Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peningkatan Manajemen Usaha Ekowisata Mangrove Pada Pokdarwis Polaria Tanjungpagar di Desa Mendalok Yeni Hurriyani; Arfena Deah Lestari
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.637 KB) | DOI: 10.21067/jpm.v5i1.3714

Abstract

Mendalok Village is located in the northern coastal region of West Kalimantan which has a potential of 10 hectares of mangrove forest. The problem experienced by partners is the lack of knowledge and skills in developing a mangrove ecotourism business. The financial management is still very simple and the potential of existing mangrove forest products is only sold in fresh form at low prices. The method of implementing this program includes training and guidance on business financial book keeping management, how to make various processed products of mangrove forest products, as well as promotional strategies for tourism business and product marketing from partners. After the training and mentoring on ecotourism business management, the level of understanding of the participants were increased. Participants are able to do neat book keeping either through recording in an accounting book or an excel program. Participants were also able to process mangrove fruit and clam meat, become processed foods and drinks, and make souvenirs from shells and snails. Participants were also able to process mangrove fruit become processed foods and drinks. The partners also get insight in the development of ecotourism business in the future so that it becomes more developed and advanced.
Pengembangan Pelabuhan Perintis Menggunakan Analisa SWOT - Nasaluddin; Jasisca Meirany; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57014

Abstract

Produktivitas di Pelabuhan Perintis Sintete masih sangat rendah, salah satunya masih lamanya kegiatan dan bongkar muat barang di Pelabuhan yang tidak didukung oleh fasilitas bongkar muat. Tujuan akhir penelitian untuk mendapatkan strategi pengembangan Pelabuhan Perintis Sintete dengan menganalisis kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, wawancara serta kuesioner. Untuk merumuskan strategi pengembangan pelabuhan menggunakan analisa matrik SWOT, matrik Internal Factors Analysis Summary dan matrik Eksternal Factors Analysis Summary. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan matrik SWOT berupa strategi SO (Strenghts-Opportunity) berada pada kuadran I, yaitu dengan melakukan pembangunan fasilitas dermaga, gudang, lapangan penumpukan, terminal penumpang dan lapangan parkir angkutan barang maupun penumpang, serta menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintahan dalam meningkatkan alokasi anggaran dana untuk pengembangan dan menjaga jaringan antar pengguna jasa angkutan barang maupun penumpang disuatu wilayah yang terisolir. Kata Kunci : Analisa SWOT, Pelabuhan Sintete, Pengembangan Pelabuhan
ANALISIS PENYEBAB BANJIR ROB DI JUNGKAT BEACH Avila Delvia; Arfena Deah Lestari; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.59782

Abstract

Wilayah di perairan Indonesia banyak yang mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Jungkat Beach. Jungkat Beach merupakan salah satu tempat rekreasi yang terletak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Daerah rekreasi ini terletak di tepian muara yang berbatasan langsung dengan laut, sehingga ketika di laut terjadi pasang, maka daerah rekreasi ini berpotensi untuk mengalami banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak yang diakibatkan banjir rob yang pernah terjadi di Jungkat Beach pada tahun 2018. Metode yang digunakan untuk mengolah data meliputi metode Hindcasting, metode Admiralty, metode Log Person Type III. Hasil dari analisis penelitian, didapatkan tinggi gelombang signifikan sebesar 1,808 untuk arah barat dan 6,691 untuk arah barat daya. Analisis pasang surut didapatkan nilai HWL adalah sebesar 133 cm, MSL sebesar 76 cm, dan LWL sebesar 19 cm, untuk jenis pasang surut di lokasi penelitian yaitu pasang surut campuran dengan tipe ganda lebih menonjol (condong ganda) dengan nilai Formzhal ssebesar 0,424. Wind Set up dan Wave set up sebesar 0,426 m dan 0,74 m . Berdasarkan hasil pengolahan perhitungan diatas pengaruh banjir disebabkan oleh pasang surut, angin, intensitas hujan.
TINJAUAN SISTEM IRIGASI TERHADAP PEMULIHAN TAMBAK DI DUSUN KALANG BAHU, KECAMATAN JAWAI SELATAN, KABUPATEN SAMBAS Hajili Siyanto; Jhonny MT. S; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42207

Abstract

Salah satu Dusun bernama Dusun Kalang Bahu Kabupaten Sambas terdapat tambak dengan luas 114 Ha. Tambak ini dibangun pada tahun 1990 dan 6 tahun kemudian berhenti operasionalnya. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk mengetahui aspek utama tidak berfungsinya tambak dan merancang kembali sistem irigasi yang baik pada tambak. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, dilakukan analisa terhadap data curah hujan, kualitas air, kualitas tanah, pasang surut, serta perencanaan dimensi saluaran irigasi. Hasil yang didapat menunjukan bahwa pasang surut tertinggi sebesar 1,1 m dengan kecepatannya sekitar 30,69 m/det. Curah hujan yang terjadi pada lokasi penelitian sangat kecil. Pada periode ulang 5 tahunan hanya sebesar 29,75 mm dan dengan intensitas curah hujannya sebesar 4,96 mm/jam. Kualitas air pada lokasi penelitian tidak memenuhi persyaratan budidaya serta ketersediaan plankton dan phitoplankton sangat rendah berkisar antara 289 – 466 cel/ml dan indeks diversitas (H’) < 1. Untuk kualitas tanah di lokasi tambak memenuhi persyaratan untuk budidaya. Hasil analisa menunjukkan tambak masih dapat dioperasionalkan tetapi diperlukan perlakuan khusus sehingga tidak dapat dikelola secara perorangan. Kata Kunci : Tambak, Irigasi
Dampak Covid-19 Terhadap Transportasi Laut di Pelabuhan Dwikora Pontianak Tri Wahyu Pambudiono; Muhammad Meddy Danial; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 3 (2021): JeLAST EDISI DESEMBER 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i3.60138

Abstract

Aktivitas Pelabuhan Dwikora Pontianak sempat terhenti sejenak akibat dampak Covid-19. Pemerintah sempat mengeluarkan perintah agar akses pelabuhan ditutup sementara untuk menghindari mata rantai penularan Covid-19. Penutupan akses pelabuhan hanya berlaku untuk angkutan penumpang ke seluruh destinasi yang akan berangkat dari Kalbar, sedangkan untuk aktivitas bongkar muat barang tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap transportasi laut di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan deskriptif dan analisis data penumpang 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak Covid-19 menyebabkan aktivitas transportasi laut di Pelabuhan Dwikora Pontianak mengalami penurunan jumlah kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang. Untuk jumlah kedatangan kapal penumpang terjadi penurunan pada periode 2020 sebesar 69% menjadi 63% pada periode 2021, sedangkan jumlah keberangkatan kapal penumpang mengalami penurunan pada periode 2020 sebesar 73% menjadi 79% pada periode 2020 dengan tolak ukur periode 2019. Hal ini membuktikan bahwa pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap transportasi laut di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
STUDI POTENSI GARAM DI UTARA KHATULISTIWA KALIMANTAN BARAT Venny Tirta Yowanda; Jhonny MT.S; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49155

Abstract

AbstrakTingkat kebutuhan garam di Indonesia terus meningkat setiap tahun, dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk dan industri besar. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor garam. Sementara Indonesia memiliki lebih dari 62% lautan yang terdapat potensi garam di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi garam di Indonesia khususnya di Utara Khatulistiwa Kalimantan Barat. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan analisa terhadap parameter kualitas air, jenis tanah dan curah hujan. Hasil menunjukkan bahwa Kabupaten Sambas memiliki tingkat kecerahan air dan salinitas yang tinggi, dengan nilai salinitas yaitu pada jarak 100 meter 31,54 ppt, 400 meter 34,00 ppt dan 600 meter 33,76 ppt. Hasil dari pengukuran pH menunjukkan bahwa semua lokasi penelitian mengandung pH yang ideal yaitu antara 7-8. Untuk nilai kandungan garam tertinggi yaitu di Kecamatan Jawai, dengan jumlah padatan garam yang terlarut 40 gram/ml. Berdasarkan klasifikasi USDA Kecamatan Teluk Keramat memiliki jenis tanah liat yang sesuai dengan kelayakan tanah sebagai lahan tambak garam dengan kategori sangat baik. Intensitas curah hujan tertinggi yaitu pada Kabupaten Sambas dengan nilai 3,64 mm/jam. Hasil analisa menunjukkan bahwa daerah yang cocok dijadikan sebagai lokasi tambak garam yaitu Kabupaten Sambas, namun Kabupaten Sambas memiliki intensitas curah hujan yang tinggi sehingga dapat dilakukan metode atau teknik rumah prisma dalam pembuatan garam. Kata Kunci: Potensi Garam.
STUDI KERUSAKAN PANTAI RAMAYADI DI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS Dian Fitriana; Jhonny MT.S; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.68 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36523

Abstract

Pantai Ramayadi ini telah terjadi abrasi. Mengukur besarnya abrasi yang terjadi serta penyebabnya, maka dilakukan penelitian di wilayah tersebut. Data angin dari tahun 2008 – 2018, dikonversikan menjadi data gelombang seperti tinggi, periode, cepat rambat, sudut datang gelombang dan gelombang pecah. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data citra satelit menggunakan program ArcGIS dari data citra landsat 7 pada tahun 2008  dan landsat 8 tahun 2018. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebab, dampak  terjadinya abrasi pantai serta memberikan cara penanggulangan. Metode yang digunakan adalah overlay garis pantai dari data citra landsat 7. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa, perubahan garis pantai yang terjadi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018 di pantai Ramayadi sebesar 100 meter, selama kurun waktu 10 tahun. Penyebab dari abrasi pantai adalah cepat rambat gelombang yang terjadi di sekitar pantai di kedalaman 1,5 m sebesar 3,74 m/d pada arah barat, sedangkan arah utara di kedalaman 2 meter sebesar 4,31 m/d, karena kecepatan yang diizinkan hanya sebesar 0,79 kkd (0,2408 m/d) dan pada saat gelombang pecah kecepatan arus sepanjang pantai arah barat menjadi 2,09 m/d pada arah utara sebesar 3,17 m/d. Abrasi mengakibatkan lingkungan sosial di sekitar pantai terganggu. Diupayakan dibangun bangunan pelindung jenis pemecah gelombang lepas pantai.Kata Kunci : Abrasi Pantai, Citra Satelit
ANALISA LAJU PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI KECAMATAN SINGKAWANG UTARA Aprianus Kurniadi; Jasisca Meiranny; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57235

Abstract

Perubahan garis pantai yang terjadi di daerah pantai dapat berupa erosi pantai (abrsasi) dan penambahan pantai  (akresi). Proses terjadinya pergerakan sedimen, arus dan gelombang secara terus menerus akan mengakibatkan  perubahan garis pantai seperti yang terjadi di Kecamatan Singkawang Utara yang disebabkan oleh Abrasi dan Akresi oleh karena itu penelitian ini dilakukan. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan data citra satelit yang  didownload dari tahun 2011-2021, dan mengoverlay peta dengan bantuan software ArcGIS menunjukkan bahwa  terjadi yaitu abrasi sebesar 63176.913 m² dan akresi sebesar 37251.287 m². Ada banyak faktor yang menyebabkan  perubahan garis pantai yaitu faktor alam dan faktor manusia. Untuk meminimalisir perubahan garis pantai dapat  mengikutsertakan masyarakat pesisir dalam melestarikan lingkungan pesisisr serta membangu struktur yang dapat  melindungi pantai.Kata Kunci: Perubahan Garis Pantai, Abrasi, Akresi, ArcGIS..
EFEKTIVITAS BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TERHADAP GELOMBANG STUDI KASUS DI PANTAI BATU BURUNG, DESA SEDAU, KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT Maris Stella; Arfena Deah Lestari; - Aprianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.48966

Abstract

Bangunan  pelindung pantai di pantai Batu Burung sangat penting untuk melindungi pantai, rumah penduduk, dan kapal-kapal nelayan yang ditambat di belakang pelindung pantai dari  kerusakan. Namun kondisi bangunan pelindung  pantai sudah mengalami beberapa kerusakan, terlihat secara visual bahwa  bangunan tersebut sudah tidak rata dan bercelah sehingga gelombang dapat melewati bangunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana efektivitas dari bangunan pelindung pantai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bangunan pelindung pantai terhadap gelombang di pantai Batu Burung. Analisa efektivitas bangunan pelindung pantai menggunakan data pasang surut selama 15 hari dan diolah dengan menggunakan metode admiralty. Kemudian data peramalan gelombang menggunakan data angin selama 10 tahun dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2017, peramalan gelombang menggunakan metode hindcasting. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa pasang tertinggi sebesar 1,89 m dan tinggi gelombang  signifikan dari peramalan gelombang tersebut sebesar 2,813 m. Setelah digambar didapatkan bahwa bangunan pelindung pantai tersebut tidak efektif untuk melindungi pantai di pantai Batu Burung. Fungsi dari bangunan tersebut tidak untuk melindungi pantai dari kerusakan tetapi hanya untuk menenangkan gelombang di pantai agar pantai dan perahu nelayan yang ditambat di sekitar bangunan pelindung tersebut tidak terpengaruh oleh gelombang besar dari laut.Kata kunci: Gelombang, Pasut, Pelindung Pantai.
Hazard analysis and extreme weather mitigation in Pontianak city based on Geographic Information System Lestari, Nadya Hawa Putri; Jasisca Meirany; Nana Novita Pratiwi; Arfena Deah Lestari; Mochammad Meddy Danial
Teknisia Vol 29 No 2 (2024): Teknisia
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknisia.vol29.iss2.art1

Abstract

The geographical location of Pontianak City, situated on the Equator, creates a high potential for hydrometeorological disasters, particularly extreme weather events such as whirlwinds. Based on the history of recurring events, it is essential to conduct this research to recommend disaster mitigation strategies based on hazard analysis and the Extreme Weather Disaster Class Index in Pontianak City. The data used are slope, land use, annual rainfall, and surface air temperature. These parameters are processed using the ArcGIS software. The results of the hazard analysis indicate that Pontianak City has a moderate level of hazard, covering an area of 5,191.46 ha, or 44.41% of the total area of Pontianak City. Sub-districts with medium-level potential areas are Pontianak Kota sub-district, with an area of 883.56 ha, West Pontianak sub-district, with an area of 836.97 ha, and South Pontianak sub-district, with an area of 761.59 ha. The non-structural disaster mitigation measures that need to be implemented to reduce the impact of extreme weather disasters include disaster risk assessment, enforcement of mitigation-based spatial plans, and community engagement. While structural mitigation can be achieved by strengthening building structures, these structures must utilize materials and construction techniques that are resistant to whirlwinds and enhance the strength of foundations, walls, and roofs. Making evacuation routes based on disaster mitigation and installing early warning equipment, such as Weather Information Display (WID), also needs to be done in an effort to minimize the impact of extreme whirlwind weather.