Suliati P. Amir
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Beban Belajar dengan Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Angkatan 2020 A. Adila Permata Abdullah; Ida Royani; Pratiwi Nasir Hamzah; Suliati P. Amir; Muhammad Alim Jaya
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i2.393

Abstract

Gangguan terhadap kebiasaan belajar dan prestasi akademis adalah akibat yang tidak dapat dihindari dari stres siswa. Sangat penting untuk memberikan perhatian yang cermat kepada siswa yang menderita stres berat atau putus asa. Khususnya bagi mahasiswa kedokteran, kehidupan pribadi dan profesional mereka akan terganggu jika mereka tidak mampu mengatasi stres selama bersekolah. Kajian Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan beban kerja. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian cross-sectional, yaitu pengumpulan data dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa tidak mengalami stres sama sekali (48,2%). Jika dilihat tingkat stres berdasarkan jenis kelamin, mayoritas adalah perempuan (84,7%), dan jika dilihat tingkat stres berdasarkan usia, mayoritas adalah kelompok usia 20 tahun (84,7%). lebih dari separuhnya, Stres dan beban kerja akademik tidak berhubungan secara signifikan pada penelitian mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia ini. Tingkat stres siswa tidak berhubungan secara signifikan dengan beban belajarnya, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai koefisien korelasi sebesar 3,117. Stres dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan siswa di sekolah tidak berkorelasi. Dengan demikian, mahasiswa tidak mengalami stres akibat beban kuliah yang berat karena terdapat korelasi positif antara keduanya
Literature Review: Gambaran Klinis Retinopati Diabetik Vivi Deviyana; Suliati P. Amir; Halimah Sa'diyah; Ratih Natasha Maharani; Andi Oddang
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 3 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i3.408

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat produksi insulin yang tidak mencukupi atau penggunaan insulin yang tidak efektif. Retinopati Diabetik (RD) merupakan komplikasi utama DM dan penyebab utama kebutaan. Komplikasi ini dipengaruhi oleh kadar HbA1C yang tinggi dan kontrol glikemik yang buruk. Secara klinis, Retinopati Diabetik dibagi menjadi dua tahap: Non-proliferatif Diabetik Retinopati (NPDR) dan Proliferatif Diabetik Retinopati (PDR). Untuk memahami gambaran klinis retinopati diabetik berdasarkan hasil laboratorium, lama menderita DM, dan temuan funduskopi, penelitian ini mengadopsi pendekatan Literature review dengan metode Narrative Review. Data dikumpulkan dari beberapa artikel di jurnal internasional terakreditasi. Pencarian menghasilkan 13 artikel relevan yang digunakan dalam review naratif ini, menunjukkan hubungan antara retinopati diabetik dengan kadar HbA1C yang melebihi 6,5%, durasi DM lebih dari 10 tahun, dan perubahan pada retina yang terlihat melalui funduskopi, diklasifikasikan menjadi dua tahap (NPDR dan PDR). Berdasarkan temuan, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium, lama menderita DM, dan pemeriksaan funduskopi memainkan peran penting dalam diagnosis retinopati diabetik. Gambaran klinis yang paling sering ditemui pada retinopati diabetik melibatkan peningkatan kadar HbA1C, durasi DM lebih dari 10 tahun, dan temuan funduskopi yang paling sering adalah NPDR.
Identifikasi Bakteri Penyebab Konjungtivitis Nurul Fhadila; Suliati P. Amir; Inna Mutmainnah Musa; Yusriani Mangarengi; Nur Aulia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 12 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i12.420

Abstract

Konjungtivitis merupakan salah satu penyebab umum mata merah yang disebabkan karena adanya infeksi atau non-infeksi pada konjungtiva dan biasanya terjadi pada satu mata yang kemudian menyerang mata sebelahnya dan nantinya dapat menyebar ke orang lain. Konjungtivitis ditandai dengan adanya peradangan, pembengkakan jaringan konjungtiva dan pembuluh darah serta adanya rasa nyeri. Konjungtivitis dapat sembuh sendiri serta mudah di obati. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi berdasarkan hasil pengkajian identifikasi bakteri penyebab kongjungtivitis. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan narrative review. Jenis bakteri yang didapatkan penyebab konjungtivitis adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus non hemolitikus, Staphylococcus pneumoniae, Bacillus subtilis, Staphylococcus albus, Lactobacillus spp, Staphylococcu epidermidis, Streptococcus sp, Staphylococcu saprophyticus, Streptococcus pyogenes untuk gram positif dan bakteri gram negatif penyebab konjungtivitis adalah Proteus spp, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Citrobacter spp, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter spp, Haemophilusinfluenzae, Diplococcus gram negatif, Pseudomonas klebsiella.