Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ABRASI DAN KONSEP PENANGGULANGANNYA DI PANTAI PECAL KABUPATEN KETAPANG Romi Susanto; Johnny MTS; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36524

Abstract

Pantai Pecal merupakan pantai yang mengalami abrasi cukup parah, terletak di Desa Kinjil Pesisir, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Untuk menganalisis faktor kerusakan pantai dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Abrasi dan Konsep Penanggulangannya di Pantai Pecal Kabupaten Ketapang”. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah abrasi, pengumpulan data meliputi data primer seperti data pasang surut, data arus, wawancara dan kuesioner. Dan data sekunder meliputi data bathimetri dalam bentuk peta, data angin dan gelombang serta data tanah. Berdasarkan analisis dan pengolahan data diperoleh beberapa faktor penyebab abrasi akibat pengaruh gelombang dari arah barat dan arah barat daya dimana gelombang pecah terjadi di kedalaman 3,4 sampai 4 meter setinggi 2,4 meter dari arah barat dan 3,4 meter dari arah barat daya dengan jarak gelombang pecah yaitu 240 sampai 380 meter dari tepi pantai, gelombang yang besar, kecepatan arus yang sangat kuat dan jenis kecepatan tanah tidak sesuai dengan standar yang diizinkan. Upaya penanggulangan masalah abrasi ini dilakukan dengan membangun konstruksi pelindung pantai berupa pemecah gelombang (breakwater) yang mampu meredam energi gelombang datang.Kata kunci : Pantai Pecal, Kabupaten Ketapang, Abrasi Pantai, Konsep Penangulangan Abrasi, Breakwater.
Pengembangan Pelabuhan Perintis Menggunakan Analisa SWOT - Nasaluddin; Jasisca Meirany; Arfena Deah Lestari
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57014

Abstract

Produktivitas di Pelabuhan Perintis Sintete masih sangat rendah, salah satunya masih lamanya kegiatan dan bongkar muat barang di Pelabuhan yang tidak didukung oleh fasilitas bongkar muat. Tujuan akhir penelitian untuk mendapatkan strategi pengembangan Pelabuhan Perintis Sintete dengan menganalisis kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, wawancara serta kuesioner. Untuk merumuskan strategi pengembangan pelabuhan menggunakan analisa matrik SWOT, matrik Internal Factors Analysis Summary dan matrik Eksternal Factors Analysis Summary. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan matrik SWOT berupa strategi SO (Strenghts-Opportunity) berada pada kuadran I, yaitu dengan melakukan pembangunan fasilitas dermaga, gudang, lapangan penumpukan, terminal penumpang dan lapangan parkir angkutan barang maupun penumpang, serta menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintahan dalam meningkatkan alokasi anggaran dana untuk pengembangan dan menjaga jaringan antar pengguna jasa angkutan barang maupun penumpang disuatu wilayah yang terisolir. Kata Kunci : Analisa SWOT, Pelabuhan Sintete, Pengembangan Pelabuhan
ANALISIS PENYEBAB BANJIR ROB DI JUNGKAT BEACH Avila Delvia; Arfena Deah Lestari; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.59782

Abstract

Wilayah di perairan Indonesia banyak yang mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Jungkat Beach. Jungkat Beach merupakan salah satu tempat rekreasi yang terletak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Daerah rekreasi ini terletak di tepian muara yang berbatasan langsung dengan laut, sehingga ketika di laut terjadi pasang, maka daerah rekreasi ini berpotensi untuk mengalami banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak yang diakibatkan banjir rob yang pernah terjadi di Jungkat Beach pada tahun 2018. Metode yang digunakan untuk mengolah data meliputi metode Hindcasting, metode Admiralty, metode Log Person Type III. Hasil dari analisis penelitian, didapatkan tinggi gelombang signifikan sebesar 1,808 untuk arah barat dan 6,691 untuk arah barat daya. Analisis pasang surut didapatkan nilai HWL adalah sebesar 133 cm, MSL sebesar 76 cm, dan LWL sebesar 19 cm, untuk jenis pasang surut di lokasi penelitian yaitu pasang surut campuran dengan tipe ganda lebih menonjol (condong ganda) dengan nilai Formzhal ssebesar 0,424. Wind Set up dan Wave set up sebesar 0,426 m dan 0,74 m . Berdasarkan hasil pengolahan perhitungan diatas pengaruh banjir disebabkan oleh pasang surut, angin, intensitas hujan.
ANALISA TRANSPORT SEDIMEN DI DESA SUNGAI AWAN KANAN, MUARA PAWAN, KABUPATEN KETAPANG Denny Fajar Saputra; Arfena Deah Lestari; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53416

Abstract

Penelitian ini membahas tentang transport sedimen yang terjadi pada Sungai Pawan, Desa Sungai Awan Kanan, Muara Pawan, Kabupaten Ketapang. Penelitian ini dilakukan karena terjadinya pendangkalan yang berdampak pada alur tranportasi sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen dan besarnya transport sedimen yang terjadi pada Sungai Pawan. Data yang digunakan berupa data primer yaitu sampel sedimen dasar dan melayang serta data sekunder yaitu data pasang surut, bathimetri, curah hujan, dan kecepatan aliran. Hasil penelitian menunjukan jenis karakteristik sedimen pada sungai pawan didominasi pasir. Dengan menggunakan metode Meyer Peter Mueller didapatkan jumlah tumpukan sedimen dasar pada penampang 1 = 3911,019 m3/hari, penampang 2 = 4184,268 m3/hari, dan penampang 3 = 1257,600 m3/hari. Kemudian untuk hasil sedimen melayang dengan menggunakan metode sesaat pada penampang 1 = 7911,413 ton/hari, penampang 2 = 5478,679 ton/hari, penampang 3 = 2739,339 ton/hari. Sedangkan dengan menggunakan metode L.C Van Rijn didapatkan total sedimen keseluruhan pada penampang 1 = 707,90 m3/hari, penampang 2 = 1140,98 m3/hari, penampang 3 = 119,49 m3/hari. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengukuran dibeberapa lokasi agar alur pelayaran kapal dapat berjalan dengan lancer di sungai pawan. Kata Kunci: Transport Sedimen, L.C. Van Rijn, Sungai Pawan 
ANALISIS PENENTUAN LOKASI PELABUHAN PERIKANAN DI WILAYAH SELATAN KHATULISTIWA KALIMANTAN BARAT Limbong Yolanda Octa; Jasisca Meirany; - Apriansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36655

Abstract

Wilayah Perairan Selatan Khatulistiwa Kalimantan Barat merupakan bagian dari Wilayah Pengelolaan Ikan Republik Indonesia (WPPRI) 711. WPPRI 711 merupakan wilayah perairan yang potensial dalam sektor penangkapan ikan (Dinas Kelautan dan Perikanan,2010). Di wilayah ini terdapat dua buah pelabuhan perikanan eksisting yaitu pelabuhan perikanan sukadana dan pelabuhan perikanan sukabangun. Pada penelitian ini aspek-aspek yang belum diperhatikan dalam pembangunan pelabuhan perikanan seperti jarak fishing ground terhadap lokasi pelabuhan, kecepatan angin serta arus diteliti. Dengan mengunduh data citra satelit diolah menggunakan Arcgis 10.1. Didapatkan berupa peta sebaran fishing ground, peta kecepatan angin, peta kecepatan arus permukaan selama 12 bulan dalam 10 tahun. Hasil tersebut dianalisis kembali sehingga mendapatkan luasan fishing ground yang terbesar pada bulan april yaitu sebesar 19.77  pada perairan Kayong Utara. Sedangkan kecepatan angin dan arus terbesar pada bulan agustus yaitu sebesar 15,7 m/s serta arus 3,7 m/s pada perairan Ketapang. Selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap lokasi pelabuhan perikanan eksisting sehingga didapatkan hasil bahwa dari dua pelabuhan perikanan yang sudah ada, hanya pelabuhan sukadana yang dikategorikan ‘sesuai’. Selain dua lokasi pelabuhan eksisting, terdapat daerah potensial penagkapan ikan lainnya yaitu di perairan Kubu Raya. Namun di daerah tersebut belum ditemukan pelabuhan perikanan. Sehingga, disarankan untuk direncanakan pembangunan pelabuhan perikanan di wilayah perairan. Kata Kunci : Arus Permukaan, Fishing ground, Pelabuhan Perikanan.
LOKASI PELABUHAN PERIKANAN UTARA KHATULISTIWA KALBAR BERDASARKAN PARAMETER KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT Yudha Setyawan; Jasisca Meirany; Arie A. Kushadiwijayanto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49414

Abstract

Daerah potensial penangkapan ikan (fishing ground) menggunakan data Klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL) berdasarkan Website Ocean Color dengan Satelit Aqua/Terra MODIS Level 2 tahun 2009 hingga 2018 pada daerah kajian Utara Khatulistiwa Kalimantan Barat. Metode yang digunakan yaitu Single Image Edge Detection (SIED) dengan nilai konsentrasi dari klorofil-a yaitu 0,2 – 1 Mg/m3. Hasil yang didapat dari pergerakan 4 musim angin (Angin Munson) meliputi musim barat, peralihan 1, musim timur dan musim peralihan 2. Dari hasil analisis pada musim barat dan musim peralihan 1, pola sebaran fishing ground di wilayah penelitian cukup tersebar merata, khususnya di daerah perairan Kota Pontianak,Selat Karimata, Kota Singkawang dan Kuala Mempawah dengan frekuensi  sedang (warna kuning)  dan tinggi (warna merah). Pada musim timur dan musim peralihan 2, pola sebaran fishing ground lebih sedikit penyebarannya dan untuk frekuensi tinggi (warna merah) hanya berfokus pada daerah perairan Kota Pontianak, dan Kabupaten Sambas, Dimana pada lokasi Kabupaten Sambas menjadi tempat rekomendasi pembangunan pelabuhan perikanan berdasarkan peta sebaran daerah potensial penangkapan ikan (Fishing Ground).Kata kunci : Pelabuhan Perikanan, Fishing Ground
LOKASI PELABUHAN PERIKANAN UTARA KHATULISTIWA KALBAR BERDASARKAN PARAMETER KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT Yudha Setyawan; Jasisca Meirany; Arie A. Kushadiwijayanto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49157

Abstract

Daerah potensial penangkapan ikan (fishing ground) menggunakan data Klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL) berdasarkan Website Ocean Color dengan Satelit Aqua/Terra MODIS Level 2 tahun 2009 hingga 2018 pada daerah kajian Utara Khatulistiwa Kalimantan Barat. Metode yang digunakan yaitu Single Image Edge Detection (SIED) dengan nilai konsentrasi dari klorofil-a yaitu 0,2 – 1 Mg/m3. Hasil yang didapat dari pergerakan 4 musim angin (Angin Munson) meliputi musim barat, peralihan 1, musim timur dan musim peralihan 2. Dari hasil analisis pada musim barat dan musim peralihan 1, pola sebaran fishing ground di wilayah penelitian cukup tersebar merata, khususnya di daerah perairan Kota Pontianak,Selat Karimata, Kota Singkawang dan Kuala Mempawah dengan frekuensi  sedang (warna kuning)  dan tinggi (warna merah). Pada musim timur dan musim peralihan 2, pola sebaran fishing ground lebih sedikit penyebarannya dan untuk frekuensi tinggi (warna merah) hanya berfokus pada daerah perairan Kota Pontianak, dan Kabupaten Sambas, Dimana pada lokasi Kabupaten Sambas menjadi tempat rekomendasi pembangunan pelabuhan perikanan berdasarkan peta sebaran daerah potensial penangkapan ikan (Fishing Ground).Kata kunci : Pelabuhan Perikanan, Fishing Ground
STUDI IRIGASI TAMBAK UDANG DI DESA SUNGAI PANGKALAN SATU KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN BENGKAYANG Nataliya Kristina Kesi Dianti; Johnny MTS; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53478

Abstract

Tambak ini terdapat beberapa kolam yang sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan sistem saluran irigasi yang  belum tertata rapi. Metode yang digunakan adalah pengukuran secara langsung di lapangan, data yang digunakan berupa data air yaitu salinitas, oksigen terlarut, suhu, pH, kecerahan atau transparansi. Kemudian data pasang surut berupa data tinggi muka air, data curah hujan untuk mengetahui debit air dan data panen berupa data penghasilan tambak pertahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter air salinitas dan suhu dapat dikategorikan memenuhi standard dan parameter oksigen terlarut, pH, dan kecerahan dikategorikan tidak memenuhi standar. Untuk hasil panen tambak udang di Cv. Jaya Kota mengalami kerugian karena faktor oksigen terlarut, pH, dan kecerahan tidak memenuhi standar untuk pemeliharaan budidaya udang sehingga tambak mengalami kerugian pada tahun 2019 sebesar Rp. 209.314.937. Sedangkan untuk pemulihan kolam tambak yang tidak berfungsi  dilakukan direnovasi guna untuk membantu pemulihan hasil panen. KataKunci: Irigasi Tambak, Saluran Tambak, Perbaikan Tambak
ANALISA TRANSPORT SEDIMEN DI SUNGAI SEDAU KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN, KOTA SINGKAWANG Viyata Wiradi; Johnny Maruli Tua Simatupang; Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57007

Abstract

Penelitian ini membahas tentang angkutan sedimen di Sungai Sedau Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Sungai Sedau mengalami sedimentasi yang  berdampak pada lalu lintas kapal yang melewati sungai. Untuk mengetahui karakteristik sedimen dan besarnya angkutan sedimen di Sungai Sedau, data yang digunakan yaitu data batimetri, kecepatan arus, sedimen dasar, sedimen melayang, dan data curah hujan. Hasil penelitian menunjukan karateristik sedimen di Sungai Sedau pada titik 1 berjenis tanah liat berlanau, titik 2 dan 3 berjenis tanah liat berlempung, dan titik 4 berjenis tanah liat. Hasil perhitungan angkutan sedimen dasar dengan menggunkan metode Meyer Peter Muller tertinggi berada di hilir sungai sebesar 7.129 m3/hari. Hasil perhitungan angkutan sedimen melayang dengan menggunakan metode sesaat tertinggi berada di hilir sungai sebesar 62.535 m3/hari.Kata Kunci: Angkutan Sedimen, Sedimen, Sungai Sedau
Hazard analysis and extreme weather mitigation in Pontianak city based on Geographic Information System Lestari, Nadya Hawa Putri; Jasisca Meirany; Nana Novita Pratiwi; Arfena Deah Lestari; Mochammad Meddy Danial
Teknisia Vol 29 No 2 (2024): Teknisia
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknisia.vol29.iss2.art1

Abstract

The geographical location of Pontianak City, situated on the Equator, creates a high potential for hydrometeorological disasters, particularly extreme weather events such as whirlwinds. Based on the history of recurring events, it is essential to conduct this research to recommend disaster mitigation strategies based on hazard analysis and the Extreme Weather Disaster Class Index in Pontianak City. The data used are slope, land use, annual rainfall, and surface air temperature. These parameters are processed using the ArcGIS software. The results of the hazard analysis indicate that Pontianak City has a moderate level of hazard, covering an area of 5,191.46 ha, or 44.41% of the total area of Pontianak City. Sub-districts with medium-level potential areas are Pontianak Kota sub-district, with an area of 883.56 ha, West Pontianak sub-district, with an area of 836.97 ha, and South Pontianak sub-district, with an area of 761.59 ha. The non-structural disaster mitigation measures that need to be implemented to reduce the impact of extreme weather disasters include disaster risk assessment, enforcement of mitigation-based spatial plans, and community engagement. While structural mitigation can be achieved by strengthening building structures, these structures must utilize materials and construction techniques that are resistant to whirlwinds and enhance the strength of foundations, walls, and roofs. Making evacuation routes based on disaster mitigation and installing early warning equipment, such as Weather Information Display (WID), also needs to be done in an effort to minimize the impact of extreme whirlwind weather.