Menurut data kecelakaan Poltabes Pontianak, ruas jalan khatulistiwa kurun waktu 3 tahun(2010, 2011, 2012 ) terdapat sebanyak 37 titik lokasi kecelakaan dengan 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi berada pada STA 1+000 dan STA 6+700 sebanyak 5 kasus kecelakaan, dengan tingkat kefatalan pada STA 1+000 8 LR(Luka Ringan), 2 LB(Luka Berat), dan 2 MD(Meninggal Dunia), dan tingkat kefatalan pada STA 6+700 3 LR(Luka Ringan), 2 LB(Luka Berat), 5 MD(Meninggal Dunia). Dari hasil survey diketahui kondisi perkerasan jalan baik termasuk di dalamnya kondisi land use meliputi marka jalan, lampu penerang jalan, rambu jalan, dan bahu jalan. Dari hasil penelitian hubungan kecelakaan terhadap geometrik alinyemen vertikal dan alinyemen horisontal juga tidak signifikan. Pada 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi pada STA 1+000 sebesar 0.050% dan STA 6+700 sebesar -0.140%. Pada geometrik jalan alinyemen horisontal dititik lokasi kecelakaan hanya terjadi pada segment jalan lurus, lengkung horizontal tidak berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan, dimana radius terkecil 125.2445m berada pada STA PI=3+146.16 segment jalan 6 sebesar 2%, dan radius terbesar 1046.9588m berada pada STA PI=6+456.05 segment jalan 18 sebesar 2%, dan pada 2 lokasi rawan kecelakaan(black spot) tertinggi STA 1+000 berada di antara STA 0+162.29 – STA 2+953.52 sebesar 43% sepanjang 2790.73m, dan STA 6+700 berada di antara STA 6+529.26 – STA 6+825.35 sebesar 4% sepanjang 296.09m. Di simpulkan bahwa faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan pada 37 lokasi titik kecelakaan dengan 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi adalah manusia(Human Error). Kata kunci : Rambu lalu-lintas, Kelandaian jalan, Volume lalu-lintas, Kasus kecelakaan