Mochammad Meddy Danial
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA LAHAN KRITIS PADA SUB DAS AMBAWANG DENGAN SOFTWARE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM STUDI KASUS : TELUK BAKUNG, SUNGAI AMBAWANG, KUBU RAYA Alexsander Viron; Hari Wibowo; Mochammad Meddy Danial
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42585

Abstract

Sub DAS Ambawang di Desa Teluk Bakung merupakan salah satu DAS Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Bencana banjir di beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan, hal ini mengindikasikan telah terjadi gangguan siklus hidrologi di daerah aliran sungai. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa penanganan yang serius untuk menentukan tingkat kekritisan lahan pada Sub DAS Ambawang yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dalam upaya memulihkan dan meningkatkan fungsi Sub DAS sebagai ekosistem alam yang beperan dalam pengaturan siklus hidrologi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kekritisan lahan pada Sub DAS Ambawang dan mengaplikasian GIS dalam menganalisa lahan kritis pada Sub DAS Ambawang. Parameter yang digunkan untuk menentukan lahan kritis antara lain penutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah dan manajemen lahan. Metode yang digunakan adalah skoring, pembobotan dan overlay. Tingkat kekritisan lahan Sub DAS Ambawang terbagi menjadi 5 kelas, yaitu sangat kritis seluas 161,503 Ha, kritis seluas 3.080,109 Ha, agak kritis seluas 12.772,596 Ha, potensial kritis seluas 5.591,801 Ha, dan tidak kritis seluas 9.503,290 Ha. Pengaplikasian GIS dalam menganalisa lahan kritis pada Sub DAS Ambawang menghasilkan informasi yang dapat membantu dalam penanganan tata guna lahan untuk meningkatkan fungsi Sub DAS sebagai ekosistem alam yang beperan dalam pengaturan siklus hidrologi.Kata kunci: GIS, lahan kritis, overlay, Sub DAS Ambawang
Hazard analysis and extreme weather mitigation in Pontianak city based on Geographic Information System Lestari, Nadya Hawa Putri; Jasisca Meirany; Nana Novita Pratiwi; Arfena Deah Lestari; Mochammad Meddy Danial
Teknisia Vol 29 No 2 (2024): Teknisia
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknisia.vol29.iss2.art1

Abstract

The geographical location of Pontianak City, situated on the Equator, creates a high potential for hydrometeorological disasters, particularly extreme weather events such as whirlwinds. Based on the history of recurring events, it is essential to conduct this research to recommend disaster mitigation strategies based on hazard analysis and the Extreme Weather Disaster Class Index in Pontianak City. The data used are slope, land use, annual rainfall, and surface air temperature. These parameters are processed using the ArcGIS software. The results of the hazard analysis indicate that Pontianak City has a moderate level of hazard, covering an area of 5,191.46 ha, or 44.41% of the total area of Pontianak City. Sub-districts with medium-level potential areas are Pontianak Kota sub-district, with an area of 883.56 ha, West Pontianak sub-district, with an area of 836.97 ha, and South Pontianak sub-district, with an area of 761.59 ha. The non-structural disaster mitigation measures that need to be implemented to reduce the impact of extreme weather disasters include disaster risk assessment, enforcement of mitigation-based spatial plans, and community engagement. While structural mitigation can be achieved by strengthening building structures, these structures must utilize materials and construction techniques that are resistant to whirlwinds and enhance the strength of foundations, walls, and roofs. Making evacuation routes based on disaster mitigation and installing early warning equipment, such as Weather Information Display (WID), also needs to be done in an effort to minimize the impact of extreme whirlwind weather.