Syaifullah Syaifullah
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS JURNAL LITERASI SASTRA SISWA SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Syaifullah Syaifullah
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.481 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v8i2.5513

Abstract

AbstractWriting Ability on Literacy Literature Journal by Students of SMA Negeri 7 Banjarmasin. Journal ofliteracy literature is one of the students work in the form of book reports after the basic literacy habituationis done. This study examines (1) the content of literacy literature journal, and (2) the constraints inwriting the literacy literature journal content of SMA Negeri 7 Banjarmasin students. This research usedescriptive qualitative approach. Data and sources of data in this research is the result of writing in theliteracy literature journal by students of SMA Negeri 7 Banjarmasin. Data collection techniques in thisstudy by doing observation, questionnaire, interview, population and sample. The population in thisstudy is the eleven grade students. The technique used is random sampling, which is by taking 10% oftotal population 311 counted 32 samples. Data analysis technique techniques of this research are throughthree steps such as reduction data, presentation data and conclusion by using the formula of the averagelevel mastery. The results obtained from literacy literature journal writing skills were viewed based onfive rating categories with scores; (1) content 79.6%, (2) organization 75.3%, (3) vocabulary 67.6%, (4)syntax 75.4%, and (5) mechanism 92.6%. So, the average literacy literature writing skills of SMA Negeri7 Banajarmasin students get good assessment qualification, that is 78.1% located at interval 75-84%.The constraints found in the literacy literature journal writing rests on two main factors, namely internalfactors and external factors. The constraints found in the internal factor includes; (1) determining themain idea of the story, (2) the final/ inductive topic, (3) the development of the paragraph, and (4) theuse of spelling and punctuation, while the constraints found in the external factor includes; (1) limitedtime, and (2) limited reading sources.Key words: writing ability, literacy literature journalAbstrakKemampuan Menulis Jurnal Literasi Sastra Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin. Jurnal literasi sastramerupakan salah satu karya siswa berbentuk laporan hasil bacaan setelah kegiatan pembiasaan literasidasar dilakukan. Penelitian ini mengkaji tentang (1) isi jurnal literasi sastra, dan (2) kendala-kendaladalam penulisan isi jurnal literasi sastra siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin. Peneltian ini menggunakanpendekatan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data penelitian ini ialah hasil tulisan siswa padajurnal literasi sastra. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, angket, wawancara, sertapopulasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. Teknik yang digunakan dalampengambilan sampel adalah random sampling, yaitu dengan mengambil 10% dari jumlah populasi 311279sebanyak 32 sampel. Teknik analisis data melalui langkah reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan dengan menggunakan rumus rata-rata tingkat penguasaan. Hasil penelitian yang diperolehdari kemampuan menulis jurnal literasi sastra dilihat berdasarkan lima kategori penilaian dengan hasil;(1) isi 79,6%, (2) organisasi 75,3%, (3) kosakata 67,6%, (4) sintaksis 75,4%, dan (5) mekanisme 92,6%.Rata-rata kemampuan menulis jurnal literasi sastra siswa SMA Negeri 7 Banajarmasin mendapatkankualifikasi penilaian yang baik dengan nilai 78,1%. Kendala yang ditemukan terdapat pada dua faktorutama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor internal meliputi; (1) menentukan idepokok cerita, (2) topik akhir/induktif, (3) pengembangan paragraf, dan (4) penggunaan ejaan dan tandabaca, sedangkan pada faktor eksternal; meliputi (1) keterbatasan waktu, dan (2) sumber bacaan.Kata-kata kunci: kemampuan menulis, jurnal literasi sastra
PEMBELAJARAN ESTETIKA RESEPSI SASTRA LAHAN BASAH SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (TEACHING AND LEARNING THE RECEPTION AESTHETIC OF WETLAND LITERATURE AS A DIFFERENTIATED LEARNING MODEL) Hermawan, Sainul; Effendi, Rustam; Yasin, Moh Fatah; Sabhan, Sabhan; Alfianti, Dewi; Syaifullah, Syaifullah; Fitriani, Fitriani; Aryadi, Aryadi
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 14, No 2 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v14i2.20200

Abstract

AbstractTeaching and Learning the Reception Aesthetic of Wetland Literature as A Differentiated  Learning Model. This study aims to examine the aesthetics of students' reception of short stories set in wetlands. Achieving this goal is important to show that learning aesthetics of reception can be used as one of the differentiated learning models that is in line with one of the missions of the national curriculum. Wetland literary texts by South Kalimantan authors and students are the main data sources for this study. The data for this study are students' aesthetic responses to literary texts. These responses are studied phenomenologically to reveal students' understanding of wetland environmental issues in the text. This study will examine the aesthetic responses of 25-30 students at SMA Negeri 1 Batu Ampar in Tanah Laut Regency, South Kalimantan. The location of this study was chosen because this school has implemented the Merdeka Curriculum and research related to this national curriculum is still rarely conducted in that place. The responses of the data sources were analyzed to answer the following research problems: How do students respond to various types of wetland literary works presented to them? How does the learning model involve students in learning and how does this involvement impact their understanding of intrinsic elements in relation to understanding social and cultural backgrounds? What are the advantages and disadvantages of this learning model? The study found that contextual learning in the sense of learning that uses teaching materials that are close to the students' culture has the potential to increase student involvement in learning. This learning model succeeded in creating an in-depth discussion about the intrinsic elements of short stories. The elements of the short story were not only identified in terms of their types but also critically thought about the process of their creation. Second, this learning model made students aware of the differences in interpretation when the short story was read by different readers. In other words, this learning model not only fosters critical thinking but also teaches about the importance of democracy and empathy.Keywords: reception aesthetics, wetland literature, differentiated learning AbstrakPembelajaran Estetika Resepsi Sastra Lahan Basah sebagai Model Pembelajaran Berdiferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji estetika resepsi siswa terhadap cerita pendek berlatar lahan basah. Pencapaian tujuan tersebut penting untuk menunjukkan bahwa pembelajaran estetika resepsi dapat dijadikan salah satu model pembelajaran berdiferensiasi yang selaras dengan salah satu misi kurikulum nasional. Teks sastra lahan basah karya penulis Kalimantan Selatan dan siswa menjadi sumber data utama penelitian ini. Data penelitian ini berupa respons estetik siswa terhadap teks sastra. Respons tersebut dikaji secara fenomenologis untuk mengungkap pemahaman siswa terkait dengan isu lingkungan lahan basah yang ada dalam teks. Penelitian ini akan mengkaji respons estetik 25-30 siswa di SMA Negeri 1 Batu Ampar di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lokasi penelitian ini dipilih karena sekolah ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka dan penelitian yang terkait dengan kurikulum nasional ini masih jarang dilakukan di tempat tersebut. Respons sumber data dianalisis untuk menjawab masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana siswa merespons berbagai jenis karya sastra lahan basah yang dipresentasikan kepada mereka? Bagaimana model pembelajaran melibatkan siswa dalam pembelajaran dan bagaimana dampak pelibatan tersebut bagi pemahaman mereka tentang unsur intrinsik dalam kaitannya dengan pemahaman latar sosial dan budaya?  Bagaimana kelebihan dan kekurangan model pembelajaran ini? Penelitian menemukan bahwa pembelajaran yang kontekstual dalam arti pembelajaran yang menggunakan bahan ajar yang dekat dengan budaya siswa berpotensi meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini  berhasil membuat diskusi mendalam mengenai unsur intrinsik cerpen. Unsur-unsur cerpen bukan hanya diidentifikasi jenis-jenisnya tetapi juga dipikirkan secara kritis proses penciptaannya. Kedua, model pembelajaran ini menyadarkan siswa tentang perbedaan tafsir ketika cerpen dibaca oleh pembaca yang berbeda. Dengan kata lain, model pembelajaran ini bukan hanya menumbuhkan pemikiran kritis tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya demokrasi dan empati.Kata-kata kunci: estetika resepsi, sastra lahan basah, pembelajaran berdiferensiasi
KESALAHAN PENGUNAAN KATA BAKU DALAM ARTIKEL OPINI PADA HARIAN BANJARMASIN POST 6-11 MEI 2024 Syaifullah, Syaifullah; Noorahim, Wenny
Pragmatik: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024): Pragmatik
Publisher : CV. Anugerah Duta Perdana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah bagaimanakah Kesalahan Penggunaan Kata Baku dalam halaman 4 pada koran Harian Banjarmasin Post Edisi 6 – 11 Mei 2024?. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan Kesalahan Penggunaan Kata Baku Pada koran Harian Banjarmasin Post Edisi 6 – 11 Mei 2024. Metode deskriptif dan kualitatif untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata baku dalam berita utama pada koran Harian Banjarmasin Post Edisi 6 – 11 Mei 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data adalah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai dari mengumpulkan data sampai pada tahap penulisan laporan. Data dalam penelitian ini yaitu kalimat/teks kata baku yang ditulis dalam berita pada koran Harian Banjarmasin Post Edisi 6 – 11 Mei 2024. Hasil dari penelitian ini yaitu: a). Pemakaian kata tidak baku yang menggunakan bahasa asing dalam hal ini banyak menggunakan bahasa Inggris dimana seharusnya para penulis di harian Banjarmasin Post harus menggunakan bahasa indonesia. b). Pemakaian kata tidak baku yang menggunakan bahasa daerah lokal dan bahasa daerah yang dianggap populer dan penggunaan bahasa lokal asal dari daerah terbitnya koran tersebut dan seharusnya menggunakan bahasa Indonesia. c.) Pemakaian kata tidak baku berupa pengulangan kata yang dianggab tidak perlu. d). Masih adanya pemakaian kata tidak baku yang mengurangi dan menambahkan huruf pada kata yang menjadikan kata tersebut tidak baku. e.). Seharusnya pada era digital saat ini para penulis tidak perlu repot dan susah untuk melakukan penulisan dengan menggunakan bahasa Indonesia secarabaik dan benar khususnya dalam penggunaan kata baku karena sekarang telah tersedia program penulisan dengan menterjemahkan bahasa asing maupun bahasa daerah kedalam bahasa Indonesia.
IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMAN 7 BANJARMASIN Syaifullah, Syaifullah; Noorahim, Wenny
Pragmatik: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024): Pragmatik
Publisher : CV. Anugerah Duta Perdana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian analisis ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) tinjauan ontologi; (2) tinjauan epistemologi; dan (3) tinjauan aksiologi artikel jurnal pengembangan dengan judul Implementasi Media Blog dalam Menulis Teks Anekdot pada Siswa Kelas X SMAN 7 Banjarmasin. Dari hasil penelitian, analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) teori yang digunakan belum berupa artikel terbaru dan hanya menggunakan buku, teori yang digunakan sebagai landasan masih kurang lengkap untuk mendukung dan menjawab hipotesis penelitian, (2) proses pengembangan yang ditempuh sudah sesuai dengan prosedur pengembangan yang diambil dari beberapa ahli, dan (3) nilai-nilai yang diyakini telah diwujudkan dalam tindakan nyata pada proses pengembangan media sesuai dengan tujuan penelitian.