Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI TENTANG KELAYAKAN AGREGAT BATU GUNUNG BUKIT MARSELA DI KABUPATEN KETAPANG SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI Syaifullah, Asep; Sulandari, Eti; Erwan, Komala
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.033 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.26141

Abstract

West Kalimantan Province has an abundant material potential of aggregate materials, having hills, mountains and rivers that have aggregate content especially in Ketapang regency can be developed its benefits, it used as an Aggregate Base material which has a very important role in pavement. One type of road enlargement material is Aggregate Base Class A, and Class B (LPA & LPB) which have specification requirements to be fulfilled prior to spread or tamp the field, before spreading in the field the material must be tested in Laboratory to fulfill the requirements of  Aggregate Foundation layer Class A, and Class B Aggregate.The determination of the maximum dry volume weight value (γd max) and the optimum water content (w opt) was done by compaction test in Laboratory based on SNI 1743:2008 and further to get CBR value was tested CBR Laboratorium based on SNI 1744:2012. Based on the research result, CBR Class A Aggregate Base of 91 %, maximum dry density of 2.048 kg/cm3 and optimum water content 4.20 %, Class B Class Aggregate CBR value of 84.2 %, maximum dry density 2.07 kg/cm3, moisture content optimum 6.30. It can be concluded Marsela mountain rock material can be used as pondation layer. Key words : Gradation, California Bearing Ratio (CBR) Class A, and Class B.
EVALUASI TAHAPAN PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA TEBELIAN SINTANG Fitriansyah, Reza; Erwan, Komala; ., Said
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.515 KB)

Abstract

Seiring dengan tingginya tingkat mobilisasi dan kebutuhan sarana transportasi yang cepat dan aman, tingkat permintaan pengguna transportasi udara, yakni pesawat terbang semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penumpang pesawat tentu akan berpengaruh terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di bandar udara terutama fasilitas sisi udara. Peramalan jumlah penumpang dimasa mendatang dilakukan dengan 3 model metode prakiraan yaitu model Trend Analysis, model Ekonometrik dan model Market Share. Dari ketiga model tersebut didapat model prakiraan terbaik yaitu model Ekonometrik. Dari hasil Prakiraan didapat jumlah penumpang pada tahun 2020 adalah 438 penumpang/hari. Dalam studi ini pesawat rencana adalah ATR-72, untuk dapat memenuhi kebutuhan 438 penumpang/hari maka diperlukan jumlah pesawat sebanyak 6 pesawat/hari untuk dapat mengangkut penumpang tersebut.Analisis fasilitas sisi udara menggunakan metode ICAO. Dari hasil analisis didapatkan bahwa panjang runway analisis adalah 1.600 m, lebih panjang dari runwayeksisting (1.400 m) dan lebih pendek dari rencana pengembangan tahap II (1.800 m) kebutuhan lebar runway adalah 30 m, lebih kecil dari lebar runwayeksisting dan rencana pembengembangan tahap II (45 m). Panjang Taxiway analisis adalah 148 m, lebih pendek dari panjang taxiwayeksisting dan rencana penembangan tahap II yaitu 150 m. Lebar taxiway analisis adalah 18 m lebih kecil dari lebar eksisting dan rencana penembangan tahap II yaitu 23 m. Analisis kebutuhan Apron yaitu seluas 142 m x 51 m lebih kecil daripada aproneksisting dan rencana pengembangan tahap II yaitu seluas 150 m x 90 m. Rencana pengembangan tahap II Rencana Induk Bandara Tebelian dapat memenuhi kebutuhan fasilitas sisi udara hasil analisis atau dengan kata lain belum diperlukan pengembangan tahap III lebih cepat pada tahun 2020.   Kata kunci: jumlah penumpang, pesawat rencana, runway, taxiway, apron
PERENCANAAN SISI UDARA (RUNWAY, TAXIWAY, DAN APRON) BANDARA BARU DI KABUPATEN KETAPANG Priyanto, Heri; Akhmadali, -; Erwan, Komala
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.989 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35137

Abstract

Bandar Udara Rahadi Oesman yang terletak di Kota Ketapang. Lokasi Bandar ini memiliki letak lokasi yang kurang menguntungkan, terutama untuk pengembangan layanan jasa transportasi udara di masa akan datang. Adanya rencana relokasi Bandar udara Rahadi Osman, diperlukannya Perencanaan sisi udara (Runway, taxiway, dan apron) bandara baru di Kabupaten Ketapang. Penelitian ini dilakukan untuk Menentukan jumlah Pertumbuhan penumpang 10 tahun yang akan datang, Menentukan jenis pesawat dan klasifikasi pesawat berdasarkan Peramalan jumlah pertumbuhan penumpang, dan Menentukan ukuran Runway, Taxiway dan Apron untuk rencana bandara baru di Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data penumpang dan pergerakan Pesawat di bandara rahadi oesman Ketapang, data penduduk. Model metode peramalan meliputi model trend analysis, model Ekonometrik, dan model Market Share. Analisis menggunakan regresi linier dengan program excel. Hasil penelitian ketiga model, didapat model peramalan yang terbaik yaitu model Trend Analysis. Dari hasil peramalan didapat jumlah penumpang pada tahun 2028 adalah 684.256 Penumpang/tahun dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 6.505 pesawat/Tahun dengan menggunakan jenis pesawat Boeing 737-200. Bandar udara baru di Kabupaten Ketapang secara teknis tergolong bandar udara kelas 4C sesuai standar ICAO dan Peraturan Direktorat Jendral perhubungan udara nomor : kp 39 tahun 2015.Kata kunci : Bandar Udara, Peramalan, Runway, Taxiway, Apron
KARAKTERISTIK KINERJA CAMPURAN HRS-WC AKIBAT PERUBAHAN BENTUK AGREGAT KASAR Y.K.O, Halilintar Boma; Erwan, Komala; Kadarini, S. Nurlaily
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.974 KB)

Abstract

This study aimed to determine how much influence changes in the form of coarse aggregate to the mixture of Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Changes in the form of coarse aggregate in question is additional aggregate mixture coarse flat and oval in the mix HRS-WCserta Measuring the strength characteristics of the mixture HRS -WCdengan Marshall parameters due to changes in the form of coarse aggregates. Mix design carried out in seven stages of manufacture. Making the first stage of the test object using a normal coarse aggregate and composition for stone aggregate 1-1 (18%), 0.5 stone (22%), 0.5 (20%), stone dust (36%), and sand ( 24%), then made a test object as much as 15 pieces, Based on the analysis results of experiments conducted to prove that the use of various forms of coarse aggregate asphalt mixture lonjon flat and the HRS-WC 5%, 10%, and 15% concluded variation aggregate form flat 5% shows the value of the best results of the three variations, From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. From the above conclusions and marshall results can be seen that the greater the percentage of the aggregate number of flat or oval cavity resulted in an increase in the mix and the cavity in the aggregate. The results of the variation form aggregates shows that changes in composition of the filter does not significantly affect the strength characteristics of asphalt mixture are all still meet the standards of the general specifications of public works DGH. Keywords: Filter, Flat Oval, Coarse Aggregate Shape, Marshall Test.
KEBUTUHAN U-TURN PADA JALAN SULTAN ABDURAHMAN TERHADAP PERKEMBANGAN ARUS LALU LINTAS Nurdinta, Wahyuni; Erwan, Komala; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.143 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30782

Abstract

Tidak adanya fasilitas putaran balik arah (u-turn) pada ruas Jalan Sultan Syarif Abdurrahman mengakibatkan beberapa kendaraan yang ingin memutar balik arah kendaraan terpaksa melakukan gerakan putar balik pada ujung median. kendaraan yang melakukan putar balik arah lebih padat pada hari kerja yaitu hari senin dengan total  yaitu 372 smp/hari sedang daripada hari sabtu dengan jumlah 193 smp/hari dan minggu dengan total 231 smp/hari yang meliputi kendaraan ringan (MC) dan kendaraan sedang (LV). untuk rangkuman hasil pada simulasi kondisi eksisting menggunakan vissim 10 didapat volume 780 kendaraan, dengan kepadatan 49.62 kendaraan, tundaan 22.62% dan kecepatan 40.93 km/jam. Hasil analisa menunjukkan bahwa ruas Jalan Sultan Syarif Abdurrahman dengan nilai derajat kejenuhan 0,38<1 yang artinya tidak jenuh dengan total 2399 kendaraan smp/jam. Hasil penelitian yang diperoleh setelah menggunakan simulasi vissim 10 untuk mencari kebutuhan u-turn pada alternatif pertama didapat tundaan sebesar 26.07%, alternatif kedua sebesar 25.29%, dan alternatif ketiga sebesar 23.31%.Keywords :  U-Turn, Performance, Kondisi yang ada
EVALUASI FAKTOR PENGARUH TINGKAT PELAYANAN JALAN SUNGAI RAYA DALAM KOTA PONTIANAK Sukamto, -; Erwan, Komala; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.419 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.19822

Abstract

River road segment in the highway is one of the main streets stronghold district highway, the airport traffic by road functions as a local road. The function of the local roads are public roads that function to serve local transportation with the characteristic travel a short distance, average speed is low, and the number of driveways is not restricted. The main objective of this study was to determine the level of service on the road river highway in order to give a solution would be to assist in improving the level of service. The method used in the analysis level of service on the river highway in 1997. The location is MKJI research conducted on roads in the river highway. The research activities carried out from 03 until December 9, 2016. The research data in the can at the time of the survey on this road is the traffic volume and speed of travel. While the survey side constraints and geomtri road starting from 15 July 2016-18 July 2016.waktu mileage vehicles, as well as the population of the river and city highway in Pontianak. From the analysis of the level of service roads in the river highway found the average level of service B is a steady flow, the speed is slightly limited by traffic, drivers can still freely in choosing speed. Keywords: Volume, Velocity, Capacity, splitters direction and density (density).
ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA RUMAH SAKIT GRAHA SANDJAYA JALAN PARIT HAJI HUSIN 1 PONTIANAK Kamarullah, -; Widodo, Slamet; Erwan, Komala
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.997 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33614

Abstract

Perubahan tata guna lahan baik perubahan kategori maupun intensitasnya akan membangkitkan volume lalu lintas. Pembangunan Rumah Sakit Graha Sandjaya di Jl. Parit H.Husin 1 diperkirakan akan menimbulkan bangkitan dan tarikan terhadap volume lalu lintas sehingga perlu dilakukan kajian Analisa Dampak Lalu Lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan oleh pembangunan Rumah Sakit Graha Sandjaya dan untuk mengetahui kapasitas Jl. Parit H.Husin 1 sebelum dan sesudah  beroperasinya Rumah Sakit Graha Sandjaya. Penelitian ini mengambil data sampel dari beberapa Rumah Sakit di Kota Pontianak yaitu, Rumah Sakit Soedarso, Rumah Sakit Antonius, Rumah Sakit Anugerah Bunda, dan Rumah Sakit Yarsi. Persamaan yang didapat dari Analisa Regresi Tunggal ini y = 496,53 + 0,4371x menggambarkan hubungan antara bangkitan dan tarikan lalu lintas dari jumlah tempat tidur yang ada. Hasil dari penelitian ini, adanya perubahan derajat kejenuhan sebelum dan sesudah Rumah Sakit Graha Sandjaya beroperasi, tingkat derajat kejenuhannya 0,42  menjadi 0,61. Sehingga untuk tingkat kinerja pelayanan (LOS) di Jl. Parit Haji Husin 1 dari tingkat kinerja pelayanan (LOS) A menjadi tingkat kinerja pelayanan (LOS) B. Alternatif yang didapat dalam penelitian ini, menambah lajur jalan menjadi 4 lajur 2 arah  terbagi (4/2D). Kata kunci: Analisa Dampak Lalu Lintas, Pengenbangan Kawasan, Bangkitan dan Tarikan
STUDI PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA PONTIANAK Buchika, Muhammad Dexy; Erwan, Komala; Akhmadali, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.713 KB)

Abstract

Pontianak sebagai salah satu ibu kota di pulau Kalimantan Barat, Untuk menunjang kelancaran berbagai aktifitas kegiatan dan mobilitas penduduk di kawasan ini diperlukan fasilitas transportasi angkutan umun yang cukup memadai. Dengan demikian angkutan umum mempunyai peranan yang sangat penting di dalam menampung dinamika pergerakan masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitasnya.Analisis Multi Kriteria adalah suatu metode pemilihan alternatif, dimana setiap alternatif akan dinilai menggunakan kriteria – kriteria tertentu sehingga kemudian alternatif yang terpilih adalah alternatif dengan penilaian terbaik berdasarkan kriteria – kriteria tersebut. Analisis Multi Kriteria (AMK) menggunakan persepsi peneliti sendiri terhadap kriteria-kriteria atau variabel-variabel yang dibandingkan dalam pengambilan keputusan. Analisis ini akan digunakan beberapa alternatif, dimana diharapkan bahwa rute terpilih secara optimal merupakan rute yang memberikan kontribusi bagi pengembangan wilayah, mudah diakses, efisien secara pembiayaan dan menimbulkan dampak negatif minimal bagi lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.Kriteria yang digunakan dalam AMK diantaranya adalah: kemudahan pencapaian tujuan (aksesibilitas), Kepadatan Penduduk, Tata Guna Lahan, Kondisi Struktur jaringan jalan, Volume Lalu Lintas, Panjang Lintasan, Lebar Jalur Lintasan, Waktu Tempuh, aspek kenyamanan  dan aspek keamanan. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan dapat ditentukan bobot dari tiap kriteria. Proses pembobotan untuk mendapatkan bobot kepentingan setiap kriteria secara umum dilakukan dengan metodologi sebagai berikut: Memberikan Penilaian masing-masing rute pada setiap kriteria. Setelah nilai di dapat, maka di jumlahkan nilai dari seluruh kriteria untuk masing-masing rute. Hasil dari pembobotan, kriteria yang memberikan pengaruh terbesar dalam penilaian adalah kriteria kedua yaitu Tata Guna Lahan. Dari hasil skoring dan penilaian menggunakan AMK maka rute terpilih adalah rute keempat yaitu Rumah Radank - Jl.Dr. Sutomo – Jl.Pangeran Natakusuma – Jl.Ali Anyang – Jl.GustiHamzah – Jl.Jeranding – Jl.R. E.Martadinata – Jl.Kom Yos Sudarso – Jl.Karet – Jl.TabraniAhmad – Jl.R.E.Martadinata – Jl.H.Rais A.Rachman – Jl.Gusti Hamzah – Jl.Ali Anyang – Jl.Uray Bawadi – Jl.Sultan Syahri  – Rumah Radank.            Kata kunci : Perencanaan Rute, Analisis Multi Kriteria
STUDI KELAYAKAN GEOMETRI JALAN PADA RUAS JALAN SANGGAU - SEKADAU Maulana, M Azmi; Erwan, Komala; Sulandari, Eti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.214 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.16418

Abstract

Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi yang paling banyak dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari. Jalan raya berfungsi untuk melewatkan lalu lintas diatasnya dengan cepat, aman dan nyaman. Untuk mendapatkan jalan yang baik dan nyaman, sesuai dengan kelas jalan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Bina Marga maka perlu ditinjau aspek geometriknya sebagai dasar perencanaan untuk menentukan kecepatan rencana yang layak untuk jalan tersebut. untuk mengetahui Jalan tersebut telah memenuhi Standar perencanaan perlu adanya tijauan pada geometrik jalan tersebut, salah satunya adalah meninjau geometrik horizontal Apakah geometrik tersebut telah memenuhi standar perencanaan geometrik menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.38/1997 Direktorat Bina Marga, dan memberikan solusi perbaikan Geometrik ,jalan tersebut. Tinjauan dilakukan berdasarkan data  primer  yang diporleh dari survei langsung ke lapangan seperti tracking dan marking lokasi diambil 10 sampel tikungan kemudian dipilih 4 tikungan yang dianggap paling ekstrim dibandingkan tikungan lain mengacu pada sudut tangen terbesar dan korrdinasi antar tikungan terpendek dan dilanjutkan dengan pengkukuran kerangka horizontal dan titik detail pada tikungan tersebut  untuk memperoleh data jenis lengkung horizontal, jari jari tikungan  dan superelevasi eksisting. Hasil tinjauan geometrik  ruas jalan nasional Sanggau – Sekadau Kalimantan Barat terdapat 4 (empat) tikungan yang diangap ekstrim yaitu tikungan 6,8,9 dan 10. Berdasarkan hasil analisa dapat  dilihat bahwa kondisi eksisting desain tikungan masih belum memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Kondisi eksisting lebar lajur 5,00 m sedangkan syarat ketentuan menurut standar RSNI tahun 2004 merekomendasikan dengan lebar 7,2 m. Kondisi eksisting kemiringan superelevasi tikungan 6 sebesar 2,13 %, tikungan 8 sebesar 3,61%,, tikungan 9 sebesar 3,28% ,dan tikungan 10 sebesar 2.00% sedangkan syarat ketentuan menurut standar RSNI tahun 2004 merekomendasikan superelevasi minimal berdasarkan kecepatan dan jari jari rencana adalah 6.00 %, sedangkan untuk solusi perbaikan kecepatan dari kondisi existing 30km/jam menjadi 40 km.jam dengan jarak pandang untuk tikungan 6,8,9dan 10 44,60m kebebasan samping tikungan 6 = 54,812 m, tikungan 8 = 84,812 m, tikungan 9 = 54,812 m, tikungan 10 = 144,812 m, dan pelebaran perkerasan untuk tikungan 6 = 2,32 m, tikungan 8 = 1,58 m, tikungan 9 = 2,32 m, tikungan 10 = 1,43 m, Untuk tikungan gabungan 8-9 dan 9 – 10 memiliki jarak antar tikungan yang melebihi jarak minimal (20m)yaitu 20.322 m.dan 20.041 Untuk evaluasi tikungan maka dilakukan dengan meningkatkan  kecepatan rancana yang berpengaruh pada jari jari,superelevasi, jarak pandang henti,kebebasan samping dan jenis tikungan. Kata Kunci : Kecepatan Rencana (Vr),Jari-Jari (R), Kebebasan Samping (e), Jarak pandang henti (Jh),Superelevasi, Jarak antar tikungan, Alinyemen Horizontal
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA PADA JALAN KOMYOS SUDARSO – JALAN UMUTHALIB KOTA PONTIANAK Dinata, Welly Arya; Erwan, Komala; Sumiyattinah, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.368 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22966

Abstract

Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu-lintas baik disuatu kota maupun pedesaan atau daerah lainnya. Semakin pesatnya pembangunan suatu daerah atau kota semakin ramai pula lalu-lintasnya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan penduduk sehingga mampu mempunyai kendaraan sendiri. Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya, Hal ini disebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan lalu lintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Dengan memperhatikan hal tersebut dan perkembangan lalu lintas yang terjadi pada waktu yang akan datang maka persimpangan pada Jalan Komyos Sudarso dan Jalan Umuthalib ini dirasakan perlu mendapatkan pengaturan lalu lintas yang lebih baik dan efesien, Untuk menjawab permasalahan penanganan alternatif lalu lintas persimpangan sebagaimana diuraikan di atas, diperlukan analisis pada persimpangan agar kebijakan tersebut dapat meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan raya yang akan berdampak bagi wilayah itu sendiri.Data volume lalu lintas diperoleh dengan melakukan survey dan mencatat secara manual jumlah kendaraan yang melewati lokasi tinjauan. Survey lalu lintas ini dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 25 Maret 2017 sampai dengan tanggal 27 Maret 2017 yaitu pada hari Sabtu, Minggu dan Senin .Waktu Survey  dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB dengan interval satu maka didapat Volume Jam Puncak (VJP) pada hari senin jam 06.00 - 07.00 sebesar 4153 kend/jam. setelah data diperoleh ,selanjutnya dilakukan analisis kinerja lalu lintas simpang serta perencanaan bundaran dan lampu lalu lintas (traffic light).   Pada analisis persimpangan diperoleh derajat kejenuhan pada jam sibuk yang sangat tinggi yaitu pada tahun 2017 = 1,0. Dari analisa DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan dan untuk mengatasinya dilakukan pengaturan fase sinyal dan bundaran. Pada perencanaan dengan bundaran didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian jalinan A-B = 0,662, bagian jalinan B-C = 0,508  dan bagian jalinan C-A = 0,613  dan pada perencanaan dengan lampu lalu lintas didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian pada Jl.Umuthalib = 0,7 Jl.Komyos Sudarso(A) = 0,8 dan Jl.Komyos Sudarso(B) = 0,8 .dari hasil perencaanaan bundaran dan pengaturan lampu lalu lintas dapat dibandingkan berdasarkan kinerja nya , maka dapat direkomendasikan bahwa pada perencanaan simpang tersebut lebih mengarah kepada perencanaan bundaran. Kata Kunci : Derajat Kejenuhan , Volume Jam Puncak , Bundaran , Traffic Light