian Muslim University class of 2019. This research is an observational analytic study with a cross-sectional approach using a total sampling method of 154 subjects. Based on the results of the analysis of the relationship between sitting position and the incidence of low back pain, it can be seen that the p value = 0.004 obtained the results of 95 people (61.7%) who experienced a reclining sitting position and based on the results of the analysis of long sitting with the incidence of low back pain, it can be seen that the value p value = 0.040 results obtained as many as 91 subjects (59.1%) who sat for > 4 hours. There is a relationship between length of time and sitting position with the incidence of low back pain in students of the Faculty of Medicine, Indonesian Muslim University Class of 2019