Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Lesson Study Berbasis Sekolah Untuk Menciptakan Pembelajaran Berkualitas Di SMAN Kota Tasikmalaya Agus Triyanto, Samuel; Suharsono; Egi Nuryadin; Setio Galih Marlyono; Dea Syntya Diningsih; Inka Fathunnisa; Isnandita Putri Reychan; Elis Nurhayati
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi November 2023
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v5i1.108

Abstract

The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang selanjutnya disebut kompetensi transformatif, yaitu memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai. Kompetensi transformatif sangat mendukung visi pendidikan Indonesia. Katalis yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan Sekolah Penggerak. SMAN 9 Tasikmalaya belum menjadi Sekolah Penggerak hingga program Sekolah Penggerak Angkatan 3 Tahun 2022. IKM Mandiri Belajar oleh SMAN 9 Tasikmalaya dapat didukung melalui kolaborasi dengan dosen LPTK. Dosen LPTK dapat berpartisipasi aktif dalam program Sekolah Penggerak melalui kolaborasi dengan guru di sekolah untuk melakukan akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka. Kolaborasi tersebut dapat memanfaatkan Lesson Study melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Pelatihan Lesson Study berbasis sekolah di SMAN 9 Tasikmalaya ini bertujuan untuk mengakselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka melalui kemitraan dosen LTPK dengan guru di sekolah berbasis Lesson Study. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini yaitu workshop dengan tema pelatihan Lesson Study berbasis sekolah. Hasil dari pengabdian melalui kegiatan workshop ini diketahui bahwa Lesson Study bagi ketua MGMP semua mata pelajaran di SMAN 9 Tasikmalaya sangat setuju untuk dilaksanakannya kegiatan Lesson Study dan sangat setuju bahwa kolaborasi merupakan model peningkatan kompetensi dan menciptakan pembelajaran berkualitas. Artinya, dosen LPTK dan guru di SMAN 9 Tasikmalaya dapat membentuk komunitas belajar untuk mengakselerasi IKM dan mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
ANALISIS GENDER DAN PENDIDIKAN FORMAL PADA WIRAUSAHA AGRIBISNIS Chrismanto Sirait, Budi; Nuraini, Candra; Agus Triyanto, Samuel; Widyaningrum, Bakti; Helbawanti, Octaviana
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4704

Abstract

Pengangguran merupakan tantangan global, termasuk di Indonesia, yang dapat merugikan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran yang tinggi, terutama yang diperparah oleh pandemi Covid-19. Sebagai respons terhadap tekanan kemiskinan di sektor pertanian, di mana sebagian besar responden bekerja, penelitian ini mengidentifikasi pentingnya pendidikan formal, analisis gender, dan kewirausahaan. Analisis gender mengungkapkan dominasi bias gender dalam usahatani sawi, namun perempuan memiliki tingkat kesetaraan tinggi dalam akses dan kontrol terhadap sumber daya. Fokus pada sektor pertanian menggambarkan bahwa pendidikan formal dan pelatihan wirausaha berperan kunci dalam meningkatkan kemampuan individu. Wirausaha agribisnis, terutama perempuan, memiliki orientasi lokal dalam modal usaha dan pemasaran produk, mencerminkan kemandirian finansial. Metode penelitian analitis dengan pendekatan deskriptif digunakan untuk mengetahui gender dan pendidikan formal terhadap kemampuan wirausaha. Temuan menunjukkan bahwa perempuan berperan besar dalam sektor agribisnis dan pendidikan formal serta pelatihan wirausaha memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kemampuan mereka. Kesimpulan penelitian menyatukan temuan-temuan ini, memberikan gambaran holistik tentang peran perempuan, pendidikan formal, pekerjaan, modal usaha, pemasaran, dan pelatihan wirausaha dalam konteks agribisnis. Pendekatan ini, yang melibatkan faktor-faktor tersebut sebagai strategi holistik, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian.