Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KAJIAN PENANGANAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN KUBU RAYA Nana Novita Pratiwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.021 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i1.18311

Abstract

Kawasan perkotaan sebagai suatu bagian dari wilayah tidak terlepas dari berbagai permasalahan ruang seperti penurunan kualitas lingkungan sehingga terciptalah permukiman kumuh. Sebagai daerah pemekaran Kabupaten Mempawah dan mendapatkan pengaruh yang cukup tinggi dari Kota Pontianak menyebabkan daerah perkotaan Kabupaten Kubu Raya telah mengalami perubahan fisik yang tercermin dari semakin memburuknya kualitas lingkungan permukiman. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karaktesitik kualitas lingkungan permukiman di wilayah perkotaan Kubu Raya dalam rangka menangani lajunya perkembangan permukiman kumuh. Metode yang digunakan adalah pedekatan deskribtif kuantitatif dengan mengamati fungsi dan kegiatan, tampilan bangunan, status kepemilikan serta pengaruh lingkungan sekitar terhadap kualitasn hunian. Hasil penelitian menunjukan bahwa karaktersitik permukiman kumuh pada sebagian besar kawasan memiliki tanah dengan status hak milik tanpa sertifikat, kondisi sarana dan prasarna yang masih kurang baik dan minim, kondisi bangunan perumahan belum permanen dan tidak tertata, kondisi jalan yang sebagian besar belum diperkeras dengan lebar 1-2 m. Berdasarkan karaktersitik tersebut, maka sebagian besar kawasan permukiman perkotaan Kuburaya perlu ditangani dengan pendekatan CBD (Community Based Development) dan MPD (Model Property Development). Keyword: permukiman kumuh, kawasan perkotaan, Kabupaten Kuburaya
PENGARUH WATERFRONT TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN BENUA MELAYU LAUT Fikri Fahrurrozi; Nana Novita Pratiwi; Ely Nurhidayati
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44859

Abstract

Kegiatan masyarakat di Waterfront telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan perekonomian melalui peluang investasi dan peluang kerja. Dampak terhadap dimensi ekonomi tersebut bukan hanya berdampak positif tetapi juga dapat berdampak negatif seperti pengeluaran yang meningkat serta tingginya tingkat persaingan warga. Selain berdampak pada dimensi ekonomi, kegiatan masyarakat di Waterfront juga berdampak pada aspek fisik dari Waterfront tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kegiatan di Waterfront Kelurahan Benua Melayu Laut terhadap ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif[o1] dengan teknik analisis pembobotan menggunakan distribusi frekuensi. Pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu secara primer yang dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, kuesioner, dokumentasi dan wawancara mendalam, sedangkan pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan mengambil data terkait ke instansi yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan di Waterfront Kelurahan Benua Melayu Laut berpengaruh rendah terhadap ekonomi masyarakat dengan skor 2,2. Pengaruh ekonomi yang ditimbulkan berupa pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positf tersebut antara lain meningkatnya pendapatan masyarakat setempat sebesar 1-5% serta bertambahnya lapangan pekerjaan dengan adanya kegiatan perdagangan dan jasa yang baru. Sementara pengaruh negatif [o2]yang ditimbulkan dalam aspek ekonomi adalah masih rendahnya ketersediaan tenaga kerja lokal dari masyarakat,serta meningkatnya pengeluaran masyarakat sebesar 1-5%Kata kunci: benua melayu laut, ekonomi, waterfront
ANALISIS VOLUME JALAN KOLEKTOR PRIMER DI KOTA PONTIANAK Fakhrur Rozi; Nana Novita Pratiwi; Agustiah Wulandari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57707

Abstract

Kota Pontianak adalah Ibu Kota Propinsi Kalimantan Barat yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan, dengan luas wilayah 107,80 km², dan jumlah penduduk berdasarkan data BPS, 2020 adalah sebanyak 658.685 jiwa. Kondisi ini menyebabkan tingginya tingkat kebutuhan akan pergerakan lalu lintas masyarakat di Kota Pontianak. Sehingga, peningkatan kebutuhan masyarakat akan pergerakan lalu lintas, menyebabkan mobilitas pergerakan orang atau kendaraan meningkat juga yang akhirnya dapat menyebabkan kinerja jalan menurun, karena volume pergerakan lalu lintas melebihi kapasitas ruas jalan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah: penduduk, kendaraan bermotor, indeks aksesibilitas dan mobilitas, volume pergerakan kendaraan, kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi ruas jalan kolektor primer Kota Pontianak yang ada saat ini tergolong sedang dengan nilai LOS tertinggi di hari kerja sebesar 1,49. Kemudian, nilai LOS tertinggi di hari libur sebesar 1,44 termasuk dalam kategori F, artinya kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup lama pada jam puncak.Kata Kunci: Kota Pontianak, Kolektor Primer, Pergerakan Lalu Lintas, Volume Jalan
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DI ALUN-ALUN KAPUAS KOTA PONTIANAK - Qhadafi; Nana Novita Pratiwi; Erni Yuniarti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.13 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36882

Abstract

Alun-alun Kapuas adalah taman kota yang ditetapkan Dinas Pertamanan sebagai Ruang Terbuka Hijau di Kota Pontianak. Saat ini tingkat keamanannya sangat rendah karena tidak adanya petugas parkir, kurangnya kebersihan di lokasi, fasilitas dalam kondisi kurang layak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung dari aksesibilitas, fasilitas, dan manajemen/pelayanan di Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak dengan menggunakan 4 variabel penilaian, yaitu dari karakteristik pengunjung terdiri dari indikator pemanfaatan dan pengguna, aksesibilitas dan fasilitas, serta manajemen/pelayanan. Adapun metode analisis yang digunakan, yaitu metode kuantitatif dengan teknik analisis scoring. Dari hasil penelitian yang terdiri dari 3 sasaran, sasaran 1 menunjukkan dominasi pengunjung adalah jenis kelamin perempuan dengan rentang umur 18-25. Asal pengunjung dari Kota Pontianak. Hari kunjungan yang dominan merupakan hari libur, dengan waktu kunjungan malam hari, dan lama kunjungan 1-3 jam, dimana frekuensi kunjungan 1 kali seminggu. Nilai dari aksesibilitas dan fasilitas Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas. Sedangkan nilai dari manajemen/pelayanan Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas. Hasil akhir menunjukkan bahwa aksesibilitas dan fasilitas lokasi, serta manajemen/pelayanan, Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas dan hanya perlu meningkatkan kualitas maupun kuantitas agar dapat menunjang kebutuhan para pengunjung.Kata kunci: tingkat kepuasan, aksesibilitas dan fasilitas manajemen/pelayanan
TRANSFORMASI POLA PERKEMBANGAN SPASIAL KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH Zuhallfi Akbar Rinda; Nana Novita Pratiwi; - Chairunnisa
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49232

Abstract

Kecamatan Siantan merupakan wilayah pinggiran kota bagi Kota Pontianak serta merupakan bagian admistrasi dari wilayah Kabupaten Mempawah, dimana Kecamatan Siantan merupakan wilayah penghubung antar kedua kabupaten/kota tersebut. Kecamatan Siantan menurut RTRW Kabupaten Mempawah 2014-2034 telah ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dengan fungsi berupa pusat kegiatan industri, pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan permukiman. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis transformasi pola perkembangan spasial yang terjadi di Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah berdasarkan penutupan lahannya. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis ekspresi ruang, analisis perubahan penutupan lahan, dan analisis overlay. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, ditemukan pola perkembangan Ribbon Development disepanjang jalur arteri dan ditemukan pula pola perkembangan Ribbon Development dan Leapfrog Development disekitar jalur lokal-lingkungan. Setiap pola perkembangan dilihat berdasarkan periode waktu 2010-2020 per 5 (lima) tahun. Ditemukan bahwa pada periode waktu 2010-2020, tidak terjadinya perubahan pola perkembangan di Kecamatan Siantan, hanya saja terjadi perluasan pola perkembangan di kecamatan ini.Key Words: Kecamatan Siantan, spasial, transformasi
DAMPAK PROGRAM KOTA TANPA KUMUH TERHADAP ASPEK EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN) Della Juliatum Maharani; Nana Novita Pratiwi; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42146

Abstract

Salah satu sektor pembangunan yang dilakukan di Indonesia adalah pengurangan permasalahan permukiman kumuh perkotaan melalui program nasional yakni Program Kota Tanpa Kumuh atau KOTAKU. Program yang dilaksanakan di Kota Pontianak dan Kecamatan Pontianak Selatan mengalami pengurangan luas kumuh tercepat melalui peningkatan kualitas lingkungan dengan pembangunan infrastruktur permukiman. Pembangunan tersebut diharapkan membawa perubahan positif terhadap aspek ekonomi masyarakat karena aspek tersebut merupakan salah satu penyebab tidak langsung dari timbulnya permukiman kumuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak ekonomi yang diberikan dari kegiatan peningkatan kualitas Program KOTAKU. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini adalah Program KOTAKU memberikan dampak positif dari aspek ekonomi yaitu peningkatan pendapatan dan pertambahan lapangan pekerjaan masyarakat. Pendapatan merupakan dampak yang paling besar dirasakan manfaatnya ketika pelaksanaan pembangunan Program KOTAKU. Pemanfaatan pembangunan infrastruktur serta kegiatan ekonomi dari Program KOTAKU perlu ditingkatkan untuk memberikan dampak lebih dalam aspek ekonomi masyarakat.Kata Kunci : dampak ekonomi; pembangunan; Program KOTAKU.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI ALIH FUNGSI PENGGUNAAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL MENJADI KOMERSIAL KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA Rendy Hidayat; Nana Novita Pratiwi; Ely Nurhidayati
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44741

Abstract

Perubahan pemanfaatan fungsi bangunan gedung di Jalan Sejahtera 1 sudah terlihat berbeda dengan peruntukannya sebagai kawasan permukiman menengah. Perubahan pemanfaatan fungsi bangunan tersebut secara bertahap akan mengubah kawasan dominasi rumah hunian menjadi komersial seperti menjadi ruko, rumah makan, toko, salon, kantor swasta, laundry dan lainnya yang mempunyai implikasi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fungsi pemanfaatan bangunan perumahan menjadi komersial di Jalan Sejahtera 1. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengidentifikasi karekteristik fungsi penggunaan bangunan di wilayah studi, sedangkan analisis logistic regression model untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya perubahan fungsi bangunan rumah menjadi komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan fungsi pemanfaatan bangunan rumah menjadi komersial yang terjadi di Jalan Sejahtera 1 merupakan daerah strategis, karena merupakan jalan penghubung antara Kecamatan Pontianak Tenggara dengan Kecamatan Sungai Raya. Perubahan fungsi bangunan menjadi komersial sebesar 26,4%, faktor yang memengaruhi adalah utilitas umum dan personal pemilik lahan. Semakin lengkap utilitas umum, maka semakin tinggi pula kemungkinan perubahan fungsi pemanfaatan bangunan perumahan. Begitu juga dengan personal pemilik lahan, semakin rendah pendidikan, penghasilan dan mata pencarian maka semakin tinggi pula perubahan fungsi pemanfaatan bangunan perumahan menjadi komersial.
ANALISIS KETIMPANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SEKADAU Dhea Adventia; Firsta Rekayasa Hernovianty; Nana Novita Pratiwi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.48279

Abstract

Ketimpangan  ekonomi  terjadi  sebagai  akibat  dari  tidak  meratanya  pertumbuhan  ekonomi  antar  daerah.  Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat tergolong kabupaten yang cukup tertinggal dibandingkan dengan kabupaten sekitar, yaitu Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sanggau. Minimnya infrastruktur ekonomi, keterbatasan manajemen pasar dan rendahnya produktivitas menyebabkan kesenjangan ekonomi wilayah Kabupaten Sekadau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  ketimpangan  wilayah  di  Kabupaten  Sekadau  berdasarkan  aspek  ekonomi.  Pendekatan  kuantitatif merupakan  pendekatan  penelitian  yang  digunakan  dengan  analisis  skoring  untuk  melihat  ketimpangan  wilayah  di Kabupaten Sekadau berdasarkan aspek ekonomi yang terdiri dari produktivitas pertanian dan pendapatan masyarakat. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  ketimpangan  wilayah  di  Kabupaten  Sekadau  dari  kondisi  ekonomi  adalah ketimpangan  sedang.  Adapun  faktor  yang  mempengaruhi  ketimpangan  ekonomi  wilayah  Kabupaten  Sekadau  adalah pendapatan  masyarakat.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  tingkat  pendapatan  masyarakat  relatif  berada  di  kisaran  UMR Kabupaten Sekadau. Ketidakseimbangan sebaran aktivitas ekonomi yang cenderung cepat berkembang hanya di ibukota kabupaten menjadikan pertumbuhan ekonomi daerah pedalaman Kabupaten Sekadau semakin tertinggal.
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA KREATIF DESA SEKIDA KECAMATAN JAGOI BABANG Gracia De Jesus Lai; Nana Novita Pratiwi; Anthy Septianti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44676

Abstract

Kampung Wisata Kreatif terletak di Dusun Kindau Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Pengembangan Kampung Wisata Kreatif tidak hanya bermanfaat bagi munculnya alternatif wilayah untuk memenuhi minat wisatawan, tetapi dapat juga dijadikan solusi bagi permasalahan kemiskinan, pelestarian budaya dan pelestarian lingkungan hidup. Namun kawasan ini mengalami berbagai permasalahan seperti keberadaan Kampung Kreatif kurang di kenali, minimnya pengelolaan sumberdaya alam dan sumber daya manusia, bahan baku rotan semakin berkurang, dan infrastruktur penunjang pariwisata kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan Kampung Wisata Kreatif sebagai daya tarik wisata sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis dengan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini di peroleh beberapa potensi yang tingkat pengaruhnya tinggi dalam mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif seperti lahan yang luas, fasilitas pendukung terlengkapi berupa jaringan listrik, jalan aspal, warung, rumah produksi, tempat berbelanja dan balai dusun. Aksesibilitas yang memadai, adat dan budaya masih mengakar dalam diri masyarakat seperti mencari ikan secara tradisional, memanfaatkan sungai sebagai tempat silahturahmi, dan tradisi gawai sowa. Kelembagaan berupa pokdarwis, bumdesma dan pemerintah desa serta potensi kerajinan rotan turut mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif.
KAJIAN KARAKTERISTIK KAWASAN WISATA PANTAI PULAU DATOK KABUPATEN KAYONG UTARA Retno Andrea Ningrum; Erni Yuniarti; Nana Novita Pratiwi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata Pantai Pulau Datok merupakan wisata pantaiㅤyang sangat dikenal di Kota Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, KalimantanㅤBarat. Wisata pantai memiliki banyak daya tarik alam yang indah. Tujuan dari penelitian yakniㅤuntuk mengidentifikasi kondisiㅤeksisting KawasanㅤPantai Pulau Datok dengan melihat daya tarik wisatanya. Metodologi penelitian yang digunakan yakniㅤanalisis deskriptif merupakanㅤteknik analisis yang mengarahkan penelitian berupa gejala-gejala, fakta fakta yang menggambarkan kejadian dengan urutan yang sistematis dan akurat pada suatu sifat populasi padaㅤKawasanㅤPantai PulauㅤDatok. Teknik pengumpulanㅤdata untuk mengidentifikasi kondisi eksisting Kawasan adaah dengan survey lapangan dan wawancara. Variabel yang digunakan dalam identifikasi daya tarik kawasan wisata yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan wisata Pantai Pulau Datok terdiri dari berbagai atraksi alam yang terdiri dari hamparan laut, pasir putih, dan perbukitan. Selain itu, aksesibilitas menuju kawasan sudah memiliki kondisi jalan yang sangat baik degan perkerasan aspal dan dekat dengan pusat kota. Amenitas kawasan sudah menyebar secara merata pada kawasan yang terdiri dari semua kebutuhan penunjang pada kawasan wisata.