Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Sosiolinguistik terhadap Tuturan Makian Masyarakat Heterogen di Medan Ayu Wardani Sitompul; Christine Hagaina Ginting; Theresa Da Silvia Sihite; Safinatul Hasanah Harahap
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 5 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i5.3136

Abstract

In general, humans interact to foster cooperation between each other to form, develop and pass on their culture in the broadest sense. In everyday life, of course, we don't just use formal language. When you are angry, the language used tends to be stiff and also has connotations. This research was conducted because swear words are not only used when angry, but swear words are also used in intimate and relaxed situations. Swear words also have the aim of insulting, belittling, expressing disappointment, admiration/surprise and praise. This research refers to a qualitative approach and uses two methods, namely the proficient free-involved listening method and the note-taking method. In this research, it is a method carried out by listening which is paralleled with observation, showing and studying carefully the object under study, the researcher records swearing in busy situations, the swearing data is then recorded in a data folio for analysis. The data analysis method used is the extralingual matching method. The results of the research show that Medan people mostly use swear words, almost eighty-five percent. Meanwhile, fifteen percent of Medan people use swear words in the form of phrases.  
PERAN CERITA RAKYAT GOA UMANG DALAM MELESTARIKAN BUDAYA MASYARAKAT KARO DI SEKITAR GOA KEMANG DESA DURITANI SIBOLANGIT Christine Hagaina Ginting; Fitriani lubis; Iren Christin Ferbina Ginting; Tania Stevani Bangun; Yesi Jesika Sitepu
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 3 No. 1 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v3i1.3645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran cerita rakyat Umang dalam melestarikan budaya masyarakat Karo di sekitar Gua Kemang, Desa Duritani, Sibolangit. Cerita rakyat Umang telah diwariskan secara turun-temurun dan terbingkai dalam situs arkeologi yang dikenal sebagai Gua Kemang. Fokus penelitian ini adalah untuk menelusuri apakah cerita rakyat Umang masih dikenal oleh masyarakat sekitar dan sejauh mana relevansinya dalam kehidupan mereka saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi, yang melibatkan observasi, wawancara, dan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat Umang masih dikenali oleh sebagian masyarakat, terutama mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, relevansi cerita ini telah berkurang akibat pengaruh modernisasi, pendidikan, agama, dan teknologi. Temuan ini menunjukkan adanya tantangan dalam mempertahankan warisan budaya di tengah perubahan sosial yang cepat, serta pentingnya upaya pelestarian yang lebih intensif untuk menjaga keberlanjutan cerita rakyat tersebut dalam masyarakat Karo.