Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT) DIKOTA PONTIANAK (STUDI KASUS JALAN KHATULISTIWA) Very Nusa Putera; - Said; Siti Mayuni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.49176

Abstract

Menurut data kecelakaan Poltabes Pontianak, ruas jalan khatulistiwa kurun waktu 3 tahun(2010, 2011, 2012 ) terdapat sebanyak 37 titik lokasi kecelakaan dengan 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi berada pada STA 1+000 dan STA 6+700 sebanyak 5 kasus kecelakaan, dengan tingkat kefatalan pada STA 1+000 8 LR(Luka Ringan), 2 LB(Luka Berat), dan 2 MD(Meninggal Dunia), dan tingkat kefatalan pada STA 6+700 3 LR(Luka Ringan), 2 LB(Luka Berat), 5 MD(Meninggal Dunia). Dari hasil survey diketahui kondisi perkerasan jalan baik termasuk di dalamnya kondisi land use meliputi marka jalan, lampu penerang jalan, rambu jalan, dan bahu jalan. Dari hasil penelitian hubungan kecelakaan terhadap geometrik alinyemen vertikal dan alinyemen horisontal juga tidak signifikan. Pada 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi pada STA 1+000 sebesar 0.050% dan STA 6+700 sebesar -0.140%. Pada geometrik jalan alinyemen horisontal dititik lokasi kecelakaan hanya terjadi pada segment jalan lurus, lengkung horizontal tidak berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan, dimana radius terkecil 125.2445m berada pada STA PI=3+146.16 segment jalan 6 sebesar 2%, dan radius terbesar 1046.9588m berada pada STA PI=6+456.05 segment jalan 18 sebesar 2%, dan pada 2 lokasi rawan kecelakaan(black spot) tertinggi STA 1+000 berada di antara STA 0+162.29 – STA 2+953.52 sebesar 43% sepanjang 2790.73m, dan STA 6+700 berada di antara STA 6+529.26 – STA 6+825.35 sebesar 4% sepanjang 296.09m. Di simpulkan bahwa faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan pada 37 lokasi titik kecelakaan dengan 2 lokasi titik rawan kecelakaan(black spot) tertinggi adalah manusia(Human Error). Kata kunci : Rambu lalu-lintas, Kelandaian jalan, Volume lalu-lintas, Kasus kecelakaan
Analisis Efektifitas Fasilitas Zebra Cross Pada Jalan Provinsi Di Kabupaten Kubu Raya (Studi Kasus : Jalan Adi Sucipto) Isnan Putra; - Said; - Sumiyattinah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 3 (2021): JeLAST EDISI DESEMBER 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i3.51740

Abstract

Kemajuan kota yang pesat, kadang tidak diimbangi dengan fasilitas transportasi yang memadai. Terjadi juga pada fasilitas untuk pejalan kaki di Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya. Pengendara kendaraan cenderung tidak mengurangi kecepatannya saat mendekati atau melintasi zebra cross. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektifitas dari zebra cross yang terletak di sepanjang Jalan Adi Sucipto. Terdapat dua titik pengukuran kecepatan pada jalan Adi Sucipto yaitu pada KM 5,8 dan KM 12,3 serta terdapat dua arah, yaitu menuju Pontianak dan menuju Supadio. Dari hasil analisis statistik, untuk periode pertama  (pukul 07.00-10.00) diperoleh kecepatan kendaraan pada jarak 50 meter dari zebra cross adalah 56,929 km/jam dan pada jarak 25 meter adalah 58,775 km/jam. Sedangkan kecepatan kendaraan periode waktu kedua (11.00-13.00) pada jarak 50 m adalah 55,055 km/jam dan pada jarak 25 m adalah 56,978 km/jam. Hasil ini menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan pada kedua periode adalah lebih besar pada jarak 25 meter dibandingkan pada jarak 50 meter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada lokasi studi, kendaraan tidak mengurangi kendaraan saat mendekati zebra cross. Pemasangan zebra cross berupa marka saja tidak cukup dalam melayani pergerakan orang untuk menyeberang dengan tingkat keselamatan yang memadai.Kata Kunci: Efektivitas, Kecepatan, Kendaraan, Pejalan Kaki, Zebra Cross
PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA BUNDARAN JALAN SUTAN SYAHRIR – JALAN SELAYAR – JALAN PROF. DR. MUH. YAMIN – JALAN DR. SUTOMO DI KOTA PONTIANAK Yoan Retnowati; Komala Erwan; - Said
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.656 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17569

Abstract

The purpose of this study was to analyze due to the influence of the side barriers on the performance of the roundabout by the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI, 1997). Results from the study showed that the largest flows occurred on Monday afternoon hours of 16:00 to 5:00 p.m. GMT value Degree of Saturation (DS) is the arm (AB) 0.43, (BC) 1.16, (CD) 0.50, (DA ) 0.50. Delay traffic roundabout average = 37.071 sec / smp, delay roundabout = 41.071 sec / smp. Opportunities roundabout Queues at least 57% and a maximum of 100%. While the results of the average weighting factor aside barriers between 58.3 to 315 events, this shows that the side friction factor occurred relatih still low. And for the overall performance level Roundabout affected by traffic flow at peak hours of the morning (6:00 to 8:00 a.m.), during peak hours (11:00 to 13:00) and evening peak hours (4:00 p.m. to 5:00 p.m.) in which the degree of saturation that occurs between 0.525 to 1.100. From the results of these conditions Roundabout New Town was not able to serve existing traffic flow. Kota Baru roundabout performance requires a traffic management, so as to serve traffic flow optimally.   Key words: roundabouts, side barrier and MKJI.